116
Hilyana 2011 yang melakukan penelitian di kawasan konservasi Gili Sulat-Gili Lawang Kabupaten Lombok Timur melaporkan bahwa pengelolaan
kawasan tersebut sampai saat ini belum optimal, dimana nilai indek multidimensi yang diperoleh sebesar 54,11 dan termasuk kategori cukup keberlanjutan. Namun
demikian masih ada salah satu dimensi yang kurang berkelanjutan, yaitu dimensi kelembagaan dengan nilai indeks 39,62, sedangkan dimensi lainnya cukup
berkelanjutan. Selanjutnya Faiza 2011 yang melakukan penelitian pada tiga
Daerah Perlindungan Laut DPL, yaitu DPL Blongko Minahasa Selatan, DPL Pulau Sebesi Lampung Selatan dan APL Pulau Harapan Kepulauan Seribu
melaporkan bahwa keberlanjutan pengelolaan DPL Blongko dan DPL Sebesi tergolong cukup berkelanjutan dengan nilai indeks multidimensi masing-masing
63,83 dan 72,41. Sementara APL Harapan Kepulauan Seribu tergolong kurang berkelanjutan dengan nilai indeks multidimensi 36,30.
5.2.2.7. Nilai Stress dan Koefisien Determinasi
Ketepatan konfigurasi dari suatu titik yang mencerminkan data aslinya dapat diukur dengan melihat nilai stress dari hasil analisis ordinasi Rap-Insus
COREMAG terhadap setiap dimensi yang dianalisis. Kemampuan setiap atribut untuk menjelaskan dan memberikan kontribusi terhadap keberlanjutan sistem
yang dikaji dengan melihat nilai koefisien determinasi R
2
Dimensi
setiap dimensi yang dianalisis. Nilai stress dan koefisien determinasi setiap dimensi disajikan pada
Tabel 23. Tabel 23. Nilai stress dan koefisien determinasi multidimensi
Nilai indeks keberlanjutan
Stress R
Iterasi
2
Ekologi
63,00
0,13 0,95
2 Ekonomi
57,48
0,13 0,93
2 Sosial Budaya
52,03
0,13 0,94
2 Teknologi dan Infrastruktur
51,18
0,13 0,94
2 Hukum dan Kelembagaan
49,91
0,16 0,93
5 Keterangan :
Nilai indeks 50,01-75,00 dikategorikan cukup berkelanjutan Nilai stress 0,25 berarti goodness of fit
Nilai R
2
94 atau 80: kontribusinya sangat baik
117
Tabel 23 memperlihatkan bahwa nilai stress rata-rata dimensi adalah 0,14 dan nilai R
2
rata-rata adalah 0,94. Di dalam Rapfish, nilai stress dikatakan baik apabila nilainya di bawah 0,25 Malhotra, 2006, berarti nilai goodness of fit
dalam MDS, yang menyatakan bahwa konfigurasi atribut dapat mencerminkan data aslinya. Nilai R
2
0,94 menunjukkan bahwa atribut atau faktor-faktor yang dinilai pada setiap dimensi mampu menerangkan dan memberikan kontribusi 94
terhadap keberlanjutan sistem yang dikaji. Menurut Kavanagh 2001, nilai R
2
Dimensi yang baik apabila lebih besar dari 80 atau mendekati 100.
5.2.2.8. Pengaruh Galat
Evaluasi pengaruh galat Error acak dengan menggunakan analisis Monte Carlo
bertujuan untuk mengetahui: a pengaruh kesalahan pembuatan skor atribut, b pengaruh variasi pemberian skor, c stabilitas proses analisis MDS
yang berulang-ulang, d kesalahan pemasukan atau hilangnya data missing data
, dan e nilai stress dapat diterima apabila 20. Hasil analisis Monte Carlo terhadap semua dimensi disajikan pada Tabel 24.
Tabel 24. Hasil analisis Monte Carlo multidimensi MDS
Analisis Monte Carlo
Perbedaan MDS-MC
Ekologi 63,00
61,73 1,27
Ekonomi 57,48
55,75 1,73
Sosial Budaya 52,03
51,79 0,24
Teknologi dan Infrastruktur 51,18
51,19 0,01
Hukum dan Kelembagaan 49,91
49,99 0,08
Keterangan : galat pada taraf kepercayaan 95
Tabel 24 memperlihatkan bahwa tidak ada perbedaan yang nyata nilai indeks MDS dengan hasil analisis Monte Carlo baik pada nilai sebaran maupun
pengaruh galat pada taraf 95. Dapat dipastikan bahwa kesalahan pembuatan skor, pengaruh variasi skor, stabilitas proses analisis MDS yang berulang-ulang
maupun kesalahan pemasukan atau hilangnya data missing data tidak memberikan pengaruh.
118
5.3. Pengelolaan Saat ini dan Skenario Pengelolaan Ekosistem Terumbu Karang Berkelanjutan