Model Pertumbuhan Logistik Pemanenan Optimal Berdasarkan Sistem Kompetisi Pada Tiga Spesies Ikan

9 III MODEL-MODEL DASAR Analisis model kebijakan pemanenan optimal dalam perikanan, memerlukan model- model dasar yang mendukung dibangunnya model kebijakan pemanenan tersebut. Oleh karena itu, dalam bab ini akan ditampilkan model-model dasar dan teori pembangun dari model kebijakan pemanenan optimal perikanan yang menjadi topik utama dalam tulisan ini.

3.1 Model Pertumbuhan Logistik

Menurut Shone 1997, jika jumlah populasi pada waktu t disebut stok, tingkat stok ini akan berubah bergantung pada perbedaan antara arus masuk dan arus keluar. Contoh dari arus masuk adalah kelahiran dan imigrasi, sedangkan arus keluar adalah kematian dan emigrasi. Pada kasus populasi ikan terdapat faktor penangkapan ikan yang dilakukan oleh manusia dalam suatu periode tertentu yang akan mempengaruhi tingkat stok. Dari faktor ’alamiah’ yang mempengaruhi populasi didapatkan persamaan Perubahan netto dalam populasi = arus masuk – arus keluar = kelahiran + imigrasi – kematian + emigrasi Kelahiran dan kematian disebut sebagai faktor internal dari populasi, sedangkan imigrasi dan emigrasi disebut sebagai faktor eksternal. Persamaannya menjadi Perubahan netto dalam populasi = perubahan internal + perubahan eksternal = kelahiran – kematian+ migrasi dengan migrasi adalah imigrasi dikurangi emigrasi. Misalkan n t merupakan variabel yang memberikan kontribusi pada perubahan internal. Ukuran populasi pada suatu waktu adalah x t , yang menotasikan banyaknya individu pada waktu t , sehingga perubahan internal dari populasi adalah n t x t . Misalkan juga m t menotasikan migrasi yang terjadi pada suatu interval waktu yang sama dengan pengukuran perubahan internal, dan diukur pada waktu t , maka m t menotasikan perubahan eksternal, sehingga perubahan populasi dx t dt diberikan oleh dx n t x t m t dt = + 3.1.1 Jika diasumsikan tidak ada migrasi maka m t = untuk setiap t . Jika diasumsikan juga ada pengurangan dalam proses pertumbuhan populasi yang proporsional terhadap ukuran populasi, dengan kata lain, laju pertumbuhan r direduksi oleh faktor ax t maka variabel yang memberikan kontribusi pada perubahan internal pada populasi menjadi n t r ax t = − . Dari asumsi tentang migrasi dan perubahan internal, maka persamaan 3.1.1 dapat dituliskan sebagai dx r ax t x t dt = − 1 , dengan x t r r K K a ⎛ ⎞ = − = ⎜ ⎟ ⎝ ⎠ 3.1.2 yang merupakan persamaan logistik dengan , r K adalah parameter positif, r merupakan laju pertumbuhan intrinsik yang berhubungan dengan kelahiran dan kematian alami populasi. Laju kelahiran per kapita adalah 1 x t r K ⎛ ⎞ − ⎜ ⎟ ⎝ ⎠ yang bergantung pada x t . Parameter r K a = menyatakan daya muat lingkungan carrying capacity yang menyatakan kapasitas maksimum populasi dalam lingkungan tersebut. Hal ini berarti jika di dalam populasi ada x individu, maka lingkungan masih bisa memuat K x − individu. 3.2 Persamaan Lotka -Volterra 3.2.1 Persaingan Interspesifik Jika ada 2 spesies populasi y dan z dalam satu lingkungan yang berinteraksi secara negatif terjadi persaingan, maka persamaannya adalah y y yz y r K y z dy y dt K α − − = 3.2.1.1 z z zy z r K z y dz z dt K α − − = 3.2.1.2 yz yz yy a a α = , 3.2.1.3 zy zy zz a a α = 3.2.1.4 dengan yz α = koefisien interaksi dari populasi z pada populasi y , zy α = koefisien interaksi dari populasi y pada populasi z , yz a = laju pertumbuhan per kapita dari populasi y terkait dengan penambahan satu individu dari populasi z , zy a =laju pertumbuhan per kapita dari populasi z terkait dengan penambahan satu individu dari populasi y , yy a =laju intrinsik r dalam populasi y terkait dengan penambahan satu individu dari populasi y , zz a =laju intrinsik r dalam populasi z terkait dengan penambahan satu individu dari populasi z , y r =laju intrinsik populasi y , z r =laju intrinsik populasi z , y K =daya muat lingkungan untuk populasi , y z K =daya muat lingkungan untuk populasi . z Vandermeer, 1981 3.2.2 Mangsa-Pemangsa Jika ada 2 spesies populasi x dan y dalam satu lingkungan dengan x adalah populasi mangsa dan y adalah populasi pemangsa dengan asumsi bahwa satu-satunya sumber kematian bagi populasi mangsa x adalah dimakan oleh pemangsa y dan satu- satunya sumber reproduksi bagi populasi pemangsa y adalah dengan memakan mangsa x , maka interaksi antara kedua populasi digambarkan dalam persamaan x xy dx b a y x dt = − 3.2.2.1 yx y dy a x d y dt = − 3.2.2.2 yang dikenal sebagai persamaan mangsa- pemangsa Lotka –Volterra dengan : x =banyaknya populasi mangsa, y =banyaknya populasi pemangsa, x b =laju kelahiran mangsa x tanpa kehadiran pemangsa y , xy a y =laju kematian mangsa x karena dimangsa oleh pemangsa y , yx a x = laju kelahiran pemangsa y untuk setiap mangsa x yang dimangsa, y d =laju kematian pemangsa y karena ketiadaan mangsa x . Vandermeer, 1981

3.3 Fungsi Pemanenan Menurut Shone, 1997 dan Jaeger, 1997,