Paradigma TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN PARADIGMA

III. METODE PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian

Metodologi penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah Sugiyono, 2012:6. Untuk memecahkan suatu masalah dan mendapatkan data yang tepat, maka diperlukan metode yang dapat menunjang penyelesaian suatu masalah. Pemahaman terhadap suatu masalah sangat diperlukan supaya dapat menentukan metode penelitian sesuai dengan masalah yang akan diteliti. Pemilihan metode yang tepat dapat memudahkan suatu penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan satu-satunya metode penelitian yang benar-benar dapat menguji mengenai hubungan sebab akibat Sudaryono, Margono Rahayu. 2011:11. Metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap kondisi yang lain dalam kondisi yang terkendalikan Sugiyono, 2012:107.

3.2. Desain Penelitian

Metode penelitian eksperimen memiliki bermacam-macam jenis desain. Desain eksperimen pada penelitian ini menggunakan tipe The One-Shot Case Study pada penelitian ini tidak ada kelompok kontrol dan siswa diberikan pengajaran dalam waktu tertentu tanda X, kemudian di akhiri dengan test pada tiap akhir pelajaran setelah penggunaan model pembelajaran Course Review Horay CRH yang diberikan tanda O. Desain penelitian ini sebagai berikut: X O Sumber: Sugiyono, 2012:110 Keterangan : X : Kelompok yang akan diberi stimulasi dalam eksperimen O : Kejadian pengukuran atau pengamatan Jadi, penggunaan model pembelajaran Course Review Horay CRH terhadap hasil belajar siswa. 3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi Populasi menurut Sugiyono 2012:297 adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek, subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi merupakan keseluruhan subyek penelitian Arikunto, 2013:173. Jadi populasi bukan hanya diartikan sebagai orang saja, tetapi bisa juga objek dan benda-benda alam yang lain. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 20152016, seperti tampak pada tabel berikut ini. Tabel 3. Jumlah populasi siswa kelas XI SMA Negeri 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 20152016 No Kelas Siswa Jumlah Laki-laki Perempuan 1 XI IPS 1 14 16 30 2 XI IPS 2 12 27 39 3 XI IPS 3 19 21 40 4 XI IPS 4 14 25 39 5 XI IPS 5 20 19 39 6 XI IPS 6 19 21 40 7 XI IPS 7 18 22 40 Jumlah 116 151 267 Sumber: Tata Usaha SMA Negeri 8 Bandar Lampung Dari tabel di atas dapat diketahui yang menjadi populasi adalah siswa kelas XI IPS SMA Negeri 8 Bandar Lampung Tahun Ajaran 20152016 yang terdistribusi dalam 7 kelas XI IPS 1, XI IPS 2, XI IPS 3, XI IPS 4, XI IPS 5, XI IPS 6, dan XI IPS 7 dengan jumlah keselurahan sebanyak 267 siswa terbagi menjadi 116 laki-laki dan 151 perempuan.

3.3.2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Sugiyono, 2015:118. Selain itu sampel juga didefinisikan sebagai sebagian atau wakil populasi yang diteliti Arikunto, 2013:174. Menurut Singarimbun dan Effendi 1995 beberapa hal yang perlu di pertimbangkan dalam menentukan besarnya sampel yaitu: 1. keragaman populasi, 2. tingkat presisi yang di kehendaki, 3. rencana analisis, dan 4. pertimbangan tenaga waktu dan biaya Triyono, 2012:145. Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik nonprobabilty sampling dengan jenis purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel yang diambil bukan didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas tujuan tertentu Suharsimi Arikunto, 2010:183. Dengan langkah-langkah pengambilan sampel sebagai berikut: 1. Peneliti melakukan wawancara dengan guru mata pelajaran sejarah kelas XI IPS terkait dengan hasil belajar siswa. 2. Guru memberikan data hasil belajar siswa pada Ujian Mid Semester. 3. Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa kelas XI IPS 7 adalah kelas dengan hasil belajar rendah dibandingkan dengan kelas XI IPS lainnya. Setelah dilakukan langkah-langkah di atas maka dipilihlah kelas XI IPS 7 sebagai sampel dengan data sebagai berikut : Tabel 4. Anggota Sampel Siswa Kelas XI IPS 7 SMA Negeri 8 Bandar Lampung No Kelas Jumlah Siswa Jumlah Laki-laki Perempuan 1 XI IPS 7 18 22 40 Sumber: Tata Usaha SMA Negeri 8 Bandar Lampung Dari tabel di atas, sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS 7 yang mendapat perlakuan dengan diajarkan menggunakan model pembelajaran Course Review Horay CRH.

Dokumen yang terkait

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IVA SD NEGERI 8 METRO TIMUR TAHUN PELAJARAN 2010/2011

0 8 53

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL PEMBELAJARAN SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS XI IPS SMA NEGERI 16 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1 5 70

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 TEMPURAN LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 6 146

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VA SD NEGERI 1 PALAPA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

10 137 48

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS X SMA NEGERI 9 BANDAR LAMPUNG

2 10 121

PENERAPAN METODE PROBLEM POSING DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI I KOTAGAJAH LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 6 66

PENGGUNAAN METODE DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 NATAR TAHUN PELAJARAN 2013/2014

20 71 72

PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 KALIREJO

0 5 53

PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL)TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS X SMA NEGERI 7 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 8 58

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER (LT) DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA MATA PELAJARAN SEJARAH SEMESTER GENAP UNTUK MENINGKATKAN KESADARAN SEJARAH DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI GONDANGREJO TAHUN AJARAN 201520

0 1 13