Langkah-langkah Pelaksanaan Pembelajaran TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN PARADIGMA

r XY = n∑ XY - ∑ X ∑ Y √{n∑X 2 - ∑ X 2 } {n∑ Y 2 - ∑ Y 2 } Keterangan : r XY : koefisien korelasi antara variabel X dan variabel y, dua variabel yang di korelasikan X : variabel X Y : variabel Y X 2 : kuadrat dari X Y 2 : kuadrat dari Y ∑XY : jumlah perkalian X dengan Y n : jumlah sampel Uji Product Moment: Pearson, dalam Suharsimi Arikunto, 2013:213 Taraf validitas suatu tes dinyatakan dalam suatu koefisien validitas. Koefisien validitas suatu tes dinyatakan dalam bilangan koefisien antara -1,00 sampai dengan 1,00. Besar koefisien yang dimaksud adalah sebagai berikut: Tabel 6. Koefisien Validitas Tes Koefisien Kualifikasi 0,80 - 1,00 0,60 - 0,80 0,40 - 0,60 0,20 - 0,40 0,00 - 0,20 Sangat tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat rendah Sumber: Arikunto 2013:319 Item soal dapat dikatakan valid bila nilai 0,2. Sedangkan bila nilai koefisien kurang dari 0.2, maka item soal tersebut dikatakan tidak valid.

3.9.2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukan pada suatu pengertian bahwa instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Menurut Suharsimi Arikunto 2008:86 reliabilitas adalah ketetapan suatu terdapat diteskan pada objek yang sama untuk mengetahui ketetapan ini pada dasarnya melihat kesejajaran hasil. Rumus yang digunakan untuk menguji reliabilitas yaitu : = 1 Keterangan: : reliabilitas yang dicari n : banyaknya butir pertanyaan : jumlah varians skor tiap-tiap item : varians total Arikunto, 2013:239 Uji reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana alat pengukuran dapat dipercaya atau diandalkan. Reliabilitas instrumen diperlukan untuk mendapatkan data sesuai dengan pengukuran. Menurut Sayuti dan Saputri 2010:30, kuesioner dinyatakan reliabel jika mempunyai nilai koefesien alpha, maka digunakan ukuran kemantapan alpha yang diinterpretasikan sebagai berikut: Tabel 7. Kriteria nilai Alpha Cronbach`s Nilai Alpha Cronbach’s Kriteria 0,00 – 0,20 Kurang Reliable 0,21 – 0,40 Agak Reliable 0,41 – 0,60 Cukup Reliable 0,61 – 0,80 Reliable 0,81 – 1,00 Sangat Reliable Sumber: Buku Sayuti dan Saputri Hal. 30 Setelah instrumen valid dan reliabel, kemudian disebarkan kepada sampel yang sesungguhnya. Skor total setiap siswa diperoleh dengan menjumlahkan skor setiap nomor soal.

3.9.3. Tingkat Kesukaran

Sudijono 2011: 372 mengungkapkan untuk menghitung tingkat kesukaran suatu butir soal digunakan rumus yaitu : = Keterangan : P : angka indeks kesukaran item Np : banyaknya siswa yang dapat menjawab dengan benar N : jumlah siswa yang mengikuti tes hasil belajar Sudjiono, 2011:372 Untuk menginterpretasikan tingkat kesukaran suatu butir ditentukan dengan menggunakan kriteria indeks kesukaran yang dapat dilihat seperti berikut: Tabel 8. Interpretasi Nilai Tingkat Kesukaran Besarnya P Interprestasi Kurang dari 0,30 Sangat sukar 0,30 – 0,70 Cukup Sedang Lebih dari 0,70 Mudah Sumber: Sudijono 2011:372

3.9.4. Daya Pembeda

Sebelum menghitung daya pembeda, terlebih dahulu data diurutkan dari siswa yang memperoleh nilai tertinggi. Kemudian diambil 27 siswa yang memperoleh nilai tertinggi disebut kelompok atas dan 27 siswa yang memperoleh nilai

Dokumen yang terkait

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IVA SD NEGERI 8 METRO TIMUR TAHUN PELAJARAN 2010/2011

0 8 53

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL PEMBELAJARAN SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS XI IPS SMA NEGERI 16 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1 5 70

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 TEMPURAN LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 6 146

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VA SD NEGERI 1 PALAPA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

10 137 48

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS X SMA NEGERI 9 BANDAR LAMPUNG

2 10 121

PENERAPAN METODE PROBLEM POSING DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI I KOTAGAJAH LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 6 66

PENGGUNAAN METODE DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 NATAR TAHUN PELAJARAN 2013/2014

20 71 72

PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 KALIREJO

0 5 53

PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL)TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS X SMA NEGERI 7 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 8 58

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER (LT) DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA MATA PELAJARAN SEJARAH SEMESTER GENAP UNTUK MENINGKATKAN KESADARAN SEJARAH DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI GONDANGREJO TAHUN AJARAN 201520

0 1 13