5 Tindak lanjut a Menetapkan jenis dan arah tindak lanjut.
b Mengkmunikasikan rencana tindak lanjut kepada pihak terkait. c Melaksanakan rencana tindak lanjut.
6 Pelaporan a Menyusun laporan layanan orientasi
b Menyampaikan laporan pihak terkait c Mendokumentasikan laporan
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa operasionalisai layanan informasi adalah: perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, analisis hasil
evaluasi, tindak lanjut, pelaporan.
2.5 Meningkatkan Pengetahuan Pendidikan Seks Siswa Melalui Layanan
Informasi Pengetahuan diartikan sebagai sesuatu yang diketahui melalui pancaindra
dan pengolahan yang dilakukan oleh pikiran. Semua orang membutuhkan pengetahuan untuk menjalani kehidupannya secara baik. Tanpa pengetahuan,
banyak orang akan salah mengambil keputusan dan pilihan. Pendidikan seks yaitu serangkaian informasi yang disusun secara sistematis untuk mengajarkan
mengenai perbedaan jenis kelamin laki-laki maupun perempuan dan cara menjaganya, baik dari sisi kesehatan, kebersihan, keamanan, serta keselamatan
dengan memperhatikan komponen-komponen sosial, biologis, psikologis, dan moral.
Individu yang memiliki pengetahuan pendidikan seks rendah maka individu tersebut akan mengalami penyimpangan perilaku yang mengakibatkan
perkembangan dalam dirinya terganggu. Layanan informasi yaitu memberikan pemahaman kepada individu-individu yang berkepentingan tentang berbagai hal
yang diperlukan untuk menjalani tugas atau kegiatan, atau untuk menentukan arah suatu tujuan atau rencana yang dikehendaki.
Upaya untuk meningkatkan pengetahuan pendidikan seks dapat dilakukan melalui layanan informasi karena layanan informasi bertujuan dikuasainya
informasi tertentu oleh peserta layanan. Informasi tersebut selanjutnya digunakan oleh peserta untuk keperluan hidupnya sehari-hari dalam rangka effective daily
living dan perkembangan dirinya. Melalui layanan informasi dapat meningkatkan pengetahuan pendidikan
seks. Dengan pengetahuan pendidikan seks, individu akan memperoleh informasi yang komprehensif termasuk bagi individu dalam segi sosial, psikologi, dan
perkembangannya. Untuk memudahkan peneliti dalam mengambarkan layanan informasi dalam
meningkatkan pengetahuan pendidikan seks yang rendah pada sisa, maka dibuatlah kerangka berfikir. Secara umum, kerangka pemikiran dalam penelitian
ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
Gambar 2.3 Kerangka Berfikir
2.6 Hipotesis