ada di lingkungannya, 3 mengenal dan menentukan tujuan dan rencana hidupnya, 4 memahami dan mengatasi kesulitan sendiri, 5 menggunakan
kemampuannya untuk kepentingan dirinya, lembaga dan masyarakat, 6 menyesuaikan diri dengan keadaan dan tuntutan lingkungan; dan 7
mengembangkan potensi dan kekuatan secara tepat, teratur dan optimal Yusuf 2009:49.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan layanan informasi adalah untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman
tentang suatu hal yang perlu diketahui untuk dapat mengatur dan merencanakan perkembangan diri secara optimal.
2.4.3 Komponen Layanan Informasi
Komponen dalam program bimbingan mencangkup usaha untuk membekali siswa dengan pengetahuan dan pemahman tentang lingkungan hidupnya dan
proses perkembangan dengan data dan fakta yang bukan berupa data psikologis atau data sosial tentang diri sendiri, sebagaimana diperoleh dalam rangka
pengumpulan data melalui alat-alat tes dan non tes Wingkel dan Hastuti 2004:316. Sedangkan menurut pendapat Prayitno 2004:4 dalam layanan info
terdapat beberapa komponen pokok yaitu, konselor dan peserta. Konselor, sebagai tenaga ahli dalam pelayana info artinya menguasai sepenuhnya informasi yang
menjadi isi layanan mengenal dengan baik peserta layanan dan kebutuhannya akan informasi, dan menggunakan cara-cara yang efektif untuk melaksanakan
layanan. Sedangkan peserta, peserta layanan info, seperti layanan ori,dapat berasal
dari berbagai kalangan. Pada dasarnya seorang bebas untuk mengikuti layanan info sepanjang isi layanan bersifat terbuka dan tidak menyangkut pribadi-pribadi
tertentu. Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
komponen layanan informasi yaitu, konselor yaitu seorang ahli yang memberikan materi dan peserta adalah seorang yang membutuhkan suatu informasi dengan
sukarela menjadi pendengar dalam layanan informasi.
2.4.4 Asas Layanan Informasi
Menurut pendapat Amti dan Marjohan 1991:13 asas adalah dasar atau landasan yang mendasari penyelenggaraan bimbingan dan konseling, berdasarkan
landasan yang ada, akan dibuatlah berbagai konsep penyelenggaraan bimbingan dan konseling termasuk prinsip-prinsip bimbingan. Sedangkan menurut Prayitno
2004:7 menyatakan bahwa “layanan info umumnya merupakan kegiatan yang diikuti oleh sejumlah peserta dalam suatu forum terbuka. Asas kegiatan mutlak
diperlukan, didasarkan pada sukarelaan dan keterbukaan, baik dari para peserta maupun konselor”.
Bedasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa asas layanan informasi adalah sukarelaan dan keterbukaan adalah suatu kegiatan yang harus
dilakukan.
2.4.5 Jenis Layanan Informasi