Pengambilan Sampel Air
Pengambilan sampel air dilakukan pada pagi hari sebanyak satu kali pengambilan. Sampel air yang diambil berada dilapisan permukaan sampai
kedalaman kurang lebih 1 meter. Air pada lapisan permukaan tersebut diambil dengan menggunakan ember. Setelah itu sampel air tersebut dimasukkan ke dalam
wadah, kemudian diberi label. Pada label dicantumkan keterangan mengenai lokasi pengambilan, tanggal, jam pengambilan, dan cuaca. Wadah-wadah yang
telah ditutup rapat dimasukkan ke dalam kotak yang telah dirancang secara khusus agar tidak tertumpah selama pengangkutan ke laboratorium. Wadah
penyimpanan sampel air terlebih dahulu diberi es agar kondisi suhunya tetap atau stabil. Adapun foto pengambilan sampel lapangan terdapat di Lampiran 3.
Pengukuran Parameter Air
Parameter air yang diukur selama penelitian terdiri dari parameter fisika, kimia dan mikrobiologi, dengan masing-masing metode pengukuran dan alat yang
dipergunakan sebagai berikut:
a. Paramater Fisika Air
Adapun parameter fisika air yang diamati pada penelitian ini meliputi:
Suhu Air
Pengukuran suhu dilakukan dengan menggunakan termometer raksa dengan tingkat ketelitian 1
C. Pengukuran suhu air dilakukan dengan mengambil air danau pada bagian permukaan dan ditempatkan dalam wadah ember.
Kecerahan Air
Pengukuran kecerahan perairan dilakukan dengan menggunakan secchi disk, yaitu piringan yang memiliki warna hitam dan putih. Pengukuran dilakukan
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
dengan menurunkan seichi disk secara perlahan-lahan ke dalam perairan, ketika warna hitam dan putih pada secchi disk tidak terlihat, lalu dicatat kedalaman
perairan. Selanjutnya secara perlahan –lahan secchi disk diangkat kembali, ketika
warna hitam dan putih terlihat dicatat kedalaman perairan. Kecerahan perairan ditentukan dengan persamaan berikut:
Kekeruhan Air
Pengukuran kekeruhan air diukur dengan menggunakan turbidimeter.
TSS Total Suspended Solid
Pengukuran TSS air dilakukan dnegan menggunakan metode gravimetrik, dengan mengacu kepada Suin 2002.
b. Paramater Kimia Air
pH Air
Pengukuran pH air dilakukan dengan menggunakan alat pH meter. Bagian elektroda dimasukkan ke dalam samapel air hingga nilai pada display konstan.
Dissolved Oxygen DO
Pengukuran nilai DO air dilakukan dengan metode winkler, dengan mengacu kepada Michael 1984; Suin 2002, Lampiran 7.
Biochemical Oxygen Demand BOD
5
Pengukuran nilai BOD5 dilakukan dengan metode winkler. Pengukuran terdiri dari 2 tahapan, yaitu: 1 pengukuran DO sampel air langsung di lokasi, dan
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
2 pengukuran DO sampel air setelah diinkubasi selama 5 hari Michael, 1984 ;Suin, 2002. Lampiran 8.
Chemical Oxygen Demand
COD
Pengukuran nilai COD dilakukan dengan metode titrimetri. Titrasi sampel air dilakukan dengan menggunakan larutan triosulfat dengan mengacu kepada
Michael, 1984; Suin, 2002. Lampiran 9.
Kandungan Ammonia NH
3
-N
Pengukuran konsentrasi
ammonia dilakukan
dengan metode
spektrofotometri. Pengukuran absorban dilakukan dengan menggunakan alat spektrofotometer SP 300 pada panjang gelombang 640 nm Suin, 2002.
Lampiran 10.
Kandungan Nitrat NO
3
-N
Pengukuran konsentrasi nitrat dilakukan dengan metode spektrofotometri. Pengukuran absorban dilakukan dengan menggunakan alat spektrofotometer SP
300 pada panjang gelombang = 410 nm Michael, 1984 ; Suin, 2002, Lampiran 11.
Kandungan Nitrit NO
2
-N
Pengukuran konsentrasi
ammonia dilakukan
dengan metode
spektrofotometri. Pengukuran absorban dilakukan dengan menggunakan alat spektrofotometer SP 300 pada panjang gelombang 543 nm Suin, 2002.
Lampiran 12.
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
Kandungan Fosfat PO4
Pengukuran konsentrasi fosfat dilakukan dengan metode spektrofotometri. Pengukuran absorban dilakukan dengan menggunakan spektrofotometer SP 300
pada panjang gelombang = 880 nm Michael, 1984 ; Suin, 2002, Lampiran 13.
Penentuan Status Mutu Air dengan Metode Storet
Analisis data kualitas air parameter kualitas air akan dilakukan dengan Metode Storet untuk mengetahui tingkat mutu kualitas perairan setiap titik lokasi
pengamatan. Secara prinsip Metode Storet adalah membandingkan antara data kualitas air dengan baku mutu air yang disesuaikan dengan peruntukannya guna
menentukan status mutu air. Cara menentukan status mutu air adalah dengan menggunakan sistem nilai dari United State Environmental Protection Agency
US-EPA dengan mengklasifikasikan mutu air dalam 4 kelas seperti dapat dilihat pada Tabel 10.
Tahap analisis : Dari hasil pengukuran diperoleh nilai untuk tiap parameter yaitu nilai
maksimum, minimum dan rata-rata. Data hasil pengukuran kemudian dibandingkan dengan nilai baku mutu yang sesuai dengan keperluan irigasi
dan perikanan. Jika
hasil pengukuran
memenuhi nilai
baku mutu
air hasil pengukuran ≤ baku mutu maka diberi skor 0.
Jika hasil pengukuran tidak memenuhi nilai baku mutu air hasil pengukuran baku mutu maka diberi skor, seperti pada Tabel 9 :
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
Tabel 9. Penentuan Sistem Nilai Untuk Menentukan Status Mutu Air
Jumlah Parameter
Nilai Parameter
Fisika Kimia
Biologi 10
Maksimum -1
-2 -3
Minimum -1
-2 -3
Rata-rata -2
-6 -9
≥ 10 Maksimum
-2 -4
-6 Minimum
-2 -4
-6 Rata-rata
-6 -12
-18 Sumber: Keputusan MENLH No.115 Tahun 2003
Jumlah negatif dari seluruh parameter dihitung dan ditentukan status mutunya dari jumlah skor yang didapat dengan sistem nilai Environmental Protection
Agency EPA penentuan status mutu perairan seperti pada Tabel 10. Tabel 10. Penentuan Status Mutu Perairan
Kelas Skor
Kriteria A
Baik Sekali Memenuhi baku Mutu B
-1 sd -10 Baik Tercemar Ringan
C -11 sd -30
Sedang Tercemar Sedang D
≥ -31 Buruk Tercemar Berat
Sumber: Keputusan MENLH No.115 Tahun 2003
Pengukuran Paramater Biologi Perairan
Pengambilan sampel fecal coliform, air yang diambil di permukaan tersebut dimasukkan ke dalam botol sampel steril kemudian dimasukkan ke dalam
cool box yang terlebih dahulu diberi es batu agar kondisi suhunya tetap stabil. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah bakteri yang terkandung di dalamnya
berkembang selama sampel dibawa dalam perjalanan menuju laboratorium. Adapaun cara analisis sampel fecal coliform terdapat pada Lampiran 14 dan 4.
Analisis Parameter Biologi Perairan
Analisis fecal coliform dilakukan untuk mengetahui kandungan bakteri coli yang terdapat di perairan. Analisa sampel fecal coliform dilakukan di
Laboratorium Kementrian Kesehatan RI Direktorat Jenderal Pengendalian
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, BTKLPP Kelas I Medan dengan menggunakan metode MPN Most Probability Number MPN, dapat dilihata
pada Lampiran 3. Metode MPN terdiri atas 3 tahap yaitu: 1.
Uji pendugaan Presumptive Test 2.
Uji penegasan Confirmed Test 3.
Uji lengkap Completed Test
Pengelolaan Keramba Jaring Apung KJA Di Kecamatan Haranggaol Horison Danau Toba dengan Metode SWOT
Analisis mengenai
strategi pengelolaan
KJA dilakukan
dengan menggunakan analisis Strength, Weakness, Oppurtunity, Threats SWOT.
Dalam
David 2000 diacu oleh Umar 2003 menyatakan, analisis SWOT ini adalah dengan membuat matrik IFE Internal Factor Evaluation dan membuat matrik
EFE External Factor Evaluation. Matrik IFE ini digunakan untuk mengetahui faktor-faktor internal yang berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan yang
dianggap penting,
sedangkan matrik
EFE digunakan
untuk mengetahui
faktor-faktor eksternal yang berkaitan dengan peluang dan ancaman
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Hasil pengukuran parameter fisika-kimia perairan yang diukur di sua stasiun pengamatan selama dua kali pengamatan, adalah sebagai berikut:
Parameter Fisika Perairan
Kisaran nilai parameter fisika perairan pada saat penelitian antara lain
suhu yaitu 26-28 C, kecerahan yaitu 2,8-5,35 meter, kekeruhan yaitu 0,16-7,13
NTU dan TSS yaitu 12,36-19,36 mgl . Nilai pengukuran lapangan dapat dilihat pada lampiran 5 dan lampiran 6. Adapun nilai rata-rata parameter fisika perairan
pada saat penelitian terdapat pada Tabel 11. Tabel 11. Nilai rata-rata parameter fisika perairan pada dua stasiun penelitian
di perairan Danau Toba Kecamatan Haranggaol Horison.
Paramete r Satuan
Stasiun KJA Stasiun
Tanpa KJA
TS 1 TS 2
TS 3 TS 1
TS 2 TS 3
Suhu C
26,2 26,7
26,9 26,6
27,2 27,9
Kecerahan meter
3,97 3,71
3,58 4,59
4,8 4
Kekeruhan NTU
3,06 6,47
0,23 0,43
0,17 0,31
TSS mgl
15,41 18,56 12,65 14,97 12,64 14,27
Keterangan
TS 1 : Titik Sampel 1 Pinggir Danau
TS 2 : Titik Sampel 2 Tengah Danau, pada stas iun 1 terdapat aktivitas KJA yang padat
TS 3 :Titik Sampel 3 Agak jauh dari tengah danau
Parameter Kimia Perairan
Kisaran nilai parameter kimia perairan pada saat penelitian antara lain pH yaitu 7,1-8,3, DO yaitu 4,3-6,3 mgl, BOD
5
yaitu 0,4-1,7 mgl, COD 4,42-6,63 mgl, Ammonia NH
3
yaitu 0,12-0,29 mgl, Nitrat NO
3
yaitu 0,30-0,81 mgl, Nitrit NO
2
yaitu 0,001 –0,015 mgl dan Fosfat PO
4
yaitu 0,038 –0,188mgl.
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
Nilai pengukuran lapangan dapat dilihat pada lampiran 5 dan lampiran 6. Adapun nilai rata-rata parameter kimia perairan pada saat penelitian terdapat pada
Tabel 12. Tabel 12. Nilai rata-rata parameter kimia perairan pada dua stasiun penelitian
di perairan Danau Toba Kecamatan Haranggaol Horison.
Paramete r Satuan
Stasiun KJA Stasiun
Tanpa KJA
TS 1 TS 2
TS 3 TS 1
TS 2 TS 3
pH 7.8
7.8 7.8
7.9 7.9
7.8 DO
mgl 4,4
4,6 5,6
6,3 5,8
5,9 BOD
mgl 1.2
1.6 1
0.5 0.4
0.5 COD
mgl 5.6
6.32 5.12
2.56 0.77
4.54 NO
3
-N mgl
0.61 0.77
0.35 0.45
0.32 0.43
NO
2
-N mgl
0.007 0.103 0.0015 0.0043 0.0012 0.0033 NH
3
-N mgl
0.2 0.28
0.16 0.16
0.12 0.15
P0
4
mgl 0.13
0.18 0.09
0.06 0.05
0.06
Keterangan
TS 1 : Titik Sampel 1 Pinggir Danau
TS 2 : Titik Sampel 2 Tengah Danau, pada s tasiun 1 terdapat aktivitas KJA yang padat
TS 3 : Titik Sampel 3 Agak jauh dari tengah danau
Parameter Biologi Perairan
Fecal Coliform Coli Fecal
Kisaran nilai Coli fecal di perairan pada saat penelitian antara lain 1,8
– 49
MPN100 ml.
Nilai pengukuran lapangan dapat dilihat pada lampiran 5 dan lampiran 6. Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan selama penelitian
nilai rata-rata fecal coliform pada kedua stasiun penelitian dapat dilihat pada Tabel 13.
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
Tabel 13. Hasil Uji Coli fecal pada dua Stasiun Penelitian di Perairan Danau Toba Kecamatan Haranggaol Horison.
No Paramete r Mikroba
Stasiun KJA Stasiun
Tanpa KJA
TS1 TS 2 TS 3
TS 1 TS 2
TS 3
1. Coli fecal MPN100 ml
17.15 8.78 21.5
22.7 13.8
15.22
Keterangan
TS 1 : Titik Sampel 1 Pinggir Danau
TS 2 : Titik Sampel 2 Tengah Danau, pada stasiun 1 terdapat aktivitas KJA yang padat
TS 3 : Titik Sampel 3 Agak jauh dari tengah danau
Analisis Kualitas Perairan Danau Toba Kecamatan Haranggaol Horison
dengan Menggunakan Metode Store
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada setiap parameter kualitas air maka dilakukan analisis dengan menggunakan Metode Storet untuk
mengetahui status pencemaran di Perairan DanauToba Kecamatan Haranggaol Horison yang dapat dilihat pada Tabel 12. Data hasil analisis Metode Storet dapat
dilihat di Lampiran 5.
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
Tabel 14. Kondisi Kualitas Air Perairan DanauToba Kecamatan Haranggaol Horison dengan Metode Storet.
Parameter Satuan
Baku mutu
Stasiun KJA Stasiun Tanpa KJA
Nilai Stasiun KJA Nilai Stasiun Tanpa
KJA Skor
Skor TS 1
TS 2 TS 3
TS 1 TS 2
TS 3 min
maks rata-
rata min
maks rata-
rata Stasiun
KJA Kontrol
FIS IKA
Suhu C
20 - 32 26.2
26.7 26.9
26.6 27.2
27.9 25,5
29 26.6
27 29
27.24 Kecerahan
meter 0.45
3.97 3.71
3.58 4.59
4.8 4
2.8 5.35
3.75 3.3
6.22 4.47
Kekeruhan NTU
5 3.06
6.47 0.23
0.43 0.17
0.31 0.16
7.13 3.25
0.12 0.54
0.3 -1
TSS mgl
400 15.41
18.56 12.65
14.97 12.64
14.27 12.42
19.36 15.54
12.36 15.78
13.96
KIMIA
pH 6 -9
7.8 7.6
7.8 8,0
7.9 7.9
7.1 8.3
7.83 7.3
8.1 7.88
DO mgl
3 4,4
4,6 5,6
6,3 5,8
5,9 4,0
6.3 4.88
5.5 6.3
5.97 BOD
mgl 6
1.2 1.6
1 0.5
0.4 0.5
1,0 1.7
1.25 0.4
0.6 0.5
COD mgl
50 5.6
6.32 5.12
2.56 0.77
4.54 4.8
6.64 5.68
4.42 5.38
4.85 NO
3
-N mgl
0,2 0.61
0.77 0.35
0.45 0.32
0.43 0.283
0.81 0.58
0.31 0.46
0.401 -10
-10 NO
2
-N mgl
0,06 0.007
0.01 0.0015
0.0043 0.0012
0.0033 0.001
0.015 0.005
0.001 0.008
0.0032 NH
3
-N mgl
0,02 0.2
0.28 0.16
0.16 0.12
0.15 0.132
0.31 0.22
0.115 0.172
0.144 -10
-10 P0
4
mgl 0,1
0.13 0.18
0.09 0.06
0.05 0.06
0.083 0.19
0.13 0.038
0.075 0.056
-8
BIOLOGI
Coli fecal M PN100
2000 17.5
8.78 21.5
22.7 13.8
15.22 1.8
25 15.9
2 49
17.22
Total -29
-20
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
Pembahasan Parameter Fisika Perairan
1. Suhu Air