Suhu Air Dampak Kegiatan Budidaya Keramba Jaring Apung Terhadap Kualitas Air Danau Toba Di Kecamatan Haranggaol Horison Kabupaten Simalungun Sumatera Utara

Pembahasan Parameter Fisika Perairan

1. Suhu Air

Suhu perairan adalah salah satu parameter yang mengatur baik proses fisika maupun proses kimia yang terjadi dalam suatu perairan. Suhu dapat menentukan kandungan oksigen terlarut dalam perairan, dimana semakin tinggi suhu maka semakin rendah oksigen terlarut Fardiaz, 1992. Suhu air permukaan hasil pengukuran di dua stasiun pada wilayah keramba jaring apung, Haranggaol Danau Toba di Stasiun I berkisar antara 26,2-26,9 C dan di Stasiun II berkisar antara 26,6-27,9. Sedangkan nilai rata-rata suhu air tiap stasiun yang terdapat KJA yaitu 26,6 C dan tidak terdapat KJA yaitu 27,4 C. Fluktuasi suhu pada semua staisun berkisar antara 1,3-0,7 C. Nilai suhu air pada masing-masing stasiun pengamatan dapat dilihat pada Tabel 11 Menurut Sulardiono 2009, fluktuasi suhu masih dalam batasan normal yaitu fluktuasi suhu kurang dari 5 C. Data suhu dan fluktuasi suhu yang dihasilkan tidak terdapat perubahan suhu yang nyata pada saat pengukuran di lapangan. Hal ini menurut Pringgosaputro 1993 diacu oleh Sulardiono 2009, dapat disebabkan sifat perairan waduk yang tertutup dan saling berhubungan dan saling mempengaruhi. Adanya perbedaan nilai pada setiap stasiun karena pada saat pengamatan di stasiun I cuaca mendung dan terjadi hujan sedangkan pada stasiun II tidak ada hujan. Adanya perbedaan nilai suhu pada kedua stasiun pengamatan menurut Maniagasi dkk. 2013, tinggi rendahnya suhu suatu perairan ditentukan oleh beberapa faktor antara lain ketinggian suatu daerah, curah hujan yanng tinggi dan intensitas cahaya matahari yang menembus suatu perairan. 8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD Kondisi rata-rata nilai suhu air pada masing-masing stasiun pengamatan yang terdapat KJA dan stasiun kontrol berada dalam kisaran dapat ditoleransi oleh organisme akuatik. Hal ini sesuai dengan pernyataan Kordi 2009, kisaran suhu optimal bagi kehidupan ikan di perairan tropis adalah antara 28-32 C. pada kisaran tersebut konsumsi oksigen mencapai 2,2 mgl berat tubuh-jam. Pola sebaran suhu pada setiap stasiun penelitian, baik stasiun yang terdapat aktivitas KJA maupun stasiun yang tidak terdapat KJA dapat disimpulkan masih berada dalam kisaran baku mutu perairan kelas III yang tercantum pada PP No. 82 Tahun 2001 Tentang pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air untuk kegiatan perikanan yaitu masih berada pada kisaran 20-32 C.

2. Kecerahan Air