Keaslian Al-Q ur’an Isi Al-Q ur’an

26 26 26 26 26 Pendidikan Agama Islam SMP 2 Qul huwall±hu a¥adun. All±hu¡-¡amadu. Lam yalid wa lam y μlad. Wa lam yakul lahμ kufuwan a¥adun. Artinya: Katakanlah Muhammad, ” Dialah Allah, Yang Maha Esa, Allah tempat meminta segala sesuatu, Allah tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.” Q.S. Al-Ikhl-a.s112: 1-4 3 Dalam bidang muamalah, Al-Qur’an menegaskan bahwa gotong royong yang dibenarkan dalam Islam adalah gotong royong dalam hal kebaikan dan ketakwaan, bukan dalam hal dosa dan permusuhan. Allah swt. berfirman sebagai berikut. wa ta‘±wan μ ‘alal-birri wat-taqw±, wa l± ta‘±wanμ ‘alal-i£mi wal-‘udw±ni, Artinya: “ Dan tolong-menolonglah kamu dalam hal kebaikan dan ketakwaan dan jangan tolong-menolong dalam dosa dan pelanggaran. Q.S. Al-M-a’idah5: 2 4 Dalam bidang akhlakul karimah, Al-Qur’an memberi bimbingan kepada manusia agar memiliki akhlakul karimah. Al-Q ur’an menj el askan bahw a akhl akul kari mah mel i puti hubungan dengan sesama manusia, dengan Allah swt. sebagai pencipta. 5 Dalam bidang hukum, Al-Qur’an mengakui dan menghargai hak setiap manusia. Hak seseorang dapat diperoleh apabila hukum di tegakkan. Al -Q ur’ an tel ah menetapkan beberapa j eni s hukuman, baik yang ringan maupun yang berat. Hukuman yang ringan berupa sanksi hukuman kejiwaan, misalnya tidak boleh menj adi saksi dal am suatu urusan. Adapun hukuman yang terberat ialah hukuman mati, baik dirajam maupun dipenggal kepalanya.

c. Susunan Bahasa

Al-Qur’an diturunkan dalam bahasa Arab, tetapi sangat berbeda dengan bahasa Arab pada umumnya. Bangsa Arab terkenal memiliki kem am puan bersyai r sej ak zam an dahul u. M ereka seri ng mengadakan l omba membaca syai r di Pasar U kaz. M eski pun 27 27 27 27 27 Pendidikan Agama Islam SMP 2 demikian, tidak satu pun penyair yang mampu menandingi bahasa Al-Qur’an. Setiap kali orang kafir Quraisy mengutus pemuda yang ahli bersyair untuk berdialog dengan Rasulullah saw. pasti mengalami kegagal an. Bahkan, mereka merasa kagum. Bahasa Al -Q ur’ an mempunyai nilai sastra yang tinggi sehingga Nabi Muhammad saw. sendiri tidak sanggup untuk menandinginya. Keindahan gaya bahasa Al-Qur’an hanya dapat dirasakan oleh orang yang paham terhadap sastra Arab. Pada masa pemerintahan Khalifah Abu Bakar as-Siddiq, muncul beberapa orang murtad dan mengaku sebagai nabi. Mereka mencoba membuat tandi ngan terhadap Al -Q ur’ an, tetapi tandi ngan yang mereka buat tidak ada nilainya sama sekali. Allah swt. berfirman sebagai berikut. Wa in kuntum f³ raibim mimm± nazzaln± ‘al± ‘abdin± fa’t μ bisμratim mim mi£lih³, wad‘ μ syuhad±’akum min dμnill±hi in kuntum ¡±diq³na. Fa’illam taf‘al μ wa lan taf‘alμ fattaqun-n±ral-lat³ waq μduhan-n±su wal-¥ij±rahtu, u‘iddat lil-k±fir³na. Artinya: Dan jika kamu tetap dalam keraguan tentang Al-Qur’an yang Kami wahyukan kepada hamba Kami Muhammad, buatlah satu surat saj a yang semi sal Al -Q ur’ an i tu, dan aj akl ah penol ong- penolongmu selain Allah , jika kamu memang orang-orang yang benar. Maka jika kamu tidak dapat membuatnya dan pasti kamu tidak akan dapat membuatnya , peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir. Q.S. Al-Baqarah2: 23–24

d. M isi yang D iemban

Kitab-kitab suci sebelum Al-Qur’an berlaku untuk waktu sementara dan hanya untuk umat tertentu. Al-Q ur’an berlaku untuk w aktu