Susunan Bahasa Keistimewaan Al-Q ur’an

27 27 27 27 27 Pendidikan Agama Islam SMP 2 demikian, tidak satu pun penyair yang mampu menandingi bahasa Al-Qur’an. Setiap kali orang kafir Quraisy mengutus pemuda yang ahli bersyair untuk berdialog dengan Rasulullah saw. pasti mengalami kegagal an. Bahkan, mereka merasa kagum. Bahasa Al -Q ur’ an mempunyai nilai sastra yang tinggi sehingga Nabi Muhammad saw. sendiri tidak sanggup untuk menandinginya. Keindahan gaya bahasa Al-Qur’an hanya dapat dirasakan oleh orang yang paham terhadap sastra Arab. Pada masa pemerintahan Khalifah Abu Bakar as-Siddiq, muncul beberapa orang murtad dan mengaku sebagai nabi. Mereka mencoba membuat tandi ngan terhadap Al -Q ur’ an, tetapi tandi ngan yang mereka buat tidak ada nilainya sama sekali. Allah swt. berfirman sebagai berikut. Wa in kuntum f³ raibim mimm± nazzaln± ‘al± ‘abdin± fa’t μ bisμratim mim mi£lih³, wad‘ μ syuhad±’akum min dμnill±hi in kuntum ¡±diq³na. Fa’illam taf‘al μ wa lan taf‘alμ fattaqun-n±ral-lat³ waq μduhan-n±su wal-¥ij±rahtu, u‘iddat lil-k±fir³na. Artinya: Dan jika kamu tetap dalam keraguan tentang Al-Qur’an yang Kami wahyukan kepada hamba Kami Muhammad, buatlah satu surat saj a yang semi sal Al -Q ur’ an i tu, dan aj akl ah penol ong- penolongmu selain Allah , jika kamu memang orang-orang yang benar. Maka jika kamu tidak dapat membuatnya dan pasti kamu tidak akan dapat membuatnya , peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir. Q.S. Al-Baqarah2: 23–24

d. M isi yang D iemban

Kitab-kitab suci sebelum Al-Qur’an berlaku untuk waktu sementara dan hanya untuk umat tertentu. Al-Q ur’an berlaku untuk w aktu 28 28 28 28 28 Pendidikan Agama Islam SMP 2 selama-lamanya dan untuk seluruh manusia. Oleh sebab itu, kitab- ki tab suci sebel um Al -Q ur’ an di katakan temporer dan l okal , sedangkan Al-Qur’an dikatakan abadi dan universal. Kitab Zabur yang diw ahyukan kepada N abi D aud a.s. hanya berlaku untuk umatnya dan berlaku hanya pada waktu itu. Kitab Taurat yang diwahyukan kepada Nabi Musa a.s. hanya berlaku untuk kaum Bani Israi l pada saat i tu. D emi ki an j uga, ki tab Inj i l yang diwahyukan kepada Nabi Isa a.s. hanya untuk umatnya pada waktu itu. Adapun bukti yang menunjukkan bahwa Al-Qur’an berlaku untuk seluruh manusia adalah firman Allah swt. berikut. Wa m± arsaln±ka ill± k±ffatal lin-n±si basy³raw wa na©³raw wa l±kinna ak£aran-n±si l± ya‘lam μna. Artinya: Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya, sebagai pembawa kabar gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. Q.S. Saba’34: 28

4. Al-Q ur’an sebagai Pedoman H idup

Allah swt. menciptakan manusia di bumi ini dengan tujuan yang jelas, yakni sebagai khalifah di bumi. Agar manusia dapat melaksanakan tugasnya sebagai pengatur bumi, Allah swt. memberi bekal berupa pikiran dan perasaan. Akan tetapi, pikiran dan perasaan saja tidaklah cukup. Banyak orang yang pandai, tetapi kepandaiannya untuk mengalahkan pi hak l ai n demi tercapai nya kei ngi nan sendi ri . Banyak orang yang bertindak atau mengambil kebijakan berdasarkan perasaannya sendiri yang justru berakibat buruk. Oleh sebab itu, Allah swt. memberi petunjuk hidup berupa Al-Qur’an yang di dalamnya berisi berbagai peraturan, ancaman, dan kabar gembira. Al -Q ur’ an adal ah satu-satunya ki tab suci agama samaw i yang terjamin keasliannya, baik tulisan maupun isinya. Ribuan umat Islam di dunia ini sanggup menghafalnya secara tuntas. Tidak ada satu kitab pun di duni a i ni yang dapat di hafal kan manusi a secara tuntas, kecual i Al -Q ur’ an.