2.5.2. Metode Diskusi
Metode diskusi adalah metode pembelajaran yang menghadapkan siswa pada suatu permasalahan Dirjen Dikti, 2008. Sanjaya 2006 menyebutkan
bahwa metode diskusi dapat diartikan sebagai siasat untuk menyampaikan bahan pelajaran yang melibatkan siswa secara aktif untuk membicarakan dan
menemukan alternatif pemecahan suatu topik bahasan yang problematis. Metode diskusi menurut Helmiati 2012 merupakan suatu cara mengajar
yang dicirikan oleh suatu keterkaitan pada suatu topik atau pokok pernyataan atau masalah di mana para peserta diskusi berusaha untuk mencapai suatu keputusan
atau pendapat yang disepakati bersama maupun pemecahan terhadap suatu masalah dengan mengemukakan sejumlah data dan argumentasi.
Dosen berperan sebagai pemimpin diskusi atau dapat menndelegasikan tugas sebagai pemimpin itu kepada mahasiswa di mana dosen bertugas
mengawasi pelaksanaan diskusi yang dipimpin oleh mahasiswa tersebut. Pendelegasian dapat dilakukan jika mahasiswa dalam kelas dibagi menjadi
beberapa kelompok diskusi Abimanyu, 2008. Adapun kelebihan dan kelemahan metode diskusi Dirjen Dikti, 2008;
Abimanyu, 2008; Harsono, 2008 dapat dilihat di bawah ini:
Tabel 2. Kelebihan
Kelemahan
Merangsang kreativitas mahasiswa dalam bentuk ide, gagasan, prakarsa,
dan terobosan baru dalam pemecahan suatu masalah.
Diskusi sering dikuasai oleh dua atau tiga orang mahasiswa yang
suka berbicara.
Melatih mahasiswa membiasakan diri bertukar pikiran dalam mengatasi setiap
permasalahan Pembahasan cenderung meluas,
sehingga kesimpulan kabur
Universitas Sumatera Utara
2.5.3. Metode Praktikum
Pendidikan keperawatan adalah pendidikan yang bersifat akademik professional, yang bermakna bahwa pendidikan ini mempunyai landasan
akademik dan landasan profesi yang cukup. Sebagai lulusan pendidikan yang tinggi keperawatan, kita dituntut memiliki sikap dan kemampuan dalam bidang
keperawatan yang diperoleh pada penerapan kurikulum ini melalui berbagai bentuk pengalaman belajar, antara lain melalui pengalaman belajar praktik
Nursalam Efendi, 2008. Pendekatan model pembelajaran yang tepat serta metode yang efektif dan
efisisen, maka pengalaman belajar praktikum dapat menjadi alat yang sangat berguna untuk meningkatkan kepekaan, ketelitian serta ketekunan mahasiswa
terhadap perilaku yang dihadapkan. Melalui pengalaman belajar praktikum diharapkan dapat menumbuhkan sikap, tingkah laku, pengetahuan serta
keterampilan dasar professional pada mahasiswa Nursalam Efendi, 2008. Menurut Scheweer 1972 praktikum adalah tempat dimana peserta didik
mempergunakan pendekatan pemecahan masalah untuk mengembangkan Melatih mahasiswa membiasakan
bertukar pikiran dan gagasan secara verbal dalam mengatasi setiap
permasalahan. Membutuhkan waktu yang panjang,
terkadang tidak sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Mengembangkan sikap menghargai pendapat orang lain
Sering terjadi perbedaan pendapat yang bersifat emosional dalam
diskusi sehingga menimbulkan ketersinggungan antar mahasiswa
yang menyebabkkan terganggunya iklim pembelajaran.
Universitas Sumatera Utara
berbagai tehnik untuk mengontrol lingkungan belajar. Praktikum dapat diadakan di kelas maupun ditatanan klinik dan komunitas.
Pembelajaran praktikum merupakan salah satu bentuk pengalaman belajar yang memberikan kesempatan belajar kepada peserta didik dengan tujuan 1
memahami, menguji dan menggunakan berbagai konsep utama dari program teoritis untuk diterapkan pada praktek klinik 2 mengembangkan keterampilan
teknikal, intelektual, dan interpersonal sebagai persiapan untuk memberikan asuhan keperawatan kepada klien. Pembelajaran praktikum memungkinkan
peserta didik belajar sambil melakukan sendiri. Hal ini selaras dengan pepatah apa yang saya dengar saya lupa, apa yang saya lihat saya ingat, apa yang saya
lakukan saya paham Nursalam Efendi, 2008. Berbagai metode dapat digunakan dalam pengalaman belajar praktikum,
seperti metode demonstrasi, simulasi, dan eksperimen. Metode demonstrasi adalah metode yang menyajikan suatu prosedur atau tugas, cara menggunakan
alat, dan cara berinteraksi dengan klien. Demonstrasi dapat dilakukan langsung atau melalui media seperti video atau film. Peserta didik dapat mendengar dan
melihat prosedur, langkah-langkah, dan penjelasan-penjelasan yang mendasar. Pada pelaksanaannya ditekankan tentang tujuan, dan pokok-pokok penting yang
merupakan fokus perhatian, sedangkan simulasi, merupakan metode yang menyajikan pelajaran dengan menggunakan situasi atau proses nyata, dengan
peserta didik terlibat aktif dalam berinteraksi dengan situasi dilingkungannya. Adapun metode eksperimen adalah penyajian pembelajaran dimana peserta didik
Universitas Sumatera Utara
melakukan eksperimen dengan mengalami dan membuktikan sendiri suatu yang dipelajarinya Nursalam Efendi, 2008.
Menurut Solehudin 2006 Pembelajaran praktikum adalah proses model pembelajaran yang efektif untuk mencapai tiga tujuan secara bersamaan, yaitu :
meningkatkan keterampilan kognitif, keterampilan afektif, dan keterampilan psikomotorik. Pengalaman praktikum dapat meningkatkan perkembangan
intelektual mahasiswa. Peningkatan ini disebabkan oleh pengamatan langsung terhadap benda-benda serta sifat- sifatnya yang dapat mendorong timbulnya
fikiran yang lebih kompleks, sehingga pemahaman mahasiswa terhadap teori perkuliahan menjadi lebih kuat. Selain itu pembelajaran praktikum cocok untuk
melatih proses pembiasaan diri dalam memecahkan persoalan-persoalan teknis secara ilmiah, karena semua keterampilan yang penting dalam praktikum dapat
dilatih secara bersamaan. Menurut Adisendjaja 2008, kegiatan praktikum adalah pengalaman
belajar yang memungkinkan siswa berinteraksi dengan material sampai kepada observasi fenomena. Pengalaman belajar yang dibuat mungkin memiliki
tingkatan struktur yang berbeda dan ditentukan oleh guru atau pegangan kegiatan praktikum.
Pengalaman belajar praktikum merupakan proses pembelajaran yang penting untuk mempersiapkan peserta didik dalam melaksanakan pembelajaran
praktek klinik. Pengalaman belajar praktikum ini ditekankan pada terbentuknya sikap dan tingkah laku, pengetahuan, serta keterampilan dasar professional
melalui penciptaan kondisi belajar yang memberi kesempatan peserta didik
Universitas Sumatera Utara
untuk berpikir sambil melakukan tindakan dalam rangka penerapan pengetahuan, teori, konsep-konsep, dan prinsip yang telah didapat melalui pengalaman belajar
lainnya. Untuk pencapaian PBP secara efektif, diperlukan berbagai model pengembangan pembelajaran, metode pembelajaran yang sesuai dengan
kebutuhan belajar, serta fasilitas laboratorium, baik dikelas atau ditatanan nyata klinik yang kondusif. Dalam pelaksanaannya pengalaman belajar praktikum
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk dapat mengintegrasikan teori atau pengetahuan yang telah didapatkan dengan keterampilan dasar
professional Nursalam Efendi, 2008. Berikut kelebihan dan kelemahan metode praktikum menurut
Nyoman 2006. Dapat dilihat dibawah ini.
Tabel 3. Kelebihan
Kelemahan
Melibatkan siswa secara langsung dalam mengamati suatu proses
Guru harus benar-benar mampu menguasai materi dan keterampilan.
Siswa dapat menyakini akan misalnya, karena langsung mendengar , melihat,
meraba dan mencium yang sedang dipelajari.
Tidak semua mata pelajaran dipraktekkan dan tidak semua
diajarkan dengan metode praktek
Siswa cenderung tertarik pada objek nyata di dalam sekitarnya
Alat dan bahan-bahan mahal harganya, dapat menghambat untuk
melakukan praktek.
Membangkitkan rasa ingin tahu, memperkaya pengalaman keterampilan
kerja dan pengembangan ilmiah.
Universitas Sumatera Utara
BAB III KERANGKA PENELITIAN