Jenis Kelamin Habitat dan Penyebaran

e. Satu ekor tengah telson memipih, sedikit lebar dan dilengkapi dengan duri duri halus yang terletak disemua bagian tepi ekor. f. Dua pasang ekor samping uropod yang memipih. g. Enam ruas badan abdomen, agak memipih dengan lebar rata-rata hampir sama dengan lebar kepala. h. Empat pasang kaki renang plepod, yang berperan dalam melakukan gerak renang. i. Empat pasang kaki untuk berjalan walking legs. Gambar 2. Bagian-bagian Morfologi Cherax quadricarinatus

2.4 Jenis Kelamin

Lobster air tawar merupakan spesies dimorfis, terdiri atas jenis kelamin jantan dan betina. Jenis kelamin jantan dan betina lobster air tawar dapat dibedakan secara pasti jika usianya telah mencapai 2-3 bulan dengan panjang total rata-rata 4-6 cm. Ciri-ciri primer pembeda jenis kelamin calon induk lobster air tawar adalah bentuk tertentu yang terletak di tangkai kaki jalan dan ukuran capit. Sementara itu, a b d i g e f h c Universitas Sumatera Utara ciri-ciri sekunder yang dapat dilihat secara visual adalah kecerahan warna tubuhnya Sukmajaya dan Suharjo, 2003. Menurut Lim 2006 perbedaan jenis kelamin jantan dan betina pada lobster air tawar adalah sebagai berikut: a. Kelamin jantan Pada lobster air tawar jantan umumnya terdapat tanda merah di bagian luar kedua ujung capitnya. Namun, warna merah ini tidak terbentuk bila capitnya masih kecil. Tanda merah pada capit akan mulai terlihat bila ukuran lobster sudah mencapai 7,5 cm. Alat kelamin jantan berbentuk seperti sepasang tonjolan yang terlihat jelas menempel pada kaki jalan keempat yang paling mendekati badan. Pada usia yang sama, lobster air tawar berkelamin jantan cenderung mempunyai ukuran yang lebih besar dari lobster air tawar berkelamin betina. Warna tubuh calon induk jantan lebih cerah dibandingkan dengan warna dasar tubuh calon induk betina. b. Kelamin betina Lobster air tawar betina tidak memiliki tanda merah di kedua capitnya. Alat kelamin betina ditandai dengan adanya dua bulatan pada kaki kedua. Sama halnya dengan kelamin jantan, kelamin lobster juga harus sepasang. Pada usia yang sama, lobster air tawar berkelamin betina cenderung mempunyai ukuran yang lebih kecil dari lobster air tawar berkelamin jantan.

2.5 Habitat dan Penyebaran

Habitat asli lobster air tawar adalah danau, rawa-rawa dan daerah sungai. Lobster air tawar cenderung bersembunyi di celah-celah dan rongga-rongga seperti bebatuan, potongan-potongan pohon, dan di antara akar tanaman rawa-rawa. Hewan ini termasuk hewan yang tahan terhadap kondisi yang kurang baik, misalnya pada saat musim kering mereka bisa hidup dalam tanah bahkan mampu membuat lobang sampai kedalaman 5 cm Iskandar, 2003. Lobster air tawar adalah jenis hewan akuatik yang habitat alaminya adalah danau, sungai, rawa dan saluran irigasi, hewan ini bersifat endemik karena terdapat spesies lobster air tawar yang ditemukan di habitat alam tertentu Sukmajaya dan Suharjo, 2003. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan data yang terkumpul, jenis lobster air tawar sebanyak 47 spesies. Spesies-spesies ini ada yang sudah dibudidayakan dan masih hidup bebas di alam terbuka. Lobster air tawar tersebut tersebar luas di seluruh belahan dunia, mulai dari Benua Eropa hingga Benua Amerika dan Australia. Meskipun beberapa spesies lobster air tawar yang populer berasal dari Australia dan Amerika, Indonesia juga memiliki daerah sebagai asal lobster air tawar. Daerah asalnya yaitu aliran sungai-sungai di Lembah Baliem, Papua. Penyebaran lobster air tawar pun semakin meluas ke seantero Nusantara. Jakarta, Tangerang, Bogor, Depok dan Bekasi merupakan pusat perkembangan dan produksi lobster air tawar. Di Sumatera, beberapa daerah juga menjadi sentra produksi lobster air tawar, seperti Lampung, Palembang, Padang dan Medan. Di Sulawesi beberapa daerah juga sudah banyak memproduksi lobster air tawar, seperti Makassar dan Manado. Samarinda, Banjarmasin dan Balikpapan merupakan wilayah penyebaran lobster air tawar di Pulau Kalimantan Lukito dan Prayugo, 2007.

2.6 Karakteristik