agar setiap keluarga dapat mengatur jumlah anak, memberikan pengasuhan, layanan kesehatan, dan pendidikan dengan lebih optimal, serta meningkatkan taraf ekonomi dan
kesejahteraan keluarganya. Program keluarga berencana juga dapat mendorong tercapainya Millenium Development Goal’s MDGs dengan menurunkan angka kematian
ibu. Keikutsertaan ber-KB dan pendewasaan usia perkawinan dapat mengendalikan jumlah kelahiran dan menghindarkan resiko kematian ibu melahirkan dengan memperhatikan
kesehatan reproduksi dan menghindari melahirkan terlalu muda, tua, banyak, dan dekat 4T.
Menurut UU No 10 tahun 1992tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera adalah upaya kepedulian dan peran serta masyarakat
melalui pendewasaan usia perkawinan PUP, pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera. Program KB
adalah bagian yang terpadu integral dalam program pembangunan nasional dan bertujuan untuk menciptakan kesejahteraan ekonomi, spiritual dan sosial budaya penduduk indonesia
agar dapat dicapai kesimbangan yang baik dengan kemampuan produksi nasional Depkes,1999.
5.2.3 Perilaku Pasangan Usia Subur Tentang Keluarga Berencana Alami.
Pernyataan informan mengenai perilaku pasangan usia subur tentang keluarga berencana alami dapat dilihat pada matrix 4.13, dimana informan mengatakan ;
“Metode alami itu dek, metode KB yang dilakukan tanpa bahan kimia atau tanpa tindakan medis. Metode ini lebih gampang dipraktekkan, terus
juga praktis, hanya butuh sedikit konsentrasi saja. Metode yang pernah kami coba paling sering tembak luar, pakai kondom, metode perhitungan
Universitas Sumatera Utara
masa subur atau kalender, ya itu ajalah dek.” Informan 1
Hal yang sama diungkapkan oleh informan selanjutnya ;
“Saya lebih suka pake KB alami karena lebih sedikit resikonya dek. Saya takut dek minum pil, suntik apalagi yang susuk sama spiral itu kan
dimasukkan dalam tubuh jadi saya takut ga cocok lah atau apa nanti resikonya. Metode Kalender, kan itu harus tau masa subur. Kalau pas
masa subur atau dekat-dekat masa subur kami pake kondom aja dek.” Informan 2
Informan selanjutnya mengungkapkan ;
“Jadi saya lebih memilih metode KB alami, dan kebetulan saya cocok dengan metode ini. Kan saya pakai sistem kalender, yaudah pas masa
subur kalau kebetulan pengen campur tinggal pakai kondom atau tembak diluar aja”
Informan 3
Informan selanjutnya mengungkapkan ;
“Alasan memakai keluarga berencana alami, karena cukup simple dan praktis. Metode alamiah itu menurut saya metode sederhana dalam
mengatur kehamilan. Ga banyak aturan juga, pokoknya cukup gampang untuk dipraktekkan. Saya waktu melahirkan anak yang
ketiga, pake metode ASI, kata bidan saya itu bisa menjarangkan kehamilan atau sebagai alat KB. Tapi rupanya hamil lagi, jadi sekarang
saya pake yang sistem kalender saja” Informan 4
Informan selanjutnya mengungkapkan ;
Universitas Sumatera Utara
“Keluarga berencana alami itu melibatkan dua orang suami dan istri. Jadi menurut saya metode ini membuat kita sama-sama terlibat dalam program
ini. Kami pakai metode kalender. Haid saya teratur jadi lebih gampang hitungannya. Kalau dia lagi masa subur, palingan kami pake metode satu
lagi, pake kondom atau tembak diluar.” Informan 5
Informan terakhir mengungkapkan ; “Alasannya karena saya suka, ga ribet, ga perlu bolak-balik ke klinik, ga
banyak masalah. Metode yang kami pakai sistem kalender. Jadi udah dibuletin tanggal di kalender pake spidol merah, kalau masa subur jangan
campur.” Informan 6
Sesuai dengan jawaban informan dapat kita lihat bahwa pengetahuan informan terhadap metode keluarga berencana alami cukup baik. Alasan informan memilih metode
ini adalah karena metode keluarga berencana alami cukup mudah dan praktis untuk dilakukan tanpa tindakan medis, selain itu metode ini juga tidak memiliki efek samping
yang merugikan. Hampir seluruh informan memilih menggunakan metode kalender dan metode senggama terputus sebagai pilihan kontrasepsi.
Hal ini sesuai dengan yang dinyatakan oleh Junita 2008 bahwa resiko atau efek samping dari metode KB hormonal seperti Implant, Suntik, dan Pil KB yang dapat
menyebabkan banyak perubahan dalam tubuh wanita usia subur merupakan alasan tertinggi pasangan usia subur untuk memutuskan memilih menggunakan metode KB
alamiah atau tradisional karena resiko yang minim dan juga dapat mempererat hubungan antara suami dan istri.
Universitas Sumatera Utara
Dengan semakin banyaknya tersedia metode-metode kontrasepsi buatan yang sangat efektif, para pihak yang terlibat dalam program keluarga berencana seringkali tidak
menginginkan menggunakan alat kontrasepsi dengan alasan tertentu. Oleh sebab itu, KB alami bisa dijadikan pilihan untuk mereka yang tidak mau tubuhnya dimasuki benda asing,
tidak cocok memakai alat kontrasepsi atau takut dengan efek sampingnya. KB alamiah merupakan salah satu solusi yang teraman, murah dan dapat dipertanggungjawabkan
secara moral, sosial, maupun religius. Karena tekhnik KB ini menggunakan dasar-dasar yang alamiah, ilmiah dan tanpa alat kontrasepsi dan tanpa rekayasa tekhnologi yang
menentang hukum alam. Selain itu Glasier dalam buku Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi
2006 mengatakan bahwa KBA adalah suatu pilihan yang menarik bagi beberapa orang, yang memfasilitasi wanita melakukan interpretasi atas kesuburan dan kemudian
mengendalikannya. Apabila aturan-aturannya ditaati, maka KBA adalah metode efektif yang membutuhkan komitmen, pantang berhubungan seksual penetratif selama masa
subur, dan hubungan yang saling memahami. Metode dan komitmen terhadap metode ini merupakan hal penting agar metode dapat berhasil.
Sangat penting dicatat bahwa metode keluarga berencana alami hanya tepat digunakan oleh pasangan monogami dalam hubungan yang stabil dan mereka sama-sama
memiliki keinginan untuk mengambil tanggung jawab terhadap masa subur, termotivasi untuk menerapkan keluarga berencana alami dalam hubungan mereka. Apabila pasangan
terbiasa dengan metodologi tersebut, mereka benar-benar merencanakan keluarga mereka dan kemudian memulai kehamilan saat merasa waktunya tepat dengan menggunakan ubah
pantang berkala menjadi hubungan seksual pada masa-masa subur. Efektivitas metode keluarga berencana alami bukan hanya bergantung pada keinginan pasangan untuk
Universitas Sumatera Utara
menerapkan apa saja yang benar-benar mereka ketahui, tetapi juga pada petunjuk yang diberikan instruktur yang memiliki keahlian dalam bidang tersebut Varney,2007.
5.2.4 Perilaku Pasangan Usia Subur Tentang Penggabungan Metode Kontrasepsi.