Perilaku Pasangan Usia Subur Tentang Penggabungan Metode Kontrasepsi.

menerapkan apa saja yang benar-benar mereka ketahui, tetapi juga pada petunjuk yang diberikan instruktur yang memiliki keahlian dalam bidang tersebut Varney,2007.

5.2.4 Perilaku Pasangan Usia Subur Tentang Penggabungan Metode Kontrasepsi.

Pernyataan informan mengenai perilaku pasangan usia subur tentang penggabungan metode kontrasepsi dapat dilihat di matrix 4.14 dimana perilaku informan tentang penggabungan metode kontrasepsi adalah sebagai berikut ; “Bisa dek digabung, itulah kalau udah kebablasan istri saya minum pil KB 2 butir “Postinor”. Tapi itu jarang kali dek, kami kalau mau yang enak ya pake kondom aja lah.” Informan 1 Informan selanjutnya mengungkapkan ; “Untuk antisipasi hamil ya saya minum pil saja, nama pil KB nya “Postinor”. Informan 2 Informan selanjutnya mengungkapkan ; “Menurut bidan saya, pas sudah terlanjur minum pil aja, saya sih ga pernah coba.” Informan 3 Informan selanjurnya mengungkapkan ; “Kalau takut hamil, setelah campur boleh minum pil, cuma sekali saya pernah coba, pakai “Postinor” kalau ga salah namanya.” Informan 4 Informan selanjutnya mengungkapkan ; “Pengalaman kami sih pernah kami menggabungkan juga pakai pil KB dek, tapi bukan berarti itu jadi pilihan kami dalam ber-KB.” Informan 5 Informan terakhir mengungkapkan ; Universitas Sumatera Utara “Pakai kondom lah, itu kan bukan alami, itukan dengan alat yaa dek.” Informan 6 Hal ini menunjukkan bahwa beberapa informan dalam penelitian ini memilih untuk menggunakan pil KB jenis “Postinor” sebagai alat kontrasepsi darurat, atau pencegahan kehamilan apabila sudah terlanjur atau gagal dalam melakukan metode keluarga berencana alamiah. Hal ini sejalan dengan yang diungkapkan oleh Saifudin 2004 bahwa kontrasepsi darurat adalah kontrasepsi yang dipakai setelah senggama oleh wanita yang tidak hamil untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan. Dalam istilah kedokteran, pil ini dikenal sebagai “morning after pills”. Istilah ini sekarang dirasakan tidak tepat karena tidak menunjukkan waktu pemakaian yang tepat dari metode ini yang dapat dipakai sampai maksimal 72 jam setelah hubungan seksual yang tidak terlindungi. Metode ini hanya dipakai untuk keadaan ‘darurat’ dan tidak dimaksudkan untuk pemakaian rutinreguler. Oleh karena itu istilah yang dipakai dalam bahasa Inggris sekarang adalah “Emergency Contraceptive Pills”. Yang dimaksud dengan metode ini adalah berbagai metode hormonal yang dapat dipakai untuk mencegah kehamilan setelah terjadinya hubungan seksual tanpa perlindungan.

5.2.5 Perilaku Pasangan Usia Subur Tentang Sumber Informasi.