Proses Pengambilan Keputusan PENGUKURAN KESADARAN ETIKA DAN ORIENTASI ETIKA ANTARA MAHASISWA AKUNTANSI, AUDITOR, DAN DOSEN AKUNTANSI

commit to user 30 30

C. Proses Pengambilan Keputusan

Dalam rangka pengambilan keputusan etika, perlu adanya pemahaman atas proses pengambilan keputusan dan faktor-faktor yang mempengaruhi proses tersebut. Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, penelitian ini menggunakan metodologi multidimensional ethics scale MES yang dikaitkan dengan model empat-komponen pengambilan keputusan etika dari Rest 1986 sebagaimana juga digunakan oleh Cohen 1996, Sutopo 1997, dan Triatmoko 2006. Model Empat-komponen Rest 1986 Spesifikasi model empat-komponen dari Rest adalah empat tahap yang berurutan yang harus dilakukan seseorang agar dapat mencakup dimensi etika dalam suatu pengambilan keputusan. Keempat tahap tersebut adalah : 1. Interpretasi sesuatu yang meliputi tindakan dan konsekuensi dari tindakan tersebut pada pihak-pihak yang terkena kesadaran etika. 2. Membuat pertimbangan judging moralitas dari masing-masing tindakan berdasarkan kriteria-kriteria etika dan kemudian mengidentifikasikan pilihan moral orientasi etika. 3. Menyetujui untuk melaksanakan pilihan tersebut. 4. Mengimplementasikan pilihan tersebut. Dari keempat tahap tersebut, dua tahap pertama digunakan untuk acuan dalam penelitian ini. Tahap pertama yaitu interpretasi sesuatu yang meliputi tindakan dan konsekuensi dari tindakan tersebut pada pihak-pihak yang terkena, digunakan dalam kaitannya dengan pengukuran kesadaran etika moral awareness dengan menggunakan skor faktor multidimensional. Untuk komponen kedua yaitu membuat pertimbangan judging moralitas dari masing-masing commit to user 31 31 tindakan berdasarkan kriteria-kriteria etika dan kemudian mengidentifikasikan pilihan moral moral choice digunakan sebagai acuan dalam kaitannya dengan pengukuran orientasi etika. Multidimensional Ethics Scale MES Seperti sudah disebutkan pada bagian sebelumnya, Reidenbach dan Robin 1988 sebagaimana dikutip oleh Cohen et al. 1996 dan juga dikutip oleh Sutopo 1997, mengidentifikasikan lima normative modes of moral reasoning yaitu the theory of justicemoral equity, deontologycontractualism, relativism, utilitarian, dan egois reasoning. 1. The Theory of justice . Berdasarkan mode teori keadilan ini, keputusan harus berpedoman prinsip-prinsip keadilan formal yang mana “sama” equal harus diperlakukan “sama dan “tidak sama” unequal harus diperlakukan “tidak sama”. 2. Deontology contractual reasoning. Deontology contractual reasoning merupakan mode yang menggunakan logic untuk mengidentifikasikan tugaskewajiban duties atau implied contract . 3. Relativism. Mode ini merupakan mode yang pragmatis, dengan menekankan bahwa dunia meliputi banyak budaya, masing-masing dengan aturan- aturannya yang dapat diterima dalam budaya tersebut. Oleh sebab itu, aturan-aturan etika seharusnya tidak universal dan berlaku pada setiap individu. commit to user 32 32 4. Utilitarian Reasoning. Mode Utilitarian Reasoning menyatakan bahwa moralitas suatu tindakan merupakan fungsi dari manfaat yang diperoleh dan biaya yang ditanggung oleh masyarakat secara keseluruhan. 5. Egoist Reasoning. Egoist Reasoning mirip dengan Utilitarian Reasoning hanya saja mode ini diterapkan untuk kepentingan individu. Menurut mode ini, suatu tindakan dianggap etis jika tindakan tersebut menunjang kepentingan jangka panjang atau bahkan jangka pendek dari seorang individu. Atas dasar studi literatur tentang dimensi etika tersebut, Flory et al. 1992, Cohen et al. 1996 dan Sutopo 1997 melakukan penelitian secara empiris. Dari lima modes of reasoning , Flory et al. 1992 dalam Cohen et al. 1996 mengkonfirmasikan tiga dimensi yang memenuhi kriteria reliabilitas dan validitas yaitu dimensi moral equity, relativism dan contractualism yang mana dimensi moral-equity merupakan dimensi yang paling penting. Selanjutnya, Cohen et al. 1996 mereplikasi penelitian tersebut dengan menambahkan dimensi utilitarian dan concern far caring . Penelitian Cohen tersebut menghasilkan empat dimensi yaitu dimensi moral-equity, contractualism, utilitarian dan relativism , dengan dimensi relativism yang paling penting. Penelitian Cohen 1996 ini direplikasi oleh Sutopo 1997. Hasil penelitian Sutopo 1997 ini disimpulkan bahwa dimensi yang termasuk dalam MES meliputi dimensi moral-equity dan concern for caring, contractualism, utilitarian dan egoism dan relativism , dengan dimensi utilitarian dan egoism yang paling penting ethical awareness. Sedangkan hasil penelitian Triatmoko 2006 disimpulkan bahwa dimensi yang commit to user 33 33 termasuk dalam MES meliputi empat dimensi, yaitu dimensi moral-equity, relativism, contractualism, utilitarian dan egoism, dengan dimensi relativism merupakan faktor yang paling penting ethical awareness . commit to user 34 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Pemilihan Sampel dan Pengumpulan Data