Tindakan Pedagang Kosmetik Kesimpulan

Suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan. Untuk mewujudkan sikap menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan antara lain adalah fasilitas. Pengukuran perilaku dapat dilakukan secara tidak langsung yakni dengan wawancara terhadap kegiatan- kegiatan yang telah dilakukan beberapa jam, hari, atau bulan yang lalu. Pengukuran juga dapat dilakukan secara langsung, yakni dengan mengobservasi tindakan atau kegiatan responden Notoatmodjo, 2003.

5.4. Tindakan Pedagang Kosmetik

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh tindakan pedagang kosmetik tentang bahaya rhodamin B di Pasar Ramai kota Medan tahun 2013 yaitu tindakan baik sebanyak 6 orang 20 dan tindakan kurang baik sebanyak 24 orang 80. Hal ini menunjukkan bahwa tindakan pedang kosmetik di Pasar Ramai kota Medan adalah kurang baik. Seperti yang terdapat pada hasil kuesioner yaitu sebanyak 16 orang 53.3 menjawab perrnah menjual lipstik yang tidak memiliki izin BPOM, sebanyak 17 orang 56.7 pernah menawarkan produk lipstik yang tidak memiliki daftar komposisi, sebanyak 23 orang 76.7 tidak pernah membaca informasi bahwa rhodamin B merupakan zat warna sintetis yang tidak diperbolehkan untuk bahan campuran lipstik, sebanyak 30 orang 100 tidak pernah mencari informasi bahwa rhodamin B dapat menyebabkan iritasi pada kulit dan sebanyak 17 orang 56.7 tidak pernah membaca informasi bahwa rhodamin B merupakan zat warna berbahaya yang dilarang penggunaannya di Indonesia. Universitas Sumatera Utara Zat warna rhodamin B dapat menyebabkan iritasi pada kulit, mata dan saluran pernafasan dan merupakan zat karsinogenik dapat menyebabkan kanker. Efek kronis Rhodamin B dalam konsentrasi tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada hati Cahyadi, 2008. Tindakan pedagang kosmetik yang kurang baik terhadap bahaya rhodamin B dapat membahayakan kesehatan konsumen ataupun kesehatan dirinya. Universitas Sumatera Utara BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut yaitu : 1. Pada sampel lipstik yang dijual beredar di Pasar Ramai Kota Medan, tidak ada yang mengandung rhodamin B. Hal ini ditunjukkan dengan hasil pemeriksaan rhodamin B pada lipstik di Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi Sumatera Utara adalah negatif. 2. Pada sampel lipstik yang dijual beredar di Pasar Ramai Kota Medan, tidak terdapat kadar rhodamin B dikarenakan hasil pemeriksaan rhodamin B pada lipstik secara kualitatif di Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi Sumatera Utara adalah negatif. 3. Pengetahuan pedagang kosmetik terhadap bahaya rhodamin B tergolong sedang yaitu sebanyak 16 orang 53.3, sikap pedagang kosmetik terhadap bahaya rhodamin B tergolong baik yaitu sebanyak 17 orang 56.7.dan tindakan pedagang kosmetik tentang bahaya rhodamin B tergolong kurang baik yaitu sebanyak 24 orang 80.

6.2. Saran