54
return saham signifikan secara statistik. Perhatikan juga bahwa nilai |
| |
|, yakni | | | |. Hasil dengan pendekatan probabilitas sama dengan hasil berdasarkan uji
.
4.4 Pembahasan Hasil Penelitian 4.4.1 Pengaruh Debt to Equity Ratio DER terhadap Return Saham
Variabel Debt to Equity Ratio DER tidak berpengaruh signifikan dan memiliki hubungan negatif terhadap return saham apabila diuji secara parsial. Hal ini
disebabkan karena oleh sebagian investor memandang DER sebagai besarnya tanggung jawab perusahaan terhadap pihak ketiga yaitu kreditor yang memberikan
pinjaman kepada perusahaan. Sehingga semakin besar nilai DER akan memperbesar tanggungan perusahaan. Debt to Equity Ratio DER yang terlalu tinggi mempunyai
dampak buruk terhadap return saham, karena dengan tingkat utang yang semakin tinggi berarti beban bunga perusahaan akan semakin besar dan akan mengurangi
keuntungan. Dengan tingkat utang yang tinggi dan dibebankan kepada pemegang saham, tentu akan meningkatkan resiko investasi kepada para pemegang saham.
Hasil ini juga didukung dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Nini Safitri Aziz 2012.
4.4.2 Pengaruh Tingkat Inflasi terhadap Return Saham
Variabel tingkat inflasi berpengaruh signifikan dan memiliki hubungan negatif terhadap return saham apabila diuji secara parsial. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa inflasi yang tinggi akan mengakibatkan penurunan harga
Universitas Sumatera Utara
55
saham, karena menyebabkan kenaikan harga barang secara umum. Kondisi ini mempengaruhi biaya produksi dan harga jual barang akan menjadi semakin tinggi.
Harga jual yang tinggi akan menyebabkan menurunnya daya beli, hal ini akan mempengaruhi keuntungan return perusahaan dan akhirnya berpengaruh terhadap
harga saham yang mengalami penurunan. Hal ini juga didukung dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ratna Prihantini 2009.
4.4.3 Pengaruh Tingkat Suku Bunga terhadap Return Saham
Variabel tingkat suku bungaberpengaruh signifikan dan memiliki hubungan positif terhadap return saham apabila diuji secara parsial. Hasil penelitian ini
mendukung hasil penelitian dari Dwi Yahya Sarono 2014 tetapi tidak sejalan dengan penelitian Rayun Sekar Meta 2005 yang menyatakan bahwa suku bunga
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap return saham. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa perubahan suku bunga akan
mempengaruhi harga saham secara terbalik, ceteris paribus. Artinya, jika suku bunga meningkat, maka harga saham akan turun dan sebaliknya Tandelilin, 2010:432.
Harga saham yang turun ini akan menyebabkan return saham yang turun pula. Hal ini disebabkan karena dalam menghadapi kenaikan suku bunga, para pemegang
saham akan menahan sahamnya sampai tingkat suku bunga kembali pada tingkat yang dianggap normal. Sebaliknya, jika tingkat suku bunga jangka panjang
meningkat maka pemegang saham cenderung menjual sahamnya karena harga jualnya tinggi. Kenaikan suku bunga akan berpengaruh bagi pelaku pasar modal.
Pergerakan suku bunga SBI yang fluktuatif dan cenderung meningkat akan
Universitas Sumatera Utara
56
mempengaruhi pergerakan sektor riil yang dicerminkan oleh pergerakan return saham. Akibat meningkatnya suku bunga, para pemilik modal akan lebih suka
menanamkan uangnya di bank daripada berinvestasi dalam bentuk saham.
Universitas Sumatera Utara
57
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa dari penelitian ini dapat disimpulkan beberapa informasi sebagai berikut :
1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa DER, tingkat inflasi serta tingkat
suku bunga secara simultan berpengaruh signifikan terhadap return saham.
2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial tingkat suku bunga
berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham, sedangkan DER berpengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap return saham, dan
tingkat inflasi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap return saham.
Universitas Sumatera Utara