Industri Skala Kecil ISK

“Norma adalah aturan-aturan dalam kehidupan sosial secara kolektif atau bersama yang mengandung berbagai sanksi, baik sanksi secara moral maupun sanksi fisik, bagi orang atau sekelompok orang yang melakukan pelanggaran atas nilai-nilai sosial. Norma ditujukan untuk menekan anggota masyarakat agar segala perbuatan yang dilakukannya tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang telah disepakati bersama” Setiadi, Usman, 2011: 131. Norma tersebut diakui, dihargai, dikenal dan ditaati oleh warga masyarakat dalam kehidupannya sehari-hari. Norma disebut juga dengan peraturan sosial yang sifatnya memaksa sehingga seluruh anggota masyarakat harus tunduk. Ciri-ciri norma sosial adalah: 1. Tidak tertulis: norma hanya diingat dan diserap serta dipraktekkan dalam interaksi masyarakat. 2. Hasil kesepakatan bersama: norma dibentuk dan disepakati bersama seluruh warga masyarakat. 3. Ditaati bersama: untuk mengarahkan dan menertibkan perilaku anggota masyarakat dari keinginan bersama. 4. Ada sanksi: bagi yang melanggar norma akan dikenakan sanksi yang tegas, oleh sebab itu norma bersifat memaksa.

2.3 Industri Skala Kecil ISK

Pembangunan ekonomi di suatu negara dalam periode jangka panjang akan membawa perubahan mendasar dalam struktur ekonomi negara tersebut, yaitu dari ekonomi tradisional pada sektor pertanian ke ekonomi modern yang didominasi oleh Universitas Sumatera Utara sektor industri yang dinamis sebagai mesin utama pertumbuhan ekonomi. Menurut Tambunan 1999, industri adalah proses interaksi antara pengembangan teknologi, inovasi, spesialisasi dan perdagangan antar negara yang akhirnya sejalan dengan meningkatnya pendapatan masyarakat dan mendorong perubahan struktur ekonomi. Sektor industri di Indonesia didominasi oleh industri kecil dan rumah tangga, baik dalam jumlah unit maupun pangsa kesempatan kerja. Tujuan penting sebuah industri adalah: 1. Menciptakan atau meningkatkan nilai tambah ekonomi, yaitu nilai tambah dari semua sektor ekonomi termasuk industri, pertanian, dan pertambangan. 2. Meningkatkan efisiensi ekonomi. 3. Mengurangi ketergantungan pada impor. Menurut Bank Indonesia industri skala kecil adalah industri yang asset tidak termasuk tanah dan bangunan bernilai kurang dari Rp 600.000.000,-, produk yang dihasilkan ISK adalah barang-barang untuk keperluan konsumsi dan industri seperti barang-barang modal dan penolong. Industri skala kecil ISK menurut Biro Pusat Statistik tahun 2003 adalah usaha rumah tangga yang melakukan kegiatan mengolah barang dasar menjadi barang belum jadi atau setengah jadi, barang setengah jadi menjadi barang jadi, atau yang kurang nilainya menjadi barang yang lebih tinggi nilainya dengan maksud untuk dijual, dengan jumlah pekerja paling sedikit 5 orang, dan paling banyak 19 orang termasuk pengusaha. Sedangkan menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 tentang usaha mikro, kecil, dan menengah, industri kecil adalah kegiatan Universitas Sumatera Utara ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,- sampai dengan paling banyak Rp 500.000.000,- tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Kategori industri kecil menurut Departemen Perindustrian adalah: 1. Industri Kecil Modern Meliputi industri yang menggunakan teknologi proses madya, mempunyai skala produksi yang terbatas, tergantung pada dukungan industri besar dan menengah dengan sistem pemasaran domestik dan ekspor, menggunakan mesin khusus dan alat-alat perlengkapan modal lainnya. Dengan kata lain, mempunyai akses untuk menjangkau sistem pemasaran yang relatif telah berkembang baik di pasar domestik atau ekspor. 2. Industri Kecil Tradisional Umumnya mempunyai ciri-ciri menggunakan teknologi sederhana, mesin dan alat perlengkapan modal yang sederhana, lokasi didaerah pedesaan, dan akses menjangkau pasar terbatas. 3. Industri Kerajinan Kecil Industri ini beragam, mulai dari industri kecil dengan teknologi sederhana sampai teknologi proses madya atau proses teknologi yang tinggi. Universitas Sumatera Utara Kekuatan industri skala kecil ISK dalam Tambunan, 1999: 118-119 adalah sebagai berikut: 1. Sangat padat karya, dan persediaan tenaga kerja di Indonesia masih sangat banyak, upah nominal tenaga kerja khususnya kelompok berpendidikan rendah masih relatif murah. 2. Lebih banyak membuat produk sederhana yang tidak terlalu membutuhkan pendidikan formal yang tinggi, melainkan keahlian khusus yang dimiliki lewat sumber informal. 3. Banyak industri skala kecil yang membuat produk bernuansa kultur seperti kerajinan dari bambu, atau ukir-ukiran dari kayu, yang dasarnya merupakan keahlian tersendiri dari masyarakat masing-masing daerah. 4. Pengusaha kecil lebih banyak menggantungkan diri pada uang sendiri atau pinjaman dari sumber informal untuk modal kerja dan investasi mereka. ISK dapat tetap bertahan dan bersaing dengan industri skala menengah dan besar karena meskipun barang yang di produksi sama dengan industri lainnya, tetapi terdapat perbedaan baik secara alami maupun rekayasa. Perbedaan tersebut dalam hal warna, bentuk, rasa, packing, harga, atau pelayanan. Dengan kata lain meskipun barang sama, tetapi ISK memiliki segmentasi pasar tersendiri yang melayani kelompok pembeli tertentu. Dalam hal pertahanan di tengah kemajuan teknologi, ISK lebih fleksibel menyesuaikan diri terhadap perubahan teknologi dan pasar, karena hanya membutuhkan biaya yang tidak terlalu besar sehingga memiliki harapan bertahan atau survive lebih besar Tambunan, 1999: 9-11. Industri kerajinan tenun ulos di Jalan Lau Cimba, Universitas Sumatera Utara Kelurahan Siopat Suhu ini termasuk ke dalam industri skala kecil, karena jumlah pekerjanya tidak lebih dari 19 orang dan modalnya tidak lebih dari Rp 500.000.000,-. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang