2. Wawancara Mendalam
Wawancara mendalam adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil tatap muka langsung antara pewawancara
dengan informan, dengan atau tanpa menggunakan pedoman wawancara. Maka orang- orang atau lembaga yang menjadi informan yang meliputi pengusaha baik pengusaha
Jalan Lau Cimba dan pengusaha ATBM yang telah gulung tikar, pengrajin tenun, konsumen, Dinas UMKM, dalam penelitian ini telah diwawancarai, dan peneliti telah
mendapat jawaban langsung mengenai permasalahan penelitian tentang strategi adaptasi pengusaha kerajinan tenun ATBM ditengah kemajuan teknologi.
3.4.2 Teknik Pengumpulan Data Sekunder Teknik pengumpulan data sekunder diperoleh secara tidak langsung dari objek
penelitian, melalui sumber atau instansi lain yang berkaitan dengan penelitian. Pengumpulan data sekunder adalah pengumpulan data yang dilakukan melalui studi
kepustakaan yang diperlukan untuk mendukung data yang diperoleh dari buku-buku ilmiah, laporan penelitian, tulisan ilmiah yang berkaitan dengan topik penelitian yang
dianggap relevan.
3.5 Interpretasi Data
Interpretasi data adalah tahap pengolahan data baik data primer dan data sekunder yang telah didapatkan dari lapangan. Data-data yang diperoleh dari lapangan
akan diatur, diurutkan, dikelompokkan dalam kategori, pola atau uraian tertentu.
Universitas Sumatera Utara
Analisis data merupakan proses menganalisis fenomena sosial dan memperoleh gambaran yang tuntas terhadap fenomena yang diteliti dan menganalisis yang ada di
balik suatu fenomena sosial. Data yang diperoleh akan diinterpretasikan berdasarkan dukungan teori dalam kajian pustaka, peneliti kemudian menyederhanakan data agar
lebih mudah dipahami, kemudian data tersebut akan disusun lagi sedemikian rupa dan diinterpretasikan secara kualitatif.
Hal ini dilakukan agar peneliti lebih jelas memperoleh hasil yang mendalam sesuai teori yang relevan. Peneliti menyusun sebagai laporan akhir penelitian, proses ini
dilakukan sejak proposal penelitian dibuat hingga akhir penelitian dilakukan, dan pada akhirnya akan menjadi laporan penelitian yang memiliki ciri kualitatif.
3.6 Jadwal Kegiatan
No Kegiatan
Bulan ke- 1
2 3
4 5
6 7
8 9
1 Pra Observasi
2
Acc Judul Penelitian
3 Penyusunan Proposal
4
Bimbingan Proposal
5 Seminar Proposal
6
Revisi Proposal
7 Pengumpulan dan Analisis Data
8
Bimbingan Skripsi
9 Penulisan laporan
10
Sidang Meja Hijau
Universitas Sumatera Utara
BAB IV DESKRIPSI DAN INTERPRETASI DATA
4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian
4.1.1 Keadaan Geografis Kecamatan Siantar Timur
Siantar Timur adalah salah satu kecamatan di Kota Pematangsiantar, Provinsi Sumatera Utara, Indonesia. “Luas wilayah kecamatan ini adalah 4.520 km² dengan
jumlah penduduk sebanyak 49.090 jiwa pada tahun 2016, dengan kepadatan 8.543 jiwakm². Kecamatan Siantar Timur adalah salah satu dari 8 kecamatan di Kota
Pematangsiantar. Kecamatan Siantar Timur memiliki 7 kelurahan, yaitu Kelurahan Asuhan, Kelurahan Merdeka, Kelurahan Kebun Sayur, Kelurahan Pahlawan, Kelurahan
Pardomuan, Kelurahan Siopat Suhu, dan Kelurahan Tomuan” https:id.m.wikipedia.orgwikiSiantar_Timur,_pematangsiantar
. Letak kantor camat terdapat di Jalan Siatas Barita, Kelurahan Tomuan. Kecamatan Siantar Timur memiliki
batas-batas wilayah sebagai berikut: 1.
Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Siantar Martoba. 2.
Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Siantar Utara dan Kecamatan Siantar Barat.
3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Simalungun.
4. Sebelah Timur berbatasan Kecamatan Siantar Marihat.
Di Kecamatan Siantar Timur terdapat sekolah tinggi yaitu STT Sekolah Tinggi Teologi Siantar yang beralamat di Jalan Sangnawaluh No. 6, Kelurahan Siopat Suhu.
Universitas HKBP Nommensen juga terdapat di Jalan Asahan No. 4, Kelurahan Siopat
Universitas Sumatera Utara
Suhu, yang berdekatan dengan Taman Makam Pahlawan dan Ramayana Departement Store. Kecamatan Siantar Timur dialiri oleh daerah aliran sungai DAS Bah Bolon yang
klasifikasi airnya terbilang besar. Di Kelurahan Siopat Suhu juga terdapat ruko Megaland yang digunakan sebagai tempat perkantoran, perumahan, perdagangan dan
jasa, pelayanan kesehatan dan tempat pendidikan menengah dan tinggi. Tabel 4.1 Luas Wilayah Kelurahan di Kecamatan Siantar Timur, 2012
No Nama Kelurahan
Luas Wilayah km
2
1 Kebun Sayur
37,50 2
Tomuan 91,00
3 Pahlawan
42,00 4
Siopat Suhu 187,00
5 Merdeka
23,00 6
Pardomuan 25,50
7 Asuhan
46,00 Jumlah
4.250 Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Pematangsiantar 2015
4.1.2 Keadaan Penduduk Kecamatan Siantar Timur
“Jumlah penduduk di Kecamatan Siantar Timur berdasarkan Data BPS Kota Pematangsiantar pada tahun 2016 adalah 49.070 jiwa, dan jumlah kepala keluargaKK
sebanyak 13.714 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 24.119 jiwa, dan penduduk perempuan sebanyak 24.951 jiwa. Terdapat berbagai suku yang mendiami
Kecamatan Siantar Timur, diantaranya Simalungun, Toba, Mandailing, Jawa, Tionghoa, dan Melayu, dan suku paling dominan adalah suku Batak Simalungun”
https:Siantarkotabps.go.idfrontendpublikasiviewid14. Sebagaian besar
Universitas Sumatera Utara
masyarakat Kecamatan Siantar Timur berprofesi sebagai petani, wiraswasta, dan PNS. Di bidang wiraswasta terdapat pengusaha UMKM di bidang pertenunan, pembuatan
olahan tempe, dan pembuatan kripik dari ubi kayu. Jumlah penduduk terbanyak di Kecamatan Siantar Timur terdapat di Kelurahan Siopat Suhu sebanyak 12.384 jiwa, dan
jumlah penduduk paling sedikit terdapat di Kelurahan Pahlawan, yaitu sebanyak 3.143 jiwa.
Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Perkelurahan di Kecamatan Siantar Timur, 2016
No Nama Kelurahan
Penduduk Laki-Laki
Penduduk Perempuan
Kepala Keluarga
Jumlah Penduduk
1 Kebun Sayur
2.688 2.787
1.572 5.475
2 Tomuan
5.873 6.052
3.306 11.925
3 Pahlawan
1.527 1.616
892 3.143
4 Asuhan
3.200 3.222
1.671 6.422
5 Merdeka
1.884 2.016
1.227 3.900
6 Pardomuan
2.870 2.951
1.610 5.821
7 Siopat Suhu
6.077 6.307
3.436 12.384
Jumlah 24.119
24.951 13.714
49.070 Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Pematangsiantar 2016
4.1.3 Gambaran Kerajinan Tenun Lau Cimba Kelurahan Siopat Suhu Siantar
Timur Kerajinan tenun di Jalan Lau Cimba ini adalah milik seorang pengusaha bernama
Ibu Hotmin Silalahi. Pada awal membuka usaha ini, Ibu Hotmin mengalami kesulitan modal, karena memang pada saat itu beliau hanya seorang petani yang sambil bekerja
sebagai penenun di kilang tenun Ibu Girsang, Jalan Beringin, Parluasan. Karena Ibu
Universitas Sumatera Utara
Hotmin merasa dirinya berbakat dalam bertenun, ia lebih memilih berhenti bekerja dari kilang Ibu Girsang dan membuka usaha sendiri. Ibu ini memulai membuka usahanya
pada tahun 2001 dengan jumlah ATBM pada saat itu hanya sepasang atau 2 buah, yang menjadi pekerjanya adalah Ibu Hotmin sendiri dengan satu orang karyawan yang
merupakan tetangganya. Pada saat itu ulos yang dibuat hanya satu jenis ulos yaitu ulos hati rongga palsu yang termasuk dalam salah satu jenis ulos Simalungun dengan harga
satu lembar ulos Rp 45.000,-, dan ulos ini dipasarkan ke Pasar Parluasan di Kota Pematangsiantar. Keuntungan yang didapat dari menjual ulos ini di simpan dan
dibelikan lagi ATBM sepasang, yang mana pada saat itu harga sebuah ATBM senilai Rp 1.500.000,-.
Semakin banyaknya permintaan pekerjaan oleh para tetangga yang datang ke kilang Ibu Hotmin, membuat beliau berusaha memperluas uahanya dengan mencari
pinjaman ke bank, sehingga masyarakat sekitar yang mencari kerja dapat dipekerjakan. Dari hasil keuntungan menjual ulos yang didapat dan pinjaman ke bank yang dilakukan,
Ibu Hotmin mengembangkan usahanya sampai saat ini jumlah ATBM yang dimiliki ada 10 pasang atau 20 buah, dengan jumlah karyawan yang dimiliki saat ini adalah 15 orang
sebagai penenun, 1 orang penggulung benang, 2 orang pengantar benang dan pengantar ulos ke pasar. Ulos yang di produksi juga mengalami kemajuan, tidak hanya ulos hati
rongga palsu saja, melainkan berbagai ulos lainnya dengan motif ulos Simalungun, seperti ulos untuk bakal pembuatan jas, selendang dan bakal pembuatan sarung.
Usaha kerajinan tenun ulos yang dimulai pada tahun 2001 ini berlokasi di Jalan Lau Cimba No. 78, Kelurahan Siopat Suhu, Kecamatan Siantar Timur, Kota
Pematangsiantar. Kilang tenun dibuat tepat dibelakang rumah yang bersebelahan dengan
Universitas Sumatera Utara
SDN 097319 dan nama usaha kerajinan tenun ibu Hotmin ini adalah Citra Ulos H. Br. Silalahi, namun pada karyawannya lebih dikenal dengan nama “Tenun Mak Citra”,
nama Citra yang diambil dari nama anaknya yaitu Citra Napitupulu. Ibu Hotmin memiliki strategi untuk dapat tetap bertahan dan saat ini kilang tenun Ibu Hotmin
semakin berkembang walaupun kilang tenun lain disekitarnya banyak yang sudah gulung tikar.
4.2 Profil Informan