Kelembagaan Perbankan TINJAUAN UMUM TENTANG PERBANKAN

Rakyat yang melakukan kegiatan usaha secara konvensional tidak diperkenankan melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah.

D. Kelembagaan Perbankan

Maksud dari kelembagaan perbankan adalah bank dilihat sebagai organisasi yang meliputi aspek internal dan eksternal. Aspek internal bank adalah garis ketatalaksanaan bank yang meliputi manajemen, laporan keuangan, pembayaran dalam dan luar negeri, sumber daya manusia, dan sebagainya. Aspek eksternal bank adalah hubungan antara bank yang satu dengan bank yang lain, yang menyangkut struktur, kepemilikan, usaha, operasional, dan sebagainya. Yang dimaksud dengan struktur perbankan adalah susunan bank dalam hubungannya yang satu dengan yang lain atau bentuk organisasi bank tersebut, yang terdiri dari unit banking system bank tunggal dan multiple office bank system. Yang dikatakan sebagai unit banking system adalah sejumlah bank yang berdiri sendiri dan tidak mempunyai cabang atau perwakilan, sedangkan multiple office bank system adalah beberapa kantor bank yang beroperasi dalam kesatuan hukum. Ada tiga jenis multiple office bank system, yaitu : 21 1. Branch banking system, yaitu bank yang merupakan satu kesatuan hukum yang beroperasi pada lebih dari satu kantor bank. Pada sistem ini, kantor 21 Bahan ajaran Tan Kamello dan Syarifah Lisa, op.cit, hal. 16. Universitas Sumatera Utara pusat bank mendirikan kantor cabang yang memiliki hak yang sama dengan kantor pusat tetapi dalam hal-hal tertentu masih ada keterbatasan atau instruksi kantor pusat. 2. Chain banking system, yaitu sejumlah bank yang berdiri sendiri dalam kedudukannya sebagai suatu kesatuan hukum. Pada sistem ini, operasi dan kebijaksanaan berada di tangan satu orang atau beberapa orang yang berkuasa atas bank tersebut. 3. Group banking system, yaitu sejumlah bank yang berdiri sendiri dalam kedudukannya sebagai suatu kesatuan hukum yang secara langsung dikuasai oleh suatu perusahaan holding company. Dalam aspek eksternal bank terdapat dua hubungan yakni hubungan vertikal dan hubungan horizontal. Hubungan vertikal artinya hubungan antara bank sentral atau Bank Indonesia dengan bank-bank lain, sedangkan hubungan horizontal artinya hubungan antara bank yang satu dengan bank lainnya. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada masa pembangunan perekonomian di Indonesia seperti sekarang ini, secara nyata dapat dilihat bahwa perkembangan yang sangat pesat adalah di bidang perbankan. Dan bidang ini merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari tujuan pembangunan nasional yaitu mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 yang berkesinambungan, dan peningkatan pelaksanaan pembangunan nasional yang berdasarkan kekeluargaan yang senantiasa perlu dipelihara dengan baik. Guna mencapai tujuan tersebut maka pelaksanaan pembangunan ekonomi harus lebih memperhatikan keserasian, keselarasan, dan keseimbangan unsur-unsur pemerataan, pembangunan ekonomi dan stabilitas nasional. Berdasarkan tujuan pembangunan nasional di bidang perekonomian di atas, Negara telah mempercayakan suatu lembaga resmi yaitu lembaga perbankan guna mencapai tujuan nasional tersebut, yang fungsinya adalah mengelola, menghimpun dan menyalurkan dana ke masyarakat. Dengan adanya lembaga perbankan tersebut maka pemerintah telah memperkecil kemungkinan adanya rentenir-rentenir yang dapat merugikan masyarakat yang memerlukan modal tersebut. 2 2 Malayu SP. Hasibuan, Dasar-dasar Perbankan, Bumi Aksara, Jakarta, 2004, hal. 3. 1 Universitas Sumatera Utara