36
5.1.6. Deskripsi Karakteristik Faktor Resiko Stroke
Didapati faktor resiko stroke paling banyak di RSUP. H. Adam Malik adalah hipertensi yaitu 356 pasien 53,6, dilanjutkan dengan diabetes melitus
sebanyak 106 pasien 16,0, kemudian gaya hidup sebanyak 90 pasien 13,6, dislipidemia adalah 70 pasien 10,5, kemudian yang paling sedikit
adalah penyakit jantung yaitu 42 pasien 6,3, dan tidak ada yang mengalami obesitas.
Tabel 5.8. Distribusi Frekuensi Faktor ResikoStroke Iskemik
Hemoragik P Value
n n
Faktor Resiko
Hipertensi 172 56,9
184 50,8 0,001
Diabetes Melitus 41 13,6
65 18,0 Penyakit Jantung
34 11,2 8 2,2
Dislipidemia 18 6,0
52 14,4 Obesitas
0 0 0 0
Gaya Hidup 37 12,3
53 14,6
Total 302 100
362 100 664 100
Dari Tabel 5.7. dapat dilihat bahwa faktor resiko stroke iskemik yang paling banyak dialami adalah hipertensi yaitu 172 pasien 56,9, diikuti dengan
diabetes melitus yaitu sebanyak 41 pasien 13,6, gaya hidup sebanyak 37 pasien 12,3, penyakit jantung sebanyak 34 pasien 11,2,kemudian yang
paling sedikit adalah dislipidemia sebanyak 18 pasien 6,0, dan tidak ada yang mengalami obesitas. Sementara faktor resiko stroke hemoragik paling
banyak adalah hipertensi yaitu 184 pasien 50,8, diikuti dengan diabetes melitus yaitu 65 pasien 18,0, gaya hidup sebanyak 53 pasien 14,6,
kemudian dislipidemia sebanyak 52 pasien 14,4, kemudian yang paling sedikit adalah penyakit jantung yaitu 8 pasien 2,2, dan tidak ada yang
Universitas Sumatera Utara
37
mengalami obesitas.Didapati nilai p=0,001, ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan faktor resiko antara stroke iskemik dengan stroke hemoragik secara
signifikan.
5.2. Pembahasan 5.2.1. Pembahasan Angka Kejadian
Pada penelitian ini didapati jumlah sampel penderita stroke di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2014 adalah sebanyak 636 pasien yang diambil dari
636 rekam medis. Menurut penelitian Fauziah I 2013, terdapat 117 pasien tahun 2012 di RSUP H. Adam Malik Medan. Pada tahun 2010 terdapat 84 orang
subjek penelitian di RSUP H. Adam Malik Medan Qadrina S, 2011.
5.2.2. PembahasanDemografi Sampel
Pada penelitian ini ditemukan usia paling banyak pada penderita stroke adalah lansia akhir 33,0, diikuti dengan lansia awal 28,3, kemudian
manula 23,7, dewasa akhir10,5, dewasa muda 3,5, dan yang paling sedikit adalah remaja akhir 0,9.Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil
penelitian Lestari 2010 yang mendapatkan bahwa persentasi kelompok umur 55 tahun67,5, lebih banyak menderita strokedibandingkan dengan kelompok
umur 40-55 tahun32,5. Menurut Kristiyawati 2009, peningkatan frekuensi stroke seiring dengan peningkatan umur berhubungan dengan proses penuaan,
dimana semua organ tubuh mengalami kemunduran fungsi termasuk pembuluh darah otak. Pembuluh darah menjadi tidak elastis terutama bagian endotel yang
mengalami penebalan pada bagian intima, sehingga mengakibatkan lumen pembuluh darah semakin sempit dan berdampak pada penurunan aliran darah
otak.Menurut Gofir 2009, bertambahnya usia mulai 55 tahun akan diikuti dengan peningkatan tekanan darah yang terus meningkat sampai usia 80 tahun
yang kemudian akan cenderung turun. Keadaan ini terjadi akibat perubahan struktural jantung dan pembuluh darah yang menua. Kekakuan dinding
pembuluh darah aorta menyebabkan berkurangnya kemampuan pembuluh darah
Universitas Sumatera Utara