Hubungan Sistem Perpajakan di Indonesia dengan Pemeriksaan Pajak

keterangan yang diminta, Wajib Pajak terikat oleh suatu kewajiban untuk merahasiakan itu ditiadakan Direktur Jendral Pajak berwenang melakukan penyegelan tempat atau ruangan tertentu, bila Wajib Pajak Tidak memenuhi kewajiban pengungkapan diatas.

2.1.6 Hubungan Sistem Perpajakan di Indonesia dengan Pemeriksaan Pajak

Self Assesment System yang berlaku di Indonesia pada dasarnya sudah mulai diterapkan di Indonesia sejak tahun 1984 lewat Tax Reform yang dibuat oleh pemerintah. Akan tetapi dalam pelaksanaannya ternyata sistem ini tidak membuahkan hasil yang diharapkan, bahkan penerimaan dari sektor pajak justru menurun. Dapat dikatakan bahwa pemungutan pajak dengan sistem ini gagal, karena tidak didukung dengan sikap yang jujur dari Wajib Pajak serta pengawasan yang intensif dan akurat dari pihak pemerintah administrasi pajak. Selain itu sanksi yang diterapkan juga tidak efektif dijalankan. Kegagalan sistem tersebut membangun aparatur untuk membuat sistem perpajakan modern dan menjadikan pemerintah dan berbagai kalangan mendukung konsep self assessment ini sebagai sesuatu yang wajar dan prospektif di masa depan sehingga secara konsepsional sistem ini dapat dilaksanakan dengan baik, sebagaimana dikemukakan Suandy:2002, dalam rangka melaksanakan Self Assesment System diperlukan beberapa prasyarat, antara lain; Universitas Sumatera Utara a. Kesadaran Wajib Pajak Tax Consciousness, Wajib Pajak mau dengan sendirinya melakukan kewajiban perpajakannya seperti mendaftarkan diri, menghitung, membayar, dan melaporkan jumlah pajak terutangnya, b. Kejujuran Wajib Pajak, Wajib Pajak melakukan kewajibannya dengan sebenar-benarnya tanpa adanya manipulasi, hal ini dibutuhkan di dalam sistem ini karena fiskus memberikan kepercayaan kepada Wajib Pajak untuk menghitung, menyetor, dan melaporkan sendiri jumlah pajak yang terutang, c. Kemauan membayar pajak dari Wajib Pajak Tax Mindedness, Wajib Pajak selain memiliki kesadaran akan kewajiban perpajakannya, namun juga dalam dirinya memiliki hasrat dan keinginan yang tinggi dalam membayar pajak terutangnya, d. Kedisiplinan Wajib Pajak Tax Discipline, Wajib Pajak dalam melakukan kewajiban perpajakannya dilakukan dengan dengan tepat waktu sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku. Atas dasar untuk memperbaiki sistem perpajakan yang telah gagal tersebut maka pemeriksaan pajak dilakukan sehubungan untuk menertibkan sistem perpajakan yang berlaku Self Assesment System dan untuk menghindari kecurangan atas pelaporan perpajakannya seperti yang sudah terjadi sebelumnya.

2.1.7 Surat Pemberitahuan SPT