36 perusahaan tersebut di pasar modal Owusu dan Ansah, 2000 dalam
Catrinasari, 2006. Umur perusahaan juga merupakan hal yang dipertimbangkan oleh investor sebelum menanamkan modalnya.
Umur perusahaan mencerminkan perusahaan tetap survive dan menjadi bukti bahwa perusahaan tersebut mampu bersaing dan dapat
mengambil kesempatan bisnis yang ada dalam perekonomian. Dengan umur perusahaan yang lebih lama menandakan bahwa perusahaan mampu
menghasilkan laba dari tahun ke tahun dan mampu meminimalisasikan kerugian perusahaan sehingga perusahaan mampu membayarkan dividen kas
kepada stakeholders dalam perusahaan mereka, demi kesejahteraan para pemegang saham.
2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Beberapa peneliti terdahulu yang dapat ditelaah dijelaskan di dalam tabel berikut:
Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Nama Peneliti Judul
Penelitian Variabel
Penelitian Hasil Penelitian
Sihombing 2006
Analisis Hubungan
Laba Akuntansi dan
Laba Tunai dengan
Deviden Kas pada Industri
Makanan dan Laba akuntansi,
laba tunai, dan deviden kas
Laba akuntansi dan laba tunai mempunyai
hubungan yang kuat dan positif dengan
deviden kas
37 Minuman di
BEJ
Sitepu 2010 Analisi
Hubungan Laba
Akuntansi dan Laba Tunai
dengan Deviden Kas
pada Perusahaan
Konsumsi yang Go Public di
Bursa Efek Indonesia
-Variabel Independen :
laba akuntansi dan laba tunai
-Variabel dependen :
deviden kas Laba tunai memiliki
hubungan yang positif tetapi tidak signifikan
terhadap deviden kas. Jadi dalam penelitian
ini laba akuntansi lebih besar dan kuat
hubungannya dengan deviden kas
dibandingkan dengan laba tunai pada tahun
2006
Galaxy 2010 Analisis
Hubungan Antara Laba
Akuntansi dan Laba Tunai
dengan Deviden Kas
pada Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar
di Bursa Efek Indonesia
Tahun 2005- 2008
-Variabel Independen :
laba akuntansi dan laba tunai
-Variabel dependen :
deviden kas Laba akuntansi dan
laba tunai mempunyai hubungan yang sangat
signifikan dan berpengaruh positif
terhadap deviden kas
Purba 2012 Pengaruh laba
akuntansi, laba tunai, ukuran
perusahaan, dan umur
perusahaan terhadap
dividen kas pada
perusahaan infranstrukture,
utilities, and transportation
dan real estate and property
Variabel independen :
laba akuntansi, laba tunai,
ukuran perusahaan, dan
umur perusahaan Variabel
dependen : dividen kas
Laba akuntansi, laba tunai, ukuran
perusahaan, dan umur perusahaan
mempunyai pengaruh yang positif dan
signifikan terhadap dividen kas
38 yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia
2007-2009
2.3 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual merupakan sintesis atau ekstrapolasi dari tinjauan teori yang mencerminkan keterkaitan antara variabel yang diteliti dan
merupakan tuntunan untuk memecahkan masalah penelitian serta merumuskan hipotesis Jurusan Akuntansi, 2004 : 13. Berdasarkan tinjauan
teoritis dan tinjauan penelitian terdahulu yang telah di kemukakan sebelumnya, maka dapat digambarkan kerangka konseptual sebagai berikut:
Independen X Dependen Y
Kerangka konseptual Gambar 2.1
Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel independen adalah laba akuntansi, laba tunai, ukuran perusahaan dan umur perusahaan. Dimana yang
DIVIDEN KAS Laba Akuntansi X1
Laba Tunai X2 Ukuran Perusahaan X3
Umur Perusahaan X4
39 menjadi variabel dependennya adalah dividen kas. Hubungan antara empat
variabel independen dan variabel dependen adalah hubungan satu arah atau hubungan positif.
Laba akuntansi secara operasional didefenisikan sebagai perbedaan antara realized revenues yang berasal dari transaksi suatu periode dan berhubungan
dengan biaya historis. Laba akuntansi yang besar akan mendorong dewan direksi untuk membagikan dividen dalam jumlah yang lebih besar dibandingkan dengan
apabila perusahaan hanya memperoleh laba akuntansi yang kecil. Dalam PSAK paragraf 12 IAI : 2007 dinyatakan bahwa jumlah arus kas
yang berasal dari aktivitas operasi merupakan indikasi yang menentukan apakah dari operasi perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi
pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan membayar deviden dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pada sumber pendapatan dari luar.
Ketersediaan laba tunai yang besar dalam perusahaan akan memampukan perusahaan membayarkan dividen tunai dalam jumlah yang besar. Sebaliknya jika
laba tunai yang di peroleh perusahaan kecil maka dividen yang di bayarkan juga kecil demi menjaga agar kas yang teredia cukup untuk melunasi pinjaman dan
untuk melakukan investasi baru. Semakin besar ukuran perusahaan tersebut maka modal yang dimiliki
untuk operasi perusahaan juga akan semakin besar, termasuk modal sahamnya. Dengan demikian akan mengakibatkan bahwa perusahaan akan membayarkan
jumlah dividen kas yang semakin besar untuk setiap periode pembayaran dividen.
40 Dengan umur perusahaan yang lebih lama menandakan bahwa perusahaan
mampu menghasilkan laba dari tahun ke tahun dan mampu meminimalisasikan kerugian perusahaan sehingga perusahaan mampu membayarkan dividen kas
kepada stakeholders dalam perusahaan mereka, demi kesejahteraan para pemegang saham. Perusahaan yang sudah lama dan stabil membayar sebagian
labanya untuk dividen. Ketika suatu perusahaan telah menetapkan tingkat dividen tunai tertentu, maka setiap pengurangannya dipandang sebagai berita buruk oleh
investor. Dengan demikian perusahaan sangat berhati-hati dalam hal menaikkan dividen perusahaan, menunggu sampai dipastikan bahwa tingkat dividen yang
lebih tinggi tersebut dapat di jaga secara permanen.
2.4 Hipotesis Penelitian