Definisi Operasional Variabel Teknik Pengumpulan Data

54

1. Uji Validitas Instrumen

Suatu alat ukur yang dinyatakan valid jika alat ukur tersebut mampu mengukur apa yang diukur. Untuk menguji validitas instumen digunakan rumus koefisien korelasi biseral: = t t p SD M M  q p Keterangan : pbi = koefisien korelasi biserial M p = rerata skor dari subjek yang menjawab betul bagi item yang dicari validitasnya M t = rerata skor total S t = standar deviasi dari skor total p = proporsi siswa yang menjawab benar = q = proporsi siswa yang menjawab salah = 1 Arikunto , 2010: 79 Dengan kritetia pengujian jika harga r hitung r tabel dengan =0,05 maka alat ukur tersebut dinyatakan valid dan sebaliknya apabila r hitung r tabel maka alat ukur tersebut dinyatakan tidak valid. Kriteria yang digunakan adalah jika r hitung r tabel maka soal tersebut valid dan sebaliknya. Hasil perhitungan uji validitas soal terdapat pada lampiran 13. Dalam penghitungan uji validitas soal kemampuan awal dari 40 item soal semuanya dinyatakan valid 55

2. Uji Reliabilitas Instrumen

Suatu tes dapat dikatakan reliabel jika tes tersebut dapat memberi hasil yang tetap. Reabilitas adalah ketepatan suatu tes apabila diteskan kepada subyek yang sama. Penelitian ini menggunakan rumus KR-21 dari Kuder dan Richardson untuk menguji tingkat reliabilitas, yaitu: r 11 =                  1 1 2 t S n Mt n Mt n n Keterangan: r 11 = reliabilitas internal seluruh instrumen n = jumlah item dalam instrumen M t = means skor total S t 2 = varians total Sudijono, 2008: 258 Teknik penghitungan reliabilitas dengan koefisien alpha sebagai berikut: r 11 =                    2 2 1 1 t k k σ σ Keterangan: r 11 = Reliabilitas instrumen k = Banyaknya soal 2  b σ = Jumlah varians butir 2 t σ = Varians total Arikunto, 2008: 109 Besarnya reliabilitas dikategorikan seperti pada tabel berikut: Tabel 6. Tingkatan Besarnya Reliabilitas Antara 0,800 sampai 1,000 Antara 0,600 sampai 0,799 Antara 0,400 sampai 0,599 Antara 0,200 sampai 0,399 Antara 0,000 sampai 0,1999 Sangat tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat rendah Suharsimi Arikunto 2006: 276 56 Hasil penghitungan uji realibilitas soal tes kemampuan awal pada kelas eksperimen adalah sebesar 0,857 berarti soal tersebut terolong soal yang memiliki tingkat reliabilitas sangat tinggi. Perhitungan reliabilitas terdapat pada lampiran 14.

3. Taraf Kesukaran

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya sesuatu soal disebut indeks kesukaran difficulty index. Untuk menguji taraf kesukaran soal tes yang digunakan dalam penelitian ini digunakan rumus: P = JS B Keterangan: P = indeks kesukaran B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar JS = jumlah seluruh siswa yang mengikuti tes Menurut Arikunto 2007: 210 klasifikasi kesukaran: - Soal dengan P 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar - Soal dengan P 0,30 sampai 0,70 adalah soal sedang - Soal dengan P 0,70 sampai 1,00 adalah soal mudah Hasil Tes Kemampuan awal dari 40 item soal terdapat2 soal yang tergolong mudah nomor 35 dan 39, 34 soal yang tergolong sedang nomor 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,17,18,19,20,21,22,23,24,25,26,27,28,29,30,31,3 2,34.36,37,38,40, dan 4 soal tergolong sukar nomor 14,15,16 dan 33. Penghitungan ini terdapat di lampiran 15.

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe team assisted individuallization (tai) terhadap pemahaman konsep matematika siswa kelas v sdi ummul quro bekasi

0 10 221

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray(Dua Tinggal Dua Tamu) Dengan Pendekatan Nilai Untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Cahaya

0 6 192

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray Terhadap Keterampilan Menyimak Siswa Kelas V MIN 15 Bintaro Jakarta Selatan

1 10 130

Perbedaan hasil belajar ips siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik inside outside circle dan two stay two stray

0 12 0

Pengaruh teknik kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) dengan Guided Note Taking (GNT) terhadap hasil belajar siswa pada konsep archaebacteria dan eubacteria: kuasi eksperimen di SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan.

0 9 243

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI).

6 9 167

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) DAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFAE) DENGAN MEMPERHATIKAN KEMAMPUAN AWAL PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 BANDAR LAMPUNGTAHUN PELAJARAN 2

2 4 81

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) DAN GROUP INVESTIGATION (GI) DENGAN MEMPERHATIKAN MOTIVASI BERPRESTASI PADA SISWA KELAS VIII SMP AL-AZHAR 3 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARA

0 5 122

perbedaan hasil belajar peserta didik menggunakan pendekatan sts, sets, dan stem pada pembelajaran konsep virus

3 22 77

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPS TERPADU DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) PADA KELAS VII C SMP MUHAMMADIYAH RAWALO

0 0 16