BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan  merupakan  salah  satu  hal  yang  penting  dalam  membangun  bangsa Indonesia  untuk  menciptakan  manusia  yang  berilmu,  bertaqwa  dan  berbudaya
serta mampu menghadapi tantangan dimasa depan yang begitu besar. Pendidikan dapat  menciptakan  siswa  yang  cerdas  terampil  dan  berbudi  pekerti  luhur  di
lingkungan  masyarakat.  Berkaitan  dengan  hal  tersebut, penulis  melakukan pengamatan di SD Xaverius Metro, secara lebih khusus lagi penulis mengadakan
penelitian  pengamatan  di  kelas  VB  yang  siswanya  berjumlah  32  terdiri  dari  16 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan. Usia mereka berkisar antara 9-12 tahun,
umumnya  mereka  berasal  dari  keluarga  kelas  ekonomi  menengah  yang  orang tuanya bermata pencaharian sebagai pedagang, pegawai dan buruh. SD Xaverius
Metro  memiliki  14  ruang  belajar,  satu  ruang  kantor,  satu  ruang  pustaka,  satu ruang  guru,  satu  ruang  UKS,  dua  ruang  laboratorium,  satu  ruang  musik,  satu
ruang  aula,  satu  ruang  sanggar  pramuka,  satu  ruang  kantin,satu  ruang  dapur  dan dua  belas  WC.  Sarana  dan  prasarana  sudah  cukup  memadahi  untuk  kegiatan
belajar-mengajar.  Dalam  proses  belajar-mengajar  guru  cenderung    melakukan pengajaran  dengan  cara  memberikan  penjelasan  menggunakan  metode  ceramah,
metode tanya jawab dan menuliskan materi sesuai dengan buku paket yang telah
disediakan sekolah dan jarang sekali menggunakan media pembelajaran lain saat melakukan proses belajar mengajar sehingga siswa merasa jenuh dan bosan.
Para siswa belajar dan mendapatkan ilmu serta informasi hanya dari guru sehingga  potensi  maupun  daya  pikir  yang  ada  pada  diri  siswa  tidak  tersalurkan
dengan  baik.  Hal  ini  mengakibatkan  situasi  belajar  di  kelas  kurang  efektif, sehingga  materi  yang  disampaikan  guru  kurang  dapat  diserap  dengan  baik  oleh
siswa dan hanya sebagian tujuan pembelajaran saja yang tercapai. Tidak jarang dalam proses belajar mengajar di kelas banyak masalah yang
timbul dari setiap mata pelajaran yang ada seperti siswa tidak fokus dalam belajar, ribut  saat  proses  belajar,  siswa  mengantuk  saat  belajar.  Ini  tampak  nyata  dalam
pelajaran  Matematika,  siswa  tidak  fokus  dalam  mengikuti  pelajaran  Matematika di  kelas.  Semua  ini  menyebabkan  situasi  belajar  tidak  efektif  sehingga  siswa
kurang dapat menyerap materi sepenuhnya. Dari  beberapa  masalah  yang  terjadi  di  kelas,  terutama  dalam  pelajaran
Matematika, masalah yang sangat mengkhawatirkan bagi guru adalah siswa tidak fokus  dalam  mengikuti pelajaran  Matematika.  Ini  dapat  terlihat  dari  masalah
masalah  yang  muncul  seperti  latihan  tidak  dikerjakan,  menyontek  PR  teman sebelum  pelajaran  dimulai,  bermain  saat  belajar,  ngobrol  dengan  teman  saat
diterangkan.  Masalah  tersebut  terjadi  karena  model  pembelajaran  membosankan, seperti  guru  tidak  menggunakan  media  saat  belajar - mengajar,  guru  mengajar
dengan  gaya  yang  monoton,  guru  kurang  melibatkan  siswa  dalam  proses  belaja- mengajar, siswa kurang aktif dalam kegiatan belajar-mengajar
Dalam proses belajar mengajar banyak metode yang dapat digunakan oleh seorang guru dalam menyampaikan materi ajar. Idealnya seorang guru tidak hanya
menggunakan satu metode dalam mengajar, namun dapat menggunakan lebih dari
satu metode dan disesuaikan dengan materi yang diajarkan supaya siswa  tertarik dan  pelajaran  tidak  membosankan. Berdasarkan  hasil  belajar  matematika  kelas
VB SD Xaverius Metro, pada ulangan umum tiap semester, siswa yang mendapat nilai 75 sebanyak 75 ini berarti bahwa haasil belajar berdasarkan KTSP dengan
jumlah siswa yang mendapat nilai di atas KKM 75 Minimum 25  sisiwa belum terpenuhi. Hal ini menunjukkan hasil belajar siswa kelas VB SD Xaverius Metro
belum maksimal. Bertitik  tolak  dari  masalah  tersebut  maka  dilakukan  penelitian  tindakan  kelas
dengan menerapkan metode kooperatif tipe examples non examples.
1.2 Identifikasi Masalah