LANDASAN TEORI A. Motivasi Belajar
1. Pengertian Motivasi
Teori dasar mengenai motivasi adalah pada dasarnya semua manusia memiliki kebutuhan pokok. Orang memulai dorongan dari tingkatan terbawah.
Terdapat lima tingkatan motivasi yang dikenal dengan sebutan hierarki kebutuhan Maslow, dimulai dari kebutuhan biologis dasar sampai motif psikologis yang lebih
kompleks, yang hanya akan penting setelah kebutuhan dasar terpenuhi. Kebutuhan pada suatu peringkat paling tidak harus terpenuhi sebagian sebelum kebutuhan
pada peringkat berikutnya menjadi penentu tindakan yang penting Maslow dalam Purwato, 2010: 77 adalah:
1. Kebutuhan fisiologis rasa lapar, rasa haus, dan sebagainya 2. Kebutuhan rasa aman merasa aman dan terlindung, jauh dari bahaya
3. Kebutuhan akan rasa cinta dan rasa memiliki berafiliasi dengan orang lain, diterima, memiliki
4. Kebutuhan akan penghargaan berprestasi, berkompetensi, dan mendapatkan dukungan serta pengakuan
5. Kebutuhan aktualisasi diri kebutuhan kognitif, mengetahui, memahami, dan menjelajahi, keserasian, keteraturan, dan keindahan dan mendapatkan kepuasan
diri serta menyadari potensinya. Jadi, bila makanan dan rasa aman sulit diperoleh, pemenuhan kebutuhan
tersebut akan mendominasi tindakan seseorang dan motif-motif yang lebih tinggi akan menjadi kurang signifikan. Orang hanya akan mempunyai waktu dan energi
untuk menekuni minat estetika dan intelektual, jika kebutuhan dasarnya sudah dapat dipenuhi dengan mudah. Karya seni dan karya ilmiah tidak ain tumbuh
subur dalam masyarakat yang anggotanya masih harus bersusah payah mencari makan, perlindungan, dan rasa aman.
6
Istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu tersebut
bertindak atau berbuat Hamzah, 2013:3. Motif tidak dapat diamati secara langsung tetapi dapat diinterpretasikan dalam tingkah lakunya, berupa
rangsangan, dorongan, atau pembangkit tenaga munculnya suatu tingkah laku tertentu.
Secara bahasa “Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang bertingkah laku” Hamzah, 2013: 1. Dorongan ini berada pada diri
seseorang yang menggerakkan untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan dorongan dalam dirinya. Atau dengan kata lain, motivasi dapat diartikan sebagai
dorongan mental terhadap orang-perorangan sebagai anggota masyarakat. Sedangkan pengertian motivasi menurut Mc. Donald dalam Sardiman 2011:73
adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.
Secara lebih spesifik, motivasi belajar dapat dilihat dari karakteristik tingkah laku siswa yang menyangkut minat, ketajaman perhatian, konsentrasi, dan
ketekunan dalam kegiatan belajar. Disamping itu motivasi belajar dapat dilihat dari indikator-indikator seperti keantusiasan dalam belajar, minat atau perhatian
pada pembelajaran, keterlibatan dalam kegiatan belajar, rasa ingin tahu pada isi pembelajaran, ketekunan dalam belajar, selalu berusaha mencoba, dan aktif
mengatasi tantangan yang ada dalam pembelajaran. Secara operasional motivasi belajar dapat ditentukan oleh indikator-
indikator sebagai berikut: 1. Tingkat perhatian siswa terhadap pembelajaran.
2. Tingkat relevansi pembelajaran dengan kebutuhan siswa. 3. Tingkat keyakinan siswa terhadap kemampuannya dalam mengerjakan tugas-
tugas pembelajaran. 4. Tingkat kepuasan siswa terhadap proses pembelajaran yang dilaksanakan.
7
Motivasi sangat diperlukan di dalam kegiatan belajar, sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar tidak akan mungkin melakukan
aktivitas belajar. Secara umum motivasi ada dua, yaitu motivasi intrinsik motivasi dari dalam dan motivasi ekstrinsik motivasi dari luar yang saling
berkaitan satu dengan yang lainnya Sutikno, 2013: 70 yaitu: a. Motivasi intrinsik, jenis motivasi ini timbul dari dalam diri individu sendiri
tanpa ada paksaan dan dorongan orang lain. Motivasi ini sering disebut “motivasi murni”, atau motivasi yang sebenarnya yang timbul dari dalam
diri siswa misalnya keinginan untuk mendapat keterampilan tertentu, dsb. b. Motivasi ekstrinsik, jenis ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar
individu, apakah karena adanya ajakan, paksaan, atau suruhan dari orang lain sehingga dengan keadaan demikian siswa mau melakukan sesuatu.
Antara motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik saling menambah atau memperkuat, bahkan motivasi ekstrinsik dapat membangkitkan motivasi intrinsik.
Dari definisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah suatu dorongan, baik dari dalam intrinsik maupun dari luar ekstrinsik yang
membuat siswa bersemangat dan senang belajar secara serius dan terus-menerus selama kegiatan belajar-mengajar.
Untuk mengetahui seberapa besar motivasi belajar siswa dapat diketahui seberapa jauh perhatian siswa dalam mengikuti pelajaran, seberapa jauh siswa
merasakan ada kaitan atau relevansi isi pembelajaran dengan kebutuhannya, seberapa jauh siswa merasa yakin terhadap kemampuannya dalam mengerjakan
tugas-tugas pembelajaran, serta seberapa jauh siswa merasa puas terhadap kegiatan belajar yang telah dilakukan. Keempat variabel tersebut merupakan
kondisi-kondisi yang nampak dalam diri siswa selama mengikuti pembelajaran.
2. Fungsi Motivasi