Kerangka Berpikir Teknik Analisis Instrumen 1. Uji Normalitas

sebesar 25 yang menunjukkan kontribusi yang positif. Artinya, semakin tinggi motivasi seseorang semakin tinggi pula hasil belajar yang diperolehnya. 3. Pengaruh Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual, Dan Perilaku Belajar Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi. Penelitian ini dilakukan oleh Filia Rachmi pada tahun 2010. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukannya menunjukkan terdapat hubungan positif antara kecerdasan spiritual mahasiswa terhadap tingkat pemahaman akuntansi dengan nilai r hitung = 0,837. Artinya, terdapat pengaruh yang cukup signifikan.

E. Kerangka Berpikir

Matematika merupakan mata pelajaran yang kurang diminati oleh siswa. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil belajar siswa kelas VII di SMPIT Nurul Muhajirin yang belum memenuhi KKM. Hal tersebut terjadi disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya faktor internal dan eksternal. Faktor internal dirasa memberikan pengaruh lebih besar dibandingkan faktor eksternal. Sehingga penelitian akan lebih difokuskan pada faktor internal. Motivasi belajar dan tingkat kecerdasan spiritual atau spiritual qoutient termasuk dalam faktor internal yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Dengan dimilikinya motivasi belajar yang baik akan membuat siswa dapat beraktivitas di dalam proses pembelajaran karena adanya dorongan tertentu. Kemudian dengan adanya kecerdasan spiritual yang baik pada tiap-tiap siswa, siswa akan lebih memaknai ilmu matematika sebagai ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi kehidupan dan akan menghargai proses kegiatan belajar matematika yang dilaksanakan. Maka dari itu, semakin tinggi motivasi belajar dan spiritual quotient seorang siswa diduga akan tinggi pula hasil belajar matematika yang akan diperoleh. Semakin rendah motivasi belajar dan tingkat spiritual quotient seorang siswa diduga akan rendah pula hasil belajar matematika yang akan diperoleh.

F. Hipotesis Penelitian

16 Hipotesis adalah dugaan atau jawaban sementara terhadap permasalahan yang akan diteliti yang perlu dibuktikan kebenarannya. Pada permasalahan yang diangkat pada penelitian ini, hipotesis yang digunakan yaitu hipotesis asosiatif. Sugiyono 2011:89 mengatakan bahwa hipotesis asosiatif adalah “suatu pernyataan yang menunjukkan hubungan antara dua variabel atau lebih”. Maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:

1. Hipotesis Pertama

H a : Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi belajar dengan hasil belajar matematika siswa kelas VII SMPIT Nurul Muhajirin Batam. H : Tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi belajar dengan hasil belajar matematika siswa kelas VII SMPIT Nurul Muhajirin Batam.

2. Hipotesis Kedua

H a : Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara spiritual quotient dengan hasil belajar matematika siswa kelas VII SMPIT Nurul Muhajirin Batam. H : Tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara spiritual quotient dengan hasil belajar matematika siswa kelas VII SMPIT Nurul Muhajirin Batam.

3. Hipotesis Ketiga

H a : Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi belajar dan spiritual quotient dengan hasil belajar matematika siswa kelas VII SMPIT Nurul Muhajirin Batam. H : Tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi belajar dan spiritual quotient dengan hasil belajar matematika siswa kelas VII SMPIT Nurul Muhajirin Batam. BAB III 17 METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Metode penelitian adalah “cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu” Sugiyono, 2012:3. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif menggunakan metode penelitian korelasional. Penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis penelitian yang memiliki karakteristik data berupa analisis statistik, skop populasi besar, kesimpulan bersifat generalisasi, dan hasil bersifat umum. Penelitian korelasional dilakukan untuk menyelidiki ada tidaknya hubungan korelasi antar dua variabel. Hasil kesimpulan penelitian korelasi tidak membuktikan hubungan sebab-akibat kausalitet, tapi hanya hubungan korelasional prediksikontribusi. Menurut Arikunto 2010:4 penelitian korelasional dilakukan untuk mengetahui tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih, tanpa melakukan perubahan, tambahan atau manipulasi terhadap data yang sudah ada. Jadi, penelitian ini diarahkan untuk menguji hubungan antara dua variabel yaitu motivasi belajar X 1 dan Spiritual Quotient X 2 dengan hasil belajar matematika siswa Y.

B. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyeksubyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2012:117. Maka populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMPIT Nurul Muhajirin Batam tahun pelajaran 20142015 sebanyak 75 orang.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Sugiyono, 2012:118. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara nonprobability sampling dan jenisnya adalah sampling jenuh. 18 Nonprobability sampling maksudnya teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluangkesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik sampel ini meliputi, sampling sistematis, kuota, aksidental, purposive, jenuh, snowball Sugiyono, 2012:122. Sedangkan sampling jenuh maksudnya adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel Sugiyono, 2012:124. Jadi, sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII di SMPIT Nurul Muhajirin Batam tahun pelajaran 20142015 sebanyak 75 orang.

C. Variabel Penelitian

Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi perhatian suatu penelitian Arikunto, 2010:94. Ada dua jenis variabel pada penelitian ini yaitu:

1. Variabel Terikat dependent variable

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas Sugiyono, 2012:61. Pada penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah hasil belajar matematika Y.

2. Variabel Bebas Independent variable

Sugiyono 2012:61 mengemukakan bahwa variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Pada penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah motivasi belajar X 1 dan Spiritual Quotient X 2 . Secara skematis, hubungan antar variabel dapat terlihat pada bagan berikut: 19 X 1 X 2 Y Gambar 1. Skema Keterkaitan Variabel Keterangan: X 1 = Motivasi Belajar X 2 = Spiritual Quotient Y = Hasil Belajar Matematika

D. Instrumen Penelitian 1. Teknik Pengumpulan Data

a. Angket atau Kuesioner “Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain bersedia memberikan respons responden sesuai dengan permintaan pengguna” Riduwan, 2011:52. Angket ini digunakan untuk mengumpulkan data-data dari variabel bebas yaitu motivasi belajar dan spiritual quotient. Data-data yang diperoleh dari pengisian angket ini merupakan data primer. Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup. Menurut Riduwan 2011:54 angket tertutup adalah angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya dengan memberi tanda silang x ataupun tanda checklist √. Teknik pengukuran yang digunakan peneliti adalah skala likert dengan empat skala Lubis, 2011:74, yakni: 1 = Sangat Tidak Setuju STS 2 = Tidak Setuju TS 3 = Setuju S 4 = Sangat Setuju SS Berikut disajikan kisi-kisi angket motivasi belajar pada Tabel.2 dan spiritual quotient pada Tabel.3. 20 Tabel.2. Kisi-Kisi Angket Motivasi Belajar Tabel.2. Kisi-Kisi Angket Spiritual Quotient Kisi-Kisi Angket Spiritual Quotient No. Aspek Indikator No. Soal 1. Prinsip Ketuhanan - Mengenal diri - Mengenal Tuhan sebagai Sang Pencipta - Kesadaran sebagai makhluk spiritual - Intensitas Ibadah sehari-hari 1,2,3,4, dan 5 2. Kepercayaan yang Teguh - Memahami tugas dan kewajiban - Disiplin - Amanah - Tabah dan sabar 6,7,8,9, dan 10 3. Berjiwa Kepemimpin an - Jujur - Tegas - Perilaku terpuji - Percaya diri 11,12,13, 14, dan 15 4. Berjiwa Pembelajar - Menyadari kekurangan diri - Mau menerima kritik - Bersungguh-sungguh dalam belajar 16,17,18, 19, dan 20 5. Berorientasi Masa Depan - Memiliki cita-cita - Tawakkal - Memiliki impian - Optimistis 21,22,23, 24, dan 25 No. Aspek Indikator No. Soal 21 Kisi-Kisi Motivasi Belajar No. Aspek Indikator No.Soal 1. Tingkat perhatian siswa terhadap pembelajaran. - Kesadaran akan pentingnya pembelajaran - Kemampuan menyimak materi - Fokus 1,2,3,4, 5,6, dan 7 2. Tingkat relevansi pembelajaran dengan kebutuhan siswa. - Memahami materi pelajaran - Mengaitkan materi belajar dalam kehidupan sehari-hari - Mengenal kebutuhan diri 8,9,10, 11,12,dan 13 3. Tingkat keyakinan siswa terhadap kemampuannya dalam mengerjakan tugas- tugas pembelajaran. - Dorongan berprestasi - Komitmen - Inisiatif 14,15,16, 17,18,19, 20,dan 21 4. Tingkat kepuasan siswa terhadap proses pembelajaran yang dilaksanakan. - Merasakan kenyamanan selama proses pembelajaran - Termotivasi dalam belajar - Semangat dalam belajar 22,23,24, 25,26,27, 28,29,dan 30 6. Prinsip Keteraturan - Memiliki visi-misi dalam hidup - Memiliki perencanaan hidup - Kemampuan merumuskan tujuan dalam setiap kegiatan 26,27,28, 29, dan 30

b. Dokumentasi

Menurut Riduwan 2011:58 dokumentasi adalah ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenter, dan data lain yang relevan dengan penelitian. Maka dokumentasi dalam penelitian ini yang digunakan untuk mengumpulkan data mengenai variabel terikat, yaitu hasil belajar matematika Y yang berupa data nilai ujian semester 2 siswa. Dokumentasi mengenai hasil belajar ini diperoleh dari guru mata pelajaran matematika. Data-data yang diperoleh dari dokumentasi ini adalah data sekunder.

2. Pengujian Instrumen Penelitian a. Uji Validitas

Lubis 2011:72 menyatakan bahwa validitas atau keshahihan adalah instrumen yang mengukur apa yang hendak diukur. Dalam uji validitas instrumen harus memperhatikan validitas isi dan konstraknya. Menurut Noor 2011:133 validitas isi memastikan bahwa skala item-item telah cukup memasukkan sejumlah Item yang representatif dalam mencerminkan domain konsep, sedangkan validitas kontrak merupakan analisis butir kuesioner untuk membuktikan seberapa bagus hasil yang diperoleh dari penggunaan ukuran sesuai dengan teori yang hendak diukur. Pengujian validitas isi tidak menggunakan statistika namun menggunakan analisis yang rasional, sedangkan validitas kontrak diukur dengan menggunakan statistika, dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan validitas konstrak. 22 Untuk mengukur validitas instrumen ini, digunakan teknik korelasi product moment Pearson, dengan taraf signifikan sebesar 5. Penghitungan validitas ini dibantu dengan program SPSS versi 20.Berikut rumus korelasi product moment Pearson Riduwan,2011:227 Keterangan: r = Koefisien korelasi X = Skor yang diperoleh subjek dari seluruh item Y = Skor total yang diperoleh dari seluruh item = Jumlah skor item = Jumlah skor total seluruh item n = Jumlah sampel

b. Uji Reliabilitas

Lubis 2011:78 menyatakan, instrumen yang reliabel adalah instrumen yang apabila digunakan untuk mengukur subyek atau obyek yang sama pada waktu yang berbeda dengan pengukuran dilakukan oleh orang yang berbeda hasilnya tetap sama. Untuk mengukur reliabilitas instrumen dalam penelitian ini, peneliti menggunakan rumus Cronbach Alpha, dengan taraf signifikan sebesar 5. Peneliti menggunakan rumus Cronbach Alpha karena menurut pendapat Lubis 2011:82 rumus tersebut tepat dipakai untuk instrumen yang mempunyai skala jamak multiple scale, seperti kuesioner dengan menggunakan skala likert. Penghitungan reliabilitas ini dibantu dengan program SPSS versi 20. Berikut rumus Cronbach Alpha Noor, 2011:165 23 Dimana rumus Keterangan: r ii = Reliabilitas instrumen k = Banyaknya butir pertanyaan S i = Varians butir pertanyaan = Jumlah varian butir pertanyaan = Varians total = Jumlah kuadrat butir pertanyaan = Jumlah butir pertanyaan dikuadratkan = Jumlah sampel

E. Teknik Analisis Instrumen 1. Uji Normalitas

Untuk menguji normalitas data, digunakan teknik Kolmogorov-Smirnov Noor,2011:176 dengan bantuan program komputer menggunakan SPSS Versi 20. Langkah-langkah menguji normalitas data sebagai berikut: a. Mengurutkan skor besar dan kecil. b. Hitung frekuensi absolut f. c. Hitung f kumulatif f kum. 24 d. Hitung probabilitas frekuensi P dengan membagi banyak frekuensi dengan banyak data . e. Hitung probabilitas frekuensi kumulatif dengan membagi frekuensi kumulatif dengan banyak data. f. Menentukan nilai z dari tiap-tiap data tersebut dengan rumus g. Tentukan besar peluang masing-masing nilai z berdasarkan tabel z dan diberi nama Fz. h. Hitung selisih antara kumulatif proporsi KP dengan nilai z pada batas bawah. i. Selanjutnya, nilai A1 maksimum dibandingkan dengan harga tabel D, yang diperoleh dari harga kritis Kolmogorov-Smirnov satu sampel. j. Syarat normalitas data: Dengan membandingkan A1 maksimum dan harga tabel D. Kriteria pengujian sebagai berikut: Jika A1 maksimum ≤ harga tabel D, maka distribusi data dinyatakan normal. Jika data berdistribusi normal, maka statistik yang akan digunakan adalah statistik parametris. Sedangkan jika data berdistribusi tidak normal, maka statistik yang digunakan adalah statistik non-parametris.

F. Teknik Analisis Data