Analisis Korelasi HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA
85
Berdasarkan tabel tingkat korelasi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa semakin kecil nilai koefisien korelasinya, maka semakin kecil tingkat hubungan antara kedua variable.
Sebaliknya, semakin besar nilai koefisien, maka semakin besar pula tingkat hubungan tersebut. Berikut adalah hasil analisa menggunakan uji Spearman:
Tabel 3.39: Uji analisa Spearman
Total_Religi Total_Perilaku Spearmans rho Total_Religi
Correlation Coefficient
1.000 .143
Sig. 2-tailed .
.037 N
213 213
Total_Perilaku Correlation Coefficient
.143 1.000
Sig. 2-tailed .037
. N
213 213
Tabel dari hasil uji korelasi Spearman’s Rho tersebut menunjukkan hasil r213 = 0,037; p = 0,000 0,05, yang artinya terdapat hubungan antara relijiusitas dengan perilaku
konsumen karena nilai signifikansinya lebih kecil nilainya dari taraf signifikansi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang cukup signifikan antara variabel
relijiusitas dengan variabel perilaku konsumen. Namun demikian, apabila variabel relijiusitas dengan variabel perilaku konsumen
diuji menggunakan uji korelasi Spearman berdasarkan masing-masing dimensi hasilnya menunjukkan tingkat korelasi yang berbeda-beda. Dari hasil uji kor
elasi Spearman’s Rho tersebut menunjukkan hasil r213 = 0,010 0,05, yang artinya terdapat hubungan antara
dimensi intelektual dengan dimensi pengenalan masalah, karena nilai signifikansinya lebih kecil nilainya dari taraf signifikansi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat
hubungan yang cukup signifikan antara dimensi intelektual dengan dimensi pengenalan masalah.
86
D ari hasil uji korelasi Spearman’s Rho tersebut menunjukkan hasil r213 = 0,899
0,05, yang artinya tidak terdapat hubungan antara dimensi intelektual dengan dimensi pencarian informasi, karena nilai signifikansinya lebih besar nilainya dari taraf signifikansi.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara dimensi intelektual dengan dimensi pencarian informasi.
D ari hasil uji korelasi Spearman’s Rho tersebut menunjukkan hasil r213 = 0,220
0,05, yang artinya tidak terdapat hubungan antara dimensi intelektual dengan dimensi evaluasi alternative, karena nilai signifikansinya lebih besar nilainya dari taraf signifikansi.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara dimensi intelektual dengan dimensi evaluasi alternative.
D ari hasil uji korelasi Spearman’s Rho tersebut menunjukkan hasil r213 = 0,350
0,05, yang artinya tidak terdapat hubungan antara dimensi intelektual dengan dimensi keputusan membeli, karena nilai signifikansinya lebih besar nilainya dari taraf signifikansi.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara dimensi intelektual dengan dimensi keputusan membeli.
D ari hasil uji korelasi Spearman’s Rho tersebut menunjukkan hasil r213 = 0,047
0,05, yang artinya terdapat hubungan antara dimensi intelektual dengan dimensi tingkah laku pasca pembelian, karena nilai signifikansinya lebih kecil nilainya dari taraf signifikansi.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang cukup signifikan antara dimensi intelektual dengan dimensi tingkah laku pasca pembelian.
D ari hasil uji korelasi Spearman’s Rho tersebut menunjukkan hasil r213 = 0,052
0,05, yang artinya tidak terdapat hubungan antara dimensi ritualistik dengan dimensi pengenalan masalah, karena nilai signifikansinya lebih besar nilainya dari taraf signifikansi.
87
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara dimensi ritualistik dengan dimensi pengenalan masalah.
D ari hasil uji korelasi Spearman’s Rho tersebut menunjukkan hasil r213 = 0,024
0,05, yang artinya terdapat hubungan antara dimensi ritualistik dengan dimensi pencarian informasi, karena nilai signifikansinya lebih kecil nilainya dari taraf signifikansi. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang cukup signifikan antara dimensi ritualistik dengan dimensi pencarian informasi.
D ari hasil uji korelasi Spearman’s Rho tersebut menunjukkan hasil r213 = 0,242
0,05, yang artinya tidak terdapat hubungan antara dimensi ritualistik dengan dimensi evaluasi alternative, karena nilai signifikansinya lebih besar nilainya dari taraf signifikansi. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara dimensi ritualistik dengan dimensi evaluasi alternative.
D ari hasil uji korelasi Spearman’s Rho tersebut menunjukkan hasil r213 = 0,266
0,05, yang artinya tidak terdapat hubungan antara dimensi ritualistik dengan dimensi keputusan membeli, karena nilai signifikansinya lebih besar nilainya dari taraf signifikansi.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara dimensi ritualistik dengan dimensi keputusan membeli.
D ari hasil uji korelasi Spearman’s Rho tersebut menunjukkan hasil r213 = 0,546
0,05, yang artinya tidak terdapat hubungan antara dimensi ritualistik dengan dimensi tingkah laku pasca pembelian, karena nilai signifikansinya lebih besar nilainya dari taraf signifikansi.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara dimensi ritualistik dengan dimensi tingkah laku pasca pembelian.
88
D ari hasil uji korelasi Spearman’s Rho tersebut menunjukkan hasil r213 = 0,006
0,05, yang artinya terdapat hubungan antara dimensi eksperensial dengan dimensi pengenalan masalah, karena nilai signifikansinya lebih kecil nilainya dari taraf signifikansi. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang cukup signifikan antara dimensi eksperensial dengan dimensi pengenalan masalah.
D ari hasil uji korelasi Spearman’s Rho tersebut menunjukkan hasil r213 = 0,556
0,05, yang artinya tidak terdapat hubungan antara dimensi eksperensial dengan dimensi pencarian informasi, karena nilai signifikansinya lebih besar nilainya dari taraf signifikansi.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara dimensi eksperensial dengan dimensi pencarian informasi.
D ari hasil uji korelasi Spearman’s Rho tersebut menunjukkan hasil r213 = 0,066
0,05, yang artinya tidak terdapat hubungan antara dimensi eksperensial dengan dimensi evaluasi alternative, karena nilai signifikansinya lebih besar nilainya dari taraf signifikansi.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara dimensi eksperensial dengan dimensi evaluasi alternative.
D ari hasil uji korelasi Spearman’s Rho tersebut menunjukkan hasil r213 = 0,621
0,05, yang artinya tidak terdapat hubungan antara dimensi eksperensial dengan dimensi keputusan membeli, karena nilai signifikansinya lebih besar nilainya dari taraf signifikansi.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara dimensi eksperensial dengan dimensi keputusan membeli.
D ari hasil uji korelasi Spearman’s Rho tersebut menunjukkan hasil r213 = 0,002
0,05, yang artinya terdapat hubungan antara dimensi eksperensial dengan dimensi tingkah laku pasca pembelian, karena nilai signifikansinya lebih kecil nilainya dari taraf signifikansi.
89
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang cukup signifikan antara dimensi eksperensial dengan dimensi tingkah laku pasca pembelian.
D ari hasil uji korelasi Spearman’s Rho tersebut menunjukkan hasil r213 = 0,119
0,05, yang artinya tidak terdapat hubungan antara dimensi ideologis dengan dimensi pengenalan masalah, karena nilai signifikansinya lebih besar nilainya dari taraf signifikansi.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara dimensi ideologis dengan dimensi pengenalan masalah.
D ari hasil uji korelasi Spearman’s Rho tersebut menunjukkan hasil r213 = 0,000
0,05, yang artinya terdapat hubungan antara dimensi ideologis dengan dimensi pencarian informasi, karena nilai signifikansinya lebih kecil nilainya dari taraf signifikansi. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang cukup signifikan antara dimensi ideologis dengan dimensi pencarian informasi.
D ari hasil uji korelasi Spearman’s Rho tersebut menunjukkan hasil r213 = 0,153
0,05, yang artinya tidak terdapat hubungan antara dimensi ideologis dengan dimensi evaluasi alternative, karena nilai signifikansinya lebih besar nilainya dari taraf signifikansi. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara dimensi ideologis dengan dimensi evaluasi alternative.
D ari hasil uji korelasi Spearman’s Rho tersebut menunjukkan hasil r213 = 0,253
0,05, yang artinya tidak terdapat hubungan antara dimensi ideologis dengan dimensi keputusan membeli, karena nilai signifikansinya lebih besar nilainya dari taraf signifikansi.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara dimensi ideologis dengan dimensi keputusan membeli.
90
D ari hasil uji korelasi Spearman’s Rho tersebut menunjukkan hasil r213 = 0,109
0,05, yang artinya tidak terdapat hubungan antara dimensi ideologis dengan dimensi tingkah laku pasca pembelian, karena nilai signifikansinya lebih besar nilainya dari taraf signifikansi.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara dimensi ideologis dengan dimensi tingkah laku pasca pembelian.
Dari hasil uji ko relasi Spearman’s Rho tersebut menunjukkan hasil r213 = 0,000
0,05, yang artinya terdapat hubungan antara dimensi konsekuensial dengan dimensi pengenalan masalah, karena nilai signifikansinya lebih kecil nilainya dari taraf signifikansi.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang cukup signifikan antara dimensi konsekuensial dengan dimensi pengenalan masalah.
D ari hasil uji korelasi Spearman’s Rho tersebut menunjukkan hasil r213 = 0,014
0,05, yang artinya terdapat hubungan antara dimensi konsekuensial dengan dimensi pencarian informasi, karena nilai signifikansinya lebih kecil nilainya dari taraf signifikansi. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara dimensi konsekuensial dengan dimensi pencarian informasi.
D ari hasil uji korelasi Spearman’s Rho tersebut menunjukkan hasil r213 = 0,058
0,05, yang artinya tidak terdapat hubungan antara dimensi konsekuensial dengan dimensi evaluasi alternative, karena nilai signifikansinya lebih besar nilainya dari taraf signifikansi.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara dimensi konsekuensial dengan dimensi evaluasi alternative.
D ari hasil uji korelasi Spearman’s Rho tersebut menunjukkan hasil r213 = 0,392
0,05, yang artinya tidak terdapat hubungan antara dimensi konsekuensial dengan dimensi keputusan membeli, karena nilai signifikansinya lebih besar nilainya dari taraf signifikansi.
91
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara dimensi konsekuensial dengan dimensi keputusan membeli.
D ari hasil uji korelasi Spearman’s Rho tersebut menunjukkan hasil r213 = 0,000
0,05, yang artinya terdapat hubungan antara dimensi konsekuensial dengan dimensi tingkah laku pasca pembelian, karena nilai signifikansinya lebih kecil nilainya dari taraf signifikansi.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang cukup signifikan antara dimensi konsekuensial dengan dimensi tingkah laku pasca pembelian.