31
pergaulan yang lebih luas mempengaruhi tingkat kehidupan yang dianggap modern, gaul dan keren oleh mahasiswa.
Gaya hidup konsumtif meliputi seluruh kelompok masyarakat termasuk mahasiswa. Dalam penelitian ini, manifestasi dari perilaku konsumtif adalah dalam hal pengenaan jilbab.
Saat ini mahasiswa telah berubah dalam hal berpakaian, pergaulan, pemakaian uang dan kebutuhan lain yang menjadi berlebihan, tidak sesuai kebutuhan. Di lingkungan FISIP
semakin variatifnya cara mahasiswi dalam berjilbab. Jibab yang dikenakan tidak hanya sekedar berjilbab menutup aurat saja melainkan beragam bentuk dan modelnya tergantung
selera pemakainya. Banyaknya model jilbab yang bermunculan seperti paris dan pashmina. Selain itu, munculnya berbagai istilah tentang cara berjilbab seperti jilbab gaul, jilbab modis,
dan juga jilbab syar’i membuktikan bahwa jilbab yang bervariasi kini telah digemari oleh mahasiswi FISIP.
32
BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA
Pada bab ini, peneliti akanmenyampaikan temuan dari hasil penelitian yang diolah menggunakan teknik statistik. Adapun yang disajikan dalam bab ini adalah analisis deskriptif,
serta analisis hubungan antara variabel relijiusitas dengan perilaku konsumen dengan menggunakan uji Crosstabs
dan Spearman’s berdasarkan data-data yang telah diperoleh dari lapangan.
1.
Analisis Deskriptif
Seperti yang telah disebutkan pada bagian sebelumnya bahwa populasi dalam penelitian ini yakni seluruh mahasiswi FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2011-
2014 yang berjumlah 457 mahasiswi. Sedangkan jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 213 mahasiswi FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Komposisi sampel tersebut
terdiri dari 4 program studi yang berada di FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yaitu program studi Hubungan Internasional Internasional dengan jumlah responden sebanyak
2.3, Hubungan Internasional Reguler sebanyak 48.8, Sosiologi sebanyak 29.6, dan Ilmu Politik sebanyak 19.2. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada diagram berikut.
Grafik3.1: Distribusi Sampel Berdasarkan Program Studi
33
A. Relijiusitas Mahasiswi FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Merujuk pada konsepsi relijiusitasmenurut Glock dan Starkdalam Nur Alfi Inayah,
2010: 13, relijiusitas dapat diketahui dari beberapa dimensi, yakni; ritual, ideologis, intelektual, pengalaman, dan konsekuensial. Alasan digunakannya kelima dimensi tersebut
karena cukup relevan dan mewakili keterlibatan keagamaan pada setiap orang. Kelima dimensi tersebut merupakan satu kesatuan yang saling terkait satu sama lain dalam
memahami relijiusitas yang mencakup unsur ilmu pengetahuan, aqidah keyakian, spiritual praktek keagamaan, ihsan pengalaman, dan amal pengamalan.
Kemudian dimensi-dimensi tersebut dijabarkan menjadi beberapa indikator yang diwujudkanberupa pertanyaan maupun pernyataan. Kemudian masing-masing jawaban dari
setiap pertanyaan maupun pernyataandiberi skor seperti berikut; nilai SS Sangat Setuju diberi skor 4, S Setuju diberi skor 3, TS Tidak Setuju diberi skor 2, dan STS Sangat
Tidak Setuju diberi skor 1. Begitu pula pada pertanyaan maupun pernyataan yang terkait dengan intensitas,
dengan pilihan jawaban; SS Sangat Sering diberi skor 4, S Sering diberi skor 3, KK Kadang-kadang diberi skor 2, dan TP Tidak Pernah diberi skor 1. Deskripsi dari masing-
Frequency, HI Internasional, 5
Frequency, HI Reguler, 104
Frequency, Ilmu Politik, 41
Frequency, Sosiologi, 63
Percent, HI Internasional, 2.3
Percent, HI Reguler, 48.8
Percent, Ilmu Politik, 19.2
Percent, Sosiologi, 29.6
Frequency Percent