BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Teori Belajar dan Pembelajaran
Beberapa teori belajar yang relean dalam penelitian ini adalah :
1. Teori Perkembangan Kognitif Piaget
Teori perkembangan Piaget mewakili konstruktivisme, yang memandang perkembangan kognitif sebagai suatu proses di mana anak secara aktif membangun
sistem makna dan pemahaman realitas melalui pengalaman-pengalaman dan interaksi-interaksi mereka. Perkembangan kognitif sebagian besar ditentukan oleh
manipulasi dan interaksi aktif anak dengan lingkungan. Piaget yakin bahwa pengalaman-pengalaman fisik dan manipulasi lingkungan penting bagi terjadinya
perubahan perkembangan.
Piaget dalam Gredler 2011:336 menjelaskan bahwa perkembangan kognitif itu sendiri merupakan suatu usaha penyesuaian diri terhadap lingkungan melalui proses
asimilasi dan akomodasi. Asimilasi merupakan suatu tindakan pasif dalam
membangun pengetahuan utama yang melibatkan penafsiran peristiwa dalam hubungannya dengan struktur kognitif yang ada. Sedangkan, akomodasi merupakan
suatu pengetahuan yang baru yang mengacu pada perubahan struktur kognitif yang disebabkan oleh lingkungan.
Menurut teori Piaget dalam Trianto 2011 : 29 setiap individu pada saat tumbuh mulai dari dilahirkan sampai menginjak usia dewasa mengalami empat tingkat
perkembangan kognitif.
Tabel 2.1 Empat Tingkat Perkembangan Kognitif Teori Piaget Tahap
Perkiraan Usia Kemampuan-KemampuanUtama
Sensorimotor Lahir sampai 2 tahun
Terbentuknya konsep kepermanenan objek dan kemajuan gradual dari
perilaku reflektif ke perilaku yang mengarah kepada
Praoperasional 2 sampai 7 tahun
Perkembangan kemampuan
menggunakan simbol-simbol
untuk menyatakan
objekobjek dunia.
Pemikiran masih egosentris dan sentrasi Operasional
Konkrit 7 sampai 11 tahun
Perbaikan dalam kemampuan untuk berpikir secara logis. Kemampuan-
kemampuan baru termasuk penggunaan operasi-operasi
yang dapat
balik. Pemikiran tidak lagi sentrasi tetapi
desentrasi, dan pemecahan masalah tidak
begitu dibatasi oleh keegosentrisan.
Operasional Formal
11 tahun sampai dewasa
Pemikiran abstrak dan murni simbolis mungkin dilakukan.
Masalah-masalah dapat dipecahkan melalui
penggunaan eksperimentasi sistematis