Kelemahan Pembelajaran Koopertaif Tipe TSTS

b Pembelajaran kooperatif model TSTS dapat diterapkan pada pokok bahasan lain sebagai salah satu upaya alternatif meningkatkan prestasi belajar kognitif siswa. 3. Bahrul Arif 2009 yang berjudul Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model Two Stay Two Stray TSTS untuk Meningkatkan Aspek Kognitif dan Aspek Afktif SiswaKelas VII D SMP Negeri 1 Singosari a Model pembelajaran Two StayTtwo Stray TSTS dapat meningkatkan aspek kognitif dan aspek afektif siswa dengan cara memberikan suasana belajar diskusi yang menyenangkan, kesempatan kepada siswa untuk belajar aktif melakukan pertukaran informasi dan materi dengan sesama teman, menyampaikan gagasan kepada teman, menyampaikan jawaban dan pertanyaan terhadap permasalahan diskusi, serta membutuhkan kerjasama dalam kelompok. b Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa kelas VII D SMP Negeri 1 Singosari mengalami peningkatan aspek kognitif dan aspek afekti, setelah diberi tindakan berupa penerapan pembelajaran dengan menggunakan model Two Stay Two Stray TSTS. BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini merupakan metode Penelitian

Tindakan Kelas PTK dan menggunakan model Kemmis Mc Taggart, karena model PTK ini mudah untuk dipahami dan sesuai dengan rencana kegiatan penelitian yang akan dilakukan. Teknik ini dipilih oleh peneliti dengan maksud untuk memperbaiki kualitas hasil pembelajaran yang didasarkan atas pertimbangan bahwa analisis masalah dan tujuan penelitian yang menuntut sejumlah informasi dan tindak lanjut berdasarkan prinsip daur ulang serta menuntut kajian dan tindakan secara reflektif , kolaboratif dan partisipatif berdasarkan situasi alamiah yang terjadi dalam pelaksanaan pembelajaran. Adapun langkah –langkah Penelitian Tindakan Kelas PTK pada model Kemmis MC Tanggart ini meliputi sebagai berikut: 1 Perencanaan Planning, 2 Pelaksanaan dan Observasi Acting and Observing, dan 3 Refleksi Reflecting. Penelitian ini dimulai dengan melakukan identifikasi masalah atau refleksi awal terhadap rendahnya kompetensi mata pelajaran PKn siswa kelas X1 dan X6 SMA Negeri I Kotagajah dalam mengikuti mata pelajaran PKn. Berdasarkan refleksi awal ditemukan penyebab rendahnya nilai kompetensi mata pelajaran PKn kelas X.1 dan X.6 SMA Negeri I Kotagajah, yaitu metode ceramah dan diskusi kelompok yang diterapkan guru dalam pembelajaran PKn kurang mengaktifkan siswa karena dengan metode ceramah, siswa cenderung hanya mendengar dan memperhatikan penjelasan guru tanpa turut berperan aktif dalam proses pembelajaran. Kemudian, dalam diskusi kelompok yang ikut berperan aktif hanyalah siswa yang mempunyai kemampuan akademik tinggi. Sedangkan siswa yang mempunyai kemampuan akademik rendah hanya bersikap pasif dan cenderung mengandalkan teman. Apabila guru mengajukan pertanyaan hanya sedikit siswa yang menjawab, dan bila guru memberikan kesempatan untuk bertanya maka sedikit pula yang mengajukan pertanyaan. Hal ini mengakibatkan kurangnya aktivitas siswa dalam pembelajaran dan menyebabkan tidak tercapainya ketuntasan belajar karena kurangnya aktivitas siswa dalam pembelajaran. Oleh karena itu, diperlukan strategi khusus untuk meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran PKn sehingga diharapkan nilai prestasi belajar siswa juga meningkat. Berdasarkan rumusan tujuan, dilakukan kajian teori sehingga teknik yang ditawarkan sebagai solusi dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya secara ilmiah. Teori yang digunakan adalah teori yang berkaitan dengan pembelajaran, aktivitas siswa, prestasi belajar siswa, pembelajaran kooperatif dan pembelajaran kooperatif tipe TSTS. Dari hasil kajian teori, yaitu penggunaan pembelajaran koopertif tipe TSTS dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar PKn siswa kelas X.1 dan X.6 SMA Negeri I Kotagajah maka dilakukanlah perencanaan tindakan yang akan dilakukan untuk meningkatkan prestasi PKn siswa kelas X.1 dan X.6 SMA Negeri I

Dokumen yang terkait

perbedaan hasil belajar biologi siswa yang diajarkan melalui pembelajaran kooperatif teknik jigsay dengan teknik two stay two stray (kuasi eksperimen di MTs PUI Bogor)

0 5 185

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray(Dua Tinggal Dua Tamu) Dengan Pendekatan Nilai Untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Cahaya

0 6 192

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray Terhadap Keterampilan Menyimak Siswa Kelas V MIN 15 Bintaro Jakarta Selatan

1 10 130

Perbedaan hasil belajar ips siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik inside outside circle dan two stay two stray

0 12 0

Perbedaan Hasil Belajar Antara Siswa yang Menggunakan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw Pada Konsep Pencernaan

2 14 198

Pengaruh teknik kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) dengan Guided Note Taking (GNT) terhadap hasil belajar siswa pada konsep archaebacteria dan eubacteria: kuasi eksperimen di SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan.

0 9 243

perbedaan hasil belajar peserta didik menggunakan pendekatan sts, sets, dan stem pada pembelajaran konsep virus

3 22 77

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY-TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON DI KELAS X SMA NEGERI 1 GALANG.

0 1 15

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) TERHADAP AKTIVITAS DAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON KELAS X SMA.

0 1 19

MODEL KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

0 0 14