Faktor-faktor Penyebab Kecemasan Matematika

melainkan dikarenakan cara menyajikan mata pelajaran matematika di sekolah dan cara guru dalam menyampaikan materi kepada peserta didik. Menurut Smith 2004:6 “Students may experience math anxiety because they have never experienced success in their mathematics class ”. Siswa yang mengalami kecemasan matematika karena mereka tidak pernah mengalami keberhasilan dalam pembelajaran matematika sebelumnya. Sehingga siswa lebih cepat menyerah ketika menghadapi permasalahan matematika yang menantang. Menurut Buxton dalam Smith 2004:10 menyatakan bahwa ketika guru menyebutkan bahwa akan diadakan sebuah tes matematika, siswa mulai merasa ketakutan. Ketakutan dan kegugupan yang muncul merupakan gabungan dari rasa takut jika tidak berhasil dalam tes, keraguan untuk dapat menyelesaikan tes, dan kecemasan untuk dapat menyelesaikan tes tepat waktu. Seluruh perasaan tersebut dapat menyebabkan kecemasan matematika. Berdasarkan berbagai pandangan di atas, seluruh kegiatan pembelajaran matematika memiliki potensi untuk menjadi penyebab siswa mengalami kecemasan dalam matematika. Kecemasan matematika yang terjadi pada kegiatan pembelajaran termasuk dalam domain intelektual, yakni yang berkaitan dengan interaksi guru dengan siswa ataupun siswa dengan siswa, pencapaian atau kegagalan prestasi belajar, penekanan berlebihan terhadap penyelesaian tugas-tugas yang diberikan guru, dan lainnya.

3. Faktor-faktor Penyebab Kecemasan Matematika

Kecemasan matematika yang dialami oleh siswa di sekolah dapat muncul oleh karena berbagai faktor. Menurut penelitian yang dilakukan Anditya 2016 menyatakan bahwa penyebab kecemasan matematika adalah, 1 kondisi situasi kelas yang kurang kondusif, 2 Ujian Nasional Matematika, 3 lemahnya kemampuan guru dalam menyampaikan materi pelajaran yang sedang dipelajari, 4 matematika memiliki banyak rumus, 5 harapan keluarga agar mendapat nilai matematika yang bagus, dan 6 siswa tidak bisa menyelesaikan permasalahan matematika. Menurut Wicaksono 2013 adapun berbagai hal yang dapat menyebabkan ketakutan anak terhadap matematika diantaranya: a. Matematika sebagai mata pelajaran yang diajarkan di sekolah merupakan cabang ilmu yang spesifik. Objek matematika adalah fakta, proses, prinsip, dan konsep yang semuanya berperan dalam proses berpikir matematis dengan salah satu cirinya yaitu adanya penalaran yang logis, oleh karena itu matematika dianggap sulit karena membutuhkan konsistensi dalam menyelesaikan persoalannnya. b. Persepsi yang berkembang di tengah masyarakat bahwa matematika itu sulit terkooptasi sebagian pikiran anak c. Pelajaran matematika yang monoton, guru cenderung represif membuat anak tertekan. Anak cenderung menutup diri kurang dapat mengolaborasi dan mengekspresikan dirinya dalam pembelajaran d. Tuntutan untuk mendapatkan nilai yang baik dalam pelajaran matematika oleh orang tua dan guru. Hal ini menyebabkan anak hanya berorientasi pada hasil dan nilai saja bukan proses pembelajaran itu sendiri. Sehingga ketika anak mendapat nilai jelek dia akan merasa tertekan dan menganggap dirinya bodoh. Sementara menurut Siroj dalam Yulianti 2010:30 kecemasan matematika dapat ditimbulkan oleh guru itu sendiri akibat dari praktik-praktik pembelajaran yang tidak sesuai. Hal ini sejalan dengan pernyataan Danhere dalam Anditya 2016 lemahnya kemampuan guru dalam menyampaikan materi diantaranya karena guru kurang memahami gaya belajar siswa, sehingga materi terasa sulit untuk dipahami siswa hingga menyebabkan kecemasan matematika.

4. Ciri-ciri Kecemasan Matematika