are in the Indonesian language.
PT SELAMAT SEMPURNA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 30 September 2015 dan untuk periode yang berakhir pada tanggal tersebut
Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT SELAMAT SEMPURNA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of September 30, 2015 and for the period ended
Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated
112
36. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING lanjutan
36. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES continued
Pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 dan 1 Januari 201431 Desember
2013, Kelompok Usaha memiliki aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing sebagai berikut
lanjutan: As of September 30, 2015 and December 31, 2014
and January 1, 2014December 31, 2013, the Group has monetary assets and liabilities
denominated in foreign currencies as follows:
Mata uang Ekuivalen
asing dalam Rupiah
1 Januari 201431 Desember 2013 Foreign
Equivalent to January 1, 2014December 31, 2013
Disajikan Kembali - Catatan 4 dan 2n Currencies
Rupiah amount As Restated - Note 4 and 2n
Aset Assets
Kas dan setara kas ASUS 1.284.042
15.651 Cash and cash equivalents
JP¥ 9.813.435
1.139 Sin
2.730 26
CN¥ 6.993
14 Piutang
ASUS 28.929.231 352.618
Trade receivables Sin
1.220.642 11.752
JP¥ 46.542.937
5.407 Aset tidak lancar lainnya
ASUS 129.930
1.584 Other non-current assets
Total 388.191
Total Liabilitas
Liabilities Utang bank jangka pendek
ASUS 565.412
6.892 Short-term bank loans
JP¥ 21.139.300
2.456 Utang usaha
ASUS 6.787.291 82.730
Trade payables JP¥
30.975.862 3.598
Sin 103.698
998 EUR
4.002 67
GBP 13.077
263 Utang derivatif
ASUS 686.848
8.372 Derivative payables
Beban akrual ASUS 1.547.663
18.864 Accrued expenses
Sin 268.169
2.582 JP¥
4.232.701 492
EUR 43
1
Total 127.315
Total Aset moneter - neto
260.876 Monetary assets - net
Jika aset moneter neto Kelompok Usaha dalam mata uang asing pada tanggal 30 September 2015
tersebut dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada
tanggal 26 Oktober 2015, maka aset moneter neto akan turun sebesar Rp26.671.
If the Group’s net monetary assets in foreign currencies as of September 30, 2015, were to be
converted into Rupiah at the Bank Indonesia middle rate of exchange on October 26, 2015, the
net monetary assets would decrease by Rp26,671.
are in the Indonesian language.
PT SELAMAT SEMPURNA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 30 September 2015 dan untuk periode yang berakhir pada tanggal tersebut
Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT SELAMAT SEMPURNA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of September 30, 2015 and for the period ended
Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated
113
37. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO PERUSAHAAN
37. FINANCIAL RISK MANAGEMENT ASSESSMENT OBJECTIVES AND POLICIES
Risiko utama dari instrumen keuangan Kelompok Usaha adalah risiko pasar termasuk risiko
perubahan nilai tukar mata uang asing dan risiko tingkat bunga, risiko kredit serta risiko likuiditas.
Kebijakan keuangan
Kelompok Usaha
dimaksudkan untuk mengurangi dampak keuangan dari fluktuasi tingkat bunga dan nilai tukar mata
uang asing serta meminimalisir potensi kerugian yang dapat berdampak pada risiko keuangan
Kelompok Usaha. The main risks arising from the Group’s financial
instruments are market risk including foreign currency risk and interest rate risk, credit risk and
liquidity risk. The Group’s treasury policies are designed to mitigate the financial impact of
fluctuations in interest rates and foreign exchanges rates and to minimized potential adverse effects on
the Group’s financial risk.
Faktor-faktor Risiko Keuangan Financial Risk Factors
a. Risiko Pasar a. Market Risk
Risiko Mata Uang Asing Foreign Currency Risk
Mata uang pelaporan konsolidasi Kelompok Usaha adalah Rupiah. Risiko perubahan nilai
tukar mata uang asing terkait dengan Kelompok Usaha terutama adalah terdapatnya
pinjaman dan pembelian bahan baku dan bahan pembantu yang dilakukan dalam
denominasi mata uang asing. Manajemen berkeyakinan bahwa risiko perubahan nilai
tukar mata uang asing tersebut dapat dikendalikan dengan penjualan yang sebagian
besar merupakan penjualan ekspor yang dilakukan
dengan mata
uang asing.
Selanjutnya, manajemen juga senantiasa melakukan
penelaahan secara
periodik terhadap perubahan nilai mata uang asing
tersebut atas posisi aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dan, jika dirasakan
perlu, Kelompok Usaha melakukan perikatan kontrak forward atas mata uang asing untuk
mengendalikan risiko perubahan nilai mata uang asing.
The Group’s consolidated reporting currency is Rupiah. Foreign currency risk that is
exposed to the Group’s is primarily incurred in loans and purchases of raw materials and
supplies denominated in foreign currencies. Management believes that Group can handle
the foreign exchange risk with export sales in foreign currency. Furthermore, management
also reviews the changes of foreign exchange currencies in periodically for assets and
liabilities moneterary position that contains foreign currencies and, if neccesary, the
Group will sign of foreign currency forward contract to handle foreign exchange risk.
Aset dan liabilitas moneter neto dalam mata uang asing disajikan pada Catatan 36.
Net monetary
assets and
liabilities denominated in foreign currencies are
disclosed in Note 36. Risiko Tingkat Bunga
Interest Rate Risk Risiko tingkat suku bunga adalah risiko dimana
nilai wajar arus kas di masa depan akan berfluktuasi karena perubahan tingkat suku
bunga di pasar. Pinjaman yang diperoleh dengan
tingkat bunga
mengambang menimbulkan risiko suku bunga atas arus kas.
Interest rate risk is defined as a risk in which the fair value of future cash flows might
fluctuatate due to the changes of market interest. Loans obtained at variable rates
expose the Group to cash flow interest rate risk.
Risiko tingkat
bunga Kelompok
Usaha terutama terkait dengan pinjaman yang
diperoleh Kelompok Usaha. The Group’s interest rate risk mainly arises
from loans obtained by the Group.