I. Ringkasan Kendala produksi cabai adalah serangan penyakit terutama pada musim
hujan dan belum terbiasanya petani menyimpan cabai dalam bentuk awetan berupa serbuk atau cabai kering. Budidaya cabai dengan pemakaian
pestisida intensif menjadikan budidaya pertanian organik sebagai jalan untuk mengurangi penggunaan pestisida. Capsaicin yang terkandung di
dalam cabai dapat dimanfaatkan untuk dijual berupa powder.
Puslitbang Inovasi dan Kelembagan LPPM UNPAD sejak 2010 mengembangkan klaster cabai merah bekerjasama dengan Bank Indonesia,
Kementan, Distanpang Jabar dan Garut, AMARTA 2 ACDI VOCA USAID, Syngenta Foundation. Lembaga yang berkontribusi untuk mengembangkan
cabai di Garut adalah BRI dan East West Seed.
Fakultas Pertanian UNPAD telah mengajukan empat varietas unggul cabai ke Direktorat Perbenihan Kementan dan sedang proses mendapatkan
izin peredaran benih. Pada tahun 2013 akan diajukan permohonan hak PVT untuk keempat varietas tersebut. Perakitan cabai tahan penyakit juga
dilakukan oleh peneliti dari UNWIM yang telah mendapatkan generasi BC4 hasil persilangan cabai besar dengan cabai rawit ungu. Lab. pemuliaan
UNPAD terutama melakukan perakitan varietas untuk mendapatkan varietas unggul sesuai keinginan pasar yang telah memperoleh biji F3.
Capsaicin sebagai metabolit sekunder yang dimiliki oleh cabai telah diteliti baik di FTIP UNPAD naupun di Kimia MIPA UNPAD.Penelitian FTIP yang
bekerjasama dengan alumni dalam enkapsulasi oleoresin capsaicin mulai dikomersialisasi oleh alumni FTIP dan perlu lebih dikembangkan. Kandungan
capsaisin cabai varietas Jatinangor 1 mempunyai kandungan capsaisin 45 000 ppm.
Tujuan jangka menengah adalah 1 mendapatkan hak PVT untuk empat varietas yang saat ini sedang dalam proses pendaftaran dan
perbanyakan benih dari keempat varietas tersebut,2 Penjajagan HAKI untuk proses enkapsulasi sederhana capsaicin, 3 mendapatkan teknik
penyimpanan dan pengawetan cabai, 4 budidaya organic untuk mengurangi penggunaan pestisida, 5 Sosialisasi hasil penelitian kepada
masyarakat pengguna, 6 Scale up atau komersialisasi model Klaster Agribisnis Berbasis ”The Triple Helix Model”, 7 Pengembangan Portofolio
produk dan pasar cabai merah, dan 8 Pengembangan sistem “value chain finance”
5
Tujuan jangka panjang adalah mendapatkan cabai tahan penyakit karena sampai saat ini belum ada cabai yang benar benar tahan penyakit
dan cabai dengan hasil dan kandungan capsaicin tinggi. Selain itu menjadikan UNPAD sebagai pusat pengembangan cabai di Jawa Barat
khususnya dan Indonesia umumnya.
II. Pendahuluan