Perhitungan Koefisien Korelasi Antar Variabel Latar Belakang

4.5 Perhitungan Koefisien Determinasi Dan Koefisien Korelasi Berganda 44

4.6 Perhitungan Koefisien Korelasi Antar Variabel

45 4.6.1 Perhitungan Korelasi antara Variabel Bebas dan VariabeTerikat 46 BAB 5 IMPLEMENTASI SISTEM 50

5.1 Pengertian Implementasi Sistem

50 5.2 Tujuan Implementasi Sistem 50

5.3 Pengenalan SPSS

50 5.4 Langkah-Langkah Pengolahan SPSS 51 5.4.1 Cara Mengaktifkan SPSS Pada Program Windows 51 5.5 Mengenal lingkungan SPSS 52 5.6 Menyusun Definisi Variable View 53 5.7 Pemasukan Data ke dalam SPSS Statistics 17.0 53 5.8 Pengolahan Data 56

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 60

6.1 Kesimpulan

60 6.2 Saran 61 Daftar Pustaka Lampiran Universitas Sumatera Utara Daftar Tabel Nomor Judul Halaman Tabel Tabel 2.1 Interpretasi Koefisien Korelasi 19 Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Miskin ribuan jiwa, Luas Wilayah ribuan km 2 , Kepadatan Penduduk ratusan jiwakm 2 , dan Tingkat Pengangguran di Provinsi Suatera Utara Tahun 2012 31 Tabel 4.2 Harga-Harga yang Diperlukan Untuk Menghitung Koefisien � , � 1 , � 2 , � 3 33 Tabel 4.3 Nilai-Nilai �� Yang Diperoleh Dari Persaman Regresi Linier Berganda Untuk Menghitung Kekeliruan Tafsiran Baku 37 Tabel 4.4 Harga-harga yang diperlukan untuk Uji Regresi 41 Universitas Sumatera Utara DAFTAR GAMBAR Nomor Judul Halaman Gambar 5.1 Tampilan Pengaktifan SPSS 52 5.2 Tampilan Jendela Awal SPSS 52 5.3 Tampilan Pengisian Variable View 55 5.4 Tampilan Pengisian Data View 56 5.5 Tampilan Jendela Regresi Linier 57 5.6 Tampilan Jendela Regresi Linier Statistik 57 5.7 Tampilan Jendela Regresi Linier Polts 58 5.4 Tampilan Cara Pengaktifan SPSS 58 5.5 Kotak Dialog Awal SPSS 59 5.6 Tampilan Jendela Data View Dalam SPSS 59 5.7 Tampilan Pengisian Variabel View Dalam SPSS 59 5.8 Tampilan Jendela Regresi Linier Options 59 Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kemiskinan merupakan hal klasik yang belum tuntas terselesaikan terutama di Negara bagian berkembang, artinya kemiskinan menjadi masalah yang dihadapi dan menjadi perhatian di setiap Negara. Persoalan kemiskinan merupakan salah satu permasalahan pokok yang di hadapi bangsa indonesia sejak dulu hingga sekarang. Kemiskinan diartikan sebagai suatu keadaan dimana seseorang tidak sanggup untuk memelihara dirinya sendiri yang sesuai dengan taraf kehidupan kelompoknya dan juga tidak mampu untuk memanfaatkan tenaga mental maupun fisiknya dalam kelempok tersebut. Menurut sejarah keadaan kaya dan miskin berdampingan tidak merupakan problema sosial sampai saatnya perdagangan berkembang pesat dan timbulnya nilai-nilai sosial yang baru dengan berkembangnya perdagangan ke seluruh dunia dan di terapkannya taraf kehidupan tertentu sebagai suatu kebiasaan masyarakat. Kemiskinan muncul sebagai problema sosial, pada waktu itu orang sadar akan kedudukan ekonominya sehingga mereka mampu mengatakan apakah dirinya miskin atau kaya. Kemiskinan dianggap sebagi problema sosial apabila perbedaan kedudukan ekonomi dan warga masyarakat di tetapkan secara tegas. Pada masyarakat yang masih sederhana susunan-susunan dan organisasinya, kemiskinan bukan merupakan problema sosial karena mereka menganggap Universitas Sumatera Utara semuanya sudah di takdirkan sehingga usaha-usaha untuk mengatasinya mereka tidak terlalu memperhatikan keadaan tersebut kecuali apabila mereka betul-betul menderita karenanya. Pada masyarakat modern yang kompleks kemiskinan menjadi problema sosial, seorang merasa miskin bukan karena kurang makan, pakaian atau perumahan tapi harta miliknya dianggap kurang cukup untuk memenuhi taraf-taraf kehidupan yang ada. Dengan semakin meningkatnya jumlah kepadatan penduduk dan tingkat pengangguran memungkinkan semakin bertambahnya jumlah penduduk miskin pada Negara atau daerah tersebut. Untuk itu penulis tertarik ingin meneliti faktor– faktor mana yang paling berpengaruh terhadap jumlah penduduk miskin di Provinsi Sumatera Utara. Penulis menggunakan teknik analisis regreasi linier berganda untuk melihat pengaruh faktor–faktor jumlah penduduk miskin di Provinsi Sumatera Utara. Di beberapa literatur yang ada, khususnya buku-buku yang berkenaan dengan statistik, regresi linier diartikan sebagai suatu teknik untuk membangun persamaan garis lurus dan menggunakan perkiraan tersebut untuk melihat pengaruh antar variabel dan dapat dijadikan prediksi kedepannya, jadi dengan sederhana juga dapat disebutkan bahwa analisis regresi linier adalah sebuah model matematika yang digunakan untuk melihat hubungan antar variabel bebas independent variable dengan variabel terkait dependent variable hingga didapat suatu kesimpulan yang dapat di interpretasikan mengenai masalah yang di identifikasi. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan masalah diatas, penulis mengambil judul “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Jumlah Penduduk Miskin di Provinsi Sumatera Utara”.

1.2 Rumusan Masalah