BAB VI ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH
Dari studi awal pengukuran dan pengolahan data yang dilakukan pada bab V maka diperoleh analisa yang dilakukan pada studi awal pengoperasian alat press
di CV. Sari Raos.
6.1. Analisis Tingkat Keluhan
Musculoskeletal
Pembobotan dilakukan untuk mengetahui persentase pada masing-masing kategori rasa sakit, sehingga dapat diketahui bagian tubuh mana yang paling
merasakan sakit, dengan demikian akan dirancang fasilitas kerja baru yang dapat meminimalkan rasa sakit tersebut.
Berdasarkan hasil rekapitulasi bobot pada kuisioner SNQ keluhan rasa sakit terbesar dapat dilihat pada Tabel 6.1.
Tabel 6.1. Persentase Keluhan Rasa Sakit No.
Keluhan Rasa Sakit Persentase
Keluhan 1
Sakit pada kaki kanan 8
2
Sakit pada kaki kiri 7
3 Sakit pada pergelangan kaki kanan
6
4 Sakit pada pergelangan kaki kiri
6
5 Sakit pada betis kanan
6
6 Sakit pada pinggang
6
7 Sakit pada bokong
5 Sumber : Hasil Analisis
Keluhan rasa sakit ini disebabkan karena fasilitas kerja yang digunakan oleh operator masih sederhana dan tidak sesuai dengan dimensi tubuh operator.
Universitas Sumatera Utara
untuk mengatasi hal tersebut perlu dilakukan perancangan atau perbaikan fasilitas kerja yang sesuai dengan antropometri operator untuk mengurangi
resiko muskuloskeletal yang terjadi.
6.2. Analisis Postur Kerja Aktual
Dari hasil penilaian postur kerja dengan menggunakan metode REBA pada seluruh elemen gerakan yang ada terlihat bahwa terjadi resiko musculoskeletal pada
proses pengepressan. Penilaian level tindakan REBA untuk masing-masing elemen gerakan dapat dilihat pada Tabel 6.2.
Tabel 6.2. Hasil Perhitungan Postur Kerja dengan Metode REBA
Nomor Elemen Kerja
Skor REBA
Tindakan
1 Memasukkan adonan
9 Segera
2 Mengunci alat press
3 Mungkin diperlukan
3 Pengepressan
11 Sekarang Juga
Sumber : Hasil Analisis Analisis penyebab dari postur kerja yang tidak ergonomis tersebut dapat
dilihat pada Tabel 6.3.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 6.3. Analisis Penyebab Postur Kerja Yang Tidak Ergonomis No.
Elemen Gerakan Penyebab Postur Tidak Ergonomis
1
Mengisi adonan
Karena lubang untuk mengisi alat press berada di lantai atas, sehingga operator harus berada
pada posisi hampir bersujud dengan kedua kaki terlipat dan punggung membungkuk untuk
mengisi adonan ke dalam alat press.
2 Mengunci alat press
Tinggi alat press yang lebih rendah daripada operator, sehingga operator harus sedikit
membungkuk untuk mengunci alat press
3
Pengepressan Tidak adanya kursi kerja untuk melakukan
pengepresaan. Jika menggunakan tangan maka operator harus berdiri cukup lama sehingga
operator lebih memilih melakukan pengepressan dengan menggunakan kaki.
Sumber : Hasil Analisis Dari hasil analisis postur kerja tersebut dapat diketahui bahwa terdapat
beberapa postur kerja yang tidak ergonomis, sehingga diperlukan perancangan terhadap fasilitas kerja untuk memperbaiki postur kerja yang tidak ergonomis
tersebut.
6.3. Analisis Data Anthropometri