2.4 Perubahan Iklim
Sebagian besar hutan-hutan di Indonesia termasuk dalam hutan hujan tropis, yang merupakan masyarakat yang kompleks, tempat yang menyediakan pohon dari
berbagai ukuran. Di dalam kanopi iklim mikro berbeda dengan keadaan sekitarnya, cahaya lebih sedikit, kelembaban sangat tinggi, dan temperatur lebih rendah. Pohon
pohon kecil berkembang dalam naungan pohon yang lebih besar, di dalam iklim mikro inilah terjadi pertumbuhan. Di dalam lingkungan pohon-pohon dengan iklim
mikro dari kanopi berkembang juga tumbuhan yang lainseperti pemanjat, epifit, tumbuhan pencekik, parasit, dan saprofit Irwanto, 2006.
Penghancuran dan degradasi hutan berpengaruh besar terhadap perubahan iklim dalam dua hal. Pertama, perambahan dan pembakaran hutan melepaskan karbon
dioksida ke atmosfir. Kedua, kerusakan hutan akan mengurangi area hutan yang menyerap karbon dioksida. Kedua peran ini sangat penting karena jika kita
menghancurkan hutan tropis yang tersisa, maka kita telah kalah dalam pertarungan menghadapi perubahan iklim Novis, 2008.
Perubahan iklim global yang terjadi akhir-akhir ini disebabkan karena terganggunya keseimbangan energi antara bumi dan atmosfir. Keseimbangan tersebut
dipengaruhi antara lain oleh peningkatan gas-gas asam arang atau karbon dioksida CO
2
, metana CH
4
dan nitrousoksida N
2
O yang lebih dikenal dengan gas rumah kaca GRK. Saat ini konsentrasi GRK sudah mencapai tingkat yang membahayakan
Hairiah Rahayu, 2007.
Universitas Sumatera Utara
BAB 3
BAHAN DAN METODE
3.1 Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Juni 2012 di kawasan hutan sekunder 30 tahun, Ekosistem Leuser, dan Perkebunan Kopi rakyat,
Desa Telagah, Kabupaten Langkat. Lokasi penelitian di kawasan hutan sekunder ditetapkan dengan metode Purposive Sampling. Metode ini merupakan metode
penentuan lokasi penelitian yang dianggap representatif, sedangkan di perkebunan kopi ditetapkan dengan metode kuadrat.
3.2 Deskripsi Area 3.2.1 Letak dan Luas