Analisis Kesalahan Penggunaan Kata Sambung 只要...就... Zhiyao...Jiu... dan 只有...才... Zhiyou...Cai...Dalam Kalimat Bahasa Mandarin

(1)

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KATA SAMBUNG 只要…就…

ZHIYAO…JIU… DAN 只有…才… ZHIYOU…CAI… DALAM KALIMAT BAHASA MANDARIN

关联词“只要…就…” 与“只有…才…”的偏误分析

(Guānliáncí “Zhǐyào…Jiù…” yǔ “Zhǐyǒu…Cái…” de piān wù fēnxī) SKRIPSI

Oleh:

DEASY ANASTASIA PUTRI NIM : 090710009

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU BUDAYA PROGRAM STUDI SASTRA CINA

MEDAN 2013


(2)

ABSTRACT

The tittle of this thesis is “Analisis Kesalahan Penggunaan Kata Sambung 只要...就... Zhiyao...Jiu... dan 只有...才... Zhiyou...Cai...”. Zhiyao…Jiu… and Zhiyou…Cai… are conjuctions which state requirements.

“Zhiyao…jiu…” indicates sufficient conditions (in the logic form known as

sufficient condition), and Zhiyou…Cai…” indicates the prerequisites (in the logic form known as necessary condition). Foreign learners don’t understand the difference of these two conjunctions, so they often make mistakes when using them in making sentence. Chapter I describes about the background of writing this thesis, that is the mistakes that often occurred when the students making sentences using these conjunctions. The writer also describe the reason of the mistakes. In chapter II, the writer describes about the concepts used in this thesis, they are conjunctions and error analysis. Chapter III is described about methodology of this research, the writer used descriptive qualitative as a methodology, and the data are collected by distributing questioners to the second grade High School students of W.R. Supratman 2 Medan as the subject research. In chapter IV, the writer discussed about error types and the cause of errors that based on the result of questioners about using these two conjunctions in sentences. Chapter V is conclucions and suggestions about this thesis, the suggestions directed to Mandarin teachers that in future can give a better way to their students in order to avoid make mistakes when using these conjunctions in Chinese sentences.


(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan masa perkuliahan dan tugas akhir semester berupa skripsi yang berjudul “Analisis Kesalahan Penggunaan Kata Sambung 只要…就… ZhiyaoJiu dan 只有…才… ZhiyouCai”. Skripsi ini dibuat untuk melengkapi salah satu syarat kelulusan Program Sarjana di Departemen Program Studi Sastra Cina Universitas Sumatera Utara.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah memberikan dukungan, motivasi, semangat, doa dan materi kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini dengan tepat waktu. Ucapan terimakasih ini penulis tujukan kepada :

1. Bapak Dr. Syahron Lubis, M.A., selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. T. Thyrahaya Zein, M.A., selaku Ketua Program Studi Sastra Cina, Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Nur Cahaya Bangun, M.Si., selaku Sekretaris Program Studi Sastra Cina Universitas Sumatera Utara, sekaligus Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan waktu nya dan banyak membantu memberikan kritik dan saran yang berguna kepada penulis dalam proses penyelesaian skripsi ini.


(4)

4. Laoshi Cao Xia, M.A., selaku Dosen Pembimbing II yang juga telah banyak membantu penulis dalam proses penulisan skripsi bahasa Mandarin dari awal hingga selesai. Kepada Laose Shen Mi, M.A., selaku dosen pengajar pada semester VIII ini, beliau sedikit banyak juga memberikan banyak motivasi kepada penulis agar dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

5. Bapak Rahmadsyah Rangkuti, Ph.D, selaku dosen penguji pada ujian seminar proposal yang mana telah memberikan banyak masukan yang berguna untuk penyusunan skripsi ini.

6. Seluruh dosen dan staf pengajar di Fakultas Ilmu Budaya khususnya Program Studi Sastra Cina, Universitas Sumatera Utara yang telah mendidik dan memberikan ilmu kepada penulis selama di perkuliahan. 7. Seluruh dosen Jinan University(暨南大学)dari semester awal

hingga akhir perkuliahan, yaitu Zhu Xiao Hong, M.A, Ph.D, Yu Xin, M.A, Wu Qiao Ping, M.A, Liu Jin Feng, M.A, Cao Li Min, M.A, Liang Yun Chuan, M.A, Yu Xue Ling, M.A, dan Chen Shu Shu, M.A.

8. Kedua Orangtua penulis, H. Muhammad Adi dan Hj. Sari Komala Dewi berserta kakak dan adik penulis , Ferina Raisa Saskia dan Alvin Aulia Muhammad yang selama ini selalu mendukung penulis untuk tetap semangat menyelesaikan skripsi ini.

9. Dan yang terakhir, kepada seluruh mahasiswa Sastra China Stambuk 2009 yang telah selama empat tahun lebih bersama-sama melalui perkuliahan di selalu saling memberikan motivasi agar bisa


(5)

bersama-sama menyelesaikan skripsi akhir ini. Semoga pertemanan kita bisa tetap terjaga dengan baik selamanya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna dan masih banyak terdapat kekurangan di dalamnya. Oleh karena itu, penulis menerima saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Disamping itu, penulis juga berharap agar peneliti berikutnya yang melanjutkan penelitian ini dapat menulis jauh lebih baik dari ini.

Demikianlah kata pengantar dari penulis, semoga Tuhan selalu memberikan rahmat dan berkah-Nya kepada kita semua. Amin.


(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ... 1

1.2Batasan Masalah ... 7

1.3Rumusan Masakah ... 8

1.4Tujuan Penelitian ... 8

1.5Manfaat Penelitian ... 9

1.5.1 Manfaat Teoritis ... 9

1.5.2 Manfaat Praktis ... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI 2.1Tinjauan Pustaka ... 11

2.2Konsep... 13

2.2.1 Analisis Kesalahan ... 13

2.2.2 Kata Sambung atau Conjuctions ... 14

2.3Landasan Teori ... 16

2.3.1 Tata Bahasa Mandarin ... 16

2.3.2 Analisis Kesalahan Dalam Berbahasa ... 18

BAB III METODE PENELITIAN 3.1Pendekatan ... 21

3.2Lokasi Penelitian ... 22

3.3Teknik Pengumpulan Data ... 23

3.3.1 Teknik Wawancara ... 23

3.3.2 Teknik Dokumentasi ... 23

3.3.3 Studi Lapangan ... 24

3.4Data dan Sumber Data ... 26

3.4.1 Data ... 26

3.4.2 Sumber Data ... 27


(7)

BAB IV ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KATA SAMBUNG “只要…就…

ZHIYAO…JIU… DAN “只有…才…” ZHIYOU…CAI… DALAM KALIMAT BAHASA MANDARIN

4.1Analisis Kesalahan Siswa-siswi kelas XI W.R. Supratman 2 Medan dalam Menggunakan Kata Sambung 只要…就…

Zhiyao…Jiu… dan 只 有…才… Zhiyou…Cai… Berdasarkan

Kondisi pada Klausa Pertama ... 30 4.1.1 Bentuk Kesalahan yang Dilakukan Siswa-siswi

Kelas XI W.R. Supratman 2 Medan dalam Menggunakan Kata Sambung 只 要… 就…

Zhiyao…Jiu… ... 31 4.1.2 Bentuk Kesalahan yang Dilakukan Siswa-siswi

Kelas XI W.R. Supratman 2 Medan dalam Menggunakan Kata Sambung 只 有… 才…

Zhiyou…Cai… ... 36 4.1.3 Terdapat Kalimat Tambahan yang Menjelaskan

Keadaan pada Suatu Kondisi ... 41 4.2Analisis Kesalahan Siswa-siswi kelas XI W.R. Supratman 2

Medan dalam Menggunakan Kata Sambung 只要…就…

Zhiyao…Jiu… dan 只 有…才… Zhiyou…Cai… Berdasarkan

Pemikiran Si Pengguna Kalimat ... 46 4.2.1 Penggunaan Kata Sambung 只 要 … 就 …

Zhiyao…Jiu… dan 只有…才… Zhiyou…Cai… pada Kalimat yang Sama dengan Makna yang Berbeda... 51 4.3Analisis Kesalahan Siswa-siswi kelas XI W.R. Supratman 2

Medan dalam Menggunakan Kata Sambung 只要…就…

Zhiyao…Jiu… dan 只 有…才… Zhiyou…Cai… Berdasarkan

Adverb yang Mengikuti yaitu “就”Jiu dan “才”Cai ... 54 4.4Hasil Kuesioner Mengenai Kata Sambung 只 要…就…

Zhiyao…Jiu… dan 只有…才… Zhiyou…Cai… yang Dikerjakan

oleh Siswa-siswi Kelas XI W.R. Supratman 2 ... 56 4.5Analisis Penyebab Kesalahan Siswa-siswi Kelas XI W.R.

Supratman 2 Medan dalam Menggunakan Kata Sambung 只

要…就… Zhiyao…Jiu… dan 只有…才… Zhiyou…Cai… ... 63 4.5.1 Pengaruh Bahasa Ibu ... 64 4.5.2 Salah atau Mistake ... 65


(8)

4.5.3 Ketidaktahuan akan Batas-batas Aturan Suatu

Bahasa atau Error ... 66 4.5.4 Materi dan Metode Pengajaran Kata Sambung

只 要...就... Zhiyao...Jiu... dan 只 有...才...

Zhiyou...Cai... ... 67

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1Simpulan ... 69 5.2Saran ... 70

DAFTAR PUSTAKA ... 72

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang


(9)

ABSTRACT

The tittle of this thesis is “Analisis Kesalahan Penggunaan Kata Sambung 只要...就... Zhiyao...Jiu... dan 只有...才... Zhiyou...Cai...”. Zhiyao…Jiu… and Zhiyou…Cai… are conjuctions which state requirements.

“Zhiyao…jiu…” indicates sufficient conditions (in the logic form known as

sufficient condition), and Zhiyou…Cai…” indicates the prerequisites (in the logic form known as necessary condition). Foreign learners don’t understand the difference of these two conjunctions, so they often make mistakes when using them in making sentence. Chapter I describes about the background of writing this thesis, that is the mistakes that often occurred when the students making sentences using these conjunctions. The writer also describe the reason of the mistakes. In chapter II, the writer describes about the concepts used in this thesis, they are conjunctions and error analysis. Chapter III is described about methodology of this research, the writer used descriptive qualitative as a methodology, and the data are collected by distributing questioners to the second grade High School students of W.R. Supratman 2 Medan as the subject research. In chapter IV, the writer discussed about error types and the cause of errors that based on the result of questioners about using these two conjunctions in sentences. Chapter V is conclucions and suggestions about this thesis, the suggestions directed to Mandarin teachers that in future can give a better way to their students in order to avoid make mistakes when using these conjunctions in Chinese sentences.


(10)

Bahasa adalah satu komponen yang sangat penting dalam kehidupan manusia, sebab bahasa adalah satu bentuk alat komunikasi yang menyebabkan manusia bisa saling berinteraksi. Gorys (1994: 1) memberikan pengertian bahasa sebagai berikut,

“Bahasa sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Bahasa juga mencakup dua bidang, yaitu bunyi vokal dan arti atau makna. Bahasa sebagai bunyi vokal berarti sesuatu yang dihasilkan oleh alat ucap manusia berupa bunyi yang merupakan getaran yang merangsang alat pendengar. Sedangkan bahasa sebagai arti atau makna berarti isi yang terkandung di dalam arus bunyi yang menyebabkan reaksi atau tanggapan orang lain.”

Fungsi bahasa menurut Ramlan (2007: 2-3) adalah, “Alat komunikasi antar anggota masyarakat Indonesia. Bahasa juga menunjukkan perbedaan antara satu penutur dengan penutur lainnya, tetapi masing-masing tetap mengikat kelompok penuturnya dalam satu kesatuan sehingga mampu menyesuaikan dengan adat-istiadat dan kebiasaan masyarakat.”

Seiring dengan perkembangan zaman, bahasa juga mengalami perkembangan dan perubahan sesuai situasi dan kondisi masyarakat. Pada zaman sekarang, kita tidak hanya harus menguasai bahasa ibu tetapi untuk berkomunikasi dengan bangsa lain, kita juga dituntut untuk menguasai bahasa internasional seperti bahasa Inggris, Mandarin, Jepang, Perancis, dan sebagainya.

Pada umumnya, pembelajar bahasa asing sering kali melakukan kesalahan dalam penggunaan suatu kalimat. Dalam mempelajari bahasa Mandarin, pembelajar asing sering melakukan kesalahan dalam menggunakan kata-kata yang kurang tepat di dalam suatu kalimat. Oleh karena itu, pemahaman dan penguasaan kosa kata serta tata bahasa adalah sangat penting, dengan demikian kesalahan


(11)

dapat dikurangi atau dihindari. Pentingnya pemahaman dan penguasaan tata bahasa dari suatu bahasa yang dipelajari diungkapkan oleh Suparto (2003: 3) sebagai berikut, “Tata bahasa adalah kaidah atau aturan-aturan penyusunan kata, gabungan kata, dan kalimat”. Dari penjelasan tersebut, dapat dipahami bahwa penguasaan tata bahasa akan memampukan seorang pembelajar bahasa asing untuk menggunakan bahasa yang dipelajari secara baik dan benar.

Kata adalah bentuk bebas dalam tutur. Bentuk bebas secara morfologis adalah bentuk yang dapat berdiri sendiri, artinya tidak membutuhkan bentuk lain yang digabung dengannya, dan dapat dipisahkan bentuk lain yang digabungkan didepan dan dibelakangnya dalam tuturan (Verhar, 2001).

Secara tata bahasa, bahasa Mandarin memiliki beberapa jenis kata, yaitu Kata Benda, Kata Bilangan, Kata Kerja, Kata Sifat, Kata Keterangan, Kata Ganti, Kata Depan, Kata Sambung, dan Kata Bantu (Zhao dan Budianto: 2005). Dari sekian banyak jenis kata yang telah disebutkan di atas, Kata Sambung atau Kata Penghubung yang dalam bahasa Inggris dikenal sebagai conjunctions adalah salah satu jenis kata yang sangat berperan dalam pembentukan suatu kalimat, terlebih dalam pembentukan kalimat majemuk. Suparto (2003: 171) menjelaskan definisi kata sambung sebagai berikut, “Kata sambung adalah kata yang digunakan untuk menyambungkan kata, gabungan kata, atau bagian kalimat. Selain itu, untuk menyatakan hubungan di antara kata atau gabungan kata atau bagian kalimat yang disambungkan”.

Kata sambung merupakan objek kajian penulis dalam penelitian skripsi yang berjudul “Analisis Kesalahan Penggunaan Kata Sambung 只 要…就…


(12)

Zhiyao…Jiu… dan 只有…才... Zhiyou…Cai… dalam Kalimat Bahasa Mandarin” ini. Penulis memilih menulis kata sambung menyatakan persyaratan 只要…就…

Zhiyao…Jiu… dan 只 有…才… Zhiyou…Cai… karena kedua kata sambung menyatakan persyaratan ini merupakan dua kata sambung yang penggunaannya mirip atau bahkan sama, namun perbedaannya terletak pada makna kalimat yang terletak pada klausa pertama yang menyatakan syarat dan klausa kedua yang menyatakan hasil atau akibat. Jika kedua kata sambung ini digunakan dalam satu kalimat yang sama, maka makna atau arti dari kalimat tersebut menjadi berbeda, tergantung dari kondisi keadaan kalimat tersebut.

Pada umumnya, ketika proses belajar mengajar bahasa Mandarin, tenaga pengajar tidak menjelaskan secara terperinci perbedaan dari kedua kata sambung 只 要…就… Zhiyao…Jiu… dan 只 有…才… Zhiyou…Cai… ini, sehingga

pembelajar bahasa Mandarin cenderung hanya mengetahui bahwa kedua kata sambung ini termasuk jenis kata sambung yang menyatakan persyaratan, namun tidak paham dimana letak perbedaan dan bagaimana penggunaan kedua kata sambung ini secara baik dan benar dalam kalimat bahasa Mandarin. Oleh karena itu, ketika menggunakan kedua kata sambung ini dalam suatu kalimat, kalimat tersebut menjadi rancu. Inilah salah satu hal yang menyebabkan pembelajar bahasa Mandarin sering melakukan kesalahan ketika menggunakan kedua kata sambung menyatakan persyaratan ini.

Bentuk kesalahan yang dilakukan pembelajar bahasa Mandarin dalam menggunakan kata sambung 只 要…就… Zhiyao…Jiu… dan 只 有…才…


(13)

siswa-siswi kelas XI SMA W.R. Supratman 2. Berikut adalah contoh kalimat yang salah dalam penggunaan Kata Sambung 只要…就… Zhiyao…Jiu… dan 只有…才…

Zhiyou…Cai… :

只有放了糖才甜。 (×)

Zhi you fang le tang cai tian.

Jika ditambah gula maka akan menjadi manis.

Klausa pertama pada kalimat diatas adalah “ditambah gula” dan klausa kedua adalah “menjadi manis”. Tetapi “ditambah gula” pada suatu makanan, bukan satu-satunya cara yang menjadikan masakan menjadi manis. Masih ada penyebab lain yang menjadikan makanan menjadi manis tanpa harus menambahkan gula pada suatu masakan. Dapat diartikan bahwa, “ditambah gula” pada kalimat tersebut merupakan syarat yang cukup terpenuhi, sebab masih ada syarat lain yang dapat menjadikan masakan “menjadi manis”. Dengan demikian, kalimat diatas seharusnya adalah :

只要放了糖就甜。 (√)

Zhi yao fang le tang jiu tian.

Jika ditambah gula maka akan menjadi manis.

Kesalahan juga terdapat pada kalimat berikut:

只要年满了17岁就有选举权。 (×)

Zhi yao nian man le 17 sui jiu you xuan ju quan.


(14)

Klausa pertama pada kalimat di atas yaitu, “sudah berusia 17 tahun” merupakan syarat yang menghasilkan akibat pada klausa kedua yaitu “mendapatkan hak pilih”. Kalimat diatas adalah salah, karena pada hakikatnya seseorang yang “sudah berusia 17 tahun” akan secara otomatis “mendapatkan hak pilih” , namun hal syarat lain yang harus dicapai untuk seseorang “mendapatkan hak pilih”, seperti tidak sakit jiwa, dan bukan pelaku pelanggaran hukum atau tidak dijatuhi hukuman pidana yang berat. Semua syarat tersebut adalah syarat yang wajib terpenuhi, karena jika semua syarat ini telah terpenuhi, barulah seseorang bisa mendapatkan hak pilih. Dengan demikian, kata sambung yang tepat pada contoh kalimat diatas adalah:

只有年满了17岁才有选举权。 (√)

Zhi you nian man le 17 sui cai you xuan ju quan.

Jika sudah berusia 17 tahun, baru akan mendapatkan hak pilih.

Dari contoh kalimat di atas, dapat diketahui bahwa salah satu perbedaan yang terdapat dalam penggunaan kata sambung menyatakan persyaratan 只要… 就… Zhiyao…Jiu… dan 只有…才… Zhiyou…Cai… adalah terletak pada kondisi

klausa pertama yang merupakan syarat terjadinya suatu keadaan yang dapat mewujudkan kondisi di klausa kedua pada suatu kalimat, jika hanya satu syarat yang dapat terpenuhi dalam klausa pertama maka kalimat tersebut menggunakan kata sambung 只要…就… Zhiyao…Jiu…, namun jika semua syarat yang terletak

pada klausa pertama merupakan syarat yang wajib terpenuhi maka kalimat tersebut menggunakan kata sambung 只有…才… Zhiyou…Cai…


(15)

Perlu diketahui bahwa sumber data penelitian skripsi ini adalah siswa-siswi kelas XI W.R Supratman 2. Penulis tertarik mengadakan penelitian di sekolah Wage Rudolf Supratman 2 atau W.R. Supratman 2 Medan adalah dikarenakan bahasa Mandarin yang menjadi salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah ini berkembang dengan baik. Siswa-siswi SMA W.R. Supratman 2 Medan sering memenangkan beberapa pertandingan lomba pidato bahasa Mandarin yang diselenggarakan di kota Medan maupun di luar kota Medan. Selain itu, Kata Sambung juga merupakan salah satu bagian yang diajarkan dalam proses belajar-mengajar siswa-siswi kelas XI SMA W.R. Supratman 2 Medan berdasarkan silabus mata pelajaran bahasa Mandarin pada tahun 2012/2013. Oleh karena itu, penulis ingin mengetahui apakah siswa-siswi SMA W.R. Supratman 2 Medan ini melakukan kesalahan dalam menggunakan kata sambung menyatakan persyaratan 只要…就… Zhiyao…Jiu… dan 只有…

才… Zhiyou…Cai…Inilah salah satu alasan mengapa penulis tertarik untuk

mengadakan penelitian di sekolah SMA W.R. Supratman 2 Medan.

Siswa-siswi SMA W.R. Supratman 2 Medan mendapatkan pelajaran bahasa Mandarin dua kali tatap muka perminggu. Pengajar bahasa Mandarin di sekolah adalah dua orang tenaga pengajar native speaker dan mata pelajaran bahasa Mandarin telah diberikan sejak kelas X. Buku-buku bahasa Mandarin yang dipakai oleh siswa-siswi kelas XI W.R. Supratman 2 adalah buku yang diterbitkan oleh penerbit Singapura pada tahun 2010 yaitu, 新加坡教育部 Xin Jia Po Jiao Yu


(16)

Dengan waktu pembelajaran selama dua tahun tentunya diharapkan siswa-siswi kelas XI W.R. Supratman 2 telah memahami bahasa Mandarin dengan baik dan benar, walaupun pada kenyataanya masih terdapat banyak kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh siswa-siswi kelas XI W.R Supratman 2 dalam menjawab soal-soal yang diberikan penulis mengenai kata sambung yang menyatakan persyaratan 只 要 … 就 … Zhiyao…Jiu… dan 只 有 … 才 …

Zhiyou…Cai… di dalam kalimat. Inilah yang mengindikasikan bahwa penggunaan kata sambung 只要…就… Zhiyao…Jiu… dan 只有…才… Zhiyou…Cai… cukup

sulit dipahami. Tentu saja banyak faktor lainnya yang dapat menyebabkan kesalahan tersebut. Hal inilah yang menjadi salah satu alasan penulis untuk meneliti penggunaan kata sambung tersebut di dalam kalimat.

Untuk menganalisis rumusan masalah di dalam penelitian ini, penulis akan menggunakan teori analisis kesalahan dengan pendekatan tata bahasa Mandarin, khususnya yang berhubungan dengan penggunaan kata sambung.

Sesuai dengan tujuan dari analisis kesalahan tata bahasa, maka penelitian ini diharapkan nantinya akan berguna sebagai referensi bagi tenagapengajar bahasa asing umumnya, khususnya tenaga pengajar bahasa Mandarin sehingga dapat membantu pembelajar bahasa Mandarin dalam mengatasi kesulitan yang dihadapi dalam penggunaan Kata Sambung, khusus nya pada Kata Sambung yang menyatakan persyaratan 只 要 … 就 … Zhiyao…Jiu… dan 只 有 … 才 …

Zhiyou…Cai… Dengan demikian, keberhasilan pembelajaran dan pengajaran bahasa Mandarin dapat ditingkatkan.


(17)

1.2Batasan Masalah

Setiap penulisan karya ilmiah selalu memiliki masalah yang harus diteliti untuk dipecahkan. Agar tidak keluar jalur dari permasalahan yang akan diteliti dan agar lebih terarah dalam memecahkan masalah tersebut, maka peneliti fokus untuk meneliti kesalahan penggunaan kata sambung只要…就… Zhiyao…Jiu…

dan 只有…才… Zhiyou…Cai… dalam kalimat bahasa Mandarin yang dilakukan oleh siswa-siswi kelas XI W.R. Supratman 2 dan mengambil sampel pada kelas XI IPS 1, dengan jumlah 48 sampel sesuai dengan rumus Slovin yang dipaparkan pada Studi Lapangan di bagian Teknik Pengumpulan Data.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya di atas, maka rumusan masalah penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana bentuk kesalahan penggunaan kata sambung 只 要…就…

Zhiyao…Jiu… dan 只 有…才… Zhiyou…Cai… dalam kalimat bahasa Mandarin yang dilakukan oleh siswa-siswi kelas XI W.R Supratman 2? 2. Faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya kesalahan penggunaan kata

sambung 只要…就… Zhiyao…Jiu… dan 只有…才… Zhiyou…Cai…

dalam kalimat bahasa Mandarin yang dilakukan oleh siswa-siswi kelas XI W.R Supratman 2?

1.4 Tujuan Penelitian


(18)

1. Mendeskripsikan bentuk kesalahan penggunaan kata sambung 只 要… 就… Zhiyao…Jiu… dan 只 有…才… Zhiyou…Cai… dalam kalimat

bahasa Mandarin yang dilakukan oleh siswa-siswi kelas XI W.R Supratman 2.

2. Mendeskripsikan faktor penyebab terjadinya kesalahan penggunaan kata sambung 只要…就… Zhiyao…Jiu… dan 只有…才… Zhiyou…Cai…

dalam kalimat bahasa Mandarin yang dilakukan oleh siswa-siswi kelas XI W.R Supratman 2.

1.5Manfaat Penelitian

Seperti yang telah dijelaskan pada latar belakang, batasan masalah, rumusan masalah dan tujuan masalah, maka manfaat penelitian yang dapat diperoleh sebagai berikut :

1.5.1 Manfaat Teoritis

Sesuai dengan tujuan teori Analisis Kesalahan yakni untuk membantu tenaga pengajar bahasa asing melancarkan program pengajaran yang dilaksanakan agar dapat mengatasi kesulitan yang dihadapi dan menghindari kesalahan yang dilakukan oleh pembelajar asing, maka penulis berharap penelitian ini memberikan manfaat kepada tenanga pengajar bahasa Mandarin sebagai bahasa kedua agar lebih memahami metode pengajaran yang tepat, terlebih pada saat merancang silabus pengajaran bahasa Mandarin sehingga pembelajar bahasa Mandarin dapat memahami dan menguasai penggunaan penggunaan kata sambung secara lebih menyeluruh, khususnya kata sambung yang menyatakan


(19)

persyaratan 只要…就… Zhiyao…Jiu… dan 只有…才… Zhiyou…Cai… dalam kalimat bahasa Mandarin secara baik dan benar.

1.5.2 Manfaat Praktis

Melalui penelitian ini penulis berharap para pembelajar bahasa Mandarin dapat menambah wawasan dan pemahaman mengenai kata sambung secara lebih luas, dan kata sambung yang menyatakan persyaratan只要…就… Zhiyao…Jiu…

dan 只有…才… Zhiyou…Cai… secara khusus, dan diharapkan pula kiranya penelitian ini dapat menjadi referensi bagi penelitian lanjutan.


(20)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Pustaka

Beberapa penelitian yang sudah pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya di Cina yang meneliti mengenai kata sambung yang menunjukkan persyaratan, antara lain ditulis oleh Wang Huan (2001), beserta Wang Xiao Chen

dan Meng Zhi Tian (2005) dan buku yang berjudul 现代汉语语法教程 Xiandai

Hanyu Yufa Jiaocheng yang ditulis oleh Ding Chong Ming (2009) . Namun penulis belum menemukan ada peneliti di Indonesia yang menulis mengenai kesalahan penggunaan dari kedua kata sambung tersebut.

Wang Huan (1989) dalam skripsi nya yang berjudul “只有…才… 和 只

要…就…” Zhiyou…Cai... He Zhiyao…Jiu… menjelaskan bahwa 只有…才…

Zhiyou…Cai… dan 只 要…就… Zhiyao…Jiu… adalah kata sambung yang menyatakan persyaratan. Kata yang mengikuti yaitu “就” Jiu dan “才”Cai adalah

kata yang menunjukkan akibat. 只有…才… Zhiyou…Cai… menunjukkan syarat

mutlak yang wajib terpenuhi, jika tidak maka tidak akan terjadi akibat. Oleh karena itu, harapan atau permintaan pada klausa pertama di dalam kata sambung


(21)

ini cenderung lebih tinggi. Sedangkan kata sambung 只要…就… Zhiyao…Jiu…

menunjukkan syarat yang cukup terpenuhi. Harapan atau permintaan pada klausa pertama cenderung lebih rendah.

Selain itu Wang Xiao Chen dan Meng Zhi Tian (2005) dalam skripsi yang berjudul 从“就”和“才”的预设区别 “只要”句和“只有”句 “Cong “Jiu” he “Cai”

de Yu She Qu Bie “Zhi Yao” Ju he “Zhi You” Ju” menjelaskan bahwa perbedaan

penggunaan kata sambung 只 要 Zhiyao dan 只 有 Zhiyou dapat dilihat dari perbandingan pemikiran si pengguna kalimat ketika menggunakan kata sambung ini. Pada kalimat “只要 A 就 B” A bukan satu-satu nya syarat yang dapat mewujudkan B, A hanya syarat yang jika “cukup” terpenuhi maka akan terjadi B dengan kata lain, jika syarat A terpenuhi maka akan ada B. Sedangkan pada penggunaan kata sambung “只有A才B ” A merupakan syarat mutlak dan

satu-satunya yang dapat mewujudkan B, dengan kata lain jika tidak ada A maka tidak ada B. Berarti dua bentuk kata sambung ini memiliki nilai dan makna yang berbeda.

Ding Chong Ming dalam buku yang berjudul现代汉语语法教程 Xiandai

Hanyu Yufa Jiaocheng (2009) pada bab 7 复句 Fuju mengungkapkan bahwa

Zhiyao” menunjukkan syarat yang cukup terpenuhi yang memjelaskan bahwa semua syarat yang terjadi akan mengakibatkan suatu hasil, namun pada syarat yang lain juga bisa menghasilkan hasil yang sama. Sedangkan “Zhiyou” menunjukkan syarat yang wajib terpenuhi, dalam mewujudkan hasil tidak boleh ada syarat yang kurang, karena jika tidak ada syarat tersebut makan tidak akan terjadi hasil.


(22)

Penelitian-penelitian sebelumnya yang telah diuraikan di atas memiliki kontribusi yang sangat penting bagi penelitian skripsi ini, sebab dari kedua penelitian ini sangat jelas diuraikan perbedaan kata sambung 只 要…就…

Zhiyao…Jiu… dan 只有…才… Zhiyou…Cai… yang sangat membantu penulis untuk lebih memahami perbedaan penggunaan kata sambung tersebut, dan sebagai salah satu sumber pendukung pada penyusunan soal-soal atau pertanyaan-pertanyaan yang dibagikan kepada siswa-siswi kelas XI W.R. Supratman 2 Medan.

2.2 Konsep

Konsep menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007: 588) merupakan, “Gambaran mental dari objek, proses ataupun yang ada di luar bahasa, yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain.” Sejalan dengan pengertian tersebut, Rosser dalam Dahar (1994: 80) mengemukakan konsep adalah, “Suatu abstrak yang mewakili suatu kelas objek-objek, kejadian-kejadian, kegiatan-kegiatan, atau hubungan-hubungan yang mempunyai atribut yang sama.” Konsep yang akan dijelaskan penulis di dalam penelitian skripsi ini adalah sebagai berikut:

2.2.1 Analisis Kesalahan

Crystal dalam Pateda (1989: 32) menjelaskan bahwa, “Analisis kesalahan adalah suatu teknik untuk mengidentifikasikan, mengklasifikasikan, dan menginterpretasikan secara sistematis kesalahan-kesalahan yang dibuat siswa yang sedang belajar bahasa kedua atau bahasa asing dengan menggunakan teori-teori dan prosedur-prosedur berdasarkan linguistik.”


(23)

Analisis kesalahan berbahasa, ditujukan kepada bahasa yang sedang dipelajari atau ditargetkan sebab analisis kesalahan dapat membantu dan bahkan sangat berguna sebagai kelancaran program pengajaran yang sedang dilaksanakan. Maksudnya, dengan analisis kesalahan para guru dapat mengatasi kesulitan yang dihadapi siswa. Kesalahan itu biasanya ditentukan berdasarkan kaidah atau aturan yang berlaku dalam bahasa yang sedang dipelajari. Jika kata atau kalimat yang digunakan siswa atau pembelajar tidak sesuai dengan kaidah yang berlaku, maka pembelajar bahasa dikatakan membuat kesalahan.

Tarigan (1998: 68) menjelaskan, “Analisis kesalahan sebagai prosedur kerja memiliki langkah-langkah sebagai berikut (1) mengumpulkan data kesalahan, (2) mengidentifikasi kesalahan, (3) menjelaskan kesalahan, (4) mengklasifikasi kesalahan, (5) mengevaluasi kesalahan.”

Selain itu Tarigan (1998: 71) juga mengajukan langkah-langkah prosedur kerja dalam analisis kesalahan yang merupakan modifikasi dari langkah-langkah analisis kesalahan yang diajukan oleh Ellis dan Sridhar, yaitu sebagai berikut,

1. Mengumpulkan data; berupa kesalahan berbahasa yang dibuat oleh siswa. 2. Mengidentifikasi dan mengklasifikasi kesalahan: mengenali dan

memilah-milah kesalahan berdasarkan kategori berbahasa.

3. Memperingatkan kesalahan; mengurutkan kesalahan berdasarkan frekuensi keseringannya.

4. Memprakirakan atau memprediksi daerah atau butir kebahasaan yang rawan.

5. Mengkoreksi kesalahan; memperbaiki dan bila dapat menghilangkan kesalahan melalui penyusunan bahan yang tepat, buku pegangan yang baik, dan teknik pengajaran yang serasi.


(24)

Zhao dan Budianto (2005: 43) memberikan definisi kata sambung sebagai berikut, “Kata sambung adalah kata semu yang menyambungkan kata, frasa, atau klausa. Kata sambung tidak bisa menjabat satuan kalimat, terutama menyatakan hubungan tertentu dari kata, frasa atau klausa.”

Suparto (2003: 173) memaparkan ciri-ciri kata sambung dan fungsinya.

Ciri-ciri dari kata sambung adalah:

1. Kata sambung tidak dapat berdiri sendiri penggunaannya dan tidak dapat berdiri sendiri menjawab pertanyaan.

2. Kata sambung tidak bisa direduplikasi.

3. Dalam kalimat, kata sambung hanya berfungsi sebagai penghubung. 4. Tidak berfungsi untuk membatasi atau menerangkan.

5. Saat menghubungkan kalimat, biasanya kata sambung digunakan secara berpasangan. Pemakaiannya tidak boleh ditukar sembarangan.

Fungsi nya adalah:

1. Kata sambung tidak bisa berdiri sendiri menjadi bagian kalimat.

2. Kata sambung menghubungkan kata, gabungan kata atau anak kalimat untuk menyatakan makna tata bahasa. Contoh :

a. Menghubungkan kata benda. b. Menghubungkan kata kerja. c. Menghubungkan gabungan kata. d. Menghubungkan anak kalimat


(25)

Rong (2003: 15) menuliskan bahwa ada 8 jenis kata sambung dalam bahasa Mandarin, yaitu :

1. Menyatakan setara, contoh: 又…又… you…you… ,既…又/也… ji…you/ye,

一边…一边…yibian…yibian…, dsb.

2. Menyatakan penguatan, contoh: 不但budan, 甚至shenzhi, dsb.

3. Menyatakan pilihan, contoh: 或 huo, 或者huozhe, 还是 haishi,要么…要么…

yaome…yaome…, 不是…就是… bushi…jiushi…

4. Menyatakan urutan, contoh: 首先 …然后 … shouxian …ranhou…, dsb.

5. Menyatakan kausalitas, contoh:因为…所以… yinwei…suoyi…, 由于…

以… youyu…suoyi…, dsb.

6. Menyatakan pertentangan, contoh: 虽然…但是… suiran…danshi…, 尽管…

是… jinguan…danshi…, dsb.

7. Menyatakan persyaratan, contoh: 只要…就… zhiyao…jiu…, 只有…才…

zhiyou…cai…, 不管…也…buguan…ye..dsb.

8. Menyatakan seandainya, contoh: 如果…就… ruguo…jiu…, 要是…就…

yaoshi…jiu…,假如…就… jiaru…jiu…, dsb.

2.3 Landasan Teori

Dalam penelitian ini penulis menggunakan landasan teori analisis kesalahan dalam berbahasa dengan pendekatan pada tata bahasa Mandarin.


(26)

Tata bahasa digunakan untuk melihat bagaimana penggunaan bahasa yang dipelajari secara benar menurut tata bahasanya. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan tata bahasa Mandarin untuk melihat bagaimana penggunaan kata sambung dalam bahasa Mandarin menurut teori tata bahasanya.

Dalam tata bahasa Mandarin, bagian dari tata bahasa adalah morfem, kata, gabungan kata, dan kalimat. Penggunaan kata sambung yang menjadi salah satu jenis kata dalam bahasa Mandarin juga memiliki aturan-aturannya tersendiri. Kata sambung 只要…就… Zhiyao…Jiu… dan 只有…才… Zhiyou…Cai… adalah kata

sambung yang menyatakan persyaratan, dan apabila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, kata sambung 只要…就… Zhiyao…Jiu… sama artinya dengan

“ Jika….maka….” atau “Asalkan….maka….” dan kata sambung 只有…才… Zhiyou…Cai… sama artinya dengan “Hanya dengan…barulah…”. Dalam kalimat bahasa Mandarin, kedua kata sambung ini memiliki arti dan makna yang berbeda.

Contoh kalimat yang benar dalam penggunaan kata sambung 只要…就…

Zhiyao…Jiu… dan 只有…才… Zhiyou…Cai… adalah:

1. 只要你不安心工作,工作干就不好。

Zhi yao ni bu an xin gong zuo, gong zuo jiu gan bu hao.

Jika kamu tidak hati-hati dalam bekerja, maka pekerjaan yang kamu lakukan akan buruk.

2. 他只有开开房门,才能看见明亮的阳光。

Ta zhi you kai kai fang men, cai neng kan jian ming liang de yang guang.

Hanya dengan membuka pintu kamarnya, baru dia bisa melihat sinar matahari.


(27)

2.3.2 Analisis Kesalahan dalam Berbahasa

Analisis kesalahan berbahasa merupakan satu tindakan dan studi secara formal dan sistematis untuk mengidentifikasikan kesulitan-kesulitan, hambatan-hambatan dan kendala-kendala dalam proses pembelajaran bahasa bagi mereka yang berbeda latar belakang kebahasaan. Melalui analisis kesalahan berbahasa, dapat diungkap berbagai hal mengenai kesalahan berbahasa yang dibuat oleh para pembelajar bahasa yaitu latar belakang, sebab kesalahan dan ragam kesalahan. Tujuan dari analisis kesalahan berbahasa adalah meningkatkan dan memperbesar keberhasilan pembelajaran dan pengajaran berbahasa (Parera, 1997).

Kesalahan berbahasa sering terjadi karena perbedaan antara sistem bahasa pertama atau bahasa ibu pembelajar dengan sistem tata bahasa kedua atau bahasa asing yang dipelajari. Kesalahan menurut Corder (1971)dapat dibedakan menjadi:

1. Salah (mistake): penyimpangan struktur lahir yang terjadi karena penutur tidak mampu menentukan pilihan penggunaan ungkapan yang tepat sesuai dengan situasi yang ada.

2. Selip (lapses): penyimpangan bentuk lahir karena beralihnya pusat perhatian topik pembicaraan secara sesaat, selain itu kelelahan tubuh juga bisa menimbulkan selip bahasa.

3. Silap (error): penyimpangan bentuk lahir dari struktur baku yang terjadi karena pemakai belum menguasai sepenuhnya kaidah bahasa.


(28)

Menurut Richard dalam Parera (1997: 138) sumber utama dari penyebab kesalahan bahasa yang dilakukan pembelajar terutama pembelajar yang sedang belajar bahasa asing yaitu:

1) Transfer Interlingual

Kesalahan karena transfer interlingual disebabkan karena pengaruh atau penggunaan unsur atau kaidah bahasa ibu pada bahasa kedua. Pengaruh bahasa ibu pada bahasa kedua yang sedang dipelajari merupakan hal yang sering terjadi pada tahap permulaan pembelajaran bahasa kedua.

2) Transfer Intralingual

Kesalahan transfer intralingual adalah kesalahan yang terjadi dalam bahasa target itu sendiri (bukan pengaruh dari bahasa lain). Kesalahan ini biasanya berupa:

a. Generalisasi berlebih

Generalisasi berlebih meliputi fakta dan kebiasaan dari pembelajar bahasa membentuk bentuk-bentuk yang ia ketahui dalam bahasa yang sedang dipelajarinya. Pembelajar bahasa menyamaratakan semua kaidah dalam bahasa tersebut. Jadi dapat disimpulkan bahwa kesalahan generalisasi berlebih terjadi perasaan serba tahu menempatkan sesuatu. b. Ketidaktahuan akan batas-batas aturan suatu bahasa

Pembelajar membentuk kalimat atau bentuk bahasa yang lainnya berdasarkan analogi. Siswa tidak mengetahui bahwa ada kaidah lain. Jadi ketidaktahuan akan batas-batas aturan suatu bahasa terjadi karena


(29)

pembelajar menerapkan suatu aturan bahasa ke bagian lain atau tidak menggunakan aturan bahasa tersebut.

c. Penerapan kaidah secara tidak lengkap

Jika suatu saat pembelajar menerapkan kaidah secara berlebihan pada saat yang lain pembelajar cenderung tidak lengkap menerapkan kaidah. Hal ini mungkin disebabkan sikap menghindarkan beban linguistik yang terlalu besar.

Melalui pendekatan analisis kesalahan seperti yang diuraikan di atas, maka untuk menganalisis kesalahan penggunaan kata sambung 只 有 … 就 …

Zhiyao…Jiu… 只 有 … 才 … Zhiyou…Cai… penulis juga berharap akan mengetahui faktor-faktor penyebab kesalahan yang dilakukan siswa-siswi kelas XI W.R. Supratman 2 Medan.

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan


(30)

Metode Penelitian dijelaskan Sugiono (2004: 1) sebagai berikut, “Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.”

Metode penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian yang berjudul “Analisis Kesalahan Penggunaan Kata Sambung 只要…就… Zhiyao…Jiu… dan

只 有…才… Zhiyou…Cai…” adalah dengan menggunakan metode deskriptif

kualitatif.

Penelitian deskriptif kualitatif termasuk salah satu jenis penelitian yang bertujuan untuk mengangkat fakta, keadaan, variabel, dan fenomena-fenomena yang terjadi ketika penelitian berlangsung dan menyajikan apa adanya. Pada umumnya penelitian deskriptif kualitatif meliputi pengumpulan data, analisis data, interpretasi data, serta diakhiri dengan kesimpulan yang didasarkan pada penganalisisan data tersebut (Winarno, 1994).

Untuk lebih memahami penelitian deksriptif kualitatif, kita perlu mengetahui apa yang dimaksud dengan penelitian kualitatif atau apa yang dimaksud dengan metode penelitian kualitatif. Bogdan dan Taylor dalam Moleong (2002: 3) mengatakan bahwa, “Metodologi kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang diamati. Pendekatannya diarahkan pada latar dan individu secara holistik (utuh).”

Pendekatan kualitatif adalah suatu pendekatan dalam melakukan penelitian yang beroriantasi pada gejala-gejala yang bersifat alamiah karena orientasinya demikian, maka sifatnya naturalistik dan mendasar atau bersifat kealamiahan serta


(31)

tidak bisa dilakukan di laboratorium melainkan harus terjun di lapangan. Oleh sebab itu, penelitian semacam ini disebut dengan field study. (Nasir, 1986).

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian deksriptif dengan melakukan pendekatan kualitatif, yaitu dengan mengumpukan beberapa data yang berupa tanggapan, pendapat, informasi, konsep-konsep dan keterangan yang berbentuk uraian yang semuanya berhubungan dengan judul penelitian. Kemudian, penulis akan menyajikan hasil penelitian tersebut dengan seadanya, sesuai dari hasil analisis yang dilakukan penulis.

3.2 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian pada penelitian skripsi ini adalah Perguruan Wage Rudolf Supratman 2 (W.R. Supratman 2) yang berada di Jalan Brigjend Zein Hamid No. 33 Medan.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Penulis menggunakan metode penelitian sebagai berikut:


(32)

Sebelum menyebarkan kuesioner atau soal-soal mengenai penggunaan kata sambung只要…就… Zhiyao…Jiu… dan 只有…才… Zhiyou…Cai… dalam kalimat bahasa Mandarin, penulis mengajukan beberapa pertanyaan dan mengadakan wawancara kepada responden yaitu siswa-siswi kelas XI IPS 1 W.R. Supratman 2 mengenai teknik pengajaran yang diberikan tenaga pengajar bahasa Mandarin dan tingkat pemahaman mereka terhadap kata sambung tersebut. Hal ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor kesalahan dan membantu penulis untuk menyusun soal-soal mengenai kata sambung 只要…就… Zhiyao…Jiu… dan 只 有…才…Zhiyou…Cai… dalam kalimat bahasa Mandarin sesuai dengan tingkat

kemampuan siswa-siswi tersebut.

Penulis mengumpulkan data-data dan teori-teori yang berasal dari buku buku Hàn Yǔ Jiào Chéng 汉语教程,Liú Xué Shēng Hàn Yǔ Xiě Zuò Jìn Jiē

学生汉语写作进阶,Xiàn Dài Hàn Yǔ Yǔ Fǎ Jiào Chéng 现代汉语语法教程, Hàn Yǔ Jīng Dú Kè Běn 汉语精读课本, beberapa artikel-artikel yang diperoleh

dari internet, dan beberapa buku tentang tata bahasa Mandarin yang berkaitan dengan judul yang diteliti. Teknik dokumentasi ini dilakukan untuk memperkaya pengetahuan penulis dalam mengembangkan penelitian ini, sehingga penulis bisa menjabarkan kalimat yang benar dalam menggunakan kata sambung只要…就…

Zhiyao…Jiu… dan 只有…才… Zhiyou…Cai… dan meneliti jenis-jenis kesalahan

serta faktor-faktor penyebab kesalahan yang dilakukan oleh pembelajar bahasa Mandarin dalam menggunakan kata sambung tersebut.


(33)

3.3.3 Studi Lapangan

Studi lapangan dilakukan penulis untuk mendata jumlah keseluruhan siswa-siswi kelas XI Sekolah W.R. Supratman 2 Medan. Adapun alasan penulis meneliti kelas XI adalah dikarenakan berdasarkan hasil wawancara dan silabus mata pelajaran bahasa Mandarin tahun ajaran 2012/2013 di sekolah W.R. Supratman 2 Medan, siswa-siswi kelas XI W.R. Supratman 2 Medan telah mempelajari kata sambung menyatakan persyaratan 只要…就… Zhiyao…Jiu…

dan 只有…才… Zhiyou…Cai… ini sesuai dengan pelajaran yang terdapat dalam

buku-buku Bahasa Mandarin yang digunakan oleh siswa-siswi kelas XI W.R. Supratman 2 yaitu, 新加坡教育部 Xin Jia Po Jiao Yu Bu dan 课程规划与发展词

Ke Cheng Gui Hua Yu Fa Zhan Ci. Kemudian, penulis memilih kelas XI IPS 1 sebagai sampel adalah karena dari beberapa kelas XI di W.R. Supratman 2 , kelas XI IPS 1 adalah salah satu kelas yang diizinkan pihak sekolah untuk diteliti, sebagian besar siswa-siswi kelas XI IPS 1 ini telah mempelajari bahasa Mandarin antara kurun waktu dua tahun sampai lima tahun, sebab ada yang mempelajari bahasa Mandarin semenjak duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama. Siswa-siswi kelas XI IPS 1 terdiri dari keturunan Tionghoa dan Nontionghoa dengan persentase yang hampir merata yaitu 55% dan 45%.

Setelah mengetahui jumlah keseluruhan siswa-siswi pada kelas XI IPS 1 W.R Supratman 2 Medan, maka penulis menghitung sampel dengan menggunakan rumus Slovin, yaitu sebagai berikut :


(34)

n = number of sampel (jumlah sample)

N = total population (jumlah seluruh anggota populasi)

e = error tolerance (toleransi terjadi kesalahan kegagalan, pada lazimnya hanya diperbolehkan 0.05)

^2 = pangkat 2

Populasi siswa-siswi kelas XI IPS 1 Sekolah W.R. Supratman 2 Medan sebanyak 55 orang dan taraf signifikannya adalah 0.05, maka jumlah sampel menurut Slovin ini akan menjadi :

n = N/(1+Ne^2)

n = 55/(1+(55 x 0.05 x 0.05)) n = 55/(1+(0.1375)

n = 55/1.1375 n = 48 sampel 3.4 Data dan Sumber Data

3.4.1 Data

Data dalam penelitian ini berupa jawaban dari para siswa-siswi kelas XI W.R. Supratman 2 yang menjadi responden berdasarkan soal-soal atau pertanyaan-pertanyaan tertulis yang diajukan peneliti. Adapun pertanyaan yang diajukan peneliti adalah mengenai penggunaan kata sambung yang menyatakan persyaratan sesuai dengan judul penelitian yang diteliti. Pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner yang diberikan berupa essay (mengisi) dengan jumlah total pertanyaan sebanyak 20 soal yang terdiri dari 3 bagian, yaitu :


(35)

1. Bagian pertama berupa soal dengan mengisi pertanyaan dengan menggunakan kata sambung只要…就… Zhiyao…Jiu… dan 只有…才…

Zhiyou…Cai… sebanyak 5 soal.

2. Bagian kedua berupa soal true or false sebanyak 10 soal.

3. Bagian ketiga berupa soal menerjemahkan dari bahasa Indonesia ke dalam bahasa Mandarin dengan memakai kata sambung yang menyatakan persyaratan sebanyak 5 soal.

Semua pertanyaan yang dijabarkan di atas merupakan pertanyaan-pertanyaan dengan tingkat kesulitan yang standart, sesuai dengan kemampuan yang dimiliki siswa-siswi kelas XI W.R. Supratman 2 Medan. Penulis memberikan pertanyaan sebanyak 20 soal karena soal-soal tersebut disusun berdasarkan bentuk-bentuk kata sambung 只要…就… Zhiyao…Jiu… dan 只

有…才… Zhiyou…Cai… yang selalu ditemukan dalam kalimat bahasa Mandarin.

Kemudian penulis membaginya menjadi bentuk-bentuk pertanyaan-pertanyaan tersebut menjadi tiga bagian. Hal ini dikarenakan dengan membagi pertanyaan-pertanyaan menjadi tiga bagian seperti yang telah dijabarkan di atas, penulis dapat lebih mudah menganalisis kesalahan-kesalahan apa saja yang responden lakukan saat menggunakan kata sambung tersebut. Selain itu, sebelum menjawab kuesioner responden terlebih dahulu mengisi data pribadi yaitu umur, lama belajar bahasa Mandarin dan apakah keturunan Tionghoa atau tidak. Hal ini untuk mengetahui berdasarkan hasil jawaban kuesioner yang dilakukan responden, akan terlihat terlihat bagian mana dari responden yang paling menguasai penggunaan kata sambung tersebut berdasarkan persentase benar dan salah.


(36)

3.4.2 Sumber Data

Sumber data utama dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas XI W.R. Supratman 2. Selain itu penulis juga menggunakan beberapa buku, jurnal-jurnal, dan artikel-artikel dari internet yang berkaitan dengan kata sambung pada bahasa Mandarin sebagai sumber data pendukung.

3.5 Teknik Analisis Data

Langkah-langkah yang akan dilakukan untuk menganalisis data adalah: 1. Penulis akan memeriksa soal-soal yang telah diisi oleh responden.

2. Kemudian penulis akan melihat dan meneliti kesalahan-kesalahan yang terjadi pada penggunaan dua kata sambung 只要…就… Zhiyao…Jiu… dan 只有… 才… Zhiyou…Cai… serta melihat kesalahan-kesalahan lainnya yang dilakukan

oleh responden. Peneliti akan membagi kesalahan menjadi dua bagian, yaitu dari jenis kesalahan dan letak kesalahan.

3. Setelah itu penulis akan memperingkatkan kesalahan yang diperoleh, yaitu dengan mengurutkan kesalahan berdasarkan frekuensi atau keseringannya dalam menggunakan kata sambung 只要…就… Zhiyao…Jiu… dan 只有… 才… Zhiyou…Cai…

4. Setelah memeriksa dan mengurutkan kesalahan, penulis akan mengelompokkan kesalahan yang dilakukan siswa berdasarkan siswa keturunan Tionghoa atau Nontionghoa, dan membaginya lagi berdasarkan lama belajar bahasa Mandarin, yaitu kurang dari 2 tahun sampai 2 tahun dan lebih dari 2 tahun. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kelompok yang paling banyak melakukan


(37)

kesalahan dan paling sedikit melakukan kesalahan dalam penggunaan kata sambung menyatakan persyaratan只要…就… Zhiyao…Jiu… dan 只有…才…

Zhiyou…Cai… dalam kalimat bahasa Mandarin.

5. Melalui jawaban yang diberikan dari responden melalui wawancara, maka penulis mulai menganalisis faktor penyebab terjadinya kesalahan yang dilakukan responden dalam penggunaan kata sambung 只 要 … 就 …

Zhiyao…Jiu… dan 只有…才… Zhiyou…Cai…

6. Langkah terakhir, penulis akan membuat kesimpulan berdasarkan bentuk dan faktor kesalahan apa saja yang dilakukan oleh responden dalam menjawab soal-soal mengenai penggunaan kata sambung只要…就… Zhiyao…Jiu… dan 只有…才… Zhiyou…Cai… dalam kalimat bahasa Mandarin.

BAB IV

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KATA

SAMBUNG “只要…就… ZHIYAO…JIU… DAN “只

有…才…” ZHIYOU…CAI… DALAM KALIMAT BAHASA MANDARIN

Bab ini berisi tentang analisis kesalahan penggunaan kata sambung 只 要…就… Zhiyao…Jiu… dan 只有…才… Zhiyou…Cai… dalam kalimat bahasa

Mandarin. Sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian yang dipaparkan pada bab I dalam skripsi ini, maka pada tahap pertama, penulis menjelaskan bentuk kesalahan yang dilakukan siswa-siswi kelas XI W.R. Supratman 2 Medan dalam menggunakan kata sambung menyatakan persyaratan 只 要…就…


(38)

yang benar dari penggunaan kata sambung 只要…就… Zhiyao…Jiu… dan 只 有…才… Zhiyou…Cai…. Analisis terakhir adalah meneliti faktor penyebab

terjadinya kesalahan penggunaan kata sambung 只要…就… Zhiyao…Jiu… dan

只有…才… Zhiyou…Cai… dalam kalimat bahasa Mandarin berdasarkan jawaban

siswa-siswi SMA kelas XI W.R. Supratman 2 Medan dalam menjawab kuesioner mengenai penggunaan kata sambung tersebut.

Kata sambung 只 要 … 就 … Zhiyao…Jiu… dan 只 有 … 才 …

Zhiyou…Cai… adalah kata sambung yang menyatakan persyaratan dalam kalimat bahasa Mandarin. Keduanya merupakan kata sambung yang sering digunakan pada kalimat Mandarin yang kondisinya menyatakan persyaratan. Perbedaan kedua kata sambung ini sangat unik, yaitu terletak pada klausa pertama yang merupakan syarat terjadinya suatu keadaan dan klausa kedua yang merupakan akibat atau hasil yang terjadi dari klausa pertama. Selain itu, tinggi rendahnya harapan si pengguna kalimat pada suatu kondisi juga menjadi hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan kata sambung ini. Dengan kata lain, penggunaan kedua kata sambung 只要…就… Zhiyao…Jiu… dan 只有…才…

Zhiyou…Cai… ini terletak pada logika manusia yang menyatakan suatu kalimat pada klausa pertama apakah mengandung syarat yang cukup terpenuhi atau syarat mutlak.

4.1 Analisis Kesalahan Siswa-siswi kelas XI W.R. Supratman 2 Medan dalam Menggunakan Kata Sambung只要…就… Zhiyao…Jiu… dan 只有…才… Zhiyou…Cai… Berdasarkan Kondisi pada Klausa Pertama

Dalam menganalisis kesalahan kata sambung yang menyatakan persyaratan只要…就… Zhiyao…Jiu… dan 只有…才… Zhiyou…Cai…, penulis


(39)

membaginya ke dalam dua kelompok, yaitu jenis kesalahan penggunaan kata sambung 只要…就… Zhiyao…Jiu… dan 只有…才… Zhiyou…Cai… dan faktor penyebab terjadinya kesalahan penggunaan kata sambung 只 要 … 就 …

Zhiyao…Jiu… dan 只有…才… Zhiyou…Cai… dalam kalimat bahasa Mandarin.

4.1.1 Bentuk Kesalahan yang Dilakukan Siswa-siswi Kelas XI W.R. Supratman 2 Medan dalam Menggunakan Kata Sambung 只 要 Zhiyao…Jiu…

Pada dasarnya kata sambung menyatakan persyaratan 只 要…就…

Zhiyao…Jiu… adalah kata sambung subordinat yang menyambungkan klausa pertama dan klausa kedua dalam suatu kalimat, jika diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia sama artinya dengan Asalkan…maka… atau Jika…maka... Klausa pertama merupakan syarat, dan klausa kedua merupakan hasil atau akibat dari terjadinya klausa pertama. Pada kata sambung 只要…就… Zhiyao…Jiu…

klausa pertama merupakan syarat yang cukup terpenuhi, maksudnya syarat yang terjadi bukanlah satu-satunya penyebab terjadinya hasil di klausa kedua, masih banyak kemungkinan lain yang terjadi atau kondisi lain yang menyebabkan hasil yang serupa. Selain itu, pengguna kalimat yang menggunakan kata sambung ini menganggap bahwa suatu kondisi memiliki pengharapan yang cenderung rendah.

Hua dan Yu (2011: 354) memberikan penjelasan mengenai kata sambung 只要…就… Zhiyao…Jiu… sebagai berikut, ““只要”常与副词“就”搭配,

构成“只要 A,就 B”的格式。这个格式表示:如果 A 条件存在,就有

B…….可 以 看 出 “ 只 要 ” 后 面 引 出 的 条 件 是 充 分 的 , 不 是 唯 一 的 。 ”

““Zhǐyào” cháng yǔ fùcí “jiù” dāpèi, gòuchéng “Zhǐyào A, Jiù B” de géshì. Zhège géshì biǎoshì: Rúguǒ A tiáojiàn cúnzài, jiù yǒu B……. Kěyǐ kàn chū


(40)

“zhǐyào” hòumiàn yǐnchū de tiáojiàn shì chōngfèn De, bùshì wéiyī de.” Terjemahan: “Kata “Zhiyao” selalu dikombinasikan dengan adverbial “Jiu”, sehingga membentuk format “Zhiyao A, Jiu B”. Pada bentuk ini, jika syarat A ada, maka akan ada B. Dapat dilihat, syarat yang berada dibelakang Zhiyao merupakan syarat yang cukup terpenuhi, bukan merupakan satu-satunya hal yang penyebab terjadinya suatu kondisi.

Struktur kalimat yang menggunakan kata sambung 只 要 … 就 … Zhiyao…Jiu… adalah sebagai berikut,

Struktur 1 :

Struktur 2 :

Struktur (1) merupakan struktur kalimat penggunaan kata sambung 只 要…就… Zhiyao…Jiu… yang memiliki dua anak kalimat yang subjeknya

berbeda. Kata 只要 Zhiyao diletakkan sebelum subjek pada klausa pertama, lalu

diikuti predikat dan objek, kemudian pada klausa kedua, kata 就 Jiu diletakkan setelah subjek lalu diikuti oleh predikat dan objek. Struktur (2) adalah struktur kalimat penggunaan kata sambung 只要…就… Zhiyao…Jiu… yang memiliki satu

subjek. Subjek tersebut diletakkan sebelum kata 只要 Zhiyao dan 就 Jiu. Tetapi 只要 Zhiyao + Subjek Klausa I + Predikat I + Objek I + Subjek Klausa

II + 就 Jiu + Predikat II + Objek II

(Subjek) + 只要 Zhiyao + Predikat I + Objek I + (Subjek) + 就 Jiu + Predikat II + Objek II


(41)

adakalanya di dalam satu kalimat yang menyatakan persyaratan, tidak ditemukan adanya subjek. Jika demikian, kata 只要 Zhiyao diletakkan di awal kalimat dan kata 就 Jiu diletakkan setelah predikat dan objek klausa pertama. Berikut adalah

kesalahan yang dilakukan oleh siswa-siswi kelas XI W.R. Supratman 2 Medan dalam menggunakan kata sambung只要…就… Zhiyao…Jiu… :

Data 1 :

你 只有 不 安心 工作, 工作 才

zhǐyǒu bù ānxīn gōngzuò, gōngzuò cái

Kamu asalkan tidak hati-hati bekerja, bekerja barulah 干 不 好。 (×)

gān bù hǎo.

melakukan tidak baik.

Jika kamu tidak hati-hati dalam bekerja, maka pekerjaan yang kamu lakukan barulah akan buruk.

Pada Data (1) “tidak hati-hati dalam bekerja” merupakan syarat yang terjadi pada klausa pertama, dan “pekerjaan yang kamu lakukan akan buruk” adalah hasil yang terjadi pada klausa kedua. Pada kondisinya, pekerjaan yang dilakukan dengan tidak hati-hati akan menghasilkan pekerjaan yang buruk. Namun, banyak hal yang menyebabkan pekerjaan menjadi buruk selain tidak berhati-hati dalam bekerja. Dengan kata lain, syarat pada klausa pertama merupakan syarat yang cukup dipenuhi dan kalimat tersebut lebih tepat menggunakan kata sambung 只要…就… Zhiyao…Jiu… Berikut adalah kalimat yang benar :


(42)

你 只要 不 安心 工作, 工作 就

zhǐyào bù ānxīn gōngzuò, gōngzuò jiù

Kamu asalkan tidak hati-hati bekerja, bekerja maka 干 不 好。 (√)

gān bù hǎo.

dilakukan tidak baik.

Jika kamu tidak hati-hati dalam bekerja, maka pekerjaan yang kamu lakukan akan buruk.

Data 2 :

只有 不 吃 东西 才 会 死。 (×) Zhǐyǒu bù chī dōngxi cái huì sǐ.

Hanya dengan tidak makan barang barulah akan mati Hanya dengan tidak makan, barulah akan mati.

Data (2) diatas merupakan kesalahan yang dilakukan oleh siswa-siswi kelas XI W.R. Supratman 2 Medan. Dalam kalimat ini dijelaskan bahwa klausa pertama “tidak makan” adalah syarat yang cukup terpenuhi, sedangkan “akan mati” pada klausa kedua merupakan hasil dari klausa kedua. Selain “tidak makan”, tentunya banyak hal yang menyebabkan seseorang “akan mati”, seperti sakit parah, mengalami kecelakaan, dll. Oleh karena itu kata sambung yang benar pada kalimat diatas adalah:

Data 2 :

只要 不 吃 东西 就 会 死。 (√) Zhǐyào bù chī dōngxi jiù huì sǐ.

Jika tidak makan barang maka akan mati Jika tidak makan, maka akan mati.


(43)

Data 3 :

只有 放了 糖 才 甜。 (×) Zhǐyǒu fàngle tang cái tián.

Hanya dengan diletakkan gula barulah manis. Hanya dengan ditambah gula barulah menjadi manis.

Data (3) di atas adalah salah, karena syarat yang terletak di klausa pertama bukan satu-satu nya penyebab terjadinya hasil di klausa kedua. “ditambah gula” bukan satu-satunya penyebab makanan “menjadi manis”, masih ada hal lain yang bisa menyebabkan menjadi manis selain menambahkan gula pada suatu masakan. Oleh karena itu, kalimat yang benar adalah:

Data 3 :

只要 放了 糖 就 甜。 (√) Zhǐyào fàngle táng jiù tián.

Jika diletakkan gula akan manis. Jika ditambah gula maka akan menjadi manis.

4.1.2 Bentuk Kesalahan yang Dilakukan Siswa-siswi Kelas XI W.R. Supratman 2 Medan dalam Menggunakan Kata Sambung 只 有 Zhiyou…Cai…

Kata sambung yang menyataakan persyaratan 只有…才… Zhiyou…Cai…

merupakan kata sambung yang syarat di klausa pertama merupakan syarat mutlak atau syarat yang wajib terpenuhi. Syarat tersebut merupakan satu-satunya penyebab terjadinya hasil di klausa kedua. Sekalipun ada syarat lain yang bisa menunjang terjadinya hasil yang serupa. Pada kata sambung ini, si pengguna kalimat memiliki pengaharapan yang cenderung lebih tinggi terhadap suatu


(44)

kondisi. Kata sambung ini jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sama artinya dengan Hanya dengan…..barulah….

Wang Huan (2001: 69) menjelaskan kata sambung 只 有 ...才 …

Zhiyou…Cai… sebagai berikut, “只有表示必需的条件,而只要所引进的是充

足条件。所谓必须的条件是非有不可的,没有这个条件就不会有后面的结果。

至于还要不要别的条件,这句话没有涉及 “Zhǐyǒu biǎoshì bìxū de tiáojiàn, ér zhǐyào suǒ yǐnjìn de shì chōngzú tiáojiàn. Suǒwèi bìxū de tiáojiàn shìfēi yǒu bùkě de, méiyǒu zhège tiáojiàn jiù bù huì yǒu hòumiàn de jiéguǒ. Zhìyú hái yào bùyào bié de tiáojiàn, zhèjù huà méiyǒu shèjí.” Terjemahan: “Zhiyou…

menunjukkan syarat yang wajib dipenuhi, sedangkan Zhiyao merupakan syarat yang cukup terpenuhi. Pada syarat yang wajib terpenuhi, tidak boleh ada syarat yang kurang, Karena jika tidak ada syarat tersebut, maka tidak akan terjadi hasil yang dibelakang. Adapun tidak berkaitan dengan syarat yang lain.”

Struktur 3 :

Struktur 4 :

Struktur kalimat yang menggunakan kata sambung 只 有 … 才 …

Zhiyou…Cai… memiliki dua struktur yang berbeda. Struktur (3) digunakan jika 只有 Zhiyou + Subjek Klausa I + Predikat I + Objek I + Subjek Klausa

II + 才Cai + Predikat II + Objek II

(Subjek) + 只要 Zhiyou + Predikat I + Objek I + (Subjek) + 才 Cai + Predikat II + Objek II


(45)

satu kalimat memiliki dua subjek, maka kata 只有 Zhiyou diletakkan sebelum

subjek di klausa pertama dan kata 才 Cai diletakkan sesudah subjek di klausa

kedua. Struktur (4) adalah struktur kalimat yang memiliki satu subjek, kata只有

Zhiyou bisa diletakkan setelah subjek. Sedangkan pada kalimat yang tidak memiliki subjek, kata 只有 Zhiyou dapat diletakkan diawal kalimat dan kata 才

Cai sebelum predikat dan objek klausa kedua. Berikut adalah kesalahan yang dilakukan oleh siswa-siwi kelas XI W.R. Supratman 2 dalam mengerjakan soal-soal mengenai kata sambung 只有…才… Zhiyou…Cai… :

Data 4 :

只要 年 满了 17岁, 就 有 选举权。 (×) Zhǐyào nián mǎnle 17 suì jiù yǒu xuǎnjǔquán

Jika usia genap 17 tahun, maka punya hak pilih.

Jika telah berusia genap 17 tahun, maka akan mendapatkan hak pilih.

Dari data (4) di atas “telah berusia genap 17 tahun” adalah syarat yang terletak di klausa pertama, sedangkan “mendapatkan hak pilih” adalah akibat dari klausa pertama. Untuk mendapatkan hak pilih, selain harus berusia 17 tahun, seseorang wajib tidak sedang menjalani hukuman pidana yang berat, waras, dsb. Jika semuanya telah terpenuhi, maka seseorang barulah bisa mendapatkan “hak pilih”. Oleh karena itu, dapat kita lihat bahwa “telah berusia genap 17 tahun” adalah syarat yang wajib terpenuhi, jika tidak maka seseorang tidak berhak “mendapatkan hak pilih”. Kalimat yang benar adalah :

Data 4 :


(46)

Zhǐyǒu nián mǎnle 17 suì, cái yǒu xuǎnjǔquán.

Jika usia genap 17 tahun, maka punya hak pilih. Jika telah berusia genap 17 tahun, maka akan mendapatkan hak pilih.

Data 5 :

他 只要 开开 房门, 就 能 看见

zhǐyào kāikāi fángmén, jiù néng kànjiàn

Dia asalkan membuka pintu kamar, maka bisa melihat

明亮 的 阳光。 (×)

míngliàngde yángguāng.

sinar matahari.

Asalkan membuka pintu kamar, maka dia bisa melihat sinar matahari.

Dari data (5) di atas dapat kita lihat pada klausa pertama “membuka pintu kamar” merupakan syarat yang wajib dilakukan agar dia “bisa melihat sinar rembulan”. Jika dia tidak membuka pintu kamar, maka dia tidak bisa melihat sinar rembulan. Maka, kalimat di atas lebih tepat menggunakan kata sambung 只有… 才… Zhiyou…Cai… :

Data 5 :

他 只有 开开 房门, 才

zhǐyǒu kāi kāi fáng mén, cái néng

Dia hanya dengan membuka pintu kamar, barulah bisa 看见 明亮 的 阳光。 (√)

kànjiàn míngliàng de yángguāng.

melihat sinar matahari.


(47)

Data 6 :

这 类 数学 问题, 只要 用 电子

Zhè lèi shùxué wèntí, zhǐyào yòng diànzǐ

Ini jenis matematika soal, jika menggunakan kalkulator 计算 就 能 解出 结果。 (×)

jìsuàn jiù néng jiě chū jiéguǒ.

menghitung maka bisa mengeluarkan hasil.

Jenis soal matematika seperti ini, jika dengan menggunakan kalkulator maka bisa mengetahui hasilnya.

Pada data (6) di atas dapat diketahui, menggunakan kalkulator adalah satu-satunya cara agar dapat mengetahui hasil dari soal matematika tersebut. Oleh karena itu, menggunakan kalkulator merupakan syarat mutlak yang wajib terpenuhi pada kondisi tersebut. Kalimat di atas lebih tepat menggunakan kata sambung 只有…才… Zhiyou…Cai…

Data 6 :

这 类 数学 问题, 只有 用

Zhè lèi shùxué wèntí, zhǐyǒu yòng

Ini jenis matematika soal, hanya dengan menggunakan 电子 计算 才 能 解出 结果。 (√)

diànzǐ jìsuàn cái néng jiě chū jiéguǒ.

kalkulator menghitung maka bisa mengeluarkan hasil. Jenis soal matematika seperti ini, hanya dengan menggunakan kalkulator barulah bisa mengetahui hasilnya.


(48)

Berikut adalah kesalahan yang dilakukan oleh siswa-siswi kelas XI W.R. Supratman 2 Medan pada bagian menerjemahkan dari bahasa Indonesia ke bahasa Mandarin :

Data 7 :

Hanya hari minggu kami bisa beristirahat di rumah.

只要 星期天 我们 就 能 在 家 里 休息。 (×) Zhǐyào xīngqítiān wǒmen jiù néng zài jiā lǐ xiūxí.

Kalimat pada data (7) di atas memiliki syarat “hari minggu” dan hasil “kami bisa beristirahat di rumah”. “hari Minggu” adalah satu-satu nya hal yang bisa mewujudkan “kami bisa beristirahat di rumah”, selain hari Minggu tidak ada syarat lain untuk mewujudkan hasil di klausa kedua. Dengan kata lain, selain hari Minggu maka tidak ada hari lain agar kami bisa beristirahat di rumah. Oleh karena itu, kalimat di atas lebih tepat menggunakan kata sambung 只 有…才…

Zhiyou…Cai…

Data 7 :

Hanya hari minggu kami bisa beristirahat di rumah.

只有 星期天 我们 才 能 在 家 里 休息。 (√) Zhǐyǒu xīngqítiān wǒmen cái néng zài jiā lǐ xiūxí.

4.1.3 Terdapat Kalimat Tambahan yang Menjelaskan Keadaan pada Suatu Kondisi

Selain memiliki anak kalimat, yaitu klausa pertama dan klausa kedua pada kalimat yang menyatakan persyaratan, biasanya terdapat satu kalimat tambahan yang menjelaskan atau mendukung kondisi yang terjadi. Kalimat inilah yang


(49)

mendukung atau lebih memperkuat apakah kondisi yang terjadi merupakan syarat yang cukup terpenuhi saja atau syarat yang wajib terpenuhi. Berikut adalah kesalahan yang dilakukan oleh siswa-siswi kelas XI W.R. Supratman 2 Medan dalam menggunakan kata sambung只要…就… Zhiyao…Jiu… dan 只有…才…

Zhiyou…Cai… pada kalimat yang didalamnya terdapat kalimat tambahan yang menjelaskan keadaan pada suatu kondisi :

Data 8 :

他 是 很 有 钱的 人, 他 认为

Tā shì hěn yǒu qián de rén, tā rènwéi

Dia adalah sangat punya uang orang, dia mengira 只有 有 钱, 什么 东西 才 会

zhǐyǒu yǒu qián , shénme dōngxi cái huì

hanya dengan punya uang, apapun barang barulah bisa

买到的 (×)

mǎi dào de.

dibeli.

Dia adalah orang yang memiliki banyak uang,menurutnya hanya dengan memiliki uang, barulah semuanya bisa dibeli.

Kalimat tambahan pada data (8) di atas adalah “Tā shì hěn yǒu qián de rén”, yang artinya “dia adalah orang yang memiliki banyak uang”. Kalimat ini memberitahukan kita bahwa bagi orang yang memiliki banyak uang, uang bukanlah hal yang susah untuk didapatkan. Maka syarat “memiliki uang” merupakan syarat yang hanya cukup terpenuhi saja. Kata sambung yang tepat pada kalimat yang menyatakan persyaratan pada data (8) di atas adalah dengan menggunakan kata sambung 只要…就… Zhiyao…Jiu…


(50)

Data 8 :

他 是 很 有 钱的 人, 他 认为

Tā shì hěn yǒu qián de rén, tā rènwéi

Dia adalah sangat punya uang orang, dia mengira 只要 有 钱, 什么 东西 就 会

zhǐyào yǒu qián , shénme dōngxi jiù huì

jika punya uang, apapun barang maka bisa

买到的 (√)

mǎi dào de.

dibeli.

Dia adalah orang yang memiliki banyak uang,menurutnya jika memiliki uang, maka semuanya bisa dibeli.

Data 9 :

他 是 我的 好 朋友, 只要 他 去

Tā shì wǒde hǎo péngyǒu, zhǐyào tā qù

Dia adalah aku baik teman asalkan dia pergi 我 就 去。 (×)

jiù qù.

aku baru pergi.

Dia adalah teman baikku, asalkan dia pergi aku juga akan pergi.

Data (9) di atas adalah salah, sebab kata sambung yang lebih tepat digunakan adalah 只 有…才… Zhiyou…Cai… Kalimat tambahan yaitu “dia

adalah teman baikku” memberikan pengertian bahwa si pengguna kalimat memiliki pengharapan yang tinggi untuk diwujudkan. Dapat diartikan, jika dia tidak pergi maka aku juga tidak akan pergi. Aku hanya akan pergi jika dia pergi.


(51)

Dengan demikian, “dia pergi” adalah satu-satunya syarat agar bisa mewujudkan hasil di klausa kedua, yaitu “aku juga akan pergi”. Kalimat yang benar adalah sebagai berikut :

Data 9 :

他 是 我的 好 朋友, 只有 他 去

Tā shì wǒde hǎo péngyǒu, zhǐyǒu tā qù

Dia adalah aku baik teman hanya jika dia pergi

我 才 去。 (√)

cái qù.

aku baru pergi.

Dia adalah teman baikku, jika dia pergi barulah aku juga akan pergi

Data 10 :

这个 问题 很 难, 只要 老师 就 能 答。 (×)

Zhè ge wèntí hěn nán, zhǐyào lǎoshī jiù néng dá.

Ini soal sangat susah, asalkan guru maka bisa jawab. Soal ini sangat susah, asalkan guru maka bisa menjawabnya.

Kalimat tambahan yang menjelaskan kondisi pada data (10) adalah Zhège wèntí hěn nán, yang artinya “soal ini sangat susah”, kalimat ini menjelaskan bahwa hanya guru yang dapat menjawab soal tersebut. Guru adalah satu-satunya orang yang dapat menjawab soal tersebut. Oleh karena itu, kalimat yang benar adalah dengan menggunakan kata sambung 只有…才… Zhiyou…Cai… :

Data 10 :

这 个 问题 很 难, 只有 老师 才


(52)

Ini soal sangat susah, hanya guru barulah

能 答。 (√)

néng dá.

bisa jawab.

Soal ini sangat susah, hanya guru yang dapat menjawabnya.

Data 11 :

Saya tidak mengerti dengan soal ini, jika dia menjelaskannya sekali lagi baru saya mengerti.

我 不 明白 这 个 问题, 只要 他

Wǒ bù míngbái zhè ge wèntí, zhǐyào tā

Saya tidak mengerti ini soal, jika dia

再 解释 一会 我 就 明白。 (×)

zài jiěshì yī huǐ wǒ jiù míngbái.

lagi menjelaskan lagi saya maka mengerti.

Data (11) di atas adalah salah satu soal kuesioner bagian menerjemahkan dari bahasa Indonesia ke bahasa Mandarin. Kalimat tambahan pada kalimat tersebut adalah “Saya tidak mengerti dengan soal ini”, untuk mendapatkan hasil “saya mengerti”, hal yang harus dilakukan adalah “dia menjelaskan sekali lagi”, jika tidak maka tidak akan terpenuhi hasil. Oleh karena itu “dia menjelaskan sekali lagi” merupakan syarat yang wajib dipenuhi agar “saya mengerti”. Kata sambung yang yang tepat adalah 只有…才… Zhiyou…Cai…

Data 11 :

Saya tidak mengerti dengan soal ini, jika dia menjelaskannya sekali lagi barulah saya mengerti.


(53)

我 不 明白 这 个 问题, 只有 他

Wǒ bù míngbái zhè ge wèntí, zhǐyǒu

Saya tidak mengerti ini soal, jika dia

再 解释 一会 我 才 明白。 (√)

zài jiěshì yī huǐ wǒ cái míngbái.

lagi menjelaskan lagi saya barulah mengerti.

4.2 Analisis Kesalahan Siswa-siswi Kelas XI W.R. Supratman 2 Medan dalam Menggunakan Kata Sambung 只要…就… Zhiyao…Jiu… dan 只 有… Zhiyou…Cai… Berdasarkan Pemikiran Si Pengguna Kalimat

Dalam penggunaan kata sambung menyatakan persyaratan 只要…就…

Zhiyao…Jiu… dan 只有…才… Zhiyou…Cai… pemikiran si pengguna kalimat juga menjadi salah satu hal penentu apakah suatu kalimat lebih tepat menggunakan kata sambung 只 要…就… Zhiyao…Jiu… atau 只 有…才…

Zhiyou…Cai… Hal ini dilihat pada pengharapan si pengguna kalimat dalam suatu kondisi, apakah cenderung tinggi atau cenderung rendah. Berikut adalah kesalahan yang dilakukan oleh siswa-siswi kelas XI W.R. Supratman 2 Medan dalam menggunakan kata sambung只要…就… Zhiyao…Jiu… dan 只有…才…

Zhiyou…Cai… pada kalimat berdasarkan pemikiran si pengguna kalimat :

Data 12 :

他 说 只要 有 米饭 和 鸡肉 就

Tā shuō zhǐyào yǒu mǐfàn hé jīròu jiù

Dia bilang jika ada nasi dan daging ayam maka 要 吃 (×)

yào chī.


(54)

Dia bilang, jika ada nasi dan daging ayam maka mau makan.

Pemikiran si pengguna kalimat pada data (12) di atas adalah dia baru mau makan hanya jika tersedia “nasi dan daging ayam”. Jika ada nasi tetapi tidak ada daging ayam atau sebaliknya, maka dapat disimpulkan dia tidak mau makan. Disini dapat dilihat pengharapan si pengguna kalimat terhadap “nasi dan daging ayam” cenderung tinggi, sebab jika tidak ada keduanya dia tidak mau makan. Kalimat yang benar adalah :

Data 12 :

他 说 只有 有 米饭 和 鸡肉 才

Tā shuō zhǐyǒu yǒu mǐfàn hé jīròu cái

Dia bilang jika ada nasi dan daging ayam barulah 要 吃 (√)

yào chī.

mau makan.

Dia bilang, jika ada nasi dan daging ayam baru mau makan. Data 13 :

老师 发现 学生 考得 不 好, 她 就

Lǎoshī fāxiàn xuéshēng kǎodé bù hǎo, tā jiù

Guru menemukan murid nilai ujian tidak baik, dia langsung 说 “只要 努力 学习 就 可以 得到

shuō “Zhǐyào nǔlì xuéxí jiù kěyǐ dédào

berkata “Asalkan keras belajar maka bisa mendapatkan

好 成绩” (×)

hǎo chéngjī”


(55)

Guru menemukan hasil ujian muridnya buruk, dia pun berkata “Asalkan belajar keras, maka akan mendapatkan hasil yang baik”.

Kalimat pada data (13) adalah kalimat nasehat yang dikatakan seorang guru ketika menemukan hasil ujian muridnya yang buruk. Ketika hasil ujian muridnya tidak memuaskan, “belajar keras” adalah satu pengharapan tinggi bagi guru tersebut agar muridnya “mendapatkan hasil yang baik”. Oleh karena itu, guru lebih tepat menggunakan kata sambung 只有…才… Zhiyou…Cai… pada kalimat

di atas.

Data 13 :

老师 发现 学生 考得 不 好, 她 就

Lǎoshī fāxiàn xuéshēng kǎodé bù hǎo, tā jiù

Guru menemukan murid nilai ujian tidak baik, dia langsung

说 “只有 努力 学习 才 可以 得到

shuō “zhǐyǒu nǔlì xuéxí cái kěyǐ dédào

berkata “Hanya dengan keras belajar maka bisa mendapatkan

好 成绩” (√)

hǎo chéngjī”

baik nilai”

Guru menemukan hasil ujian muridnya buruk, dia pun berkata “Hanya dengan belajar keras, baru akan mendapatkan hasil yang baik”.

Data 14 :

只有 你 会 讲价, 才 能 买到 Zhǐyǒu nǐ huì jiǎngjià, cái néng mǎi dào


(56)

又 便宜 又 好的 东西。 (×)

yòu piányi yòu hǎo de dōngxi.

juga murah juga baik barang.

Asalkan kamu bisa menawar harga, barulah kamu bisa membeli barang yang bagus dan murah.

Maksud si pengguna kalimat pada data (14) adalah, dengan pandai menawar harga dengan pembeli, maka kita bisa mendapatkan barang yang bagus dan murah. Berarti untuk mendapatkan barang yang bagus dan murah tidak lah susah. Sebab “bisa menawar harga” merupakan salah satu syarat yang cenderung rendah untuk kita bisa mewujudkan hasil di klausa kedua yaitu “bisa membeli barang yang bagus dan murah”. Oleh karena itu, kata sambung yang tepat pada kalimat di atas adalah 只有…才… Zhiyou…Cai…

Data 14 :

只要 你 会 讲价, 就 能 买到 Zhǐyào nǐ huì jiǎngjià, jiù néng mǎi dào

Asalkan kamu bisa menawar harga, maka bisa membeli 又 便宜 又 好的 东西。 (√)

yòu piányi yòu hǎo de dōngxi.

juga murah juga baik barang.

Asalkan kamu bisa menawar harga, maka kamu bisa membeli barang yang bagus dan murah.


(1)

*只有..有空儿,我才.一定参加你们的活动

从副词“就”和“才”我们可以来看①如果“坐火车”今 晚才能到上海说明“坐火车”比较慢。和② 说话人如果“有空

儿”她就去参加活动,这说明“有空儿”这条件很紧。

4.2 偏误产生的原因

4.2.1 母语干扰

因为 W.R. Supratman 第二中学二年级学生的母语是印尼语。 所以使用关联词“只要…就…”和“只有…才…”时受到印尼语 的影响。他们一般直接把“只要…就…”和“只有…才…”翻译 成印尼语,然后按照印尼语的意思使用这两组关联词。但在汉语 里使用“只要…就…”和“只有…才…”有自己的规律,不能随 随便便地把所有的句子翻译成母语。因此,在使用这两组关联词

时会存在很多错误。

4.2.2 不能确定该选“只要…就…” 还是“只有…才…” 本文发现在使用“只要…就…”和“只有…才…”时学生不 能确定在一个句子中的情况下应该用什么关联词。学生不理解前 句和后句是什么关系,是充分条件还是必要条件? 学生没有注 意到这个问题。所以造成“只要…就…”和“只有…才…”在用

中出现了很多错误。


(2)

在教学和学习的过程中,教材和教学方面是最大造成学生做 出错误的因素。没有好的教材,教师也不会教得好。 由于一般 情况下,好还是不好的教师的教法取决于教书方面。本文发现, 在汉语教材里面,尤其W.R. Supratman 第二中学二年级的教材 里面没有明确解释这两组用法的差别。所以学生在使用这两组的

关联词时经常困惑。

第五章、结论和建议

5.1 结论

通过问卷调查进行研究W.R. Supratman第二中学二年级学 生本文发现,学汉语两年以上的华裔和非华裔都比较理解“只 要…就…”和“只有…才…”的使用。 而学汉语两年以下到两 年的学生使用这两组关联词时还做出很多错误。 学生的偏误类 型分为几类:条件和结果的混淆、说话人预设的错误、从副词


(3)

“就”和“才”来看预设区别的错误。学生偏误产生的原因是 : 母语干扰、不能确定该选“只要…就…” 还是“只有…才…”、 教材方面。

5.2 建议

通过这篇论文为了帮助印尼学生学习汉语的关联词“只要… 就…”和“只有…才…”并避免他们习得 关联词“只要…就…”

与 “只有…才…”的偏误,本文提出这些建议:

1. 印尼学生在学习“只要…就…”和“只有…才…”的过程

中要注意前句和后句的关系是充分条件还是必要条件,如

此在使用这两组关联词时会避免偏误。

2. 为了学生能掌握“只要…就…”和“只有…才…”的用法,

本人建议汉语的教师用关于汉语的语法尤其对这两组有完

整解释的本课,教师并描述它们的区别。

3. 本人建议以后的学生写语法的论文能写关于其他汉语的关


(4)

参考文

[1] 丁崇明. 现在汉语语法教程[M]. 北京大学出版社.

[2] 何立荣. 留学生汉语写作进阶 [M]. 北京大学出版社. 2003

[3] 刘月华、潘文娛等著. 使用现代汉语语法[ M ]. 北京: 商务印书馆. 2001

[4] 汝淑媛. 汉语及精读课本第一年级上册 [M]. 北京: 中国 社会出版社. 2006

[5] Suparto. Tata Bahasa Mandarin itu Mudah [M]. Jakarta: Gramedia. 2003.

[6] 王还. “只有…才…”和“只要…就…” [ J ]. 语言教 学与研究. 1989 年第3期

[7] 王小郴、孟之天. 有的研究从“就”和“才”的预设区 别“只要”句和“只有”句[ J ]. 佳木斯教育学院学报. 2005 年第3期


(5)

[9] 周国光和张林林. 现代汉语语法理论与方法 [M]. 广州: 广东高等教育出版社. 2011

致 谢

从 2009 年到 2013 年我在中文系学习留下了很美好的回忆和

很难忘的事情。 在中文系学习每一天知识增加了,尤其关于中 国的知识。我很开心有机会能在苏北大学中文系学习汉语、每年


(6)

认识了又好又优秀的中国老师、跟 2009 级的同学交了朋友。不

知不觉我已经四年级了,迟早要毕业。

这篇论文是我在苏北大学中文系毕业条件的最后功课。通过 这篇论文老师会看出我汉语的水平。在此我想对几位领导和老师 表示感谢,没有这些人也许我不能按时完成论文:苏北大学文学 院院长 Dr. Syahron Lubis, M.A.、 苏北大学中文系系主任 Dr. Thyraya Zein, M.A.、 苏北大学中文系秘书同时也是我印尼语 的导师 Dra. Nur Cahaya Bangun, M.Si.,谢谢在您百忙之中还 愿意给我意见帮我完成印尼语的论文、 我中国的导师 曹霞老师, 谢谢您很耐心地领着我完成中文的论文、我的父母,谢谢在我写

这篇论文的过程中你们一直鼓励和祝福我、最后是中文系 2009

级的学生,谢谢你们的支持。希望虽然已毕业了我们还能一直保 持联系。

最后希望通过这篇论文学汉语的学生尤其苏北大学中文系的

学生对汉语更感兴趣。祝好!

戴茜茜