Pembagian kelompok umur didasarkan atas nilai median umur responden yaitu
≤25 tahun untuk mencegah timbulnya frekuensi nol pada kelompok tertentu yang menyebabkan ketidakseimbangan proporsi umur.
Berdasarkan tabel 4 dapat diketahui bahwa frekuensi umur responden ≤25
tahun sebanyak 15 orang 53,6 .
4.2.2.2 Jenis Kelamin
Distribusi jenis
kelamin penyortir kopi dengan sikap kerja duduk di Industri Kopi Baburrayyan Takengon Aceh Tengah pada tahun 2010 dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Penyortir Kopi Berdasarkan Jenis Kelamin di Industri Kopi Baburrayyan Takengon Aceh pada tahun 2010
No Jenis Kelamin
Jumlah Orang Persen
1 Perempuan 28
100 Jumlah 28
100
Berdasarkan tabel 5 dapat diketahui bahwa frekuensi terbesar berada pada jenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 28 orang 100.
4.2.2.3 Masa Kerja
Distribusi masa kerja penyortir kopi dengan sikap kerja duduk di Industri Kopi Baburrayyan Takengon Aceh Tengah pada tahun 2010 dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 6. Distribusi Frekuensi Penyortir Kopi Berdasarkan Masa Kerja di Industri Kopi Baburrayyan Takengon Aceh pada tahun 2010
No Masa Kerja
Tahun Jumlah Orang
Persen
1 ≤3 11 39,3
2 3 17
60,7 Jumlah 87
100
Pembagian masa kerja didasarkan atas nilai median masa kerja responden yaitu
≤3 tahun untuk mencegah timbulnya frekuensi nol pada kelompok tertentu yang menyebabkan ketidakseimbangan proporsi umur.
Berdasarkan tabel 6 dapat diketahui bahwa frekuensi umur responden 3 tahun sebanyak 17 orang 60,7 .
4.3. Gambaran Proses Kerja Penyortiran Kopi Berdiri dan Duduk 4.3.1. Penyortiran Kopi Dengan Sikap Kerja Berdiri
Pekerja penyortir kopi memulai kerja dari pukul 07.00 WIB sampai dengan pukul 16.00 WIB, dengan jumlah pekerja sebanyak 87 orang. Proses penyortiran kopi
dimulai dari kopi dimasukkan ke dalam mesin catador dimana caran kerjanya untuk membuang batu dan ranting serta kulit ari yang tersisa, setelah pada proses catador
kemudian masuk ke proses grader yang fungsinya memisahkan kopi ringan, kopi hancur, sampah serta kulit yang msh menempel dibiji kopi, setelah keluar dari proses
grader maka proses selanjutnya secara otomatis masuk ke proses densimetrik yang fungsinya memisahkan kopi berdasarkan berat jenis dan standart eksport dan import,
kemudian masuk ke proses conveyor dimana pekerja menyortir kembali apakah
Universitas Sumatera Utara
masih ada batu, ranting atau kulit serta kopi hancur yang terikut dalam biji kopi yang siap untuk di eksport dan import kemudian dilakukan penimbangan dan biji kopi
dimasukan kedalam goni dan disimpan digudang.
4.3.2. Penyortiran Kopi Dengan Sikap Kerja Duduk