BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang masalah
Sampai saat ini karies gigi masih terus menjadi masalah utama pada bidang kedokteran gigi, dan tetap menjadi penyakit infeksius yang paling umum pada anak.
Karies gigi pada anak dikenal dengan sebutan Early Childhood Caries ECC yaitu adanya satu permukaan gigi atau lebih pada gigi sulung yang mengalami kerusakan
dengan atau tanpa kavitas ataupun yang ditambal pada anak usia sampai dengan 71 bulan.
1,2,3,4
Prevalensi ECC di negara Arkansas, Lousiana, New Mexico, Oklahoma dan Texas pada 1230 anak usia 3-5 tahun didapat sebesar 18,5 untuk usia 3 tahun;
22,4 anak usia 4 tahun; dan 27,9 anak usia 5 tahun.
5
Pada kenyataannya, prevalensi ECC anak 3 – 5 tahun yang dicatat pada program US Head Start adalah
sebesar 90 . Pada negara berkembang, ECC merupakan masalah kritis yang diperparah dengan faktor dari luar seperti pendapatan rendah atau malnutrisi.
Prevalensi ECC pada negara berkembang dilaporkan sebesar 70.
4
Di Indonesia, penelitian tentang prevalensi ECC Febriana dkk di Jakarta pada anak usia 3 tahun
adalah 52,7.
6
Perkembangan karies pada masa kecil anak sangat berkaitan dengan buruknya higiena oral dan kebiasaan makan yang tidak baik. Higiena oral anak dipengaruhi
oleh tingkat pendidikan dan kebiasaan orang tuanya karena anak tidak dapat mengendalikan faktor–faktor yang mempengaruhinya.
8
Universitas Sumatera Utara
Gambar 1. Segitiga pedodontik
Rayner mengatakan bahwa kebiasaan ibu dalam menjaga kesehatan gigi merupakan salah satu faktor yang paling berpengaruh terhadap kesehatan gigi anak.
Bullen dkk menyimpulkan bahwa kesehatan gigi anak paling dipengaruhi oleh arahan dari orang tua sebagaimana orang tua menjaga kesehatan gigi mereka.
22
Higiena oral yang buruk pada ibu memiliki kaitan dengan konsentrasi mikroorganisme yang lebih
tinggi di dalam rongga mulut anak mereka.
9
Wawancara yang bersifat memotivasi dapat membantu orang tua dalam meningkatkan kebiasaan kesehatan rongga mulut
di rumah. Minum susu melalui botol yang sering dilakukan pada malam hari dan menyusui adalah berkaitan dengan ECC.
10
Bakteri kariogenik seperti Streptococcus mutans yang diyakini sebagai bakteri awal pada proses terjadi dan berkembangnya
karies kemudian diikuti Lactobacillus sp. saat sudah terjadi kavitas pada enamel dapat ditularkan dari ibu ke anak melalui beberapa perilaku ibu seperti mencoba
makanan anaknya dengan menggunakan sendok makan yang sama dengan anak, mengetes temperatur dot, kontak antara saliva ibu dengan mulut anaknya,
penggunaan botol susu dengan cara yang salah dan anggota keluarga yang berbagi sikat gigi.
11,17,18
Universitas Sumatera Utara
Pada penelitian Vilija dkk 2005, 1.656 anak pra sekolah diperiksa dan 958 orang tua menyelesaikan kuesioner yang diberikan mengenai higiena oral anak dan
sikap orang tua terhadap kesehatan mulut anak. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa status higiena oral anak tidak memuaskan nilai OHI bervariasi antara 1,1 –
6,0. Berdasarkan jawaban orang tua terhadap kuesioner ditemukan bahwa 41 orang tua tidak teratur dalam menyikat gigi anak mereka, 14 orang tua menyikat gigi anak
mereka dengan teratur, 5 orang tua mulai menyikat gigi anak mereka ketika gigi pertama anak mulai erupsi, 21,2 orang tua membawa anak mereka ke dokter gigi
secara teratur dan 31,7 anak mengunjungi dokter gigi pertama kali akibat sakit gigi. 44,9 orang tua mengatakan bahwa gigi anak mereka mulai mengalami kerusakan
pada tahun pertama kehidupan anak, 12 orang tua menolak untuk melibatkan anak mereka dalam usaha pencegahan karies.
12
Tsamtsouris, White dan Clarke telah mendemonstrasikan bahwa menyikat gigi dengan pengawasan orang tua disertai instruksi menghasilkan skor plak yang
jauh lebih rendah bahkan pada anak pra sekolah. Peneliti menyimpulkan bahwa bantuan dan pengarahan rutin dari orang tua penting untuk mempertahankan kontrol
plak yang efektif pada anak pra sekolah. Pada plak anak dengan konsumsi gula yang tinggi ditemukan bakteri Streptococcus mutans dan Lactobacillus sp. dalam jumlah
yang banyak.
13
Penelitian mengenai hubungan jumlah Lactobacillus sp. anak dengan perilaku ibu terhadap kesehatan gigi anak belum pernah dilakukan sehingga peneliti ingin
mengetahui mengenai hal tersebut. Subjek yang akan diteliti adalah anak–anak usia
Universitas Sumatera Utara
2-5 tahun di Pendidikan Anak Usia Dini Ar Raudhatul Hasanah yang berjumlah 35
anak.
1.2 Perumusan masalah