imajinasi anak. Film kartun identik dengan tokoh khayalan di dalamnya. Zulkifli 1992 : 33 mengatakan bahwa anak-anak memiliki fantasi yang sangat luas, artinya dapat
membuat gambaran khayal yang banyak dan luar biasa sehingga orang dewasa menganggapnya mustahil.
Dari pernyataan-pernyataan diatas, maka permasalahan dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Sejauhmana pengetahuan orangtua akan ketertarikan anaknya terhadap Naruto?
2. Bagaiman pengaruh anime Naruto terhadap perilaku siswa-siswi SD swasta
Antonius II khususnya pada siswa-siswi kelas1, 2 dan 3? 3.
Bagaimana pengaruh anime Naruto terhadap pola pikir siswa SD swasta Antonius II, khususnya kelas 1, 2 dan 3?
1. 3 Ruang Lingkup Pembahasan
Salah satu media yang dijadikan sebagai komunikasi tanpa batas adalah televisi. Pada jaman sekarang ini televisi merupakan media massa elektronik yang mampu
meyebarkan berita secara cepat dan memiliki kemampuan mencapai khalayak dalam jumlah tak terhingga pada waktu yang bersamaan. Televisi dengan berbagai acara yang
ditayangkan telah mampu menarik minat pemirsanya, dan membuat pemirsannya ketagihan untuk selalu menyaksikan acara-acara yang ditayangkan, khususnya bagi anak-
anak televisi sudah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari aktivitas kesehariannya, bahkan acara menonton televisi sudah menjadi agenda wajib bagi mereka.
Tidak jarang sekarang ini banyak anak-anak lebih suka berlama-lama didepan televisi dari pada belajar, kadang-kadang lupa akan waktu makannya. Ini merupakan suatu
Universitas Sumatera Utara
problematika yang terjadi dilingkungan kita sekarang ini, dan perlu perhatian khusus bagi setiap orang tua untuk selalu mengawasi aktivitas anaknya.
http:majidbsz.wordpress.com20080611pengaruh-televisi-terhadap-anak
Televisi adalah media yang dapat mengubah pola pikir seseorang yang menikmatinya, termasuk anak-anak. Dimana anak-anak yang gemar menonton film-film
animasi dapat mengubah tingkah laku si anak. Misalnya, ketika si anak menikmati anime naruto, maka si anak akan meniru gerakan-gerakan ataupun tingkah laku tokoh yang
disukainya. Anime itu sendiri adalah animasi khas Jepang, yang biasanya dicirikan melalui gambar-gambar berwarna-warni yang menampilkan tokoh-tokoh dalam berbagai
macam lokasi dan cerita, yang ditujukan pada beragam jenis penonton. Anime dipengaruhi gaya gambar manga, komik khas Jepang. Anime merupakan turunan dari
manga komik Jepang. Biasanya anime banyak menyerap dari manga, bukan hanya cerita tetapi gambar dari tokoh-tokoh juga diserap dari manga.
Mengingat perkembangan anak yang amat pesat pada usia sekolah, maka menonton Anime Naruto memiliki permasalahan yang dapat diteliti baik dari segi
psikologisnya maupun sosiologisnya. Para siswa yang akan diteliti adalah siswa siswi sekolah dasar swasta Antonius II, yang dimulai dari kelas 1 sampai dengan kelas 3.
Penjabaran kelas dibedakan dari masing-masing sekolah, Antonius I dijabarkan dalam kelas A, sedangkan Antonius II adalah kelas B. Tetapi, untuk mewakili dari
populasi keseluruhan, peneliti akan membagi setiap kelas dari Antonius II sebagai sampel unuk dijadikan objek kajian:
Universitas Sumatera Utara
1. Kelas I diwakili oleh IB,
2. Kelas II diwakili oleh IIB,
3. Kelas III diwakili oleh IIIB
Berdasarkan jumlah sampel dari siswa siswi perwakilan setiap kelas diatas, menggambarkan jumlah orang tua dari setiap siswa yang akan mengisi kuisioner yaitu
sebanyak 150 orang. Berikut adalah penjabarannya. 1. Kelas I
: 48 orang
2. Kelas II :
51 orang 3. Kelas III
: 51 orang Dengan demikian penelitian ini memfokuskan pembahasan pada pengaruh anime
Naruto terhadap pola pikir dan tingkah laku anak menurut orangtua para siswa SD Antonius I dan II yang duduk dikelas 1, 2, dan 3 dimana anak-anak sedang dalam tahap
perkembangan sosiologis dan psikologisnya.
1. 4 Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori 1.4.1 Tinjauan Pustaka