a. periode 2-7 tahun, disamakan oleh Stern dengan kehidupan suku-suku bangsa
alam. b.
Tahun-tahun pertama di sekolah disamakan dengan periode berkuasanya kaum Patriakh.
c. Masa pubertas, disamakan dengan periode Aufklarung aliran di Jerman pada
abad ke-18 yang menuntut adanya penerangan jiwa 7. Perkembangan menurut Johan Amos Comenius
a. 0-6 tahun, periode Sekolah Ibu karena pada periode ini hampir semua usaha bimbinganpendidikan ditambah perawatan dan pemeliharaan berlangsung di
tengah keluarga. b.
6-12 tahun, periode Sekolah Bahasa Ibu karena pada periode ini anak baru mampu menghayati setiap pengalaman dengan pengertian bahasa sendiri bahasa
ibu c.
12-18 tahun, periode Sekolah Latin, anak diajarkan bahasa Latin sebagai bahasa kebudayaan yang dianggap paling kaya dan paling tinggi kedudukannya pada saat
ini. d.
18-24 tahun, periode Universitas, dimana anak muda mengalami proses pembudayaan dengan menghayati nilai-nilai ilmiah, disamping mempelajari
macam-macam ilmu pengetahuan.
1.4.2 Kerangka Teori
Dalam penelitian ini terdapat kajian yang mendasari penalaran terhadap objek- objek penelitian. Objek tersebut dijelaskan melalui penalaran yang dapat dijadikan
sebagai acuan.
Universitas Sumatera Utara
Pendekatan yang berhubungan dalam pembahasan ini adalah sosiologi. Sosiologi berasal dari kata socius = kawan, dan logos = berbicara tentang masyarakat. Hassan
1993:2 dalam bukunya menyebutkan Sosiologi diartikan ilmu masyarakat atau ilmu kemasyarakatan yang mempelajari manusia sebagai anggota golongan atau
masyarakatnya tidak sebagai individu yang terlepas dari golongan atau masyarakatnya, dengan ikatan-ikatan adat, kebiasaan, kepercayaan, atau agamanya, tingkah laku serta
keseniannya atau yang disebut kebudayaan yang meliputi segala segi kehidupannya. Sosiologi jelas merupakan ilmu social yang objeknya adalah masyarakat Syahrial,dkk,
2002:1-2. Menurut Max Weber, sosiologi merupakan ilmu yang berupaya mendalami tindakan-tindakan sosial.
Tindakan sosial merupakan suatu tindakan yang dilakukan dalam mempertimbangkan perilaku orang lain. Dengan menggunakan teori sosiologis, penulis
dapat menganalisis pengaruh anime Naruto terhadap prilaku siswa siswi SD swasta Antonius I dan II. Karena Utami 1985:9 dalam bukunya menyebutkan anak usia
sekolah dasar sudah menyadari bahwa ia tidak dapat menyatakan dorongan dan emosinya begitu saja tanpa mempertimbangkan lingkungannya dan ia mulai belajar
mengungkapkan perasaannya dalam perilaku yang dapat diterima secara sosial. Selain menggunakan pendekatan Sosiologis, penulis juga menggunakan
pendekatan psikologis. Psikologis sendiri memiliki pengertian yaitu ilmu yang menyelidiki dan membahas tentang perbuatan dan tingkah laku manusia
L,Zulkifli,1992:4. Karena anime Naruto dapat mengubah tingkah laku dan pola pikir seorang anak baik bernilai negatif maupun positif. Penulis menggunakan beberapa
pendekatan yang dibahas di atas sebagai landasan teori dalam penelitian “Pengaruh
Universitas Sumatera Utara
Anime Naruto Terhadap Perilaku Anak Sekolah Dasar Studi kasus; SD Swasta Antonius I dan II, kelas 1, 2 dan 3.
1. 5 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.5.1 Tujuan Penelitian