Pengaruh Anime Naruto Terhadap Anak Sekolah Dasar Studi Kasus SD Swasta Antonius I dan II

(1)

PENGARUH ANIME NARUTO TERHADAP ANAK SEKOLAH DASAR STUDI KASUS. SD SWASTA ANTONIUS I DAN II

MEDAN NO ANTONIUS I TO II NO SHIRITSU SHOUGAKUSEI NI TAISHITE NO NARUTO NO ANIME NO EIKYOU

SKRIPSI

Skripsi ini diajukan kepada Panitia Ujian Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara Medan untuk melengkapi salah satu syarat ujian Sarjana dalam Bidang

Ilmu Sastra Jepang Oleh :

CHRISTYANI SIREGAR Nim. 060708046

DEPARTEMEN SASTRA JEPANG FAKULTAS SASTRA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

PENGARUH ANIME NARUTO TERHADAP ANAK SEKOLAH DASAR STUDI KASUS. SD SWASTA ANTONIUS I DAN II

MEDAN NO ANTONIUS I TO II NO SHIRITSU SHOUGAKUSEI NI TAISHITE NO NARUTO NO ANIME NO EIKYOU

SKRIPSI

Skripsi ini diajukan kepada Panitia Ujian Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara Medan untuk melengkapi salah satu syarat ujian Sarjana dalam Bidang

Ilmu Sastra Jepang Oleh :

CHRISTYANI SIREGAR Nim. 060708046

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Nandi S.

DEPARTEMEN SASTRA JEPANG FAKULTAS SASTRA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

2010

Drs. Eman Kusdiyana, M.Hum. NIP. 19600822 1988 03 1 002 NIP. 19600919 1988 03 1 001


(3)

Disetujui Oleh:

FAKULTAS SASTRA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

Departemen Sastra Jepang Ketua,

Prof. Hamzon Situmorang, M. S., Ph. D. NIP. 19580704 1984 12 1 001


(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur yang sebesar-besarnya penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus. Atas rahmat dan kasih-Nya kepada penulis, sehingga penulis diberi hikmat dan kekuatan untuk dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Pengaruh Anime Naruto Terhadap Anak Sekolah Dasar. Studi Kasus SD Swasta Antonius I dan II” (メ

ダ ン の ANTONIUS I と II の 私 立小 学 生 に対 し て の ナ ル ト のア ニ メ の 影響) dengan baik dan tepat pada waktunya.

Skripsi ini disusun sebagai tugas akhir penyelesaian studi Program Sarjana Sastra Jepang Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

Dalam penulisan ini penulis mendapat bantuan baik moral maupun materi. Oleh sebab itu pada kesempatan ini penulis dengan tulus ikhlas ingin mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

Untuk itu penulis menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan setinggi-tingginya kepada:

1. Bapak Prof. Syaifuddin M,A.,Ph.D. selaku Dekan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Drs. Hamzon Situmorang, M.S.Ph.D. selaku Ketua Jurusan Program Sarjana Sastra Jepang Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara. 3. Bapak Drs. Nandi S. selaku Dosen Pembimbing pertama yang dengan segala


(5)

masukan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

4. Bapak Drs. Eman Kusdiyana, M.Hum. selaku Dosen Pembimbing kedua yang telah banyak membimbing dan mengarahkan serta memberikan banyak masukan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. 5. Seluruh Staf Pengajar Civitas Akademika pada Program Studi Sastra Jepang

Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara. Atas didikan Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu dosen sekalian selama 4 tahun sehingga penulis mampu menyelesaikan pendidikan Sastra Jepang.

6. Kepada kedua orangtua-ku yang sangat kukasihi. Papa F. Siregar, SE. dan Mama M. Tambunan, S.Pd. penulis mempersembahkan skripsi ini sebagai penghargaan buat cinta kasih, kesabaran, materi, dukungan, semangat dan doa yang diberikan kepada penulis dan juga dua adikku, Poppy dan David yang juga menjadi dorongan dan dukungan dan banyak memberikan doa.

7. Kepada Guntur Charles Chaniago Purba yang selalu memberikan banyak support dan semangat kepada penulis.

8. Sahabat-sahabatku yang cantik Annie, Jessi, Frida, Siska, Friska, Nana yang memberikan dukungan dan meluangkan waktu untuk mempermudah proses penulisan skripsi sehingga penulis dapat menyelesaikan tepat waktu.

9. Kepada semua teman-teman satu kelas Sastra Jepang Stambuk 2006, Andar, Febri, Andi, Sari, Irwan, Teddy, Randy, Frey, Hyantes, Fadiah, Harry, Nova, Rizal, Ferdian, Musfa, Suci, Wulan, Asti, Ivanna, Farah, Okky, Zulvi, Wilma, Elicabeth, Hartati, Dewi, Hadi, Suryaningrum, Mahera, penulis berterimakasih atas dukungan dan kebersamaan yang telah diberi selama ini.


(6)

Harapan penulis semoga Tuhan Yesus Kristus melimpahkan kasih dan rahmat-Nya kepada semua pihak yang telah disebutkan diatas.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Medan, 25 Maret 2010

Penulis

Christyani Siregar


(7)

DAFTAR ISI

Hal

KATAPENGANTAR ……….. i

DAFTARISI ………. iv

BAB I PENDAHULUAN 1.1LatarBelakang ………..………..… 1

1.2Perumusan Masalah ……….. 4

1.3RuangLingkupPembahasan……… 6

1.4Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori ………...…….. 11

1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian ………..…….……… 15

1.6 Metode Penelitian ……….…….…….… 16

BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP ANIME NARUTO ………. 18

2.1 Siswa SD Swasta Antonius I dan II Medan ………...…. 18

2.2 Sejarah Singkat Anime Naruto ………..…………..….. 20

2.2.1 Sejarah Singkat Perkembangan Anime Naruto Secara Umum ………..……. 21

2.2.2 Sejarah Singkat Perkembangan Anime Naruto di Indonesia ………..……… 22


(8)

2.3.1 Tokoh-Tokoh Naruto ….……….…… 22

2.3.2 Pencipta Narut 2.4 Pengaruh Media terhadap Perilaku dan Pola Pikir …………..…….…. 25

2.4.1 Pengaruh Media terhadap Perilaku ………..………... 26

2.4.2 Pengaruh Media terhadap Pola Pikir ………..… 28

BAB III PENGARUH ANIME NARUTO TERHADAP SISWA SD SWASTA ANTONIUS I DAN II MEDAN ……… ……….. 30

3.1 Penjabaran Angket ……… 30

3.2 Penjabaran Grafik ……….……… 35

3.2.1 Penguasaan Pengetahuan Tentang Naruto ………..… 35

3.2.1.1 Persentase Menonton Anime Naruto ……….. 36

3.2.1.2 Pengetahuan Tentang Anime Naruto ……….…… 46

3.2.2 Pengaruh Anime Naruto terhadap Perilaku siswa SD SwastaAntonius I dan II Medan Saat Bermain dan Prestasi Belajar………...…… 71

3.2.2.1 Pengaruh Anime Naruto terhadap Perilaku siswa SD Swasta Antonius I dan II Medan dalam Bermain ..……... 71

3.2.2.3 Pengaruh Anime Naruto terhadap Perilaku siswa SD Swasta Antonius I dan II Medan dalam Prestasi Belajar……… 92


(9)

3.2.3 Pengaruh Anime Naruto terhadap Pola Pikir siswa

SD Swasta Antonius I dan II Medan……….……. 106

3.3 Analisis Hasil Grafik ………. 119

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN……….. 123

4.1 Kesimpulan ………... 123

4.2 Saran ………... 125

DAFTAR PUSTAKA ABSTRAK


(10)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Jepang merupakan negara besar yang dikenal dengan budayanya yang unik.

Salahsatunya adalah anime. Menurut R. Soekmono dala

buah pikiran. Anime merupakan hasil dari buah pikiran seseorang yang diapresiasikan dalam suatu bentuk karya yang dapat dinikmati oleh masyarakat luas. Anime dapat diartikan sebagai suatu karya sastra yang disajikan dalam bentuk lisan, bergerak dan

dapat ditonton. Anime (ア ニ メ) adalah

ditampilkan melalui gambar-gambar berwarna-warni yang menampilkan tokoh-tokoh dalam berbagai macam lokasi dan cerita, yang ditujukan pada beragam jenis

penonton. Anime dipengaruhi oleh gambar

tampil dalam bentuk tulisan dalam tiga karakterアニメ) yang merupakan bahasa serapan dari bahasa Inggris animation dan diucapkan sebagai

anime-shon

Anime berkembang pesat sejak awal kemunculannya di Indonesia sampai

sekarang. Anak-anak yang menonton anime pada dasarnya secara langsung maupun tidak langsung dapat terpengaruh, baik secara sosiologis maupun psikologis. Anak-anak di Indonesia yang termasuk dalam range umur 7-12 tahun yang duduk di bangku


(11)

sekolah dasar gemar menonton televisi yang menyiarkan tayangan hiburan termasuk anime itu sendiri. Salah satu anime yang diangkat dalam penelitian ini adalah Naruto.

Naruto merupakan anime yang paling diminati oleh anak-anak. Naruto menduduki peringkat pertama dalam Film Kartun Televisi Favorit Anak dan Remaja

Indonesiaナルト) adalah

karya dari Masashi Kishimoto yang disajikan dalam dua bentuk yaitu manga (komik Jepang) dan anime. Bercerita seputar kehidupan tokoh utamanya,

seorang

dalam mewujudkan keinginan untuk mendapatkan gelar Hokage, ninja terkuat di

desany

mempunyai ciri khas yaitu sifat masing-masing tokoh yang menarik dan jalan cerita banyak menggunakan jurus-jurus ninja sehingga banyak anak-anak tertarik untuk mengikuti jalan ceritanya.

Kecintaan anak Indonesia terhadap Naruto dibuktikan dengan banyaknya anak Indonesia yang mengoleksi serial Naruto baik dalam bentuk film, komik, gambar, maupun atribut para tokoh cerita. Hal ini yang menjadi alasan mengapa penelitian menitikberatkan kepada pengaruh terhadap anak-anak Indonesia, karena secara langsung maupun tidak langsung banyak anak-anak Indonesia yang merasakan pengaruhnya. Hal tersebut menjadi menarik untuk diteliti. Dengan kata lain anime Naruto banyak berpengaruh dalam perkembangan kehidupan seseorang yang menonton anime tersebut. Film tersebut disukai apakah dari segi cerita, tokoh, tema, dan lain-lain.


(12)

Penelitian ini berupa studi kasus SD Swasta Antonius I dan II. Banyak siswa sekolah dasar khususnya SD Swasta Antonius I dan II tertarik dengan anime Naruto. Hal tersebut dapat dibuktikan setelah peneliti mengamati interaksi-interaksi mereka saat bermain dengan teman-teman yang lain. Peneliti melihat terdapat siswa-siswa yang menirukan jurus-jurus ninja ketika bermain. Mereka beraksi seolah-olah mereka adalah salah satu tokoh dari anime Naruto tersebut. Anak-anak tersebut meniru gerakan ninja sambil menyebut nama jurus tersebut. Bahkan ada yang memakai atribut seperti cakram dari plastik, gelang tangan, ikat kepala dan yang lainnya. Menurut Narwako dan Suyanto (2005:94) mengatakan, sekolah merupakan media sosialisasi yang lebih luas dari keluarga. Sekolah mempunyai potensi yang pengaruhnya cukup besar dalam pembentukan sikap dan perilaku seorang anak. Melalui interaksi sosial siswa-siswa di sekolah tersebut penulis melihat secara nyata adanya pengaruh anime Naruto tersebut.

Menonton anime merupakan suatu tindakan untuk mencari hiburan melalui media televisi. Dalam hal ini jika menonton televisi akan ada banyak hal yang akan diserap oleh masyarakat luas. Televisi dengan berbagai programnya sendiri mampu memberikan informasi, pendidikan, hiburan, dan lain-lain kepada orang-orang yang menonton dan mampu mengubah perilaku pemirsa. Sebagai contoh dengan menonton anime Naruto siswa-siswa SD Swasta Antonius I dan II dapat menyerap hal-hal baru

yang dirasa menarik, apakah jalan cerita dari anime tersebut atau jurus-jurus ninja itu sendiri. Dalam penelitian ini khususnya akan membahas hal-hal apa yang diserap oleh anak yang mengkonsumsi anime Naruto.

Telah diketahui bahwa film merupakan media komunikasi yang dapat mengubah perilaku seseorang. Perubahan perilaku dapat bertentangan dengan nilai


(13)

budaya setempat atau dapat pula mendukung. Perubahan perilaku ke arah negatif akibat menonton film perlu diwaspadai dan perlu diantisipasi. Menurut Murray dalam Santrock (2007:294), banyak anak yang menghabiskan waktunya di depan televisi dibanding dengan orangtua mereka. Walaupun televisi hanya satu dari banyak media massa yang mempengaruhi perilaku anak, namun televisi adalah yang paling berpengaruh.

Berdasarkan pemikiran terebut diatas maka penulis akan mencoba mengadakan analisis tetang pengaruh anime Naruto terhadap anak-anak melalui skripsi yang berjudul: “Pengaruh Anime Naruto terhadap Anak Sekolah Dasar. Studi Kasus: SD SW Antonius I dan II Medan“.

1.2 Perumusan Masalah

Sesuai dengan judul skripsi, yaitu “Pengaruh Anime Naruto terhadap Anak Sekolah Dasar. Studi Kasus: SD Swasta Antonius I dan II”, maka skripsi ini akan membahas pengaruh dari anime Naruto dalam segi sosiologis maupun psikologis anak-anak penikmat anime Naruto tersebut.

Pengaruh film anime Naruto menyebar dari kalangan anak-anak bahkan sampai kalangan dewasa. Film animasi ini cukup membius generasi muda Indonesia. Anime Naruto menyuguhkan karakter dari masing-masing tokoh yang beragam,

jurus-jurus yang jumlahnya ratusan, bahkan tingkatan-tingkatan ninja tersebut. Bagi kalangan siswa-siswa SD Swasta Antonius I dan II penyuka anime Naruto hal tersebut patut untuk diketahui. Dari poin tersebut maka akan dijabarkan pengetahuan anak-anak sekolah dasar tersebut tentang anime Naruto, tidak hanya pengetahuan dari segi cerita tetapi pengenalan akan tokoh-tokoh maupun jenis-jenis jurusnya.


(14)

Menurut Piaget dalam Pratisti (2008:41), anak dalam range umur 7-12 tahun sudah memasuki tahap operasional konkrit. Dimana anak mulai mampu berfikir logis untuk mengganti cara berfikir sebelumnya yang bersifat intuitif-primitif, namun masih membutuhkan contoh-contoh konkrit. Disinilah peran televisi sebagai media komunikasi berperan terhadap perkembangan pola pemikiran anak. Dalam hal ini yang berkaitan dengan kegiatan anak-anak sudah bisa mencontoh perilaku yang dilihatnya. Misalnya jika menonton film Naruto hal apa yang diserap oleh anak tersebut.

Anak-anak merupakan konsumen media televisi yang populasinya besar sekali. Pada umumnya anak-anak senang sekali menonton tayangan yang menampilkan aksi (action) atau film-film yang menampilkan efek suara yang dahsyat dan gerakan-gerakan yang cepat. Hal tersebut banyak memicu perilaku agresif anak (Surbakti, 2008:43). Ciri khas tersebut ada dalam animasi Naruto yang banyak menyuguhkan gerakan-gerakan bela diri ninja yang sangat berbahaya. Namun dalam segi positifnya film animasi banyak mencerminkan nilai-nilai tentang persahabatan dan kasih sayang. Misalnya dalam film anime Naruto banyak menceritakan persahabatan yang erat antar tokoh. Selain itu film animasi bermanfaat untuk merangsang daya imajinasi anak. Film kartun identik dengan tokoh khayalan di

dalamnya. Menurut psikolog anak, Tony Buzan

dalam http://www.dongengkakrico.com, bahwa tiap otak dilahirkan untuk berfantasi. Otak anak dalam keadaan yang masih relatif murni, mampu berfantasi dalam sebuah keadaan yang luar biasa jelasnya.


(15)

Dari hal tersebut diatas, maka permasalah dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Sejauh mana siswa SD Swasta Antonius mengenal anime Naruto?

2. Bagaimana pengaruh anime Naruto terhadap perilaku siswa-siswa SD Swasta Antonius?

3. Bagaimana pengaruh anime Naruto terhadap pola pikir siswa SD Swasta Antonius?

1.3 Ruang Lingkup Pembahasan

Televisi merupakan suatu media komunikasi tanpa batas yang menyuguhkan nilai-nilai positif maupun nilai-nilai negatif. Televisi sebagai media massa memainkan

peran penting dalam membentuk dan mencerminkan

menghubungkan dunia untuk individu dan mereproduksi citra diri masyarakat

anak sebagai penikmat media yang dalam hal ini adalah gemar menonton anime Jepang cukup besar.

Anime itu sendiri merupakan istilah yang digunakan untuk menyebutkan film

animasi/ kartun Jepang. Kata tersebut berasal dari kata animation yang dalam pelafalan bahasa Jepang menjadi animeshon. Kata tersebut kemudian disingkat menjadi anime. Meskipun pada dasarnya anime tidak dimaksudkan khusus untuk animasi Jepang, tetapi kebanyakan orang menggunakan kata tersebut untuk membedakan antara film animasi buatan Jepang dan non-Jepang. Anime merupakan turunan dari manga (komik Jepang). Biasanya anime banyak menyerap cerita dari


(16)

manga, bukan hanya cerita tetapi gambar dari tokoh-tokoh cerita juga diserap dari manga.

Anime mempunyai banyak jenis/genre. Bila dikelompokkan adalah sebagai

berikut (beberapa sumber data dari http//:Wikipedia.org/wiki/Kategori Anime_menurut_genre

1. Anime aksi ) :

2. Anime fantasi

3. Anime drama

4. Anime fiksi ilmiah

5. Anime petualangan

6. Anime olahraga

7. Anime robot

8. Anime romantis

9. Anime komedi

10. Anime misteri

11. Anime sejarah

12. Anime supernatural

13. Anime bertopik sejarah


(17)

15.

16.

Film anime Naruto termasuk dalam anime yang bernuansa apabila dilihat dalam Ambarita (2009:7) artinya secara harfiah adalah laki-laki tampan. Karakter laki-laki ganteng inilah yang menjadi tokoh utama. Lelaki yang populer dan banyak dipuja-puja wanita. Oleh sebab itu isinya banyak menggambarkan adegan perkelahian/laga. Bila diperhatikan anime jenis ini sama dengan manga yang

mempunyai jenis

Dalam perkembangan anak yang berusia sekolah dasar yang menonton film anime Naruto memiliki permasalahan yang dapat diteliti baik dari segi psikologisnya

maupun sosiologis. Para siswa yang diteliti adalah sampel siswa sekolah dasar Antonius I dan II yang dimulai dari kelas III sampai kelas V. Sekolah dasar Antonius I dan II merupakan penggabungan dari dua sekolah yang berdiri dalam satu yayasan dan dalam lingkungan yang sama. Penjabaran kelas dibedakan dari masing-masing sekolah, Antonius I dijabarkan dalam kelas A sedangkan Antonius II adalah kelas B. Berikut adalah penjabaran jumlah populasi siswa sekolah dasar Antonius I dan II: -Antonius I

1. Kelas I IA: 47 orang

IA.1: 40 orang

2. Kelas II IIA: 52 orang


(18)

3. Kelas III IIIA: 47 orang

IIIA.1: 36 orang

IIIA.2: 35 orang

4. Kelas IV IVA: 51 orang

IVA.1: 50 orang

5. Kelas V VA: 52 orang

VA.1: 51 orang

6. Kelas VI VIA: 47 orang

VIA.1: 47 orang

-Antonius II

1. Kelas I IB: 48 orang

IB.1: 49 orang

2. Kelas II IIB: 51 orang

IIB.1: 50 orang

3. Kelas III IIIB: 51 orang


(19)

4. Kelas IV IVB: 51 orang

IVB.1: 51 orang

5. Kelas V VB: 49 orang

VB.1: 49 orang

6. Kelas VI VIB: 44 orang

VIB.1: 49 orang

Dalam pengambilan jumlah sampel, kelas yang dapat mewakili adalah kelas III, IV dan V. Populasi dari kelas I dan II tidak disertakan karena melihat tingkat kesulitan para siswa kelas I dan II yang akan mengisi angket. Dengan kata lain, siswa yang duduk di kelas I dan II secara psikologis cara berpikir yang belum matang dan belum cukup logis. Sedangkan siswa yang duduk di kelas VI tidak diambil karena alasan akademis, bahwa akan mengikuti ujian akhir sekolah maupun nasional. Maka pengambilan sampel dari III, IV dan V sudah bisa mewakili responden yang akan menjadi pengisi kuisioner. Dari populasi diatas maka diambil jumlah sampel dari masing-masing tingkatan kelas, yaitu:

1. Kelas III diwakili oleh IIIB.1 2. Kelas IV diwakili oleh IVB.1 3. Kelas V diwakili oleh VA


(20)

Jumlah sampel dari masing-masing perwakilan kelas diatas dapat diambil jumlah responden yang akan mengisi kuisioner yaitu sebanyak 149 orang. Berikut adalah penjabarannya:

1. Kelas III: 51 orang 2. Kelas IV: 51 orang 3. Kelas V: 47 orang

Dengan demikian penelitian ini memfokuskan pembahasan pada pengaruh anime Naruto terhadap pola pikir dan perilaku para siswa SD Swasta Antonius I dan

II yang duduk dikelas III sampai V dimana para siswa sedang dalam tahap perkembangan sosiologis maupun psikologisnya.

1.4 Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori 1. Tinjauan Pustaka

Anime di adaptasi dari manga (komik Jepang). Anime adalah istilah yang

digunakan untuk menyebutkan film Animasi/kartun Jepang. Kata tersebut berasal dari kata animation yang dalam pelafalan bahasa Jepang menjadi animeshon. Kata tersebut kemudian disingkat menjadi anime. Meskipun pada dasarnya anime tidak dimaksudkan khusus untuk animasi Jepang, tetapi kebanyakan orang menggunakan kata tersebut untuk membedakan antara film animasi buatan Jepang dan non-Jepang

Menurut Salman A. (DAR-Mizan) (http://editorialindicomic.com/komik-vs-animasi) dalam talkshow bertema "Komik vs Animasi" yang diadakan Himpunan Mahasiswa Ilmu Informasi dan Komunikasi - Universitas Padjadjaran, definisi animasi sendiri berasal dari kata to animate yang berarti menggerakkan,


(21)

menghidupkan. Misalkan sebuah benda yang mati, lalu digerakkan melalui perubahan yang sedikit-sedikit dan teratur sehingga memberikan kesan hidup. Untuk membedakan antara animasi dengan seni lain yang meng'hidup'kan benda mati melalui gerakan (misalkan wayang atau boneka), maka biasanya animasi diberi tambahan kata film animasi.

Dalam ア ニ メ) (baca: a-ni-me,

bukan a-nim) adalah

gambar berwarna-warni yang menampilkan tokoh-tokoh dalam berbagai macam lokasi dan cerita, yang ditujukan pada beragam jenis penonton. Anime dipengaruhi

gaya gambar

dalam tiga karakterアニメ) yang merupakan bahasa serapan dari bahasa Inggris Animation dan diucapkan sebagai Anime-shon.

Naruto merupakan anime Jepang yang menduduki posisi paling tinggi dalam persentasi minat anak-anak dalam menonton film kartun. Naruto merupakan salah satu dari film anime Jepang yang ceritanya diserap dari manga/komik Naruto itu

sendiri. Naruto Uzumaki dalam

nama seoran

utama dalam serial ini. Ia digambarkan sebagai bocah berambut pirang dan bermata

biru. Di pipinya ada

manga

jingga. Di dahinya ada ikat kepala berwarna biru dengan lambang desa kelahirannya.

Menurut cerita, Naruto adalah seoran

sebuah desa fiktif yang konon tersembunyi di antara rimbunnya dedaunan hutan. Sejak kecil ia ditinggal oleh kedua orang tuanya, sehingga ia tidak pernah merasakan


(22)

bagaimana kasih sayang orang tua kepada anaknya. Dengan dukungan dari teman-teman dan guru-gurunya, Naruto tumbuh menjadi pemuda yang ceria, optimis, dan pemberani.

Sedangkan dalam membahas tentang perkembangan perilaku anak diserap dari teori psikologi perkembangan anak dalam hal ini adalah anak-anak sekolah dasar yang memasuki tahap madya mulai dari umur 7-11 tahun. Berikut teori perkembangan anak menurut para ahli:

1. John Locke, berpendapat bahwa ketika bayi dilahirkan, dia seperti tabula rasa atau kertas kosong. Pikiran seorang anak adalah hasil dari pengalaman dan proses belajar. Manusia mengalami proses belajar melalui imitasi atau peniruan. Artinya, apa yang dilakukan merupakan hasil meniru yang dilakukan orang lain (Pratisti, 2008:3).

2. Jean Jacques Rousseau, memberikan empat batasan dalam perkembangan anak, yaitu: masa bayi (sejak lahir sampai usia dua tahun), masa kanak-kanak (2-12tahun), masa anak-anak akhir (12-15 tahun), tahap dewasa (15 tahun ke atas). Dalam masa kanak-kanak, tahap ini ditandai oleh kemampuan untuk mandiri (Pratisti, 2008:5). Pada masa ini mulai mengembangkan penalaran yang bersifat intuitif karena berhubungan langsung dengan gerakan tubuh dan indera.

3. Charles Darwin, memiliki teori evolusi yang intinya bahwa terdapat hukum alam yang menyeleksi kelangsungan hidup seseorang. Namun demikian, manusia memiliki perilaku sosial dan penalaran yang membantunya untuk bertahan hidup dan berevolusi (Pratisti, 2008:6).


(23)

4. G. Stanley Hall, melakukan penelitian yang berpijak pada teori Darwin. Penelitiannya menyangkut topik: kenyakinan, pengetahuan, serta perasaan yang terdapat pada anak ketika tumbuh lebih dewasa (Pratisti, 2008:7).

5. Binet, Freud, dan Watson, merupakan tokoh-tokoh psikologi yang memahami anak secara khusus. Alfred Binet yang membedakan intelejensi antara anak normal dengan anak subnormal. Sigmud Freud bependapat bahwa pengalaman pada masa kecil akan menentukan pola perilaku pada masa dewasa. Kemudian John Watson menyampaikan karya penelitiannya yang membahas peran pola

asuh orang tua (Pratisti, 2008:7).

2. Kerangka Teori

Dalam penelitian ini terdapat kajian yang mendasari penalaran terhadap objek-objek penelitian. Objek tersebut dijelaskan melalui penalaran yang dapat dijadikan sebagai acuan.

Teori yang berhubungan dalam pembahasan ini adalah sosiologis. Dalam pendekatan sosiologi meninjau hal-hal yang berkaitan dengan interaksi sosial.

Menurut Max Weber dalam

ilmu yang berupaya mendalami tindakan-tindakan sosial. Tindakan sosial merupakan suatu tindakan yang dilakukan dalam mempertimbangkan perilaku orang lain. Dalam konteks penelitian yang mencakup pendekatan sosiologis yaitu tindakan atau perilaku yang dilakukan oleh siswa-siswi SD Swasta Antonius sebagai hasil dari pengaruh menonton anime Naruto.


(24)

Dengan menggunakan teori sosiologis tersebut penulis dapat menganalisis pengaruh anime Naruto terhadap perkembangan anak-anak sekolah dasar tersebut. Penulis dapat mengetahui pengaruh yang berhubungan dengan aktivitas sosial yang dihasilkan dari kegiatan menonton anime Naruto.

Selain itu terdapat pendekatan psikologis yang meninjau pola pikir anak. Secara umum Secara umum psikologi sosial menurut Allport dibatasi sebagai suatu usaha untuk memahami dan menjelaskan bagaimana, pikiran, perasaan dan tingkah laku individu pengaruh dari kehadiran oleh orang-orang baik secara aktual (nyata) atau imagined (dibayangkan) (Dayakisni, Hudaniah, 2003:4). Anak yang menonton anime Naruto mendapat pengaruh secara psikologis, yaitu pola pikir yang dihasilkan

setelah menonton anime tersebut. Pola pikir yang dihasilkan bisa saja baik ataupun buruk.

Dalam teori psikologi terdapat pendekatan psikologi yaitu psikologi perilaku. Pendekatan yang datang

Beberapa teori dan penjelasan di atas dikemukakan sebagai landasan teori dalam penelitian “Pengaruh Anime Naruto terhadap Perilaku Anak Sekolah Dasar. Studi Kasus: SD SW Antonius I dan II“.


(25)

1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian “Pengaruh Anime Naruto terhadap Perilaku Anak Sekolah Dasar. Studi Kasus: SD SW Antonius I dan II“ adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui seberapa besar pengetahuan anak-anak SD SW Antonius I dan II terhadap anime Naruto.

2. Mengetahui pengaruh anime Naruto terhadap perilaku anak-anak SD SW Antonius I dan II.

3. Mengetahui pengaruh anime Naruto terhadap pola pikir anak-anak SD SW Antonius I dan II .

2. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian “Pengaruh Anime Naruto terhadap Perilaku Anak Sekolah Dasar. Studi Kasus: SD SW Antonius I dan II“ adalah sebagai berikut:

1. Memberikan pengetahuan seberapa besar minat anak khususnya anak-anak SD SW Antonius I dan II terhadap anime Naruto.

2. Memberi wawasan tentang pengaruh anime Naruto terhadap perilaku anak-anak SD Antonius I dan II.

3. Menambah wawasan tentang pengaruh anime Naruto terhadap pola pikir anak-anak SD Antonius I dan II.


(26)

1.6 Metode Penelitian

Dalam sebuah penelitian dibutuhkan metode untuk menunjang pencapaian tujuan. Dalam penelitian ini digunakan metode deskriptif, yaitu metode yang dibatasi hanya unutk mengungkapkan fakta yang sebagaimana adanya guna mendapatkan fakta. Menurut Koentjaraningrat (1976:30) bahwa, penelitian yang bersifat deskriptif memberikan gambaran yang secermata mungkin mengenai suatu individu, keadaan, gejala, kelompok tertentu. Yang pada tahap-tahapnya yaitu mengumpulkan data, menyusun, mengklasifikasikan, mengkaji dan kemudian menyimpulkan data.

Dalam Fahtoni, 2006: 97, penelitian deskriptif yaitu suatu penelitian yang bermaksud mengadakan pemeriksaan dan pengukuran-pengukuran terhadap gejala tertentu. Dalam penelitian seperti ini landasan teori mulai diperlukan tetapi bukan sebagai landasan untuk menentukan kriteria pengukuran terhadap gejala yang diamati dan akan diukur.

Penelitian deskriptif yang dikaji dalam penelitian ini adalah meneliti secara field research (penelitian lapangan). Dimana penelitian ini menyertai populasi yang akan diteliti. Populasi adalah jumlah keseluruhan unit yang akan diselidiki karakteristik atau cirri-cirinya (Djodjosuroto, Sumaryati, 2000:93). Populasi yang dimaksud dalam pembahasan ini adalah anak-anak SD SW Antonius I dan II. Sedangkan lapangan yang akan dikaji adalah SD SW Antonius I dan II. Populasi tersebut yang nantinya akan menjadi responden dalam mengisi angket guna kepentingan data penelitian. Kuisioner atau angket merupakan teknik pengumpulan data melalui formulir-formulir yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang di ajukan tertulis kepada orang-orang untuk mendapatkan jawaban atau tanggapan dan informasi yang diperlukan (Djodjosuroto, Sumaryati, 2000:43).


(27)

Penelitian menggunakan kuisioner akan menghasilkan data-data yang berisi angka-angka yang dirangkaikan sedemikian rupa hingga tercipta suatu data statistik. Walaupun demikian data statistik tersebut akan disajikan dalam bentuk yang sederhana.


(28)

BAB II

TINJAUAN UMUM TERHADAP ANIME NARUTO

2.1 Siswa SD Antonius I dan II Medan

Sekolah dasar Antonius I dan II didirikan pada tahun 1952 oleh yayasan sekolah yaitu Yayasan Seri Amal. Pada awal berdiri terdapat empat sekolah yang terdiri dari Antonius I, II, III dan IV. Namun saat ini telah menjadi dua sekolah saja yaitu Antonius I dan II. Penjabaran kelas dibedakan dari masing-masing sekolah, Antonius I dijabarkan dalam kelas A sedangkan Antonius II adalah kelas B. Berikut adalah penjabaran jumlah populasi siswa sekolah dasar Antonius I dan II:

-Antonius I

1. Kelas I IA: 47 orang

IA.1: 40 orang

2. Kelas II IIA: 52 orang

IIA.1: 49 orang

3. Kelas III IIIA: 47 orang

IIIA.1: 36 orang

IIIA.2: 35 orang


(29)

IVA.1: 50 orang

5. Kelas V VA: 52 orang

VA.1: 51 orang

6. Kelas VI VIA: 47 orang

VIA.1: 47 orang

-Antonius II

1. Kelas I IB: 48 orang

IB.1: 49 orang

2. Kelas II IIB: 51 orang

IIB.1: 50 orang

3. Kelas III IIIB: 51 orang

IIIB.1: 51 orang

4. Kelas IV IVB: 51 orang

IVB.1: 51 orang

5. Kelas V VB: 49 orang


(30)

6. Kelas VI VIB: 44 orang

VIB.1: 49 orang

2.2 Sejarah Singkat Anime Naruto

Perkembangan anime di Jepang telah melewati beberapa dekade.

Dalam

anime di Jepang diawali dengan adanya First Experiments in Animation oleh

Shimokawa Bokoten, Koichi Junichi, dan Kitayama Seitaro pada tahun 1913. Mereka

merupakan para pencetus pembuatan anime di Jepang. Setelah itu banyak para pembuat anime di Jepang semakin memperbaharui tampilan anime maupun cara penayangannya. Pada tahun 1927, Amerika Serikat telah berhasil membuat animasi dengan menggunakan suara (pada saat itu hanya menggunakan background musik). Jepang kemudian mengikuti langkah tersebut. Tahun 1960 adalah pertama kalinya ditayangkan serial anime TV di Jepang, yaitu anime yang berjudul Mittsu no Hanashi yang ditayangkan di stasiun televisi Jepang, Fuji Terebi. Namun anime yang ditayangkan secara regular adalah anime Astro Boy. Dengan kata lain bahwa Astro Boy adalah pencetus anime yang ditayangkan secara berseri.

Setelah kemunculan Astro Boy, semakin banyak anime-anime lain yang ditayangkan di televisi, antara lain seperti: Doraemon, Sailormoon, Kapten Tsubasa, Dragon Ball, Shinchan, Naruto, dan lain sebagainya sesuai dengan penggolongan


(31)

adalah berbentuk manga (komik Jepang). Dan karena komik tersebut banyak disukai oleh pembacanya, maka di buatlah seri anime-nya.

2.2.1 Sejarah Singkat Perkembangan Anime Naruto secara Umum

Telah dijelaskan sebelumnya bahwa anime Naruto pada awalnya hanya berbentuk manga. Seri Naruto awalnya dipublikasikan oleh Akamaru Jump pada bulan Agustus 1997. Kemudian seri manga Naruto diterbitkan untuk pertama kali di Jepang oleh penerbit Shuesa pada edisi ke-43 majalah mingguan Shonen Jump yang kemudian banyak mendapat sambutan positif dari pembacanya.

Setelah sukses dalam bentuk manga, Naruto kemudian diproduksi dalam bentuk anime yang diproduksi oleh Studio Perriot dan Aniplex. Sejak tanggal 3 Oktober 2002, anime Naruto diputar perdana oleh TV Tokyo di Jepang dan disiarkan oleh jaringan televisi satelit khusus anime, Animax.

Sekarang Naruto adalah anime yang paling terkenal dan naik daun di seluruh dunia. Sejak awal penerbitannya, Naruto telah memancing permunculan ribuan situs fan yang berisi informasi rinci, panduan, dan forum internet tentang anime ini. Beberapa situs terkenal muncul setelah versi Agustus 2003. Selain itu, muncul pula situs-situs yang menyediakan anime maupun bentuk manga versi maupun Indonesia yang dapat didownload secara gratis. Volume 7 dari serial ini berhasil memenangka Utara. Sementara dalam sebuah poling 100 Anime terbaik versi menempati peringkat pertama


(32)

(dala

2.2.2 Sejarah Singkat Perkembangan Anime Naruto di Indonesia

Dalam (Minishoto, 2009:5), serial anime Naruto ditayangkan setiap hari oleh siaran televisi swasta Global TV pada pukul 18.00 sampai 19.00. Pada setiap penayangan, Global TV menanyangkan dua episode sekaligus. Selain itu Indosiar dan Trans TV juga pernah menayangkan serial anime Naruto, namun tidak seperti Global TV penyangannya tidak bertahan lama. Anime Naruto di Indonesia mendapat sambutan yang antusias, begitu juga dengan seri manga Naruto, karena menampilkan cerita yang seimbang antara perkelahian dan cerita lucu para tokoh.

Pada awalnya tahun 2004, anime Naruto pertama kali ditanyangkan oleh stasiun TV Trans TV, namun penayangannya kurang ditonton oleh penikmat televisi. Setelah Naruto tidak ditayangka n lagi di Trans TV, kemudian Global TV menayangkan seri anime Naruto tersebut dan mendapat sambutan baik.

2.3 Tokoh-tokoh Anime Naruto dan Pencipta Naruto Masashi Kishimoto

2.3.1 Tokoh-tokoh Anime Naruto

Berikut adalah beberapa penjelasan tentang tokoh utama anime Naruto:

a. Naruto

Naruto Uzumaki merupakan tokoh utama dalam cerita ini. Sifatnya lugu, konyol, tidak tahu malu, sok tahu, jahil namun sangat setia kawan, mau belajar


(33)

dan pantang menyerah. Tumbuh dalam lingkungan yang menyisihkannya membuat Naruto selalu mencari perhatian dengan berbuat iseng. Namun begitu, Naruto memiliki cita-cita menjadi Hokage (ninja tertinggi) ((Minishoto, 2009:27).

b. Sasuke Uchiha

Sasuke merupakan sosok ninja yang paling digilai oleh ninja perempuan dalam kisah Naruto. Sasuke merupakan ninja yang tampan, pintar namun sering menyendiri dan anti sosial ((Minishoto, 2009:32).

c. Sakura Haruno

Sakura mempunyai sifat yang agak judes, namun merupakan ninja yang berbakat. Dia selalu mendapat nilai sempurna dalam ujian yang diikutinya (Minishoto, 2009:34).

d. Orochimaru

Orochimaru dikenal sebagai ninja yang jahat. Orochimaru sangat terobsesi dengan kehidupan yang abadi dan kekuatan tanpa batas (Minishoto, 2009:52).

e. Tsunade

Tsunade merupakan Hokage ke-5 yang merupakan ninja tertinggi saat ini dalam cerita Naruto. Walaupun umurnya sudah tua, namun penampilannya masih muda (Minishoto, 2009:49).

f. Jiraiya

Jiraiya dalam cerita Naruto merupakan sosok ninja yang datang dan pergi sesuka hatinya. Jiraiya juga dikenal sebagai Pertapa Genit karena


(34)

kegemarannya menggoda wanita. Jiraiya memiliki jurus ninja yang sangat hebat dan merupakan guru ninja Naruto (Minishoto, 2009:48).

g. Hatake Kakashi

Sifatnya sangat acuh dan santai. Akan tetapi saat menjalankan tugas Kakashi bisa menjadi tegas dan serius. Kakashi merupakan ninja hebat dan jenius yang juga merupakan guru dari Naruto (Minishoto, 2009:35).

h. Rock Lee

Rock Lee merupakan ninja yang kurang dapat menguasai jurus ninja. Namun karena semangat dan kerja keras Lee mampu membuktikan kalau dia mampu dan menjadi salah satu ninja yang hebat (Minishoto, 2009:37).

i. Shikamaru Nara

Shikamaru digambarkan sebagai anak yang kalem, santai, baik hati namun sangat pemalas. Shikamaru merupakan anak yang cerdas (Minishoto, 2009:42).

2.3.2 Pencipta Naruto Masashi Kishimoto

Masashi Kishimoto (岸 本 斉 史 — Kishimoto Masashi; lahir di Jepang. Masashi Kishimoto mulai mengembangkan bakatnya akan menggambar semenjak usia SD. Masashi Kishimoto menjadi mangaka terkenal semenjak karyanya, 1999 Naruto pertama kali dipublikasikan di menerima penghargaan hop step yang merupakan penghargaan bulanan yang diberika


(35)

oleh majalah Shonen Jump untuk mangaka (pembuat manga) amatir (dala

2.4 Pengaruh Media terhadap Perilaku dan Pola Pikir Anak

Masa kanak-kanak selalu ditandai dengan kesenangan, keceriaan, bermain, kepolosan maupun belajar bersosialisasi, belajar mengenal dunia sekelilingnya. Anak-anak bisa dikatakan memiliki pola pikir sempit yang kemudian akan diperbaharui melalui belajar di sekolah atau melalui pengasuhan orangtua sehari-hari. Dimasa kanak-kanak ini juga merupakan periode kritis dimana dimasa kanak-kanak kepribadian itu mulai dibentuk.

Surbakti (2008:5) mengatakan, pengertian perkembangan berarti terjadinya suatu proses perubahan baik secara fisiologis maupun psikologis ke arah yang lebih sempurna. Perkembangan selalu bersifat tetap sehingga tidak mungkin diulang kembali ke posisi semula. Itulah sebabnya mengapa perkembangan merupakan fase paling kritis dalam kehidupan seorang anak, karena akan berdampak dalam perkembangan hidupnya.

Telah diketahui juga bahwa televisi merupakan media komunikasi yang dapat mengubah perilaku seseorang. Perubahan perilaku dapat bertentangan dengan nilai budaya setempat atau dapat pula mendukung. Dengan adanya televisi informasi menjadi lebih terbuka dan transparan dan pengetahuan anak-anak tentang suatu objek yang tergambar di televisi semakin lengkap dan di mengerti baik dari hal yang baik maupun hal-hal buruk. Tayangan televisi yang buruk sudah jelas akan mempengaruhi


(36)

perilaku dan pola pikir seorang anak. Begitu juga dengan tanyangan yang bernilai positif akan membantu proses perkembangan anak yang baik.

Perubahan perilaku ke arah negatif akibat menonton film perlu diwaspadai dan perlu diantisipasi. Salah satu program televisi yang sangat digandrungi oleh anak-anak antara lain adalah film kartun atau anime. Banyak film kartun anak-anak-anak-anak yang ditayangkan berasal dari negara asing yang mungkin mempunyai latar budaya yang berbeda. Salah satu negara yang banyak menyuplai film kartun adalah Jepang, contohnya adalah film kartun yang berhubungan dengan kekerasan yaitu anime Naruto.

2.4.1 Pengaruh Media terhadap Perilaku Anak

Menurut Surbakti (2008:3) mengatakan, terdapat dua aspek yang harus menjadi perhatian utama sehubungan dengan kelompok anak-anak, yaitu pertama, pertumbuhan fisik, dan yang kedua adalah pertumbuhan kognisi (psikologis). Perkembangan fisik anak merupakan masa dimana anak menjadi aktif bergerak dan seakan-akan tidak mengenal rasa capai atau lelah. Oleh karena itu perlu pengawasan yang ekstra hati-hati karena anak-anak kurang faham betul mana hal yang bisa membahayakan dirinya sendiri maupun orang lain yang berinteraksi dengannya.

Jika ditinjau kegunaan atau manfaat tayangan televisi, anak akan lebih gampang menyerap hal-hal yang dianggap menyenangkan dengan banyak menggerakkan badan secara aktif. Umumnya anak-anak senang sekali menonton tayangan yang menampilkan aksi (action) atau film-film yang menampilkan efek


(37)

suara yang dahsyat dan gerakan-gerakan yang cepat (Surbakti, 2008:43). Hal tersebut banyak memicu perilaku agresif anak.

Naruto merupakan salah satu tayangan anime yang pada dasarnya banyak memperlihatkan adegan kekerasan, seperti adegan perkelahian dengan menggunakan jurus-jurus ninja yang secara logika tidak mungkin bisa dapat ditiru oleh manusia nyata sekalipun. Misalkan, terdapat adegan tokoh Naruto yang dapat terbang dan pindah dari satu tempat lain dengan cara terbang ataupun melompat yang jarak lompatannya tidak masuk akal. Hal-hal tersebutlah yang bisa menimbulkan sikap agresif yang menyebabkan tindakan kekerasan terhadap anak.

Menurut Eron dalam Surbakti (2008:126), dalam penelitiannya bahwa, banyak anak-anak usia delapan sampai sembilan tahun sangat dipengaruhi oleh tayangan kekerasan yang mereka saksikan melalui tayangan televisi. Dengan demikian, semakin banyak mereka menonton tayangan kekerasan atau semakin banyak media televisi menayangkan totonan kekerasan, semakin agresif pula perilaku anak-anak yang menonton tersebut.

Efek lain tayangan kekerasan dikemukakan oleh Harold dalam Surbakti (2008:125) yang mengatakan bahwa, tayangan kekerasan mendorong anak-anak menjadi anti-sosial, melanggar peraturan, tidak mau menaati hukum, melakukan penyerangan baik secara verbal maupun fisik. Dengan kata lain jika seorang anak suka menonton tayangan kekerasan secara dinamis dan berkelanjutan maka anak tersebut akan mengalami efek yang dicerminkannya melalui sikap agresif dan mempengaruhi perilaku sosialnya


(38)

Segala sesuatu yang diperoleh anak dari kegiatan bersosialisasinya merupakan suatu proses. Hasil dari proses tersebut dapat mempengaruhi seorang anak menilai hal yang dianggap baik atau menarik menurutnya maupun tidak. Dengan kata lain, seorang anak dapat mempelajari sikap agresif atau kekerasan melalui perilaku oranglain, secara nyata dalam aktivitas sosial maupun saat menonton televisi.

Menurut Pratisti (2008:39), terdapat empat subproses pada proses pembelajaran seorang anak, yaitu:

1. Proses atensi. Proses peniruan tidak akan terjadi apabila tidak ada atensi. Atensi dipengaruhi oleh karakteristik individu.

2. Proses retensi. Proses retensi merupakan proses mengendapkan informasi dalam ingatan serta berusaha mengaplikasikannya ke dalam bentuk simbolik. 3. Proses reproduksi motor. Setelah menyerap perilaku orang lain, seorang anak

akan berusaha menirukannya dan melakukannya sendiri.

4. Proses penguatan dan motivasional. Suatu perilaku akan dimunculkan kembali jika memperoleh penguatan.

Melalui suatu proses pembelajaran, suatu sikap atau tingkah laku dapat diberikan, dipelajari dan dilatih kepada si anak untuk mengganti tingkah laku yang lama (Gunarsa, 1997:23). Menurut Albert Bandura dan Walter Mischel dalam Pratisiti (2008: 38), dalam perilaku sosial seseorang terdapat proses imitasi atau proses meniru. Objek imitasi tidak hanya objek yang hidup namun juga model-model simbolik yang ada dalam media massa. Seorang anak akan berperilaku tertentu sebagai hasil meniru orang lain yang kemudian diulang-ulang dan akhirnya terintergrasi menjadi bagian dari dirinya.


(39)

2.4.2 Pengaruh Media terhadap Pola Pikir Anak

Pola pikir seseorang jelas mempengaruhi tindakan yang akan dilakukannya. Pola pikir mencakup sisi psikologis seorang anak dalam mengambil tindakan. Anak-anak yang menonton anime Naruto bisa saja sering berkhayal menjadi salah satu tokoh anime Naruto tersebut. Dalam pikiran seorang anak, mungkin saja anak tersebut menginginkan menjadi seorang tokoh anime Naruto tersebut dikarenakan jurus-jurus yang sangat menarik maupun jalan cerita yang menarik daya khayal anak tersebut.

Secara psikologis, menurut Drever dalam Surbakti (2008:11) anak-anak mengalami perkembangan kognisi, yaitu berkembangnya daya tangkap, daya khayal, pengertian, penilaian dan penalaran anak. Hal-hal yang telah disebutkan tersebut mencakup dalam perkembangan pola pikir seorang anak.

Anak yang berusia 6-12 tahun mengalami perkembangan kognisi tahap operasional konkrit. Dimana dalam tahap ini anak telah mampu berpikir secara logis yang ditandai dengan pemikiran yang didasarkan pada aturan-aturan tertentu yang logis (Pratisti, 2008:41). Periode anak-anak madya (6-12 tahun) sebagian waktunya dihabiskan untuk sekolah. Hasil pemikiran logisnya berasal dari sekolah formal yang dialaminya.

Media televisi juga mempengaruhi cara anak berpikir tentang anak-anak akan masa depan atau cita-citanya. Misalnya, ketika menonton anime Naruto, mereka bercita-cita maupun terinspirasi ingin menjadi salah satu tokoh yang hebat. Menurut Nugraha (2003:55), anak-anak mudah sekali terkena efek “identifikasi psikologogis”, yang artinya setelah menyaksikan sebuah film kemudian mengidentifikasikan dirinya sebagai salah satu pemeran dalam film tersebut. Hasil dari pola pemikiran anak


(40)

tersebut pada dasarnya telah dipengaruhi oleh objek yang dilihat atau ditonton anak tersebut, dalam hal ini adalah anime Naruto.


(41)

BAB III

PENGARUH ANIME NARUTO TERHADAP PARA SISWA SD SWASTA ANTONIUS I DAN II MEDAN

3.1 Penjabaran Angket

Pertanyaan dalam angket terdiri dari tiga bagian. Yang pertama adalah pertanyaan angket yang bersifat umum. Kedua, merupakan bagian yang bersifat pengaruh kepada perilaku dan tingkah laku para siswa. Dan yang ketiga adalah angket yang menjabarkan pengaruh anime Naruto terhadap pola pikir. Angket terangkum dalam 29 item pertanyaan yang disebarkan kepada 149 orang responden. Dari 29 item pertanyaan yang digunakan sebanyak 26 pertanyaan yang valid pada tingkat kepercayaan 95%. Berikut adalah penjabaran pembagian jenis pertanyaan.

A. Pertanyaan yang bersifat pengetahuan umum tentang anime Naruto: 1. Apakah kamu suka menonton film kartun?

a. Ya b. Tidak

2. Kartun apa saja yang kamu sukai? (boleh pilih lebih dari satu)

a. Upin dan Ipin d. Barbie

b. Spongebob e. ……….. (isi sendiri)

c. Naruto

3. Apakah kamu pernah menonton film kartun Naruto? a. Pernah


(42)

b. Tidak pernah

4. Film kartun Naruto berasal dari negara mana?

a. China c. Korea

b. Amerika d. Jepang

5. Seberapa seringkah kamu menonton kartun Naruto?

a. 1 sampai 2 kali seminggu c. 4 sampai 5 kali seminggu b. 3 sampai 4 kali seminggu

6. Menurut kamu hal apakah yang menarik dari kartun Naruto?

a. Jalan ceritanya c. Jurus-jurus ninjanya

b. Gambarnya d. Pernak-pernik ninja

7. Coba sebutkan siapa tokoh yang kamu suka? Alasannya apa?

(………) 8. Coba sebutkan tokoh jahat dalam kartun Naruto?

(………) 9. Coba sebutkan tokoh baik dalam kartun Naruto?

(……… )

10. Bisakah kamu menyebutkan jurus-jurus yang ada dalam kartun Naruto? (boleh lebih dari satu).

(………) 11.Apakah kamu hafal gerakan jurus Naruto?

a. Sangat hafal c. Tidak semua hafal


(43)

B. Pertanyaan yang bersifat penjabaran tentang pengaruh anime Naruto terhadap perilaku saat bermain:

12.Apakah kamu sering meniru gerakan jurus-jurus saat bermain bersama teman?

a. Sangat sering c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

13.Apakah kamu sering memakai pernak-pernik ninja seperti tokoh-tokoh ninja dalam film Naruto?

a. Sangat sering c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

14.Apakah kamu sering meniru ucapan/ejekan/makian dalam film Naruto saat bermain dengan temanmu?

a. Sangat sering c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

15.Dengan cara apa saja kamu menonton kartun Naruto selain dari siaran televisi? (boleh pilih lebih dari satu).

a. Menyewa dvd Naruto b. Membeli dvd Naruto

c. Meminjam dvd Naruto dari teman d. Download dari internet

e. ………. (boleh isi sendiri)

16.Barang-barang tentang Naruto apa sajakah yang kamu koleksi? a. DVD


(44)

b. Kaset game c. Stiker

d. Pernak-pernik ninja

e. ……… (boleh isi sendiri)

17.Apakah kamu menggunakan jurus ninja Naruto kalau kamu bertengkar dengan temanmu?

a. Sangat sering c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

18.Kalau sedang nonton kartun Naruto yang episodenya jarang ditayangkan dan kamu sangat menyukainya, tetapi tiba-tiba ibu mu menyuruh untuk mengerjakan PR atau membantu ibu menyapu, dll apakah yang kamu lakukan?

a. Langsung menuruti kata ibu

b. Menunggu film Naruto selesai, lalu menuruti kata ibu c. Menuruti kata ibu, tetapi dengan perasaan kesal/ marah d. Tidak mau menuruti kata ibu karena filmnya sangat seru 19.Menurut kamu apakah baik menonton film Naruto setiap hari?

a. Sangat setuju c. Kurang setuju

b. Setuju d. Tidak setuju

C.Pertanyaan yang bersifat penjabaran tentang pengaruh anime Naruto terhadap perilaku saat bermain:

20.Kapankah waktu kamu mengerjakan PR? a. Setelah film Naruto


(45)

b. Sambil menonton film Naruto c. Sebelum film Naruto

21.Biasanya dalam satu hari berapa lama kah waktu kamu belajar?

a. 3 jam c. 1 jam

b. 2 jam d. setengah jam

22. Berapa lama kah waktu kamu menonton Naruto dalam satu hari?

a. 2 jam c. Setengah jam

b. 1 jam

23. Berapa lama kah waktu belajarmu kalau dalam satu hari kamu menonton Naruto?

a. 3 sampai 2 jam c. Setengah jam

b. 1 jam d. Tidak belajar

24.Biasanya kalau belajar dengan teratur nilai PR atau nilai ulangan sekolah kamu dapat nilai berapa?

a. Nilai 9 c. Nilai 7 e. Nilai 5

kebawah

b. Nilai 8 d. Nilai 6

25.Berapakah nilai PR atau nilai ulangan sekolah kamu kalau kamu sering nonton Naruto?

a. Dapat nilai 9 c. Dapat nilai 7 e. Nilai 5 kebawah


(46)

D. Pertanyaan yang bersifat penjabaran tentang pengaruh anime Naruto terhadap pola pikir:

26.Kalau ingin menjadi salah satu tokoh yang ada dalam film Naruto, siapakah yang kamu pilih? Alasannya apa?

(………)(alasan: ………..….) 27.Bagaimana kalau kamu menjadi Orochimaru atau menjadi tokoh jahat, apakah

yang kamu lakukan?

(………)

28.Kalau kamu menjadi Naruto ataupun menjadi tokoh baik, apakah yang kamu lakukan?

(………)

29.Kalau kamu bisa mengeluarkan jurus-jurus ninja seperti yang ada dalam film Naruto, apakah yang akan kamu lakukan?

(………)

3.2 Penjabaran Grafik

Berikut akan dijabarkan pembagian grafik sesuai dengan poin pertanyaan dari angket yang telah dibagikan kepada 149 responden dari kelas III sampai dengan kelas V.


(47)

A. Siswa Laki-laki

Siswa laki-laki yang duduk dari kelas III sampai kelas V 100% pernah menonton Anime Naruto dan menyukai anime Naruto. Dan 100% siswa laki-laki mengetahui anime Naruto berasal dari Jepang.

B. Siswi Perempua n

Seluruh siswi (100%) perempuan dari kelas III sampai kelas V mengetahui bahwa anime Naruto berasal dari negara Jepang.

- Kelas III

Dari grafik diatas dapat diketahui bahwa 97% atau sebanyak 27 siswi pernah menonton anime Naruto. Dan 3% atau satu orang siswi tidak pernah menonton anime Naruto.

29 siswi, 97% 1

siswi, 3%

Persentase Siswi Kelas 3 yang Pernah/Tdk Pernah Menonton Naruto

pernah tidak pernah


(48)

Sebanyak 30% atau 9 orang siswi tidak menyukai anime Naruto, dan 70% atau 21 orang siswi menyukai anime Naruto. Hal ini sangat umum karena biasanya anak perempuan lebih senang menonton tayangan yang berbau dongeng, tidak seperti Naruto yang sarat kekerasan yang identik dengan anak laki-laki. Namun sebanyak 70% anak perempuan terbukti menyukai anime Naruto.

- Kelas IV

21 siswi, 70% 9 siswi,

30%

Persentase Suka/Tdk Suka Menonton Anime Naruto Siswi Kelas 3

suka tidak suka

22 siswi, 88% 3 siswi,

12%

Persentase Siswi Kelas 4 yang Pernah/Tdk Pernah Menonton Naruto

pernah tidak pernah


(49)

Sebanyak 88% atau 22 orang siswi kelas IV pernah menonton anime Naruto. Dan selebihnya yaitu 12 % atau 3 orang siswi tidak pernah menonton anime Naruto.

Sebanyak 44% (11 siswi) tidak menyukai anime Naruto. Dan 56% (14 siswi) suka menonton anime Naruto.

- Kelas V

11 siswi, 44% 14 siswi,

56%

Persentase Suka/Tdk Suka Menonton Anime Naruto Siswi Kelas 4

suka tidak suka

26 siswi, 96% 1

siswi, 4%

Persentase Siswi Kelas 5 yang Pernah/Tdk Pernah Menonton Naruto

pernah tidak pernah


(50)

Hanya satu orang siswi (4%) dari total 27 siswi yang mengaku tidak pernah menonton anime Naruto. Sedangkan 26 siswi atau 96% siswi mengaku pernah menonton anime Naruto.

Sebanyak 10 orang siswi (37%) mengaku tidak suka menonton anime Naruto, dan sebanyak 63% (17 siswi) suka menonton anime Naruto.

3.2.1.1 Persentase Menonton Anime Naruto

A. Frekuensi Menonton Anime Naruto Siswa Laki-laki dalam Seminggu

- Kelas III

Grafik diatas menunjukkan bahwa siswa laki-laki kelas III sebanyak 71% (15 siswa) suka menonton anime Naruto 3 sampai 4 kali dalam seminggu. 5% (satu siswa) mengaku bahwa suka menonton Naruto 1 sampai 2 kali seminggu.

17 siswi, 63% 10 siswi,

37%

Persentase Suka/Tdk Suka Menonton Anime Naruto Siswi Kelas 5

suka tidak suka


(51)

Kelas IV

Siswa laki-laki yang duduk di kelas IV sebagian besar menonton anime Naruto 4 sampai 5 kali seminggu, yaitu sebanyak 74% atau 16 siswa. Sedangkan siswa yang menonton anime Naruto 1 sampai 2 kali seminggu dan 3 sampai 4 kali seminggu masing-masing sebanyak 13% atau 3 siswa.

0 2 4 6 8 10 12 14 16

4 - 5 kali seminggu

3 - 4 kali seminggu

1 - 2 kali seminggu

Jl

h si

swa

Frekuensi Menonton Anime Naruto Siswa Laki-laki Kelas 3 dalam Seminggu

4 - 5 kali seminggu 3 - 4 kali seminggu 1 - 2 kali seminggu 71% 5% 24% 74% 13% 13%

Frekuensi Menonton Anime Naruto Siswa Laki-laki Kelas 4 dalam Seminggu

4 - 5 kali seminggu 3 - 4 kali seminggu 1 -2 kali seminggu 16 siswa

3 siswa


(52)

- Kelas V

Sebanyak 42% atau 10 siswa mengaku suka menonton Naruto sebanyak 4 sampai 5 kali dalam seminggu. Sebanyak 25 % atau 6 orang siswa suka menonton Naruto sebanyak 3 sampai 4 kali seminggu. Sedangkan 8 orang siswa atau sebanyak 33% menonton anime Naruto 1 sampai 2 kali seminggu.

B. Frekuensi Menonton Anime Naruto Siswi Perempuan dalam Seminggu

- Kelas III

Grafik dibawah menunjukkan jumlah siswi yang menonton Naruto 4 sampai 5 kali dalam seminggu lebih besar, yaitu sebanyak 38% atau 8 orang siswi. Siswi yang suka menonton Naruto 3 sampai 4 kali dalam seminggu sebanyak 7 orang siswi atau sebanyak 33%. Dan 29% atau 6 orang siswi memilih menonton Naruto sebanyak 1 sampai 2 kali seminggu.

0 2 4 6 8 10

4 - 5 kali seminggu 3 - 4 kali seminggu 1 - 2 kali seminggu

Frekuensi Menonton Anime Naruto Siswa Laki-laki Kelas 5 dalam Seminggu

4 - 5 kali seminggu 3 - 4 kali seminggu 1 - 2 kali seminggu

Jlh siswa

33%

25%


(53)

- Kelas IV

Siswi yang menonton Naruto 4 sampai 5 kali seminggu sebanyak 82% atau 9 siswi. Sedangkan 18% atau 2 siswi menonton Naruto 1 sampai dua kali dalam seminggu.

0 1 2 3 4 5 6 7 8

4 - 5 kali seminggu

3 - 4 kali seminggu

1 - 2 kali seminggu 38%

29%

33%

Frekuensi Menonton Anime Naruto Siswi Kelas 3 dalam Seminggu

4 - 5 kali seminggu 3 - 4 kali seminggu 1 - 2 kali seminggu jlh siswi

9 siswi, 82% 2 siswi,

18%

Frekuensi Menonton Anime Naruto Siswi Kelas 4 dalam Seminggu

4 - 5 kali seminggu 1 -2 kali seminggu


(54)

- Kelas V

Siswi yang duduk dikelas V sudah tidak terlalu menyukai anime Naruto terbukti dalam grafik siswi kelas V memiliki frekuensi menonton yang lebih stabil yaitu sebanyak 24% (4 siswi) yang menonton Naruto 4 sampai 5 kali dalam seminggu, sebanyak 29% (5 siswi) yang menonton sebanyak 3 sampai 3 kali seminggu, dan 47% (8 siswi) yang menonton hanya 1 sampai 2 kali dalam seminggu.

C.

- Kelas III

Frekuensi Menonton Anime Naruto Siswa Laki-laki dalam Sehari

0 2 4 6 8

4 - 5 kali seminggu 3 - 4 kali seminggu 1 -2 kali seminggu

24% 29%

47% Frekuensi Menonton Anime Naruto Siswi Kelas 5 dalam

Seminggu

jlh siswi

0 5 10 15

2 jam 1 jam 1/2 jam

Jlh siswa

Frekuensi Menonton Anime Naruto Siswa Laki-laki Kelas 3 dalam Sehari

2 jam 1 jam 1/2 jam 10%

52% 38%


(55)

Sebanyak 52% (10 siswa) menjawab setiap hari menonton Naruto selama satu jam. Dan 38% (8 siswa) menjawab menonton Naruto selama dua jam dalam sehari dan 10% (2 siswa) dalam sehari hanya setengah jam menonton Naruto. Dilihat dari persentase jumlah siswa yang menonton Naruto selama dua jam sebanyak 38%, maka dapat dikatakan berdampak negatif pada anak-anak yang menonton.

- Kelas IV

Jika dilihat dari grafik diatas, persentase anak yang menonton selama 1 jam adalah yang dominan yaitu 82% (18 siswa), dan diikuti oleh persentase menonton selama setengah jam, 18% (4 siswa). Dampak negatif akibat teralu lama menonton televisi belum signifikan, dikarenakan menonton selama satu jam dikatakan masih dalam taraf wajar.

0 5 10 15 20

2 jam 1 jam 1/2 jam

Frekuensi Menonton Anime Naruto Siswa Laki-laki Kelas 4 dalam Sehari

2 jam 1 jam 1/2 jam

Jlh Siswa 0%

82% 18%


(56)

- Kelas V

Siswa yang menonton Naruto selama dua jam adalah 17% (4 orang), dan siswa yang mempunyai jadwal menonton Naruto selama satu jam 12% (3 siswa). Persentase terbanyak adalah siswa yang hanya menonton anime Naruto selama setengah jam saja. Bagi siswa kelas V persentase menonton masih dikatakan normal, karena persentase terbanyak adalah yang menonton selama setengah jam.

D.

- Kelas III

Frekuensi Menonton Anime Naruto Siswi Perempuan dalam Sehari 17%

12% 71%

Frekuensi Menonton Anime Naruto Siswa Laki-laki Kelas 5 dalam Sehari

2 jam 1 jam 1/2 jam

17 siswa

4 siswa

3 siswa

4 siswi, 19%

9 siswi, 43% 8 siswi,

38%

Frekuensi Menonton Anime Naruto Siswi Kelas 3 dalam Sehari

2 jam 1 jam 1/2 jam


(57)

Sebanyak 43% atau sembilan orang siswi yang jika dalam sehari menonton film Naruto selama 1 jam, kemudian siswi yang menonton selama setengah jam sebanyak 38% atau delapan siswi. Dan hanya 19% atau sebanyak 4 siswi yang menonton selama dua jam.

- Kelas IV

Dari sebelas orang siswi yang menyukai anime Naruto 36% atau tujuh orang siswi menonton Naruto selama setengah jam dalam sehari. Sedangkan 64% atau empat orang siswi menonton Nartuto selama satu jam dalam sehari.

4 siswi, 64% 7 siswi,

36%

Frekuensi Menonton Anime Naruto Siswi Kelas 4 dalam Sehari

1 jam 1/2 jam


(58)

- Kelas V

Jumlah siswi kelas V yang menonton Naruto selama dua jam sebanyak 6% (satu orang). Yang menonton selama satu jam sebanyak enam orang siswi atau 35%. Dan yang paling dominan adalah jumlah siswi yang menonton Naruto selama setengah jam yaitu sebanyak 10 siswi atau 59%.

3.2.1.2 Pengetahuan Tentang Anime Naruto

A. Cara Siswa SD Antonius Mengkonsumsi Anime Naruto

1. Cara Siswa Laki-laki Mengkonsumsi Anime Naruto 6%

35%

59%

0 2 4 6 8 10 12

2 jam 1 jam 1/2 jam

Frekuensi Menonton Anime Naruto Siswi Kelas 5 dalam Sehari

2 jam 1 jam 1/2 jam


(59)

- Kelas III

Dari 21 siswa kelas III masing sebanyak 5% atau satu orang saja yang mengkonsumsi Naruto dengan cara membeli DVD dan mendownload di internet. Sama halnya siswa yang mengkonsumsi anime Naruto dengan cara beli DVD Naruto pinjam DVD Naruto dari teman, dan download dari internet sebanyak 5% (satu orang). Sebanyak 5% atau satu orang siswa mengkonsumsi anime Naruto dengan cara membeli DVD, meminjam DVD dari rental, dan mendownload dari internet. 5% atau satu orang siswa membeli DVD Naruto dan download dari internet. Sedangkan siswa yang menonton dari televisi sebanyak 4% atau satu orang siswa. Sebanyak 14% atau tiga siswa mendownload dari internet. Dan yang paling dominan adalah siswa yang hanya membeli DVD Naruto sebanyak 57% atau 12 siswa.

0 2 4 6 8 10 12 4% 57% 14%

5% 5% 5% 5% 5%

Cara Siswa Laki-laki Kelas 3 Mengkonsumsi Anime Naruto Cuma TV

beli DVD Naruto

download dari internet

pinjam DVD Naruto dan download dari internet beli DVD Naruto dan download dari internet pinjam dan beli DVD Naruto

beli dan pinjam di rental DVD Naruto, download dari internet

beli dan pinjam dari teman DVD Naruto, downlod dari internet


(60)

- Kelas IV

Sebanyak 10 siswa kelas IV mengkonsumsi Naruto dengan cara membeli DVD Naruto. Dan 38% (delapan siswa) menonton anime Naruto hanya dari televisi. Siswa yang mendownload dari internet adalah sebanyak dua siswa atau 9%. Dan siswa yang membeli DVD dan meminjam dari teman hanya satu orang (5%). Sama halnya dengan siswa yang membeli DVD Naruto dan mendownload dari internet hanya satu orang saja (5%).

Cuma TV, 8 siswa,

36%

Beli kaset DVD, 10 siswa,

45% Download dari

internet, 2 siswa 9%

beli dan pinjam DVD, 1 siswa

5%

beli DVD dan download

dari internet, 1

siswa, 5% Cara Siswa Laki-laki Kelas 4 Mengkonsumsi Anime Naruto


(61)

- Kelas V

Siswa kelas V lebih banyak membeli DVD Naruto sebagai cara menikmati anime Naruto selain dari televisi yaitu sebanyak 15 orang atau 63%. Sebesar 4% atau

satu orang siswa dengan cara membeli dan meminjam DVD Naruto dari teman. Masing-masing sebesar 12% atau tiga siswa mengkonsumsi anime Naruto dengan cara mendownload dari internet dan hanya dari televisi. Siswa yang meminjam DVD Naruto dari teman sebesar 8% (dua siswa).

Cuma TV Beli DVD Naruto Meminjam DVD Naruto Download dari internet beli dan pinjam DVD Naruto

0

5

10

15 12%

63% 8%

12% 5%

Cara Siswa Laki-laki Kelas 5 Mengkonsumsi Anime Naruto

jlh siswa


(62)

2. Cara Siswi Perempuan Mengkonsumsi Anime Naruto

- Kelas III

Sebesar 5% atau satu orang mengkonsumsi Naruto hanya dari televisi. Selain dari televisi sebanyak 48% atau 10 orang mengkonsumsi anime Naruto dengan cara membeli DVD Naruto. Sebanyak 9% atau dua orang dengan cara meminjam DVD dari rental. Sebesar 9% (dua orang) dengan cara membeli DVD Naruto dan men-download lewat internet. Dan sebesar 9% atau dua orang yang mengkonsumsi anime Naruto dengan membeli, meminjam dari teman, meminjam dari rental DVD Naruto dan men-download lewat internet.

5%

48%

9%

19%

9% 9%

0 2 4 6 8 10 12

Cara Siswi Kelas 3 Mengkonsumsi Anime Naruto

Cuma TV

beli kaset DVD Naruto

pinjam dari rental DVD

download dari internet

beli kaset DVD dan download internet

beli, pinjam dari teman, pinjam dari rental DVD


(63)

- Kelas IV

Sebesar 36% atau empat orang hanya menonton anime Naruto lewat televisi. Sebesar 46% atau lima orang selain dari televisi mengkonsumsi anime Naruto dengan cara membeli DVD Naruto. Sebesar 9% atau satu orang saja meminjam DVD Naruto dari rental dan dari teman. Dan sebesar 9% atau satu orang juga dengan cara meminjam DVD Naruto dari teman dan membeli DVD Naruto.

- Kelas V

0 1 2 3 4 5

beli DVD Naruto Cuma TV beli dan pinjam dari teman DVD Naruto pinjam dari rental dan

pinjam dari teman …

46% 36% 9%

9%

Cara Siswi Kelas 4 Mengkonsumsi Anime Naruto

beli DVD Naruto

Cuma TV

beli dan pinjam dari teman DVD Naruto pinjam dari rental dan pinjam dari teman DVD Naruto jlh siswa 5 siswi, 29% 6 siswi, 35% 4 siswi, 24% 1 siswi. 6% 1 siswi, 6%

Cara Siswi Kelas 5 Mengkonsumsi Anime Naruto Cuma TV beli DVD Naruto download dari internet beli dan pinjam dari teman DVD Naruto


(64)

Sebesar 35% atau enam siswi kelas V mengkonsumsi anime Naruto selain dari televisi dengan cara membeli DVD Naruto. Dan 24% menjawab dengan cara men-download dari internet. Satu orang siswi atau hanya 6% dengan cara membeli DVD Naruto dan meminjamnya dari teman. Sebesar 6% atau satu orang meminjam DVD Naruto dari rental. Dan sebesar 29% atau lima siswi hanya menonton lewat televisi.

Sebesae 81% atau 17 orang menjawab jurus-jurus ninja menjadi hal yang paling menarik dari anime Naruto. Dan hanya 19% atau empat orang siswa yang menjawab jalan cerita menjadi hal yang paling menarik dari anime Naruto.

B. Hal yang Menarik dari Anime Naruto Menurut Siswa SD Antonius

1. Hal yang Menarik dari Anime Naruto Menurut Siswa Laki-laki

- Kelas III

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18

jurus-jurus ninja

gambar jalan cerita pernak-pernik

ninja 81%

0%

19%

0% Hal yang Menarik dari Anime Naruto Menurut Siswa

Laki-laki Kelas 3 jlh siswa


(65)

- Kelas IV

Sebesar 20 orang siswa atau 91% menjawab jurus-jurus ninja menjadi hal yang paling menarik dari anime Naruto. Dan hanya 9% atau dua orang menjawab jalan cerita menjadi hal yang paling menarik dari anime Naruto.

- Kelas V

0 5 10 15 20

jurus-jurus ninja gambar jalan cerita pernak-pernik ninja

91% 0%

9% 0%

Hal yang Menarik dari Anime Naruto Menurut Siswa Laki-laki Kelas 4

jurus-jurus ninja gambar

jalan cerita

pernak-pernik ninja

jlh siswa

18 siswa, 75% 1 siswa, 4%

3 siswa, 13%

1 siswa, 4% 1 siswa, 4%

Hal yang Menarik dari Anime Naruto Menurut Siswa Laki-laki Kelas 5

jurus-jurus ninja gambar

jalan cerita

pernak-pernik ninja jurus-jurus ninja dan gambar


(66)

Masing-masing 4% (masing-masing satu orang) menjawab gambar, pernak-pernik ninja menjadi hal yang paling menarik dari anime Naruto. Sama halnya dengan satu siswa yang memilih jurus ninja dan gambar sekaligus. Sebesar 13% atau tiga siswa menjawab jalan cerita menjadi hal yang paling menarik dari anime Naruto. Sedangkan yang terbanyak adalah sebesar 75% atau 18 orang menjawab jurus-jurus ninja menjadi hal yang paling menarik dari anime Naruto.

2. Hal yang MenarikMenurut Siswi Perempuan

- Kelas III

Sebesar 62% atau 13 orang siswi menjawab jurus-jurus ninja menjadi hal yang paling menarik dari anime Naruto. Dan 14% (tiga orang) menjawab pernak-pernik ninja menjadi hal yang paling menarik dari anime Naruto. Sama halnya dengan jalan cerita, sebanyak tiga orang siswi (14%). Dan hanya 10% (dua orang) menjawab gambar menjadi hal yang paling menarik dari anime Naruto.

0 5 10 15

jurus-jurus ninja gambar jalan cerita pernak-pernik ninja

62% 10%

14% 14%

Hal yang Menarik dari Anime Naruto Menurut Siswi Kelas 3

jurus-jurus ninja gambar

jalan cerita

pernak-pernik ninja

jlh siswi


(67)

- Kelas IV

Sebesar 64% atau tujuh orang menjawab jurus-jurus ninja menjadi hal yang paling menarik dari anime Naruto. Dan 36% atau empat orang menjawab jalan cerita menjadi hal yang paling menarik dari anime Naruto.

- Kelas V 0 1 2 3 4 5 6 7 64% 0% 36 0%

Hal yang Menarik dari Anime Naruto Menurut Siswi Kelas 4 jurus-jurus ninja gambar jalan cerita pernak-pernik ninja jlh siswi jurus-jurus ninja, 9 siswi,

53%

gambar, 1 siswi, 6% jalan cerita, 7 siswi, 41% pernak-pernik ninja 0% Hal yang Menarik dari Anime Naruto Menurut Siswi Kelas


(68)

Sebesar 53% atau sembilan siswi menjawab jurus-jurus ninja menjadi hal yang paling menarik dari anime Naruto. Sebesar 41% atau tujuh siswi menjawab jalan cerita menjadi hal yang paling menarik dari anime Naruto. Dan hanya 1 orang siswi (6%) menjawab gambar menjadi hal yang paling menarik dari anime Naruto.

Sebanyak 66% atau 14 orang siswa menyukai tokoh Naruto. Sebesar 19% atau empat siswa menyukai tokoh Sasuke. Dan masing-masing 5% atau masing-masing satu orang menyukai tokoh Madara, Heji, dan Sasuke, Gaara sekaligus.

B. Tokoh-tokoh Anime Naruto yang Disukai Siswa SD Antonius

1. Tokoh-tokoh Anime Naruto yang Disukai Siswa Laki-laki

- Kelas III

14 siswa, 66% 4 siswa, 19%

1 siswa, 5% 1 siswa, 5%

1 siswa, 5%

Tokoh yang Disukai Siswa Laki-laki Kelas 3


(69)

- Kelas IV

Sebesar 90% atau 20 orang siswa menyukai tokoh Naruto. Yang menyukai tokoh Rock Lee sebanyak 5% atau satu orang saja. Begitu juga dengan tokoh Itachi, hanya 5% atau satu orang saja.

- Kelas V 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20

naruto rock lee itachi

90%

5% 5%

Tokoh yang Disukai Siswa Laki-laki Kelas 4

naruto rock lee itachi jlh

siswa

0 2 4 6 8 10

naruto sasuke kakashi jiraiya orochimaru hokage ketiga 42% 38% 8% 4% 4% 4%

Tokoh yang Disukai Siswa Laki-laki Kelas 5


(70)

Sebesar 42% atau sepuluh orang menyukai tokoh Naruto. Sebesar 38% atau sembilan orang menyukai tokoh Sasuke. Dan 8% atau dua orang menyukai tokoh Kakashi. Dan masing-masing sebesar 4% atau masing-masing satu orang menyukai Hokage Ketiga, Orochimaru, Jiraiya.

2. Tokoh-tokoh Anime Naruto yang Disukai Siswi Perempuan

- Kelas III

Sebesar 61% atau 13 orang siswi kelas III menyukai Sakura. Dan sebesar 5% atau masing-masing satu orang menyukai Kakashi dan Hinata. Dan sebesar 5% atau satu orang menyukai Naruto, Kiba, Ino, Sakura dan Hinata sekaligus dan 24% atau lima orang menyukai Naruto.

13 siswi, 61% 1 siswi,

5% 1 siswi,

5%

5 siswi, 24% 1 siswi,

5%

Tokoh yang Disukai Siswi Kelas 3

sakura hinata kakashi naruto

naruto, kiba, ino, sakura, h inata


(71)

- Kelas IV

Sebesar 55% (enam orang) menyukai Naruto. Sebanyak dua orang (18%) menyukai Sasuke dan 27% (tiga orang) menyukai Sakura.

- Kelas V 27% 18% 55% 0 1 2 3 4 5 6 7

sakura sasuke naruto

Tokoh yang Disukai Siswi Kelas 4

sakura sasuke naruto jlh siswi 40% 18% 18%

6% 6% 6% 6%

0 1 2 3 4 5 6 7 8

Tokoh yang Disukai Siswi Kelas 5

sakura hinata kakashi naruto ino shino kiba jlh siswi


(72)

Sebesar 40% atau tujuh orang siswi menyukai Sakura. Sebesar 18% atau tiga orang menyukai Hinata. Sebesar 18% atau tiga orang menyukai Kakashi. Dan masing-masing 6% atau masing-masing menyukai Naruto, Ino, Shino dan Kiba.

1. Kemampuan Siswa Laki-laki Menyebutkan Tokoh Jahat dalam Anime Naruto C. Kemampuan Siswa SD Antonius Menyebutkan Tokoh Jahat dalam Anime Naruto

- Kelas III

Sebesar 86% atau 18 orang siswa laki-laki kelas III mampu menyebutkan dua tokoh jahat dalam anime Naruto. Dan selebihnya adalah 14% atau tiga orang mampu menyebutkan satu tokoh jahat anime Naruto.

14%

86%

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20

1 tokoh 2 tokoh

Kemampuan Siswa Laki-laki Kelas 3 Menyebutkan Tokoh Jahat dalam Anime Naruto


(73)

- Kelas IV

Sebanyak 17 siswa atau 77% hanya mampu menyebutkan satu tokoh jahat anime Naruto. Dan 23% atau lima orang mampu menyebutkan dua tokoh saja.

- Kelas V

Sebesar 38% atau sembilan orang siswa laki-laki kelas V mampu menyebutkan satu tokoh jahat anime Naruto. Sebanyak tujuh siswa atau 29% mampu

0 5 10 15 20

1 tokoh 2 tokoh

77% 23%

Kemampuan Siswa Laki-laki Kelas 4 Menyebutkan Tokoh Jahat dalam Anime Naruto

jlh siswa

9 siswa, 38%

6 siswa, 25% 2 siswa,

8% 7 siswa,

29%

Kemampuan Siswa Laki-laki Kelas 5 Menyebutkan Tokoh Jahat dalam Anime Naruto

lebih dari 3 tokoh tidak bisamenyebutkan 2 tokoh


(74)

menyebutkan lebih dari tiga tokoh. Dan 25% atau enam siswa mampu menyebutkan dua tokoh. Sedangkan hanya 8% atau dua siswa tidak bisa menyebutkan satu tokoh pun.

2. Kemampuan Siswi Perempuan Menyebutkan Tokoh Jahat dalam Anime Naruto

- Kelas III

Hanya satu orang atau sebesar 5% siswi kelas III yang mampu menyebutkan tiga tokoh jahat dalam anime Naruto. Dan selebihnya adalah 95% atau 20 orang mampu menyebutkan satu tokoh jahat.

- Kelas IV

Siswi kelas IV seluruhnya hanya dapat menjawab satu nama tokoh jahat saja. 0%

5% 0%

95%

0 5 10 15 20 25

lebih dari 3 tokoh 3 tokoh 2 tokoh 1 tokoh

Kemampuan Siswi Kelas 3 Menyebutkan Tokoh Jahat dalam Anime Naruto

lebih dari 3 tokoh 3 tokoh

2 tokoh 1 tokoh


(75)

- Kelas V

Sebesar 88% atau 15 siswi kelas V hanya mampu menyebutkan satu tokoh jahat dalam anime Naruto. Sebesar 6% atau hanya satu orang mampu menyebutkan dua tokoh dan 6% (satu orang) mampu menyebutkan tiga tokoh jahat.

C.

1. Kemampuan Siswa Laki-laki Menyebutkan Tokoh Jahat dalam Anime Naruto Kemampuan Siswa SD Antonius Menyebutkan Tokoh Baik dalam Anime Naruto

- Kelas III

1 siswi, 6%1 siswi, 6%

15 siswi, 88%

Kemampuan Siswi Kelas 5 Menyebutkan Tokoh Jahat dalam Anime Naruto

3 tokoh 2 tokoh 1 tokoh

9% 4%

26%

61%

0 5 10 15

lebih dari 3 tokoh 3 tokoh 2 tokoh 1 tokoh

Kemampuan Siswa Laki-laki Kelas 3 Menyebutkan Tokoh Baik dalam Anime Naruto

jlh siswa


(76)

Sebesar 61% atau 14 orang siswa kelas III mampu menyebutkan satu tokoh baik dalam anime Naruto. Sebesar 26% atau enam orang dapat menyebutkan dua tokoh. Hanya 4% atau satu orang dapat menyebutkan tiga tokoh dan 9% (dua orang) mampu menyebutkan lebih dari tiga tokoh.

- Kelas IV

Sebanyak 73% atau 16 orang siswa kelas IV hanya menyebutkan satu tokoh baik. Sebesar 14% (tiga siswa) dapat menyebutkan dua tokoh. Sebesar 9% atau dua siswa mampu menyebutkan lebih dari tiga tokoh baik. Dan hanya 4% atau satu orang yang mampu menyebutkan tiga tokoh.

2 siswa,

9% 1 siswa,

4% 3 siswa,

14% 16 siswa,

73%

Kemampuan Siswa Laki-laki Kelas 4 Menyebutkan Tokoh Baik dalam Anime Naruto

lebih dari 3 tokoh 3 tokoh

2 tokoh 1 tokoh


(77)

- Kelas V

Sebesar 63% atau 15 orang siswa laki-laki kelas V mampu menyebutkan satu tokoh saja. Sebanyak tiga siswa (12%) mampu menyebutkan dua tokoh. Sebesar 8% atau dua siswa mampu menyebutkan tiga tokoh. Dan sebesar 17% atau empat siswa dapat menyebutkan lebih dari tiga tokoh.

2. Kemampuan Siswi Perempuan Menyebutkan Tokoh Jahat dalam Anime Naruto

4 siswa, 17%

2 siswa, 8% 3 siswa,

12% 15 siswa,

63%

Kemampuan Siswa Laki-laki Kelas 5 Menyebutkan Tokoh Baik dalam Anime Naruto

lebih dari 3 tokoh 3 tokoh

2 tokoh 1 tokoh


(78)

- Kelas III

Hanya 9% (satu orang) mampu menyebutkan lebih dari tiga tokoh. Sebesar 29% atau enam siswi mampu menyebutkan dua tokoh baik dan sebesar 62% atau 13 orang siswi hanya mampu menyebutkan satu tokoh saja.

- Kelas IV

Sebesar 55% atau enam siswi kelas IV mampu menyebutkan satu tokoh baik. Sebesar 9% (satu orang) mampu menyebutkan lebih dari tiga tokoh.

9% 0% 29% 62% 0 2 4 6 8 10 12 14

lebih dari 3 tokoh

3 tokoh 2 tokoh 1 tokoh

Kemampuan Siswi Kelas 3 Menyebutkan Baik dalam

Anime Naruto

lebih dari 3 tokoh 3 tokoh 2 tokoh 1 tokoh 1 siswi, 9% 3 siswi, 27% 1 tokoh 9% 6 siswi, 55%

Kemampuan Siswi Kelas 4 Menyebutkan Baik dalam

Anime Naruto

lebih dari 3 tokoh 3 tokoh

2 tokoh 1 tokoh


(79)

Sebesar 27% atau tiga orang mampu menyebutkan tiga tokoh baik. Dan hanya 9% atau satu orang mampu menyebutkan dua orang tokoh.

- Kelas V

Sebesar 65% (11 orang) hanya mampu menyebutkan satu orang tokoh baik dalam anime Naruto. Selebihnya adalah 23% (empat orang) mampu menyebutkan dua tokoh. 6% (satu orang) mampu menyebutkan tiga tokoh. Dan 6% atau satu orang siswi mampu menyebutkan lebih dari tiga tokoh.

D.

1. Kemampuan Siswa Laki-laki Menghafal Gerakan Jurus Ninja dalam Anime Naruto

Kemampuan Siswa SD Antonius Menghafal Gerakan Jurus Ninja dalam Anime Naruto

6% 6%

23%

65%

0 2 4 6 8 10 12

lebih dari 3 tokoh 3 tokoh 2 tokoh 1 tokoh

Kemampuan Siswi Kelas 5 Menyebutkan Baik dalam

Anime Naruto

lebih dari 3 tokoh 3 tokoh

2 tokoh 1 tokoh jlh siswi


(80)

- Kelas III

Hanya 5% (satu orang) yang tidak hafal gerakan jurus ninja dalam anime Naruto. Sedangkan siswa yang hafal gerakan jurus ninja dalam anime Naruto adalah sebesar 43% atau sembilan orang. Dan 38% atau delapan orang yang sangat hafal gerakan jurus ninja dalam anime Naruto. Sebesar 14% atau tiga orang tidak semua hafal gerakan jurus ninja dalam anime Naruto.

- Kelas IV 38% 43% 14% 5% 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

sangat hafal hafal tidak semua hafal tidak hafal

Kemampuan Siswa Laki-laki Kelas 3 Menghafal Gerakan Jurus Ninja dalam Anime Naruto jlh siswa 0% 12 siswa, 55% 9 siswa, 41% 1 siswa, 4%

Kemampuan Siswa Laki-laki Kelas 4 Menghafal Gerakan Jurus Ninja dalam Anime Naruto

sangat hafal hafal

tidak semua hafal tidak hafal


(1)

ABSTRAK

Skripsi ini membahas tentang pengaruh anime Naruto terhadap para siswa SD Antonius I dan II, Medan. Di dalamnya meliputi pengetahuan siswa SD Antonius mengenal anime Naruto, pengaruh anime Naruto terhadap perkembangan perilaku siswa SD Antonius, (perilaku saat bermain dan prestasi belajar di sekolah), pengaruh terhadap pola pikir siswa SD Antonius.

Penelitian ini berdasarkan penelitian lapangan. Responden kelas III, IV dan V. Salah satu pengaruh yang dapat dirasakan anak-anak secara langsung adalah televisi. Dengan adanya televisi informasi menjadi lebih terbuka dan transparan dan pengetahuan anak-anak tentang suatu objek yang tergambar di televisi semakin lengkap dan di mengerti baik hal yang baik maupun hal buruk. Tayangan televisi yang buruk sudah jelas akan mempengaruhi perilaku dan pola pikir seorang anak. Begitu juga dengan tayangan yang bernilai positif akan membantu proses perkembangan anak menjadi baik. Naruto merupakan salah satu tayangan anime yang pada dasarnya banyak memperlihatkan adegan kekerasan, seperti adegan perkelahian dengan menggunakan jurus-jurus ninja yang secara logika tidak mungkin bisa dapat ditiru oleh manusia nyata sekalipun. Misalkan, terdapat adegan tokoh Naruto yang dapat terbang dan pindah dari satu tempat lain dengan cara terbang ataupun melompat yang jarak lompatannya tidak masuk akal. Hal-hal tersebutlah yang bisa menimbulkan sikap agresif yang menyebabkan tindakan kekerasan terhadap anak.

Anime Naruto seharusnya hanya boleh ditonton oleh orang-orang yang dirasa sudah dewasa karena banyak sekali unsur kekerasan yang akan dapat menjadikan seorang anak itu berperilaku negatif atau agresif. Misalnya anak akan sering bermain


(2)

tokoh ninja menganggap dirinya adalah tokoh ninja dalam anime Naruto dan meniru gerakan-gerakan ninja dimana secara logika manusia biasa tidak mungkin melakukannya. Atau pada saat bertengkar dengan teman seorang anak akan melawan temannya dengan menggunakan jurus-jurus ninja yang dapat menimbulkan kecelakaan fisik pada saat bermain.

Begitu juga dengan prestasi belajar anak, karena jika anak menonton Naruto terlalu banyak atau berlebihan maka akan berpengaruh terhadap nilai tugas maupun ulangan disekolah. Dalam hal pola pikir anak juga dibentuk, jika si anak lebih menyukai tokoh jahat dari anime Naruto maka sifat si anak cenderung memiliki sifat agresif. Begitu juga sebaliknya jika si anak menyukai tokoh baik. 95% anime Naruto memiliki pengaruh negatif pada perilaku yang mencakup perilaku saat bermain dan prestasi belajar; dan pengaruh pada pola pikir siswa SD Antonius yang menontonnya. Hal ini dibuktikan dari banyaknya siswa laki-laki dan perempuan yang menjawab sering meniru gerakan dan ucapan kasar saat bermain dan bertengkar dengan teman. Dari segi waktu menonton anime Naruto terdapat siswa yang menonton 4-5 kali dalam seminggu merupakan hal yang dianggap berlebihan.

Selain itu dari segi prestasi belajar, walaupun terdapat beberapa siswa yang mengaku dengan menonton anime Naruto tidak berpengaruh terhadap prestasi belajarnya namun tetap saja terdapat jumlah siswa yang lebih dominan mengalami kemunduran prestasi belajar baik dalam nilai ulangan maupun tugas sekolah. Para siswa juga menjawab lebih mendahulukan menonton Naruto daripada mengerjakan tugas, siswa dominan mengerjakan tugas selelah dan sambil menonton Naruto di televisi.


(3)

Dari segi waktu belajar, siswa mengalami pengurangan waktu belajar jika dalam sehari menonton Naruto. Mulai berkurang dari 1/2 jam sampai tiga jam. Namun terdapat siswa yang waktu belajarnya tidak terganggu. Dan terdapat hal positif dari siswa laki-laki yang mengaku waktu belajar bertambah satu jam dan tiga jam jika dalam sehari menonton Naruto. Tetap saja yang lebih dominan adalah pengaruh negatifnya.

Pengaruh terhadap pola pikir siswa SD Antonius dari siswi perempuan biasanya menyukai tokoh secara fisik, siswi perempuan lebih menyukai tokoh yang ganteng atau cantik. Beda dengan siswa laki-laki lebih menyukai tokoh hebat dan karakter yang lucu. Jika menjadi tokoh jahat, banyak siswa yang menjawab dengan jawaban yang dinilai tidak cocok dengan pemikiran anak sekolah dasar, misalnya membunuh, merusak dan lain sebagainya. Sedangakan jika menjadi tokoh baik, para siswa kebanyakan menjawab akan menolong orang/berbuat baik, namun ada juga yang menjawab akan membunuh, melawan ataupun menghancurkan tokoh jahat.

Dari semua jawaban hasil angket yang dibagikan, walaupun terdapat sedikit hal-hal positif yang dihasilkan dari menonton anime Naruto namun pengaruh negatif terhadap siswa SD Antonius yang masih lebih dirasa dominan.


(4)

要旨

メダンのANTONIUS I と IIの私立小学生に対してのナルトのアニメの影響

この論文はメダンのANTONIUS I と II私立小学生に対してのナルトの

アニメの影響を書く。内容 ないよう

はナルトのアニメに対しての ちしき

知識 、 生徒 せいと

の こうどう 行動 の

開発 かいはつ

「 がっこう

学校での勉強の 能 力 のうりょく

と遊んでいる時の行動」、生徒の考え方に対して

の影響である。

この けんきゅう

研 究は実地 じっち ちょうさ

調査に基づいている。その 対 象 たいしょう

は三、四、五年生で

ある。 ちょくせつ

直 接的に子供に対しての影響するものはテレビである。テレビで情報

が得 え

やすく、子供の知識も かんぜん

それに、積極的な点があるテレビのプロゲラムは子供の能力を

完全になって、良いことと悪いことに対しても知

るようになってくる。テレビの悪いプロゲラムにもちろん子供の行動と考え

方を影響するはずである。

高 たか

める

ように手伝う。ナルトはたくさんの ぼうりょく

暴 力の活動 かつどう

を見せるアニメの一つである。

そんなことが子供に しんりゃく

侵 略的な性格 せいかく

と暴力の活動の影響を与える

か の う せ い

可能性がある。

実は、ナルトのアニメは暴力の場面 ばめん

をたくさん見せるから、ただ おとな

大人だけに


(5)

そんなことは子供の性格が侵略で 消 極 しょうきょく

になるおそれがある。例えば、

子供がよくナルトのアニメの にんじゃ

忍者のように遊んで、そしてその場面をまねて

しまう。

その地、もしナルトのアニメを見すぎたら、学校の宿題と練習の点に

影響を与 あた

えるので、子供の勉強の能力も さ

下がってくる。子供の考えのことで

は、もっとナルトにある悪徳主人 あくとくしゅじんこう

公を好 この

んだら、その子の考え方侵略になる

可能性がある。つまり、ナルトのアニメは子供の遊ぶ時間と べんきょう

勉 強の 評 判 ひょうばん

考え方に対して ふく

含 んでいる。それは多くの男と女の生徒が遊んでいる時でも、

友達とけんかしている時によく忍者の動 うご

き かた

方と悪い言葉 ことば

を言うと見られる。

ナルトのアニメを見ても、勉強の評判に対しての影響がないと言った生徒が

もっと多いである。

勉強する時間からにも、 ついたち

一日にナルトのアニメを見たら、もっと減 げん

た。

は ん じ か ん

半時間から三時間まで減した。しかし勉強する時間に影響

がないいと言う生徒達 せ い と た ち

もいる。かえって、勉強する時間が一 ないし

乃至三時間ぐら

い増 ふ

ANTONIUSの小学生の考え方に対しての影響を見たら、女の生徒達は

えると答える生徒がいる。


(6)

方に合 あ

わない答えがたくさんであった。例えば、「 ころ

殺す」、「壊 こわ

す」などの

ような答えがある。 ぎゃく

逆 に、「いい主人公になったら」と聞 ぶん

にたら、いい行動

して、だれにも手伝うが、悪い人を ともたい

友対して、殺すという答えもいる。

アンケートに基 もと

づいて、ANTONIUSの小学生に対してのナルトのアニ

メを見ることの影響は

しょうきょくてき

消 極 的 な 影 響 えいきょう

はポシテイブ的な影響より、もっとた

くさんなという結果が と