Kerangka Pikir KAJIAN PUSTAKA

41 disediai oleh sekolah baik melalui personil yang sudah profesional dari sekolah maupun instansi disekitarnya.

E. Kerangka Pikir

Kompetensi profesional guru adalah kompetensi atau kemampuan yang berhubungan dengan penyesuaian tugas-tugas keguruan. Kompetensi pedagogik adalah kompetensi atau kemampuan yang berhubungan dengan pemahaman terhadap peserta didik, perancangan, dan pelaksanaan pembelajaran. Kedua kompetensi ini merupakan kompetensi yang sangat penting karena langsung berhubungan dengan kualitas pengajaran guru. Dengan demikian, kompetensi profesional dan pedagogik yang dimiliki guru harus dapat dikembangkan secara maksimal oleh guru itu dengan motivasi sendiri maupun pihak yang berkaitan. Pengembangan kompetensi guru tidak terhenti apabila guru selesai mendapatkan pendidikan prajabatan. Banyak usaha yang dapat dilakukan dalam rangka peningkatan kompetensi guru. Peningkatan ini dapat dilakukan dengan cara formal melalui kegiatan mengikuti penataran, lokakarya, seminar, atau kegiatan ilmiah lainya, ataupun secara informal melalui media massa televisi, radio, koran, dan majalah maupun publikasi lainya. Kegiatan ini selain dapat meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan, sekaligus juga dapat mengembangkan kompetensi guru. Dalam upayanya motivasi juga berperan dalam memberikan dorongan terhadap guru baik itu bersifat internal maupun eksternal. Tiga unsur yang merupakan kunci dari motivasi guru dalam pengembangan kompetensinya ialah: upaya, tujuan organisasi, dan kebutuhan. 42 Berdasarkan pemaparan di atas, maka dalam penelitian ini akan difokuskan dalam hal motivasi pengembangan kompetensi profesional dan pedagogik guru sekolah menengah pertama yang sudah bersertifikasi profesi di Kecamatan Kemranjen Kabupaten Banyumas. 43

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Best Sukardi, 2011: 40 menyatakan penelitian deskriptif sebagai metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya. Sedangkan Sugiyono 2012: 11 mengungkapkan bahwa penelitian kuantitatif merupakan pendekatan penelitian dengan data penelitianya berupa angka-angka, dan analisisnya menggunakan statistik.

B. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama se-Kecamatan Kemranjen Kabupaten Banyumas pada bulan Oktober 2014.

C. Variabel Penelitian

Variabel penelitian merupakan objek penelitian. Suharsimi Arikunto 2010: 61 menyebutkan bahwa variabel penelitian merupakan objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Sugiyono 2010: 60 menjelaskan bahwa variabel penelitian pada dasarnya merupakan segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Inti dari variabel penelitian adalah suatu objek yang akan diteliti untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan sehingga dapat diambil suatu kesimpulan. Pada