12
Dari berbagai pengertian di atas, dapat penulis simpulkan bahwa kompetensi adalah gambaran kualifikasi seseorang baik yang sifatnya kualitatif
maupun yang kuantitatif dalam melaksanakan profesi yang digelutinya berdasarkan pendidikanya secara bertanggungjawab dan profesional.
2. Macam-macam Kompetensi Guru
Kompetensi keguruan meliputi kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Dalam banyak analisis kompetensi keguruan, aspek
kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial umumnya dasatukan. Hal ini wajar karena sosialitas manusia termasuk guru dapat dipandang sebagai
pengejawantahan pribadinya A. Samana, 1994: 53-54.
Selanjutnya dalam melakukan kewenangan profesionalnya, guru dituntut memiiki seperangkat kemampuan kompetensi yang beraneka ragam. Dalam
peraturan pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 2 ayat 3 2005: 26, menjelaskan bahwa kompetensi yang harus dimiliki
agen pembelajaran jenjang pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan anak usia dini meliputi “kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi
profesional, dan kompetensi sosial”. Keempat jenis kompetensi guru yang disyaratkan beserta subkompetensi dan indikator esensialnya diuraikan sebagai
berikut: a.
Kompetensi Pedagogik Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan yang berkenaan dengan
pemahaman peserta didik dan pengelola pembelajaran yang mendidik dan
13
dialogis. Kompetensi ini mencakup kemampuan pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan
pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Secara rinci masing-masing elemen kompetensi pedagogik tersebut
dapat dijabarkan menjadi indikator sebagai berikut: 1
Memahami peserta didik. Kompetensi ini memiliki indikator esensial: memahami
peserta didik
dengan memanfaatkan
prinsip-prinsip perkembangan kognitif, memahami peserta didik dengan memanfaatkan
prinsip-prinsip kepribadian, dan mengidentifikasi bekal ajar awal peserta didik.
2 Merancang pembelajaran, termasuk memahami landasan pendidikan untuk
kepentingan pembelajaran. Kompetensi ini memiliki indikator esensial: menerapkan teori belajar dan pembelajaran, menentukan strategi
pembelajaran berdasarkan karakteristik peserta didik, kompetensi yang ingin dicapai, materi ajar, serta menyusun rancangan pembelajaran berdasarkan
strategi yang dipilih. 3
Melaksanakan pembelajaran. Kompetensi ini memiliki indikator esensial: menata latar setting pembelajaran, melaksanakan pembelajaran yang
kondusif. 4
Merancang dan melaksanakan evaluasi pembelajaran. Kompetensi ini memiliki indikator esensial: melaksanakan evaluasi assessment proses dan
hasil belajar secara berkesinambungan dengan berbagai metode, tingkat
14
ketuntasan belajar mastery level, dan memanfaatkan hasil penilaian pembelajaran untuk perbaikan kualitas progam pembelajaran secara umum.
5 Mengembangkan peserta didik untuk mengaktualisasikan sebagai potensi
yang dimilikinya. Kompetensi ini memiliki indikator esensial: menfasilitasi peserta didik untuk pengembangan berbagai potensi akademik, dan
memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan berbagai potensi non akademik.
b. Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian adalah kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan beribawa, menjadi teladan bagi
peserta didik, dan berakhlak mulia. Secara rinci tiap elemen kepribadian tersebut dapat dijabarkan menjadi indikator esensial sebagai berikut:
1 Memiliki kepribadian yang mantap dan stabil. Kompetensi ini memiliki
indikator esensial: bertindak sesuai dengan norma hukum, bertindak sesuai norma sosial, bangga sebagai pendidik, dan memiliki konsistensi dalam
bertindak sesuai norma. 2
Memiliki kepribadian yang dewasa. Kompetensi ini memiliki indikator esensial: menampilkan kemandirian bertindak sebagai pendidik dan memiliki
etos kerja sebagai pendidik. 3
Memiliki kepribadian yang arif. Kompetensi ini memiliki indikator esensial: menampilkan tindakan yang didasarkan pada kemanfaatan peserta didik,
sekolah, dan masyarakat serta menunjukkan keterbukaan dalam berfikir dan bertindak.
15
4 Memiliki kepribadian yang berwibawa. Kompetensi ini memiliki indikator
esensial: memiliki perilaku yang berpengaruh positif terhadap peserta didik dan memiliki perilaku yang disegani.
5 Memiliki akhlak mulia dan dapat menjadi teladan. Kompetensi ini memiliki
indikator esensial: bertindak sesuai dengan norma religious imtaq, jujur, ikhlas, suka menolong, memiliki perilaku yang diteladani peserta didik.
c. Kompetensi Profesional
Kompetensi profesional adalah kemampuan yang berkenaan dengan penguasaan materi pembelajaran bidang studi secara luas dan mendalam yang
mencakup penguasaan substansi keilmuan bagi guru. Secara rinci masing-masing elemen kompetensi tersebut memiliki indikator esensial sebagai berikut:
1 Menguasai substansi keilmuan yang terkait dengan bidang studi. Kompetensi
ini memiliki indikator esensial: memahami materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah, memahami struktur, konsep dan metode keilmuan yang
menaungi atau koheren dengan materi ajar, memahami hubungan konsep antar mata pelajaran terkait, dan menerapkan konsep-konsep keilmuan dalam
kehidupan sehari-hari. 2
Menguasai langkah-langkah penelitian dan kajian kritis untuk menambah wawasan dan memperdalam pengetahuanmateri bidang studi.
d. Kompetensi Sosial
Kompetensi ini berhubungan dengan kemampuan guru sebagai anggota masyarakat dan sebagai makhluk sosial, meliputi:
16
1 Kemampuan untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan teman sejawat
untuk meningkatkan kemampuan profesional. 2
Kemampuan untuk mengenal dan memahami fungsi-fungsi setiap lembaga kemasyarakatan.
3 Kemampuan untuk menjalin kerja sama, baik secara individual maupun
secara kelompok. Kompetensi sosial merupakan kemampuan guru sebagai bagian dari
masyarakat yang sekurang-kurangnya memiliki kompetensi untuk: a
Berkomunikasi secara lisan, tulisan, dan isyarat. b
Menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional. c
Bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tuawali peserta didik, dan
d Bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar.
Jadi kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial dari seorang guru merupakan modal dasar bagi guru yang bersangkutan dalam menjalankan tugas
keguruannya secara profesional. Kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial keguruan menunjuk perlunya struktur kepribadian dewasa yang mantap, dinamik,
dan bertanggungjawab A. Samana, 1994: 54 Secara teoritis empat jenis kompetensi tersebut dapat dipisah-pisahkan satu
sama lain, akan tetapi secara praktis sesungguhnya empat jenis kompetensi tersebut tidak mungkin dapat dipisah-pisahkan. Diantara empat jenis kompetensi
itu saling menjalin secara terpadu dalam diri guru.
17
Jadi dari uraian teori mengenai macam-macam kompetensi guru di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa macam-macam kompetensi guru berupa
kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian, dan kompetensi sosial.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kompetensi Guru