48
Melihat dari peraturan perundang-undangan tentang kehutanan dan pendapat dari Salim tersebut, Penulis berkesimpulan bahwa Hutan Rakyat dapat
disebut juga sebagi hutan milik maupun hutan hak, kemudian Penulis mendefinisikannya sebagai berikut:
“Hutan Rakyat adalah hutan yang tumbuh
diatas tanah diluar kawasan hutan negara yang telah terbukti dibebani hak atas tanah atau alas title baik oleh orang-perorangan ataupun bersama-sama
masyarakat maupun badan hukum”.
b. Potensi Hutan Rakyat dalam Ekspor Kayu dan Produk Kayu
Bukti bahwa hutan rakyat atau hutan hak mulai meningkat perannya terlihat dari produk-produk kayu seperti Bayur, Durian, Jabon, Karet, Kemiri,
Sengon, Suren, Sungkai, dll. yang mulai banyak diminati oleh pasar. Sebelumnya kita mengenal kayu hutan rakyat seperti Jati dan Mahoni yang sudah lebih dulu
masuk ke pasar internasional. Sebut saja produk
plywood
telah menggunakan Sengon, Durian, Jabon, Bayur sebagai
core
, juga untuk
finger joint laminating board, barecore, engineering doors,
dan
packaging boxes.
Begitu pula Mahoni, Jati, Karet, dan Kelapa banyak digunakan untuk
flooring, furniture
, dan
housing components
. Peningkatan penggunaan bahan baku dari hutan rakyat terlihat dari data BRIK tahun 2004-2006 dimana persentase ekspor produk kayu olahan yang
menggunakan bahan baku dari hutan rakyat berkisar antara 38-40, berarti hampir separuh dari volume ekspor produk kehutanan telah menggunakan bahan
baku dari sumber-sumber alternatif.
49
Kunjungan lapangan ke daerah Magelang, Wonosobo, Banyumas, dan Ciamis yang dilakukan BRIK tampak keinginan masyarakat untuk menanam kayu
Afrika, Jati, Mahoni, dan Sengon cukup tinggi karena harga jualnya yang menarik. Sebut saja Ngandong sebuah dusun di lereng Gn. Merapi Kecamatan
Dukuh, rata-rata petani di sana memiliki Sengon seba-nyak 80 —100 pohon yang
ditanam di lahan pekarangan, pematang sawah atau lahan lainnya walaupun pada luasan yang tidak besar. Memiliki pohon Sengon merupakan investasi yang dapat
dimanfaatkan untuk keperluan sekolah dan memenuhi kebutuhan lainnya. Kayu- kayu yang dipanen langsung ditampung oleh industri kayu yang terdapat di sekitar
Jogyakarta dan Magelang, dan itupun belum dapat memenuhi kebutuhan industri kayu di dua daerah tersebut sehingga masih harus mendatangkan Sengon dari
Jawa Timur. Begitu pula kunjungan ke Ciamis yang dikenal sebagai salah satu sentra produksi kayu Mahoni
41
. Pemanfaatan dan pengusahaan hutan negara selama ini telah menghasilkan
kerusakan hutan, yang berakibat pada menurunnya potensi hutan secara drastis, yang akan berdampak pada kontinyuitas penyediaan bahan baku hasil hutan dan
peran hutan sebagai penyangga lingkungan. Rehabilitasi hutan negara masih belum menunjukkan hasil yang memadai,
artinya hutan negara belum dapat memberikan jaminan masa depan bagi pemenuhan bahan baku hasil hutan secara kontinyu dan bagi perannya dalam
menyangga lingkungan hidup.
41
PT. BRIK Quality Service, HUTAN RAKYAT: PERAN YANG MAKIN NYATA, diakses dari http:www.brikonline.comindex.php?option=com_contenttask=viewid=66Itemid=90 pada
tanggal 22 April 2014, pada pukul 14:32.
50
Hutan Negara masih menghadapi berbagai masalah, utamanya yang berkaitan dengan masalah sosial-kemasyarakatan, misal pencurian, perambahan,
sengketa kepemilikan, illegal logging dsb, yang penyelesaiannya belum jelas waktunya.
Hutan rakyat sebagai hutan yang dimiliki secara pribadi oleh masyarakat atau hutan yang dimiliki oleh kelompok masyarakat atau hutan yang dimiliki oleh
masyarakat adat, selama ini menunjukkan kondisi yang relatif utuh, bahkan dibeberapa tempat menunjukkan peningkatan potensinya. Pemanfaatan hutan
rakyat selama ini belum optimal, sehingga belum memberikan manfaat yang memadai bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Pemanfaatan hutan rakyat secara benar akan memberikan jaminan kontinyuitas penyediaan bahan baku dan jaminan kontinyuitas dalam menyangga
lingkungan hidup
42
. Dapat dilihat bahwa hutan rakyat sangat berfungsi dan bermanfaat untuk
keberlangsungan bahan baku kayu untuk Negara, kebutuhan pasar yang masih sangat tinggi atas kayu Indonesia membuat Negara membutuhkan alternative
bahan baku kayu rakyat untuk memenuhi kebutuhan ekspor kayu yang tidak mungkin hanya jika dihasilkan dari hutan Negara saja.
Kayu rakyat juga sudah sejak lama dimanfaatkan oleh industri mebel, produk yang dihasilkan dari hutan rakyat mudah untuk menembus pasar ekspor
karena legalitasnya tak diragukan. Apalagi, produk berbasis kayu rakyat bersaing
42
Dian Pengusahaan Hutan Rakyat, Hutan rakyat untuk Kesejahteraan, diakses dari http:www.dipantara.net, pada tanggal 22 April 2014, pada pukul 14:45.
51
dalam hal mutu dan harga dengan produk yang berbasis kayu alam. Konsumen menyukai produk yang berkualitas dengan harga terjangkau. Kualifikasi ini bisa
dicapai dengan mudah oleh kayu rakyat.. Saat ini, 100 bahan baku Jawa Furni menggunakan kayu rakyat.
Perusahaan mebel itu mampu memproduksi sekitar 20 kontainer produk jadi mebel yang kesemuanya ditujukan untuk pasar ekspor. Dari produk yang
diekspor, sekitar 60 ditujukan untuk wilayah Eropa, 20 untuk wilayah Amerika Serikat dan Kanada, 10 pasar Timur Tengah dan 10 sisanya untuk
Eropa Timur. Sebagai bentuk tanggung jawab terhadap hutan rakyat, pihaknya bersama
dengan para pihak terkait mendorong pengelolaan hutan rakyat yang lestari yang dibuktikan dengan sertifikasi.
Pengelolaan hutan rakyat yang lestari sangat menguntungkan bagi masyarakat karena memastikan keseimbangan alam. Hutan rakyat yang lestari
juga memastikan masyarakat bisa secara berkelanjutan mendapat nilai ekonomi dari hutan rakyat
43
.
c. Posisi Hutan Rakyat dalam Skema SVLK