Validitas Instrument METODE PENELITIAN

berbagai pernyataan yang dapat menggali informasi tentang motivasi siswa terhadap proses pembelajaran Teori Pemesinan yang dilakukan menggunakan pembelajaran kooperatif TGT. 3. Soal Pretest dan posttest Soal pretest dan posttest dibuat berdasarkan analisis kurikulum mata pelajaran Teori Pemesinan. Berdasarkan hasil analisis terhadap materi dihasilkan kisi-kisi soal untuk Pretest- posttest. Soal dibuat dalam tipe pilihan ganda dengan 4 alternatif jawaban. Soal pretest-posttest digunakan untuk mengetahui dampak pembelajaran menggunakan pembelajaran kooperatif tipe TGT dalam pembelajaran Teori Pemesinan yang dilakukan apakah dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran tersebut.

F. Validitas Instrument

Validitas instrument dilakukan untuk mendapat instrument yang valid dan reliabel. 1. Validitas “Sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak diukur” Suharsimi Arikunto, 2010: 65. Sukardi 2008: 122, menyatakan bahwa validitas suatu instrumen penelitian, tidak lain adalah derajat yang menunjukkan dimana suatu tes mengukur apa yang hendak diukur. Dari kedua pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa suatu tes atau instrumen yang valid maka akan 54 dapat mengukur dengan teliti dan tepat sesuai dengan apa yang diukur. Menurut Riduwan 2010: 97, untuk menguji validitas instrumen dengan validitas kontruksi construct validity, dapat digunakan pendapat dari ahli judgment experts. Setelah dilakukan analisis validitas konstruksi maka selanjutnya tes diuji cobakan. Setelah data didapat dan ditabulasikan, maka pengujian validitas konstruksi dilakukan dengan analisis faktor tiap-tiap item, yaitu dengan mengkorelasikan antara skor item instrumen dengan rumus pearson product moment sebagai berikut: Riduwan, 2010: 98 55 Dimana: t = Nilai t hitung r = Koefisien korelasi hasil r hitung n = Jumlah responden Distribusi tabel t untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan dk = n-2, dengan kaidah keputusan: Jika t hitung t tabel berarti valid, sebaliknya Jika t hitung t tabel berarti tidak valid 2. Reliabilitas “Reliabilitas sama dengan konsistensi atau keajekan” Sukardi, 2008: 127. Dari pernyataan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa suatu instrument yang reliabel maka akan memperoleh data yang sama walaupun digunakan secara berulang-ulang. Pengujian reliabilitas yang dilakukan pada instrumen adalah dengan reliabilitas internal internal consistency. Menurut Sugiyono 2010: 359, pengujian reliabilitas dengan internal consistency, dilakukan dengan cara mencobakan instrumen sekali saja, kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu. Hasil analisis dapat digunakan untuk memprediksi reliabilitas instrumen. Pengujian reliabilitas instrumen yang dilakukan adalah dengan menggunakan teknik belah dua dari Spearman Brown. Metode pembelahan yaitu dengan cara pembelahan ganjil-genap. Rumus yang digunakan adalah: Riduwan, 2010: 102 56 57 Kriteria perhitungan indeks kesukaran soal adalah sebagai berikut: Tabel 1. Perhitungan Indeks Kesukaran Soal Interval Ik Kriteria Ik = 0,00 Terlalu sukar 0,00 Ik ≤ 0,30 Sukar 0,30 Ik ≤ 0,70 Sedang 0,70 Ik ≤ 1,00 Mudah Ik = 1,00 Terlalu mudah

G. Teknik Analisis Data