Metode Penelitian PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 45

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas classroom action research yang dapat diartikan sebagai proses pengkajian masalah pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi diri dalam upaya untuk memecahkan maslah tersebut dengan cara melakukan berbagai tindakan yang terencana dalam situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari perlakuan tersebut. 41 Secara etimologis ada tiga istilah yang berhubungan dengan PTK, yakni penelitian, tindakan dan kelas. Pertama, penelitian adalah suatu proses pemecahan masalah yang dilakukan secara sistematis, empiris, dan terkontrol. Kedua, tindakan dapat diartikan sebagai perlakuan tertentu yang dilakukan peneliti. Tindakan diarahkan untuk memperbaiki kinerja yang dilakukan guru. Ketiga, kelas menunjukkan pada tempat proses pembelajaran berlangsung. PTK dilakukan didalam kelas yang tidak di setting untuk kepentingan penelitian secara khusus, akan tetapi berlangsung dalam keadaan dan kondisi yang real tanpa direkayasa. 42 Penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas PTK dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan 41 Wina Sanyaja, Penelitian Tindak an Kelas, Ja karta : Kencana Prenada Media Group, 2012 26 42 Ibid 27 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 46 beberapa pihak. Dimana dalam penelitian ini peneliti mahasiswa ikut terjun langsung dalam kegiatan pembelajaran bersama guru dan siswa selama pembelajaran berlangsung. Penelitian tindakan kelas dipandang sebagai suatu cara untuk menandai sebuah bentuk kegiatan yang dirancang untuk memperbaiki kualitas pendidikan. Dengan demikian peneliti dapat memungkinkan mencari fakta tentang suatu hal, selanjutnya guru melaksanakan tindakan yang dipilih oleh mahasiswa, yang kemudian dilakukan evaluasi untuk mengetahui apakah tidakan tersebut benar-benar memecahkan masalah pembelajaran yang sedang dihadapi guru. Apabila alternatif itu dapat meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran di kelas, berarti alternatif itu tepat. 43 Jadi kolaborasi dimaksud disini adalah suatu upaya bersama antar peneliti, guru, kepala sekolah untuk menentukan berbagai alternatif pemecahan masalah yang ada di kelas, melalui tindakan, mengevaluasi, melakukan refleksi, dan membuat kesimpulan bersama. 44 Dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti menggunakan model Spiral Kemmis dan MC Taggart secara berulang-ulang, semakin lama, diharapkan semakin meningkat perubahannya atau pencapaian hasilnya. Dalam perencanaan Kemmis menggunakan sistem spiral yang dimulai dengan 43 Wina Sanyaja, Penelitian Tindak an … 35. 44 Basrowi dan Suwandi, Prosedur Penelitian Tindak an Kelas, Bogor: Gha lia Indonesia, 2008, hal 35 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 47 rencana, tindakan, pengamatan, refleksi, perencanaan kembali merupakan dasar untuk suatu ancang-ancang pemecahan. 45 Desain model Kemmis Mc Taggart ini pada hakekatnya berupa perangkat-perangkat atau untaian-untaian dengan satu perangkat terdiri dari empat komponen, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Keempat untaian yang berupa untaian tersebut d ipandang sebagai satu siklus. Peneliti memilih model siklus karena apabila pada awal pelaksanaan adanya kekurangan, maka peneliti bisa mengulang kembali dan memperbaiki pada siklus-siklus selanjutnya sampai apa yang di inginkan peneliti tercapai.

B. Setting Penelitian a.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI STRATEGI KNOW WANT TO LEARNED (KWL) PADA SISWA KELAS V A SDN SEKARAN 01

0 5 290

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MELALUI STRATEGI KNOW-WANT TO KNOW-LEARNED (KWL) PADA Peningkatan Keterampilan Membaca Intensif Melalui Strategi Know-Want To Know-Learned (KWL) Pada Siswa Kelas III MI Muhammadiyah Ngasem Tahun Pelajaran 2013/20

1 3 16

PENDAHULUAN Peningkatan Keterampilan Membaca Intensif Melalui Strategi Know-Want To Know-Learned (KWL) Pada Siswa Kelas III MI Muhammadiyah Ngasem Tahun Pelajaran 2013/2014.

0 3 6

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MELALUI STRATEGI KNOW-WANT TO KNOW-LEARNED (KWL) PADA Peningkatan Keterampilan Membaca Intensif Melalui Strategi Know-Want To Know-Learned (KWL) Pada Siswa Kelas III MI Muhammadiyah Ngasem Tahun Pelajaran 2013/20

0 0 13

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INQUIRING MINDS WANT TO KNOW Peningkatan Minat Belajar Siswa Melalui Strategi Pembelajaran Inquiring Minds Want To Know Pada Mata Pelajaran IPS Kelas IV SD Negeri Majenang 1 Tahun 2013/2014.

0 2 16

PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW-WANT TO KNOW-LEARNED) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA INTENSIF SISWA BERKESULITAN BELAJAR KELAS III SDN MANAHAN SURAKARTA.

0 0 7

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI METODE KNOW-WANT TO KNOW-LEARNED (KWL) PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 KERTOSARI TEMANGGUNG.

4 21 194

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MELALUI STRATEGI KWL ( KNOW WANT TO KNOW LEARNED ) PADA PESERTA DIDIK KELAS III SDN 07 PASAR SALIDO KABUPATEN PESISIR SELATAN

0 0 46

PENGGUNAAN STRATEGI KNOW-WANT TO KNOW-LEARNED (KWL) DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SDN 42 MATARAM TAHUN AJARAN 20152016

0 1 19

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN PENERAPAN STRATEGI KNOW-WANT TO KNOW-LEARNED (KWL) SISWA KELAS IV SDN 29 AMPENAN TAHUN PELAJARAN 20162017

0 1 14