Hipotesis Pertama Hasil Penelitian
pembangun cerita masih sangat minim dimunculkan, seperti latar tempat, pengenalan tokoh, pemunculan konflik serta penyelesaiannya sehingga cerita
yang ditampilkan kurang hidup. Unsur kebahasaan juga masih terlihat sedikit digunakan dalam mengembangkan cerita.
Secara keseluruhan, ide cerita dalam contoh teks tersebut cukup baik. Hanya saja siswa masih terbatas dalam pengembangan ide. Unsur-unsur cerita
fabel juga sangat minim dimunculkan dalam cerita tersebut sehingga pesan yang seharusnya muncul dan bisa diteladani menjadi kurang berkesan. Hal tersebut
dikarenakan siswa masih merasa kesuitan dalam mengembangkan cerita karena pemahaman yang masih sedikit tentang teks fabel.
Permasalahan yang sama juga terjadi di kelas kontrol. Tidak jauh berbeda dengan kelas eksperimen, kelas kontrol juga masih terdapat banyak kesalahan.
Seperti dapat dilihat pada contoh tulisan pada gambar VIII.
Gambar VIII : Contoh Hasil Pretest Kelas Kontrol
Berdasarkan gambar VIII, menunjukkan bahwa pesera didik belum menuliskan ceritanya berdasarkan struktur teks cerita fabel, dilihat dari orientasai
atau pengenalan di awal paragraf kurang mendeskripsikan tentang tokoh dan tempat peristiwa tersebut terjadi. Penulisan cerita yang terlalu singkat
mengakibatkan cerita yang ditampilkan tidak utuh. Antara konflik dan akhir cerita atau penyelesaian masalah pun tidak ditampilkan dengan baik sehingga akhir
cerita tersebut kurang jelas. Tidak hanya itu, penulisan kata menggunakan singkatan masih terlihat sangat sering digunakan.
Sama halnya dengan kelas eksperimen, kelas kontrol pun juga belum menampilkan pesan yang seharusnya dapat diteladani dengan baik. pengulangan
kata dalam satu kalimat juga masih banyak terjadi. Tidak hanya dalam hal penyajian cerita yang kurang jelas, siswa juga masih merasa kesulitan dalam
penulisan tanda baca, huruf kapital, dan pemilihan kata. Sebagian siswa masih banyak yang menggunakan kata-kata tidak baku atau kata-kata yang biasa
digunakan untuk bergaul sehari-hari. Tidak hanya itu, banyak yang masih menggunakan singkatan, atau menyingkat kata. Penggunaan tanda baca juga
masih terlihat banyak kesalahan. Kesalahan penggunaan tanda baca tersebut juga mempengaruhi penggunaan huruf kapital. Contoh kesalahan tersebut dapat dilihat
pada contoh gambar IX.