Universitas Sumater Utara BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Karsinoma laring juga dapat dikenali sebagai kanker laring.Kebanyakan karsinoma laring, asal-usulnya dari sel skuamosa yang membentuk mayoritas epital
laring. Karsinoma laring dapat berproliferasi ke struktur berdekatan, dengan cara metastasis ke kelenjar getah bening daerah leher atau yang lebih jauh melalui aliran
darah Toyibah, 2012. Karsinoma sel skuamosa adalah keganasan laring yang paling sering terjadi yaitu 94.Gejala awal merupakan suara serak, nyeri, dyspnea dan
akhirnya disfagia.Boies, 2012. Karsinoma laring adalah keganasan yang terdapat pada pita suara,kotak suara
laring atau daerah lain yang terdapat pada tenggorokan. Laring terbagi atas tiga bagian anatomi yaitu supraglotis, glotis dan subglotis.Kurang lebih 60 persen
keganasan laring ditemukan pada daerah glotis sedangkan 35 persen berasal dari daerah supraglotis dan hanya 5 persen berasal dari daerah subglotis.The American
Cancer Society, 2014. Menurut Abdoerrachman et al, 1989, bahwa pemeriksaan histopatologi yang
dilakukan terhadap 188 pasien dengan karsinoma laring di departemen THT FKUI RSCM 1980-1987 berdasarkan stadium, stadium karsinoma laring yang paling
banyak merupakan stadium IV yaitu sebanyak 57 kasus 30,32, stadium III sebanyak 53 kasus 28,19, stadium II sebanyak 45 kasus 23,94 dan stadium I
sebanyak 23 kasus 12,23. Ernawati, 2013. Menurut Nuryakin, 2012,di negara- negara maju rata-rata satu banding empat kematian 1:4 disebabkan oleh karsinoma.
Di Eropa dan Amerika karsinoma laring merupakan penyakit kanker nomor satu, sedangkan di Indonesia yang terbanyak merupakan karsinoma nasofaring dan
karsinoma laring menempati urutan ke-2 atau ke-3 dari setiap tahun di bidang THT Pardede, 2013.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumater Utara
Selain itu, penelitian yang diterbitkan pada bulan Desember 2011 di UK tercatat lebih dari 90 karsinoma laring berhubungan dengan gaya hidup dan faktor
lingkungan. Penelitian di UK pada tahun 2010 memperkirakan 79 kasus karsinoma laring disebabkan oleh rokok, 25 disebabkan oleh alkohol dan 89 efek kombinasi
merokok dan konsumsi alkohol Cancer Research UK, 2012. Di samping itu, menurutDrastyawan et al, 2001, udara juga merupakan salah
satu penyebab karsinoma laring. Udara yang kita hirup mempunyai beberapa komponen seperti oksigen, nitrogen, dan uap air. Udara juga bercampuran dengan
bahan lain berupa gas dan partikel yang berbahaya. Salah satu masalah kesehatan masyarakat yang terjadi akibat kontaminasi udara adalah pengaruh asap merokok
Pardede, 2013. Seterusnya, menurut The Tobacco Atlas 2002, jumlah konsumsi rokok per
tahun di Indonesia menempati tempat kelima tertinggi di dunia, yaitu sebesar 215 miliar batang. China sebesar 1,634 triliun batang, Amerika Serikat sebesar 451 miliar
batang, Jepang sebesar 328 miliar batang serta Rusia sebesar 258 miliar batang. Ditemukan, rokok mengandung lebih dari 4000 zat kimia beracun.Zat tersebut terdiri
dari komponen gas dan partikel.Racun yang paling utama pada rokok adalah tar, nikotin, serta karbon monoksida. Tar merupakan substansi hidrokarbon yang bersifat
karsinogen. Nikotin adalah zat adiktif yang bersifat karsinogen yang mana mempengaruhi saraf dan peredaran darah. Karbon monoksida merupakan zat yang
mengikat terhadap hemoglobin dalam darah dan membuat darah tidak mengikat dengan oksigen Jaya, 2009
Berdasarkan keterangan diatas, peneliti saya ingin mengetahui gambaran penderita karsinoma laring di RSUP Haji Adam Malik, Medan dari bulan Januari
2011- Desember 2013.
1.2 Rumusan Masalah